Nabi Yeremia dengan tajam mengatakan bahwa bangsa Yehuda tidak ada bedanya dengan bangsa-bangsa lain. Hal ini dituliskan dengan dua cara:
Pertama, Nabi Yeremia menyebut Yehuda dalam satu urutan dengan bangsa-bangsa lain: Mesir, Yehuda, Edom, bani Amon, Moab, dan seterusnya (9:26) yang akan mendapatkan hukuman Allah.
Kedua, Nabi Yeremia menyebut bangsa lain sebagai bangsa yang tidak bersunat, sedangkan bangsa Israel disebut tidak bersunat hatinya. Orang Yahudi tidak boleh berbangga karena mereka bersunat. Kebanggaan terhadap sunat merupakan kebanggaan yang keliru karena sunat bukanlah jaminan bahwa mereka merupakan bagian dari umat perjanjian atau umat pilihan Allah.
Perlu disadari bahwa Abraham menerima tanda sunat setelah dirinya beriman kepada Allah. Bandingkan dengan apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, yaitu bahwa tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel (Roma 9:6) Ketekunan beribadah dan partisipasi dalam kegiatan gerejawi bukanlah jaminan bahwa seseorang adalah orang Kristen yang sejati. Hal-hal tersebut hanya menunjukkan bahwa orang yang bersangkutan adalah bagian (anggota) dari sebuah gereja. Tanpa iman dalam Kristus, sesungguhnya orang tersebut tidak tergabung dalam keluarga Allah. Ketika Kristus datang kembali, orang yang tidak memiliki iman dalam Kristus akan mendapatkan penghakiman Allah bersama dengan orang tidak percaya lainnya (Matius 7:21-23). [LH]
Yeremia 9:25-26
"Lihat waktunya akan datang, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku menghukum orang-orang yang telah bersunat kulit khatannya: orang Mesir, orang Yehuda, orang Edom, bani Amon, orang Moab dan semua orang yang berpotong tepi rambutnya berkeliling, orang-orang yang diam di padang gurun, sebab segala bangsa tidak bersunat dan segenap kaum Israel tidak bersunat hatinya"
0 comments:
Post a Comment