Jepit Merah Jambu |
Posted: 12 Aug 2014 05:00 PM PDT Dalam sebuah kamar keluarga, terbaring seorang wanita yang lemah. Tampaknya sedang mengalami sakit parah sehingga dokter tak mampu menyembuhkannya. Pada saat-saat terakhir wanita itu menyuruh suaminya untuk mengambil sebuah kotak kardus yang selama ini selalu disembunyikannya. Dibukanya kotak kardus itu dan terdapat dua buah jepit merah jambu serta uang sepuluh dollar. “Mengapa kau menyimpang dua buah jepit ini selama puluhan tahun? Dan dari mana asalnya uang-uang ini?” “Aku selalu membuat satu jepit, sehabis kau marah kepadaku. Aku hanya tak ingin hubungan rumah tangga ini hancur ketika aku berbalik marah padamu. Aku lebih memilih untuk melampiaskan amarahku pada jepit-jepit yang kubuat hingga aku bisa menerima dan memaafkanmu. Dan uang itu adalah hasil dari penjualan jepit.” Kita bisa belajar sesuatu dari cerita di atas, bahwa ketika kita membalas amarah dengan amarah, maka hanya perpecahan yang akan kita dapatkan. Lebih baik bersabar dan mengalihkan amarah itu pada hal-hal yang lebih positif. Kasih itu adalah pengorbanan. Kasih itu tidak akan pernah melawan ketika orang lain menyakiti, namun kasih akan tetap memaafkan apapun kondisinya. Jangan ragu untuk mengasihi kita itu bisa menjaga hubungan dalam keluarga. Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. Mazmur 4:5 Jepit Merah Jambu is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment