MENULIS DENGAN MATA |
Posted: 03 Jul 2014 10:00 AM PDT
Baca: Matius 6:19-24 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. (Matius 6:22) Bacaan Alkitab Setahun: Jean Dominique Bauby atau dipanggil Jean-Do adalah penulis kenamaan. Pada 1995, ia menderita sindrom syaraf langka bernama Locked In Syndrome yang membuatnya lumpuh, tetapi tetap memiliki pikiran yang sadar dan dapat mengedipkan mata. Dalam kondisi seperti itu, Jean-Do menulis buku Diving Bell and the Butterfly dengan cara mengedipkan matanya untuk menunjuk huruf yang ia inginkan. Jean-Do meninggal dua hari setelah buku tersebut diterbitkan. Mata adalah pelita tubuh. Jika mata baik, yaitu jika digunakan untuk hal yang benar, ia seperti pelita yang bersinar menerangi langkah manusia. Namun, jika mata itu jahat, digunakan untuk hal yang tidak benar, ia membawa manusia memasuki kegelapan dan melangkah menuju kebinasaan. Karena itu, Yesus memperingatkan agar kita waspada saat melihat segala sesuatu melalui mata. Dunia menawarkan banyak hal menarik yang bisa kita nikmati, bukan? Misalnya, harta kekayaan yang dapat membuat manusia terikat dan menghamba kepadanya (ay. 21, 24). Di hari-hari terakhirnya, Jean-Do memakai matanya dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kecintaannya dalam menulis. Bagaimana kita menggunakan mata? Melihat hal-hal yang memberi daya tarik semu, pornografi, hingga tayangan kekerasan yang tersaji di media? Mata tidak pernah puas melihat, kata penulis Amsal (Amsal 27:20). Melalui mata, lahirlah dorongan, baik untuk berbuat baik maupun jahat. Sekali lagi, waspadalah dengan apa yang ingin kita lihat.—YES CARA KITA MENGGUNAKAN MATA Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
Posted: 02 Jul 2014 10:00 AM PDT
Baca: Yeremia 22:13-19 Tetapi ia melakukan keadilan dan kebenaran, serta mengadili perkara orang sengsara dan orang miskin dengan adil. Bukankah itu namanya mengenal Aku? Demikianlah firman TUHAN. (Yeremia 22:15b-16) Bacaan Alkitab Setahun: Menjelang Pemilu, kita diterpa beragam iklan para calon pemimpin negeri. Demi mendongkrak popularitas, mereka menggunakan banyak cara untuk mempromosikan diri. Tidak jarang hal itu membuat kita bingung dalam memilih. Alhasil, orang Kristen bisa jadi keliru memilih karena termakan iklan atau karena ajakan untuk memilih berdasarkan kesamaan suku atau agama. Firman Tuhan memberi tuntunan kepada kita untuk memilih pemimpin yang baik, yakni orang yang mengenal Allah. Namun, mendeteksi karakter tersebut ternyata tak sesederhana menyimak tampilan iklan mereka. Karakter ini juga tidak dapat dikenali dari suku atau agama seseorang. Melalui nabi Yeremia, Tuhan mengajar kita untuk melihat perwujudan karakter "mengenal Allah" dalam tindakan nyata: melakukan keadilan, kebenaran, memperhatikan dan memperlakukan orang sengsara dan miskin dengan adil. Rupanya dalam memilih pemimpin, kita memang perlu meneliti rekam jejak kehidupan sang calon. Bagaimana kebijakan yang pernah ia buat? Apakah ia dikenal sebagai pribadi yang memiliki integritas? Hal itu perlu diperhatikan karena dapat dijadikan petunjuk apakah ia mengenal Allah atau tidak. Dalam menghadapi Pemilu Presiden kali ini, orang Kristen tak boleh acuh tak acuh, namun harus bersikap arif. Jangan lagi terjebak pada daya pikat iklan atau mengikuti ajakan untuk menilai calon berdasarkan kulitnya saja. Mengikuti petunjuk Firman Tuhan, marilah kita memilih pemimpin yang baik bagi negeri ini.—VW KITA DAPAT MENDETEKSI KUALITAS KEPEMIMPINAN SESEORANG Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian® To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment