Arti Peduli |
Posted: 16 Jul 2014 07:58 PM PDT Saya mempunyai murid sekolah Minggu. Anak ini lebih senang berlama-lama di gereja dan terkadang menangis ketika hendak diantar pulang. Saya pun bisa menangkap inti dari semua keluh-kesah yang dia ungkapkan kepada saya. Anak ini berasa dari keluarga yang sangat berkecukupan. Apapun yang dia inginkan selalu terpenuhi namun tidak pernah bisa membuatnya bahagia. Seorang anak kecil tidak membutuhkan uang, dia butuh kehadiran kedua orang tuanya dan juga kasih sayang. Begitu juga dengan pasangan yang sedang menjalin kasih. Hubungan yang baik bukanlah hubungan yang selalu memuaskan dalam hal materi. Namun kehadiran untuk bisa menjadi tempat berbagi sangatlah penting. Jadilah pribadi yang peduli dengan orang-orang di sekitar kita, terlebih terhadap orang-orang terdekat kita. Jangan biarkan mereka merasa kehilangan akan diri kita karena kesibukan yang dunia tawarkan kepada kita. Saat ini ada orang-orang yang sedang membutuhkan kehadiran kita. Mungkin suami, istri, anak-anak, sahabat atau keluarga kita yang lainnya. Jangan hanya mempedulikan diri sendiri, namun ingatlah mereka dan berbagi kasihlah dengan mereka. Jika kita bisa peduli terhadap orang lain, pastilah Tuhan juga akan lebih peduli kepada kita. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Filipi 2:3b-4 Arti Peduli is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 16 Jul 2014 08:34 AM PDT Tadi pagi saya bertemu dengan salah satu sahabat saya pada masa sekolah. Kamipun saling berbagi cerita, namun tak banyak cerita bahagia yang saya dapatkan darinya. Hanya lelehan air mata yang mewarnai setiap pembicaraan kami. “Apa salahku pada Tuhan? Mengapa tak ada kebahagiaan sedikitpun pada hidupku? Ayahku memang sedang dipenjara dan setiap hari aku harus menelan hinaan orang. Ibuku menghilang begitu saja dan tak pernah mempedulikanku dan kedua adikku. Aku harus bekerja demi adik-adikku, sehingga aku tak lagi melanjutkan ke SMA sampai semua orang mengatakan bahwa aku bodoh. Mengapa semua ini harus terjadi padaku? Hatiku terus tersakiti.” Setiap manusia mempunyai ujiannya sendiri. Setiap manusia memiliki salib yang harus dipikulnya sendiri. Tidak ada seorangpun yang ingin hidup dalam lembah derita karena semua orang pastilah ingin selalu bahagia. Menyalahkan keadaan dan orang lain bukanlah jalan keluar yang tepat. Dengan berbalik mengutuk orang lain, sama halnya dengan memasukkan kerikil dalam hati. Orang lain boleh menghina kita. Dunia boleh menjatuhkan kita. Namun Tuhan melihat semuanya. Orang yang selalu penuh dengan kasih walau tak pernah mendapat belas kasih dari orang lain dan yang selalu memuliakan Tuhan walau dalam penderitaan adalah orang-orang yang tahan uji. Dan orang-orang yang tahan uji akan diberkati. Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Yakobus 1:12 Hati yang Tersakiti is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment