Orang Berdosa Pulanglah |
Posted: 02 Jul 2014 04:39 PM PDT Posted on Kamis, 3 Juli, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Yeremia 4 Tuhan meminta umat-Nya untuk disunat kembali: bukan disunat secara jasmani, tetapi secara rohani. Dalam Kejadian 17:1-14, Tuhan meminta Abraham bersama dengan seluruh laki-laki yang bersama dengannya untuk disunat sebagai tanda perjanjian Allah dengan Abraham. Melalui sunat, Abraham dan keturunannya diingatkan bahwa mereka adalah milik Allah. Seharusnya, ketika Yeremia menyerukan supaya umat Tuhan disunat kembali secara rohani, mereka sadar bahwa mereka telah melanggar perjanjian dengan Allah melalui tindakan menyembah berhala, yang berarti bahwa mereka menyerahkan diri menjadi milik orang lain. Penekanan tuntutan sunat pada zaman Abraham sebenarnya bukanlah penekanan pada sunat fisik semata, tetapi melampaui itu. Abraham dibawa kepada pengalaman iman: penyunatan hati yang dipisahkan dari dunia untuk menyenangkan hati Tuhan. Oleh sebab itu, Rasul Paulus mengingatkan dalam Roma 2:29 bahwa orang Yahudi sejati adalah mereka yang telah disunat hatinya secara rohani. Istilah sunat yang disampaikan Allah melalui Nabi Yeremia tidak membatalkan sunat yang telah mereka terima sejak zaman Abraham. Allah ingin menunjukkan bahwa mereka telah salah mengerti. Upacara agama sama sekali tidak membuat mereka menjadi lebih baik daripada yang lain dan tidak membebaskan mereka dari hukuman. Jika mereka ingin terhindar dari murka Allah, mereka harus kembali kepada Allah sebagai pemilik diri mereka. Anda adalah keturunan Abraham karena percaya kepada Kristus (Galatia 3:6-7), artinya Anda menjadi milik Kristus. Allah menjamin bahwa Anda tidak akan terpisah dari kasih Kristus. Akan tetapi, bukan berarti bahwa kita bisa seenaknya hidup dalam dosa karena Tuhan akan menunjukkan murka-Nya dan meminta Anda kembali bertobat karena Anda adalah milik-Nya. [LH] Yeremia 4:4a Filed under: Renungan Harian |
Posted: 02 Jul 2014 04:37 PM PDT Posted on Kamis, 3 Juli, 2014 by Saat Teduh Baca: 2 Samuel 16:15 – 17-14 Betapapun manusia merencanakan sesuatu, pada akhirnya kehendak Tuhan yang terjadi. Ahitofel, penasihat yang tidak pernah gagal, yang nasihatnya dilihat sebagai petunjuk dari Allah sendiri (16:23), telah berpihak pada Absalom. Wajar Daud menjadi takut karena jika nasihat Ahitofel dijalankan Absalom, ia akan hancur, sehingga ia berdoa supaya Tuhan menggagalkan rencana Ahitofel (15:31).Tuhan ada di balik pengiriman Husai oleh Daud untuk menggagalkan rencana Ahitofel (15:32-34). Nasihat Ahitofel jitu sekali sekaligus jahat. Pertama, agar Absalom meniduri gundik-gundik ayahnya, sehingga ia tambah dibenci ayahnya (16:21). Ini akan menambah semangat pengikut Absalom untuk menghancurkan Daud. Kedua, mumpung Daud dalam pelarian, harus segera dikejar dan dihancurkan, sebelum sempat menyusun kekuatan dan strategi untuk melawan balik. Hanya Daud yang dibunuh. Ini agar jangan mengurangi simpati dari rakyat (17:1-4). Nasihat Husai bertolak belakang dengan yang diusulkan Ahitofel (17:7).Husai mematahkan argumen Ahitofel (17:8-10). Menurut Husai kondisi kepepet Daud bisa membuatnya nekat. Menghadapi orang nekat itu berbahaya. Pasukan Absalom bisa kehilangan keyakinan kalau sampai kalah. Nasihat Husai bertujuan melemahkan motivasi pasukan Absalom. Saran Husai untuk menghimpun semua kekuatan agar dapat sekali pukul menghancurkan Daud dan pasukannya (17:11-13) sebenarnya bertujuan mengulur-ulur waktu, agar Daud sempat menghimpun kekuatan. Jangan khawatir dengan kelihaian dan kelicikan musuh untuk memperdaya umat Tuhan. Kita memiliki Tuhan yang berdaulat! Hikmat-Nya akan memampukan kita berdiri teguh menghadapi lawan iman kita, dan tetap setia melayani-Nya. - Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment