Cukup |
Posted: 12 Jun 2015 09:54 PM PDT Pernah suatu kali seorang teman lama bertanya kepada saya, "Apakah cukup gajimu itu untuk memenuhi kebutuhanmu sehari-hari?" Dan saya pun sambil tersenyum dan bercanda berkata kepadanya, "Ya dicukup-cukupkan saja." Terkadang atau hampir semua orang merasa apa yang sudah mereka terima selalu terasa kurang. Para pengusaha selalu merasa bahwa omsetnya masih kurang tinggi. Para buruh dan karyawan merasa gajinya masih tidak sesuai dengan yang diinginkannya. Lantas kapan sebenarnya kita bisa mengatakan semuanya telah cukup? Firman Tuhan mengajarkan pada kita agar tidak menjadi hamba uang. Hiduplah dengan mencukupkan diri dengan apa yang ada pada kita. Allah ingin kita menjadi anak-Nya yang senantiasa mengucap syukur dalam segala hal. Percayalah pemeliharaan Allah nyata secara sempurna dalam hidup kita. Cukup adalah bukan berbicara tentang jumlah atau nominal melainkan tentang kepuasan hati. Kata cukup hanya bisa diucapkan oleh orang-orang yang tahu bagaimana untuk mengucap syukur. Jangan mengartikan cukup dengan sebuah keadaan yang stagnasi atau berhenti berusaha dan berkarya. Cukup adalah melihat apa yang sudah kita terima dan bukan apa yang belum kita dapatkan. Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Ibrani 13:5 Renungan oleh Natanel JK Cukup is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
0 comments:
Post a Comment