Good News 2 Us 13 : Firman Harian |
Posted: 18 Nov 2013 03:09 PM PST Posted on Selasa, 19 November, 2013 by saatteduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: 1 Samuel 26-27 Kuasa dosa itu amat dahsyat! Orang yang dikuasai oleh dosa tidak bisa mengendalikan dirinya, sehingga ia tidak selalu bisa melakukan hal-hal baik yang ingin dilakukannya, melainkan ia akan cenderung melakukan hal-hal buruk yang didorong oleh dosa di dalam dirinya. Bila kita membandingkan pasal 24 dan pasal 26, kita bisa melihat sesuatu yang aneh. Saat menyadari bahwa Daud tidak mau memanfaatkan kesempatan untuk membunuh dirinya, Raja Saul merasa sangat malu dan menyesal. Raja Saul mengakui bahwa Daud lebih benar daripada dirinya. Dia sadar bahwa dia telah berlaku jahat terhadap Daud, tetapi Daud membalas dengan berlaku baik. Dia bahkan juga sadar bahwa Daud akan menjadi raja menggantikan dirinya. Bila kita menyimak perkataan Raja Saul dalam 1 Samuel 24:18-22, sulit untuk dimengerti bahwa Raja Saul masih berusaha membunuh Daud dalam pasal 26. Pengakuan Raja Saul dalam 26:21b, "Sesungguhnya, perbuatanku itu bodoh dan aku sesat sama sekali" merupakan ungkapan yang amat tepat menggambarkan keadaan Raja Saul. Keinginan membunuh Daud sudah menguasai dirinya sehingga ia tidak sanggup menguasai keinginan tersebut. Dia tahu bahwa sikapnya terhadap Daud itu keliru, tetapi dia tidak sanggup untuk melaksanakan apa yang benar. Bila Anda tidak bisa menguasai keinginan untuk berbuat dosa, hal itu merupakan tanda bahwa Anda belum mengalami pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Bila Anda bersedia untuk berubah, Anda harus mulai dengan mengaku dosa dan meminta Tuhan Yesus menyucikan dosa Anda (1 Yohanes 1:9), kemudian Anda harus mengembangkan kepekaan untuk mengikuti pimpinan Roh Kudus (Galatia 5:16-18). [P] 1 Samuel 26:21 Filed under: Renungan Harian |
Perhatikan Akhir Hidup Mereka! Posted: 18 Nov 2013 03:07 PM PST Posted on Selasa, 19 November, 2013 by saatteduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: 1 Samuel 25 Apakah kehidupan Anda berarti? Apakah yang menjadi tolok ukur yang bisa membuat kita mengatakan bahwa kehidupan seseorang berarti? Apakah kekayaan, jabatan, dan prestasi membuat hidup kita menjadi berarti? Tidak! Kehidupan seseorang berarti bila dia melakukan hal-hal yang berguna bagi orang lain. Kehidupan seseorang berarti bila orang lain merasa kehilangan ketika dia meninggal. Arti keberadaan Nabi Samuel bagi umat Israel berbeda dengan arti keberadaan Raja Saul. Seumur hidupnya, Nabi Samuel melayani umat Israel dengan ketulusan, sedangkan Raja Saul hanya nampak membela rakyat di awal kekuasaannya. Semakin lama, kehidupan Raja Saul semakin kacau karena dia tidak taat kepada Tuhan dan dia tidak mengindahkan teguran Tuhan. Saat Nabi Samuel mati, seluruh orang Israel berkumpul untuk meratapi kepergiannya (25:1). Akan tetapi, ketika Raja Saul mati, tidak ada gejolak di Israel. Rakyat Israel meratap, menangis, dan berpuasa setelah Daud memberi teladan dengan mengungkapkan kesedihannya atas kematian Raja Saul, Yonatan, dan rakyat Israel yang gugur dalam peperangan (2 Samuel 1:11-12). Bila tiba waktunya bagi Anda untuk dipanggil Tuhan, apakah Anda dapat membayangkan bagaimana reaksi orang terhadap kepergian Anda? Ada tiga macam respons yang bisa terjadi bila seseorang meninggal, yaitu banyak orang merasa kehilangan, banyak orang merasa senang, atau semua orang tenang-tenang saja karena kehidupan Anda tidak berarti bagi orang lain! Ingatlah bahwa reaksi orang lain terhadap kematian Anda ditentukan oleh cara Anda menjalani kehidupan saat ini, yaitu apakah Anda hidup bagi diri Anda sendiri, atau hidup Anda berguna bagi orang lain.[P] Ibrani 13:7 Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment