"Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan." 1 Tesalonika 5:22
Sebagai umat tebusan Tuhan kita dituntut untuk tetap mengerjakan keselamatan yang telah kita terima itu dengan hati yang takut dan gentar (baca Filipi 2:12), artinya kita harus hidup dalam ketaatan dan memiliki hati yang takut akan Tuhan sebagai respons atas keselamatan yang telah kita terima. Jadi ketaatan adalah suatu perintah yang tidak bisa ditawar lagi. Jika kita taat kepada Tuhan maka roh kita akan tetap terpelihara dengan sempurna. Jangan sampai api itu redup dan menjadi padam, "Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam." (Imamat 6:13).
Supaya api roh itu terus menyala kita harus berupaya supaya Roh Kudus merasa comfortable tinggal di dalam kita. Roh Kudus akan betah tinggal dan berdiam di dalam kita apabila kita hidup dalam kebenaran dan kekudusan karena Dia adalah Roh yang kudus. Maka dari itu "Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:14-16). Hidup dalam kebenaran dan kekudusan berarti menjauhkan diri dari segala jenis kejahatan dan tidak lagi berkompromi dengan dosa; dan jika Roh Kudus berdiam di dalam kita secara permanen, secara otomatis segala tindakan kita akan dituntun kepada kebenaran. "Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26), sehingga kehidupan kita selaras dengan apa yang Tuhan mau.
Tetapi ketika roh yang ada pada kita itu padam karena ketidaktaatan dan segala kejahatan yang telah kita perbuat, kita tidak lagi punya kekuatan untuk mengalahkan segala tipu muslihat Iblis karena kedagingan kita menjadi sangat dominan. Ibadah yang kita lakukan akhirnya hanya sebatas rutinitas belaka dan kita pun semakin kehilangan kepekaan rohani. Akhirnya, melakukan kejahatan kita anggap sebagai hal yang biasa.
"Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu." (Galatia 6:8).
0 comments:
Post a Comment