Kesombongan adalah bagian yang selalu disoroti oleh firman Tuhan dari bangsa-bangsa yang dihukum oleh Allah. Bani Amon adalah bangsa yang memegahkan diri dengan harta bendanya (49:1, 4). Edom adalah bangsa yang angkuh karena menduduki tempat tinggi di bukit seperti tempat burung rajawali membuat sarangnya (49:7, 16). Damsyik disebut sebagai kota yang terpuji (49:23, 25). Bangsa Arab (Kedar) adalah bangsa yang sombong karena sentosa dan aman tenteram (49:28, 31). Elam adalah bangsa yang membanggakan kemampuannya dalam memanah (49:34, 35). Mereka tidak mengenal Allah yang sejati sehingga hidup mereka hanya berputar pada diri mereka sendiri dan mereka hanya berbicara untuk membangun kebesaran pribadi. Sesungguhnya, mereka melakukan hal yang sia-sia, "Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?". (Mazmur 2:1). Kesombongan mereka mendatangkan hukuman Tuhan. Hidup di dalam Kristus yang telah menyelamatkan manusia berdosa sesungguhnya membebaskan manusia dari hidup yang hanya berputar pada dirinya sendiri. Di dalam Kristus, kehidupan orang percaya sekarang ini bergerak keluar dari dirinya sendiri, yaitu kepada Allah, sehingga tujuan hidup manusia adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati hadirat-Nya. Kenyataan bahwa orang percaya dapat jatuh dalam dosa kesombongan karena apa yang dimilikinya menyadarkan kita bahwa kita perlu mendisiplin diri untuk menjalin relasi dengan Tuhan. Seorang yang menjalin relasi dengan Tuhan harus belajar untuk mengakui bahwa Tuhanlah yang lebih bernilai dalam kehidupannya, sehingga ia dapat menilai apa yang dimilikinya secara benar, misalnya menilai uang tidak lebih hanya sekedar alat pemeliharaan Tuhan. Uang tidak bisa memelihara kita. [LH]
Amsal 16:18
"Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan."
0 comments:
Post a Comment