Seorang gadis kecil berlari keluar dari tempatnya berlatih menyanyi. Semua teman-temannya berkumpul di tempat itu untuk mengikuti sebuah lomba paduan suara. Gadis itu marah karena ibunya tak mau menemaninya untuk berlatih. Seminggu kemudian, gadis itu tiba-tiba datang pada saat lomba akan dimulai. Sang pelatihpun terkejut karena sebelumnya gadis itu memutuskan untuk tidak au mengikuti lomba.
“Mengapa kau memutuskan untuk mengikuti lomba ini? Apakah karena ibumu mengantarmu?”
“Ibuku sudah di surga saat ini.”
Pelatih itu pun terkejut.
“Kau tahu? Selama ini ibuku tuli dan dia tak pernah bisa mendengarkanku bernyanyi. Tapi kali ini dia akan bisa mendengarnya, maka aku akan bernyanyi untuknya.”
Jangan pernah terlambat untuk berbuat baik. Segala sesuatu tidak akan berguna ketika kita telah kehilangan orang-orang terbaik di sekitar kita. Jangan pernah menunda untuk bisa menjadi berarti bagi mereka. Selama kita hidup, kita harus bisa melayani Tuhan dan sesama. Kita harus bisa menjadi pribadi yang menyenangkan bagi Tuhan dan juga orang lain.
Siapa mengejar kebaikan, berusaha untuk dikenan orang, tetapi siapa mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan.
Amsal 11:27
Telinga Ibu is a post from: Renungan Harian Kristen
0 comments:
Post a Comment