Tuesday 26 November 2013

Posted by Admin GoodNews2Us | Posts under :

IMAN ADALAH ANUGERAH ALLAH (1)


IMAN ADALAH ANUGERAH ALLAH (1)

Posted: 25 Nov 2013 04:30 AM PST

Oleh :  Pdt. Budi Asali, M.Div


IMAN ADALAH ANUGERAH ALLAH (1)

Iman merupakan pemberian / anugerah Allah

Ada banyak ayat yang menunjukkan bahwa 'iman' (bukan 'kemampuan untuk beriman'!) memang merupakan pemberian / anugerah Allah kepada kita. Mari kita melihat ayat-ayat tersebut.

1.   Ef 2:8-9 - "(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri".

Catatan: kata 'itu' (Yunani: TOUTO) sebetulnya hanya muncul dalam ay 8; yang dalam ay 9 sebetulnya tidak ada.

Tetapi ada banyak pro dan kontra tentang apakah kata 'itu' menunjuk pada 'keselamatan', atau kepada 'iman'.
  • Adam Clarke (tentang Ef 2:8): "But whether are we to understand, faith or salvation as being the gift of God? This question is answered by the Greek text: tee gar chariti este sesoosmenoi dia tees pisteoos; kai touto ouk ex humoon; Theou to dooron, ouk ex ergoon; hina mee tis kaucheeseetai. 'By this grace ye are saved through faith; and THIS (touto, this salvation) not of you; it is the gift of God, not of works: so that no one can boast.' 'The relative touto, this, which is in the neuter gender, cannot stand for pistis, faith, which is the feminine; but it has the whole sentence that goes before for its antecedent.'"(= Tetapi apakah kita harus mengerti, iman atau keselamatan sebagai pemberian / karunia dari Allah? Pertanyaan ini dijawab oleh teks  bahasa Yunaninya: tee gar chariti este sesoosmenoi dia tees pisteoos; kai touto ouk ex humoon; Theou to dooron, ouk ex ergoon; hina mee tis kaucheeseetai. 'Oleh kasih karunia ini kamu diselamatkan melalui iman; dan INI (TOUTO, keselamatan ini) bukan dari kamu; itu adalah karunia / pemberian Allah, bukan dari pekerjaan / perbuatan baik: sehingga tak seorangpun bisa bermegah'. 'Kata TOUTO, ini, yang ada dalam jenis kelamin netral, tidak bisa berarti / menunjuk pada PISTIS, 'iman', yang adalah feminin / perempuan; tetapi itu mempunyai seluruh kalimat yang ada sebelumnya sebagai penggantinya'.).
Catatan: dalam terjemahan LAI kata 'ini' yang dibicarakan oleh Adam Clarke diterjemahkan 'itu'.
  • Barnes' Notes (tentang Ef 2:8): "'And that not of yourselves.' That is, salvation does not proceed from yourselves. The word rendered 'that' - touto - is in the neuter gender, and the word 'faith' - pistis - is in the feminine. The word 'that,' therefore, does not refer particularly to faith, as being the gift of God, but to 'the salvation by grace' of which he had been speaking. This is the interpretation of the passage which is the most obvious, and which is now generally conceded to be the true one; see Bloomfield. Many critics, however, as Doddridge, Beza, Piscator, and Chrysostom, maintain that the word 'that' touto refers to 'faith' pistis; and Doddridge maintains that such a use is common in the New Testament. As a matter of GRAMMAR this opinion is certainly doubtful, if not untenable; but as a matter of THEOLOGY it is a question of very little importance." [= 'Dan itu bukan dari dirimu sendiri'. Artinya, keselamatan tidak keluar / dihasilkan dari dirimu sendiri. Kata yang diterjemahkan 'itu' - TOUTO - ada dalam jenis kelamin netral, dan kata 'iman' - PISTIS - ada dalam jenis kelamin feminin / perempuan. Karena itu, kata 'itu' tidak menunjuk secara khusus kepada 'iman', sebagai pemberian / karunia dari Allah, tetapi kepada 'keselamatan oleh kasih karunia' tentang mana ia telah berbicara. Ini adalah penafsiran dari text yang adalah paling jelas, dan yang sekarang pada umumnya diakui sebagai penafsiran yang benar; lihat Bloomfield. Tetapi banyak pengkritik, seperti Doddridge, Beza, Piscator, dan Chrysostom, mempertahankan bahwa kata 'itu' (TOUTO) menunjuk kepada 'iman' (PISTIS); dan Doddridge mempertahankan bahwa penggunaan seperti itu adalah umum dalam Perjanjian Baru. Sebagai suatu persoalan gramatika pandangan ini pastilah meragukan, jika bukannya tidak bisa dipertahankan; tetapi sebagai persoalan theologia itu adalah suatu pertanyaan yang tidak penting.]
  • A. T. Robertson (tentang Ef 2:8): "'And that' kai ‎‎touto. Neuter, not feminine tautee, and so refers not to pistis (feminine) or to charis (feminine also), but to the act of being saved by grace conditioned on faith on our part."[= 'Dan itu' KAI TOUTO. Netral, bukan feminin / perempuan TAUTEE, dan dengan demikian tidak menunjuk pada PISTIS (feminin / perempuan) atau pada KHARIS (juga feminin / perempuan), tetapi pada tindakan diselamatkan oleh kasih karunia yang disyaratkan pada iman pada pihak kita.].
Ef 2:8 - "Sebab karena kasih karunia (KHARIS - feminine)  kamu diselamatkan oleh iman (PISTIS - feminine) - ; itu (TOUTO - netral)bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,".
  • Lenski (tentang Ef 2:8): "The neuter τοτο does not refer to πίστις or to χάρις, both of which are feminine, but to the divine act of saving us"(= Kata TOUTO yang berjenis kelamin netral tidak menunjuk pada PISTIS atau pada KHARIS, yang keduanya ada dalam jenis kelamin feminin / perempuan, tetapi pada tindakan ilahi menyelamatkan kita).

Kesimpulan / pandangan saya tentang Ef 2:8: sekalipun masih memungkinkan untuk menggunakan Ef 2:8 sebagai dasar untuk mengatakan bahwa iman adalah anugerah / pemberian Allah, tetapi mengingat perdebatan yang begitu hebat dalam persoalan itu, dan juga kuatnya argumentasi dari pihak lawan, maka saya berpendapat lebih baik kita tidak menggunakan ayat ini dalam menekankan bahwa iman adalah anugerah / pemberian Allah. Ada ayat-ayat lain yang jauh lebih kuat untuk menekankan hal itu, dan tanpa ada kemungkinan untuk diperdebatkan dalam artinya.

-


2.   Fil 1:29 - "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.".

Bandingkan dengan terjemahan-terjemahan Kitab Suci bahasa Inggris di bawah ini.

  • KJV: 'For unto you it is given in the behalf of Christ, not only to believe on him, but also to suffer for his sake;' (= Karena kepadamu diberikan demi kepentingan Kristus, bukan hanya untuk percaya kepadaNya, tetapi juga untuk menderita demi kepentinganNya;).
  • RSV: 'For it has been granted to you that for the sake of Christ you should not only believe in him but also suffer for his sake,' (= Karena telah diberikan kepadamu bahwa untuk kepentingan Kristus kamu bukan hanya harus percaya kepadaNya tetapi juga menderita demi kepentinganNya,).
  • NIV: 'For it has been granted to you on behalf of Christ not only to believe on him, but also to suffer for him,' (= Karena telah diberikan kepadamu demi kepentingan Kristus bukan hanya untuk percaya kepadaNya, tetapi juga untuk menderita untuk Dia).
  • NASB: 'For to you it has been granted for Christ's sake, not only to believe in Him, but also to suffer for His sake,' (= Karena kepadamu telah diberikan demi kepentingan Kristus, bukan hanya untuk percaya kepadaNya, tetapi juga untuk menderita demi kepentinganNya,).

Pertama-tama: karena adanya kata-kata 'demi kepentingan Kristus' atau 'demi Kristus' dalam Kitab Suci - Kitab Suci bahasa Inggris, maka saya merasa perlu menjelaskan arti istilah itu di sini.

  • Barnes' Notes (tentang Fil 1:29): "'In the behalf of Christ.' In the cause of Christ, or with a view to honor Christ. Or, these things are brought on you in consequence of your being Christians." (= 'Demi kepentingan Kristus'. Dalam perkara Kristus, atau dengan suatu pandangan untuk menghormati Kristus. Atau, hal-hal ini dibawa kepadamu sebagai konsekwensi dari menjadinya kamu sebagai orang-orang Kristen.).

Catatan: kata-kata bagian akhir (yang saya garis-bawahi) rasanya tak masuk akal. Kalau 'penderitaan', memang bisa merupakan konsekuensi dari menjadi Kristennya seseorang. Tetapi bagaimana mungkin 'percaya kepada Kristus' merupakan konsekuensi dari menjadi Kristennya seseorang?

Sekarang kita melihat bahwa ayat ini mengatakan bahwa baik percaya kepada Kristus (iman) maupun penderitaan bagi Dia, merupakan karunia / pemberian dari Allah kepada kita (orang-orang percaya). Saya tak membahas tentang penderitaan pada saat ini. Jadi saya hanya menekankan bahwa ayat ini menyatakan bahwa iman adalah pemberian Allah.

  • Fil 1:29 - "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,".

Kedua: sekarang mari kita perhatikan kata 'dikaruniakan'. Apa artinya?

  • Ralph P. Martin (Tyndale) tentang Fil 1:29: "'It has been granted,' echaristhē, is derived from charis, 'grace', 'favour'. ... So the Philippians were called, not only to the privilege of believing in him - the ability to believe and the act of faith being itself a gift of God - but equally to endure privation and pain for him, as did the apostle himself (2 Cor. 1:5; 12:10)." [= 'Itu telah diberikan / dianugerahkan / dikaruniakan', EKHARISTHE, diturunkan dari KHARIS, 'kasih karunia', 'kebaikan'. ... Jadi / maka, orang-orang Filipi dipanggil, bukan hanya pada hak untuk percaya kepadaNya - kemampuan untuk percaya dan tindakan iman itu sendiri merupakan suatu karunia / pemberian dari Allah - tetapi secara sama untuk menanggung / menahan kemiskinan dan rasa sakit untuk Dia, seperti yang dilakukan sang rasul sendiri (2Kor 1:5; 12:10)] - Libronix.

Catatan: kata Yunani EKHARISTHE berasal dari kata kerja cari,zomai (KHARIZOMAI) yang salah satu artinya adalah 'to give freely' (= memberi dengan cuma-cuma) - Bible Works 7.
  • Pulpit Commentary (tentang Fil 1:29): "On you it was conferred (e)xari/sqh) as a gracious gift, a free spontaneous act of Divine bounty. Faith in Christ is the gift of God, so is 'the fellowship of his sufferings.'" [= Kepadamu diberikan / dianugerahkan (e)xari/sqh / EKHARISTHE) sebagai suatu karunia yang murah hati / bersifat kasih karunia, suatu tindakan spontan yang bebas dari hadiah / karunia Ilahi. Iman kepada Kristus adalah pemberian / karunia dari Allah, demikian juga 'persekutuan dalam penderitaanNya'.].

Jadi, ayat ini secara sangat jelas dan tak terhindarkan menunjukkan bahwa 'iman' (kepercayaan kepada Kristus) merupakan karunia / pemberian cuma-cuma dari Allah. Perhatikan bahwa Fil 1:29 ini tidak mengatakan bahwa yang dikaruniakan adalah 'kemampuan untuk beriman', tetapi 'iman' itu sendiri! Kalau memang demikian, apakah kita, dengan menggunakan kehendak bebas kita, yang memilih untuk percaya atau tidak percaya kepada Kristus? Apakah ajaran ini, yang merupakan ajaran Arminian, sesuai dengan Fil 1:29 ini? Kalau kita percaya karena kita menghendaki untuk percaya, apakah iman itu bisa disebut sebagai pemberian Allah? Kalau yang dikaruniakan hanyalah 'kemampuan untuk beriman' maka memang orang yang dikaruniai itu bisa saja tetap tidak mau beriman.

Tetapi kalau yang dikaruniakan itu adalah 'iman' itu sendiri, bagaimana mungkin orang yang dikaruniai itu bisa tidak beriman? Dan ini secara pasti dan jelas mengarah pada doktrin Irresistible Grace (= Kasih karunia yang tidak bisa ditolak)!

  • Calvin (tentang Fil 1:29): "Here Paul clearly testifies, that faith, as well as constancy in enduring persecutions, is an unmerited gift of God. ... This passage is also at variance with the doctrine of the schoolmen, in maintaining that gifts of grace latterly conferred are rewards of our merit, on the ground of our having made a right use of those which had been previously bestowed." (= Di sini Paulus dengan jelas menyaksikan, bahwa iman, maupun kekonstanan dalam menahan penganiayaan, adalah suatu karunia Allah yang tidak layak kita terima. ... Text ini juga bertentangan dengan ajaran dari guru-guru theologia abad pertengahan, dalam mempertahankan bahwa karunia-karunia dari kasih karunia yang diberikan belakangan adalah pahala / upah dari jasa kita, berdasarkan penggunaan kita yang benar terhadap hal-hal yang telah diberikan lebih dulu.).
Catatan: kata-kata Calvin yang saya beri garis bawah ganda jelas merupakan serangannya terhadap ajaran Arminian / Semi Pelagianisme.
  • William Hendriksen (tentang Fil 1:29): "Says Paul, 'For to you it has been granted in behalf of Christ not only to believe in him but also to suffer in his behalf.' It has been granted to you, says Paul; that is, as a privilege, a gift of God's grace. ... to believe in him, that is, to rest on Christ, surrendering oneself to his loving heart, depending on his accomplished mediatorial work. The form of the expression as used in the original shows that here genuine, personal trust in the Anointed One is meant. ... Whether or not one regards Eph. 2:8 as proof for the proposition that such faith is God's gift, the conclusion is at any rate inescapable that here in Phil. 1:29 faith - not only its inception but also its continued activity - is so regarded. It is at one and the same time God's gift and man's responsibility." [= Kata Paulus, 'Karena kepadamu telah dikaruniakan untuk kepentingan Kristus / demi Kristus bukan hanya untuk percaya kepadaNya tetapi juga untuk menderita demi kepentinganNya / demi Dia'. Itu telah dikaruniakan kepadamu, kata Paulus; yaitu, sebagai suatu hak, suatu karunia dari kasih karunia Allah. ... percaya kepada Dia, yaitu bersandar kepada Kristus, penyerahan diri sendiri kepada hatiNya yang mengasihi, bergantung pada pekerjaan pengantaraanNya yang sudah selesai. Bentuk dari ungkapan seperti yang digunakan dalam bahasa aslinya menunjukkan bahwa di sini yang dimaksudkan adalah kepercayaan / tindakan mempercayakan (trust) yang asli / sungguh-sungguh dan bersifat pribadi kepada Yang Diurapi. ... Apakah seseorang menganggap Ef 2:8 sebagai bukti untuk persoalan bahwa iman seperti itu adalah karunia / pemberian Allah atau tidak, bagaimanapun juga kesimpulannya yang tak terhindarkan adalah bahwa di sini dalam Fil 1:29, iman - bukan hanya permulaannya, tetapi juga aktivitas selanjutnya - dianggap seperti itu. Itu adalah pada saat yang sama karunia Allah dan tanggung jawab manusia.].
  • Jamieson, Fausset & Brown (tentang Fil 1:29): "Faith is the gift of God (Eph 2:8), not worked in the soul by the will of man, but by the Holy Spirit (John 1:12-13)."[= Iman adalah pemberian / karunia dari Allah (Ef 2:8), tidak dikerjakan dalam jiwa oleh kehendak dari manusia, tetapi oleh Roh Kudus (Yoh 1:12-13)].
Yoh 1:12-13- "(12) Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya; (13) orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.".

3.   Kis 11:18 - "Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: 'Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.'".

Perhatikan bagian yang saya beri garis bawah ganda.

KJV/RSV/NIV/Lit: 'repentance unto life' (= pertobatan kepada / menuju hidup).

Kata 'repentance' (= pertobatan) di sini pasti tidak menunjuk pada pertobatan dari dosa, karena:

a.   Kalau dilihat dari konteksnya, ini menunjuk pada percayanya Kornelius kepada Kristus dalam Kis 10. Jadi, kata itu harus diartikan menunjuk kepada iman.

b.  Kalau kata itu diartikan sebagai pertobatan dari dosa, maka kata-kata selanjutnya yaitu 'yang memimpin kepada hidup' akan menjadikan seluruh ayat mengajarkan doktrin sesat 'keselamatan karena perbuatan baik'.

  • Calvin (tentang Kis 11:18): "This member, to give repentance, may be expounded two manner of ways; either that God granted to the Gentiles place for repentance, when as he would have his gospel preached to them; or that he circumcised their hearts by his Spirit, as Moses saith, (Deuteronomy 30:6,) and made them fleshy hearts of stony hearts, as saith Ezekiel, (Ezekiel 11:19.) For it is a work proper to God alone to fashion and to beget men again, that they may begin to be new creatures; and it agreeth better with this second sense; it is not so much racked, and it agreeth better with the phrase (phraseology) of Scripture." [= Bagian ini, memberi pertobatan, bisa dijelaskan dengan dua cara; atau bahwa Allah memberikan kepada orang-orang non Yahudi tempat untuk pertobatan, pada waktu Ia memerintahkan injilNya diberitakan kepada mereka; atau bahwa Ia menyunat hati mereka oleh RohNya, seperti dikatakan Musa, (Ul 30:6), dan membuat hati keras mereka menjadi hati dari daging, seperti dikatakan Yehezkiel (Yeh 11:19). Karena adalah suatu pekerjaan yang hanya cocok untuk Allah saja untuk membentuk dan melahirkan manusia lagi, supaya mereka bisa mulai menjadi makhluk-makhluk / ciptaan-ciptaan baru; dan itu sesuai dengan lebih baik dengan arti kedua ini; itu tidak begitu menyakiti (?), dan itu lebih sesuai dengan ungkapan (cara penyusunan / pengungkapan) dari Kitab Suci.].
Catatan: kelihatannya Calvin mencampur-adukkan iman / pertobatan dengan kelahiran baru, mungkin karena iman tidak mungkin terjadi kalau tak ada kelahiran baru. Tetapi yang jelas ia mengatakan bahwa Allahlah yang melakukan hal itu.
  • Ul 30:6 - "Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup.".
  • Yeh 11:19 - "Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,".
  • Yeh 11:19 (KJV): 'And I will give them one heart, and I will put a new spirit within you; and I will take the stony heart out of their flesh, and will give them an heart of flesh:' (= Dan Aku akan memberi mereka satu hati, dan Aku akan meletakkan suatu roh yang baru di dalam kamu; dan Aku akan mengambil / mengeluarkan hati yang keras dari daging mereka, dan akan memberi mereka suatu hati dari daging).
Jamieson, Fausset & Brown (tentang Kis 11:18): "To 'grant' this is something more than what Grotius makes it, to be willing to grant pardon upon repentance. The case of Cornelius was so manifestly one of grace reigning in every stage of his religious history, that we can hardly doubt that this very thing was meant to be conveyed here; and this is just the grace that reigns in every real conversion." (= 'Mengaruniakan' ini adalah sesuatu yang lebih dari pada apa yang Grotius buat dengannya, mau untuk  mengaruniakan pengampunan atas pertobatan. Kasus Kornelius adalah kasus yang dengan begitu jelas tentang kasih karunia yang bertakhta dalam setiap tahap dari sejarah agamawinya, sehingga kita tidak bisa meragukan bahwa hal inilah yang dimaksudkan untuk disampaikan di sini; dan inilah persisnya kasih karunia yang bertakhta dalam setiap pertobatan yang sejati.).

Catatan: pandangan Grotius, yang saya beri garis bawah ganda, jelas merupakan pandangan tolol yang dipaksakan. Kis 11:18 itu mengatakan bahwa 'Allah mengaruniakan pertobatan', tetapi Grotius mengartikan 'Allah mau mengaruniakan pengampunan kalau orangnya bertobat', yang tentu saja merupakan dua hal yang sangat berbeda!

4.   Ibr 12:2 - "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.".

Kata-kata yang saya garis-bawahi itu salah terjemahan.

KJV: 'Jesus the author and finisher of our faith' (= Yesus pencipta dan penyelesai dari iman kita).

RSV: 'Jesus the pioneer and perfecter of our faith' (= Yesus pelopor dan penyempurna dari iman kita).

NIV: 'Jesus, the author and perfecter of our faith' (= Yesus, pencipta dan penyempurna dari iman kita).

NASB: 'Jesus, the author and perfecter of faith' (= Yesus, pencipta dan penyempurna dari iman).

Sesuatu yang perlu diperhatikan adalah bahwa kata Yunani yang diterjemahkan 'author' (= pencipta) oleh KJV/NIV/NASB adalah ARKHEGON, yang mengandung kata Yunani ARKHE, yang biasanya diterjemahkan 'beginning' (= permulaan / pemulai), tetapi juga bisa diartikan sebagai 'source' (= sumber), atau 'origin' (= asal usul / asal mula).

  • Barnes' Notes (tentang Ibr 12:2): "The word 'author' - archeegon - (marg. beginner) - means properly the source, or cause of anything; or one who makes a beginning. ... The phrase 'the beginner of faith,' or the leader on of faith, would express the idea. He is at the head of all those who have furnished an example of confidence in God, for he was himself the most illustrious instance of it. The expression, then, does not mean properly that he produces faith in us, or that we believe because he causes us to believe - whatever may be the truth about that - but that he stands at the head as the most eminent example that can be referred to on the subject of faith. ... The word 'finisher' - teleiooteen - corresponds in meaning with the word 'author.' It means that he is the completer as well as the beginner; the last as well as the first." [= Kata 'pencipta' - ARKHEGON - (catatan tepi - pemulai) - secara tepat berarti sumber, atau penyebab dari apapun; atau seseorang yang membuat suatu pemulaian. ... Ungkapan 'pemulai dari iman', atau pemimpin dari iman, menyatakan gagasan / artinya. Ia adalah kepala dari semua mereka, yang telah memberikan suatu teladan tentang keyakinan kepada Allah, karena Ia sendiri adalah contoh yang paling menonjol darinya. Maka, ungkapan itu secara tepat tidak berarti bahwa Ia menghasilkan iman di dalam kita, atau bahwa kita percaya karena Ia menyebabkan kita untuk percaya - apapun adanya kebenaran tentang itu - tetapi bahwa Ia berdiri sebagai kepala seperti contoh yang paling menonjol yang bisa ditunjukkan dalam persoalan tentang iman. ... Kata 'penyelesai' - TELEIOTEN - sesuai / cocok dalam arti dengan kata 'pencipta'. Itu berarti bahwa Ia adalah penyempurna maupun pemulai; yang terakhir maupun yang pertama.].
Catatan: saya hanya menekankan bagian yang saya garis-bawahi. Bagian tengah dari kutipan kata-kata Barnes ini bagi saya sangat tidak masuk akal, dan bertentangan dengan bagian yang saya garis-bawahi. Itu juga secara tepat dibantah oleh kata-kata Abraham Kuyper di bawah ini.
  • Abraham Kuyper: "Hence it may not be said that Jesus had saving faith. For Jesus was no sinner, and therefore could not have 'that assured confidence that not only to others, but to Him also, was given the righteousness of the Mediator.' We have only to connect the name of Jesus with the clear and transparent description of saving faith by the Heidelberg Catechism to show how foolish it is for the Ethical theologians to explain the words, 'Jesus, the Author and Finisher of our faith,' as tho He had saving faith like every child of God. Hence saving faith is unthinkable in heaven. Faith is saving; and he that is saved has obtained the end of faith. He no longer walks by faith, but by sight. It should therefore be thoroughly understood that saving faith refers only to the sinner, and that Christ in the garments of the Sacred Scripture is its only object." (= Maka tidak bisa / tidak boleh dikatakan bahwa Yesus mempunyai iman yang menyelamatkan. Karena Yesus bukan orang berdosa, dan karena itu tidak bisa mempunyai 'keyakinan yang pasti itu yang bukan hanya kepada orang-orang lain, tetapi kepada Dia juga, diberikan kebenaran dari sang Pengantara.' Kita hanya harus menghubungkan nama Yesus dengan penggambaran yang jelas dan nyata tentang iman yang menyelamatkan oleh Katekismus Heidelberg untuk menunjukkan betapa bodohnya bagi ahli-ahli theologia Etika untuk menjelaskan kata-kata 'Yesus, Pencipta dan Penyelesai dari iman kita' seakan-akan Ia mempunyai iman yang menyelamatkan seperti setiap anak Allah. Jadi, iman yang menyelamatkan merupakan sesuatu yang tak terpikirkan di surga. Iman itu menyelamatkan; dan ia yang sudah selamat (maksudnya 'sudah masuk surga') telah memperoleh tujuan dari iman. Ia tidak lagi berjalan dengan iman, tetapi dengan penglihatan. Karena itu, harus dimengerti secara teliti / sepenuhnya bahwa iman yang menyelamatkan hanya menunjuk kepada orang berdosa, dan bahwa Kristus dalam pakaian dari Kitab Suci yang Kudus adalah satu-satunya obyeknya.) - 'The Work of the Holy Spirit', hal 397.
Ro 8:24 - "Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?".
Ibr 11:1 - "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.".

Dari dua ayat di atas jelaslah bahwa kalau kita sudah di surga, dan sudah melihat semuanya, maka tidak ada lagi iman!

  • John Owen (tentang Ibr 12:2): "he works it in us, or bestows it on us, by his Spirit, in the beginning and all the increases of it from first to last. Hence his disciples prayed unto him, 'Lord, increase our faith,' Luke 17:5. ... So he is the 'author' or beginner of our faith, in the efficacious working of it in our hearts by his Spirit; and 'the finisher' of it in all its effects, in liberty, peace, and joy, and all the fruits of it in obedience: for 'without him we can do nothing.'" [= Ia mengerjakannya (iman) di dalam kita, atau memberikannya kepada kita, oleh RohNya, pada mulanya / awalnya dan semua peningkatannya / pertumbuhannya dari pertama sampai akhir. Karena itu murid-muridNya berdoa kepadaNya, 'Tuhan, tambahkanlah iman kami', Luk 17:5. ... Jadi, Ia adalah 'pencipta' atau pemulai dari iman kita, dalam pekerjaan yang mujarab tentangnya dalam hati kita oleh RohNya; dan 'penyelesai' darinya dalam semua hasil-hasilnya, dalam kebebasan, damai, dan sukacita, dan semua buah-buah darinya dalam ketaatan: karena 'tanpa Dia / di luar Dia kita tidak bisa berbuat apa-apa'.] - 'Hebrew 12', hal 25-26 (AGES).

Luk 17:5 - "Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: 'Tambahkanlah iman kami!'".

Yoh 15:5 - "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.".

  • John Owen (tentang Ibr 12:2): "'the author and finisher of our faith.' - He both begins it in us, and carries it on unto perfection." [= 'pencipta dan penyelesai dari iman kita' - Ia memulainya di dalam kita, dan meneruskannya / melanjutkannya sampai pada kesempurnaan.] - 'Hebrew 12', hal 27 (AGES).

5.   2Kor 4:13 - "Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: 'Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata', maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.".

  • Calvin (tentang 2Kor 4:13): "By metonymy, he gives the name of 'the spirit of faith' to faith itself, because it is a gift of the Holy Spirit." (= Oleh suatu metonymy, ia memberikan sebutan 'roh iman' kepada iman itu sendiri, karena itu adalah suatu karunia dari Roh Kudus.).

Catatan: kata 'metonymy' berarti 'use of the name of one thing for that of another assossiated with or suggested by it' (= penggunaan nama / sebutan dari satu hal untuk untuk hal yang lain yang berhubungan dengannya atau dikesankan ditunjukkan secara tak langsung olehnya) - 'Webster's New World Dictionary'.

  • Charles Hodge (tentang 2Kor 4:13): "'That same spirit of faith.' 'Spirit of faith' may be a way of saying faith itself, or the word 'spirit' may refer to 'the human spirit,' and the whole would then mean, 'having the same believing spirit.' It is more in accordance with scriptural usage, and especially with Paul's manner, to make 'spirit' refer to 'the Holy Spirit,' who is so often designated from the effects that he produces. (= 'Roh iman yang sama itu'. 'Roh iman' bisa menjadi suatu cara untuk mengatakan 'iman itu sendiri', atau kata 'roh' bisa menunjuk pada 'roh manusia', dan maka seluruhnya akan berarti 'mempunyai roh percaya yang sama'. Adalah lebih sesuai dengan penggunaan yang Alkitabiah, dan khususnya dengan cara Paulus, untuk membuat 'roh' menunjuk kepada 'Roh Kudus', yang begitu sering ditunjukkan / disebutkan dari hasil / akibat yang Ia hasilkan.).

Hodge lalu memberi beberapa contoh:

a.   Roh Kudus disebut 'Roh ke-anak-an'.

  • Ro 8:15 - "Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: 'ya Abba, ya Bapa!'".

KJV: 'the Spirit of adoption' (= Roh adopsi).

RSV: 'the spirit of sonship' (= roh ke-anak-an).

NIV: 'the Spirit of sonship' (= Roh ke-anak-an).

NASB: 'a spirit of adoption' (= suatu roh adopsi).

Kata Yunani yang diterjemahkan 'adoption' / 'sonship' adalah HUIOTHESIAS, yang berarti 'pengadopsian sebagai anak' (Bible Works 7).

b.   Roh Kudus disebut 'Roh hikmat'.

  • Ef 1:17- "dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.".

c.   Roh Kudus disebut 'Roh kasih karunia'.

  • Ibr 10:29 - "Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?".

d.   Roh Kudus disebut 'Roh kemuliaan'.

  • 1Pet 4:14 - "Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.".

Untuk ayat yang terakhir ini saya merasa tidak tepat penggunaannya, karena saya beranggapan bahwa 'Roh Kemuliaan' bukan berarti 'Roh yang memberi kemuliaan' tetapi 'Roh yang mulia'. Bandingkan dengan istilah 'The Lord of glory' bagi Yesus dalam 1Kor 2:8, yang jelas berarti 'Tuhan yang mulia'.

Jadi, kalau Roh Kudus disebut 'Roh iman', itu menunjukkan bahwa Ia adalah pemberi / penyebab dari iman itu.

6.   Yoh 1:12-13 - "(12) Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya; (13) orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.".

  • William Hendriksen (tentang Yoh 1:13): "The evangelist teaches that God's true children do not owe their origin to blood (physical descent; for example, from Abraham), nor to the will of the flesh (carnal desire, the sexual impulse of man or woman), nor to the will of man (the procreative urge of the male) but to God alone." [= Sang penginjil mengajar bahwa anak-anak yang sejati dari Allah tidak berhutang asal usul mereka dari darah (keturunan fisik; sebagai contoh, dari Abraham), ataupun dari kehendak dari daging (keinginan daging, dorongan sex dari orang laki-laki atau perempuan), atau dari kehendak manusia / laki-laki (dorongan memperanakkan dari laki-laki) tetapi dari Allah saja.].
  • Matthew Henry: "Man is called 'flesh and blood,' because thence he has his original: but we do not become the children of God as we become the children of our natural parents. Note, Grace does not run in the blood, as corruption does. Man polluted 'begat a son in his own likeness' (Gen 5:3); but man sanctified and renewed does not beget a son in that likeness. The Jews gloried much in their parentage, and the noble blood that ran in their veins: 'We are Abraham's seed;' and therefore to them pertained the adoption because they were born of that blood; but this New-Testament adoption is not founded in any such natural relation. ... it is the grace of God that makes us willing to be his." [= Manusia disebut 'daging dan darah', karena dari sana ia mendapatkan asal usulnya: tetapi kita tidak menjadi anak-anak Allah pada waktu kita menjadi anak-anak dari orang tua alamiah kita. Perhatikan: Kasih karunia tidak mengalir dalam darah, seperti kejahatan mengalir dalam darah. Manusia yang telah dikotori 'memperanakkan seorang anak laki-laki dalam gambarnya sendiri' (Kej 5:3); tetapi manusia yang dikuduskan dan diperbaharui tidak memperanakkan seorang anak dalam gambar itu. Orang-orang Yahudi banyak bermegah dalam asal usul mereka, dan darah mulia yang mengalir dalam pembuluh darah mereka: 'Kami adalah keturunan Abraham'; dan karena itu milik merekalah pengadopsian itu karena mereka dilahirkan oleh darah itu; tetapi pengadopsian Perjanjian Baru ini tidak didasarkan pada hubungan alamiah seperti itu. ... adalah kasih karunia Allah yang membuat kita mau untuk menjadi milikNya.].
  • Kej 5:3 - "Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.".
  • Mat 3:9 - "Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!".
  • Yoh 8:33,39,40 - "(33) Jawab mereka: 'Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?' ... (39) Jawab mereka kepadaNya: 'Bapa kami ialah Abraham.' Kata Yesus kepada mereka: 'Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. (40) Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.".

Saya tidak mengerti mengapa Matthew Henry mengatakan 'Perjanjian Baru'. Menurut saya, bahkan dalam jaman Perjanjian Lama, kelahiran baru juga datang dari Allah!

  • Yeh 11:19 - "Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,".
  • Calvin:"But faith is the principal work of the Holy Spirit. ... to believers in Christ is given the privilege of becoming children of God, who are born not of flesh and blood, but of God (John 1:12-13). Contrasting God with flesh and blood, he declares it to be a supernatural gift that those who would otherwise remain in unbelief receive Christ by faith. Similar to this is that reply of Christ's: 'Flesh and blood have not revealed it to you, but my Father, who is in heaven' (Matthew 16:17)." [= Tetapi iman adalah pekerjaan utama dari Roh Kudus. ... kepada orang-orang percaya dalam Kristus diberikan hak untuk menjadi anak-anak Allah, yang dilahirkan bukan dari daging dan darah, tetapi dari Allah (Yoh 1:12-13). Mengkontraskan Allah dengan daging dan darah, ia menyatakannya sebagai karunia supranatural sehingga mereka yang seharusnya tetap tidak percaya, menerima Kristus oleh / dengan iman. Mirip dengan ini adalah jawaban Kristus: 'Daging dan darah tidak menyatakan ini kepadamu, tetapi BapaKu, yang ada di surga' (Mat 16:17).] - 'Institutes of the Christian Religion', Book III, Chapter 1, no 4.

7.   Mat 16:15-17 - "(15) Lalu Yesus bertanya kepada mereka: 'Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?' (16) Maka jawab Simon Petrus: 'Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!' (17) Kata Yesus kepadanya: 'Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan BapaKu yang di sorga.".

  • KJV: 'for flesh and blood hath not revealed it unto thee, but my Father which is in heaven' (= karena daging dan darah tidak menyatakannya kepadamu, tetapi BapaKu yang ada di surga).
Perhatikan bahwa Petrus baru memberikan suatu pengakuan iman yang benar tentang Kristus dalam Mat 16:16, tetapi Yesus lalu mengatakan bahwa hal itu bukan dinyatakan oleh 'manusia' (KJV/Lit: 'daging dan darah') kepadanya, tetapi oleh Bapa yang di surga!
  • Calvin (tentang Mat 16:17): "'Flesh and blood hath not revealed it to thee.' In the person of one man Christ reminds all that we must ask faith from the Father, and acknowledge it to the praise of his grace; for the special illumination of God is here contrasted with flesh and blood. Hence we infer, that the minds of men are destitute of that sagacity which is necessary for perceiving the mysteries of heavenly wisdom which are hidden in Christ; and even that all the senses of men are deficient in this respect, till God opens our eyes to perceive his glory in Christ. Let no man, therefore, in proud reliance on his own abilities, attempt to reach it, but let us humbly suffer ourselves to be inwardly taught by the Father of Lights, (James 1:17,) that his Spirit alone may enlighten our darkness. And let those who have received faith, acknowledging the blindness which was natural to them, learn to render to God the glory that is due to Him." [= 'Daging dan darah tidak menyatakannya kepadamu'. Dalam diri satu orang, Kristus mengingatkan semua orang, bahwa kita harus meminta iman dari Bapa, dan mengakuinya bagi kemuliaan kasih karuniaNya; karena pencerahan khusus dari Allah di sini dikontraskan dengan daging dan darah. Maka kami menyimpulkan, bahwa pikiran manusia tidak mempunyai kecerdasan yang perlu untuk mengerti misteri-misteri dari hikmat surgawi yang tersembunyi dalam Kristus; dan bahkan bahwa semua indera manusia kurang dalam hal ini, sampai Allah membuka mata kita untuk mengerti kemuliaanNya dalam Kristus. Karena itu, jangan ada orang, sambil bersandar dengan bangga pada kemampuan-kemampuannya sendiri, berusaha untuk mencapainya, tetapi hendaklah kita dengan rendah hati membiarkan diri kita untuk diajar secara batin oleh Bapa segala terang, (Yak 1:17), sehingga RohNya saja bisa menerangi kegelapan kita. Dan hendaklah mereka yang telah menerima iman, mengakui kebutaan yang adalah alamiah bagi mereka, belajar untuk memberikan kepada Allah kemuliaan yang adalah hakNya.].

Yak 1:17 - "Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; padaNya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.".

  • William Hendriksen (tentang Mat 16:17): "In continuing his address to Peter, Jesus emphasizes that 'flesh and blood,' that is, merely human calculation, cogitation, intuition, or tradition, could never have produced in this disciple's heart and mind the insight into the sublime truth that he had just now so gloriously professed. ... It was, says Jesus, 'my Father who is in heaven' who had disclosed this truth to Simon Bar-Jonah and had enabled him to give buoyant expression to it." (= Dalam melanjutkan kata-kataNya kepada Petrus, Yesus menekankan bahwa 'daging dan darah', yaitu, semata-mata perhitungan, perenungan, intuisi, atau tradisi manusia, tidak pernah bisa menghasilkan dalam hati dan pikiran dari murid ini suatu pengertian ke dalam kebenaran yang agung yang sekarang baru ia akui dengan begitu mulia. ... Adalah, kata Yesus, 'BapaKu yang di surga' yang telah menyatakan kebenaran ini kepada Simon bar Yonah / bin Yunus dan telah memampukan dia untuk memberikan pernyataan yang meluap / gembira kepadanya.).
  • 8.   Mat 11:25-27 - "(25) Pada waktu itu berkatalah Yesus: 'Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. (26) Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. (27) Semua telah diserahkan kepadaKu oleh BapaKu dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.".

Kata-kata bagian akhir "dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya", dalam NASB diterjemahkan dengan lebih tepat yaitu:'and anyone to whom the Son wills to reveal Him.' (= dan siapapun kepada siapa Anak menghendaki untuk menyatakan Dia).

  • William Hendriksen (tentang Mat 11:27): "Since the Son knows the Father he, he alone, is able to reveal him, and does reveal him (John 1:18; 6:46; 14:8–11). Therefore to the words 'nor does anyone know the Father but the Son' there is added: 'and he to whom the Son is willing to reveal (him).' This must not be interpreted to mean that the Son is reluctant to reveal the Father, for just a moment ago (verse 25) the Son has been praising the Father for having revealed salvation to his humble children. The words indicate that the salvation of God's children is dependent not upon anything in man but solely upon revelation, and that this revelation, in turn, is based solely upon the will and delight of both the Father and the Son, for not only as to essence but also as to purpose Father and Son are one (John 10:30). From start to finish therefore salvation is based on sovereign grace." [= Karena Anak mengenal Bapa, Ia, Ia sendiri, bisa menyatakan Dia, dan memang menyatakan Dia (Yoh 1:18; 6:46; 14:8-11). Karena itu kepada kata-kata 'tak seorangpun mengenal Bapa kecuali Anak' di sana ditambahkan 'dan ia kepada siapa Anak itu menghendaki untuk menyatakan (Dia)'. Ini tidak boleh ditafsirkan untuk berarti bahwa Anak itu enggan untuk menyatakan Bapa, karena sesaat yang lalu (ayat 25) Anak telah memuji Bapa karena telah menyatakan keselamatan kepada anak-anakNya yang rendah hati / sederhana. Kata-kata itu menunjukkan bahwa keselamatan dari anak-anak Allah tergantung bukan pada apapun dalam diri manusia tetapi semata-mata pada wahyu / penyataan dan wahyu / penyataan ini, dalam urut-urutannya, didasarkan semata-mata pada kehendak dan kesenangan dari baik Bapa dan Anak, karena bukan hanya berkenaan dengan hakekat tetapi juga berkenaan dengan tujuan / rencana Bapa dan Anak adalah satu (Yoh 10:30). Karena itu, dari awal sampai akhir, keselamatan didasarkan pada kasih karunia yang berdaulat.].
  • Yoh 1:18 - "Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakanNya.".
  • Yoh 6:46- "Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa.".
  • Yoh 14:8-11 - "(8) Kata Filipus kepadaNya: 'Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.' (9) Kata Yesus kepadanya: 'Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. (10) Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diriKu sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaanNya. (11) Percayalah kepadaKu, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.".
  • Calvin (tentang Mat 11:27): "'None knoweth the Father except the Son, and he to whom the Son shall be pleased to reveal him.' ... The passage may be thus summed up: First, it is the gift of the Father, that the Son is known, because by his Spirit he opens the eyes of our mind to discern the glory of Christ, which otherwise would have been hidden from us." (= 'Tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak, dan ia kepada siapa Anak itu berkenan menyatakan Dia.' Text ini bisa disimpulkan seperti ini: Pertama, itu merupakan karunia dari Bapa, bahwa Anak itu dikenal, karena oleh RohNya Ia membuka mata dari pikiran kita untuk melihat kemuliaan Kristus, yang kalau tidak akan tersembunyi dari kita.).

-BERSAMBUNG-

Persidangan Pastor Kong Hee Reses, Akan Digelar Kembali Januari 2014

Posted: 25 Nov 2013 01:02 AM PST

Oleh : Martin Simamora

Kong menyatakan bahwa karir  bernyanyi Ho dapat menjadi sebuah alat untuk menyebarkan  Injil… dia    berperan sebagai  seorang isteri  Asia yang berbusana seronok atau  memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya secara  terbuka, melantunkan lagu tentang  membunuh suaminya,..

Persidangan Pastor Kong Hee Reses, Akan Digelar  Kembali Januari 2014




Persidangan Pastor Kong Hee yang telah didakwa menggunakan  dana gereja sejumlah $41 untuk karir sang isteri, saat ini tengah memasuki  masa reses dan  baru akan  digelar kembali  pada Januari 2014. Pastor Kong Hee- City Harvest  telah didakwa dengan konspirasi   untuk melakukan tindak kejahatan pelanggaran kepercayaan, bersama dengan  lima anggota staf lainnya, termasuk  Pastor Tan Ye Peng, anggota-anggota Chew Eng Han dan Lam Leng Hung, dan     mereka yang bertanggung jawab pada pembukuan : Serina Wee Gek Yin dan Sharon Tan ShaoYuen, semuanya akan menghadapi 10-20 tahun penjara jika terbukti.

Para jaksa telah, sebagaimana dilansir Christian Post,  menuding  bahwa para terdakwa telah menyalurkan uang "yang telah dialokasikan untuk dana  pembangunan gereja   menjadi bond-bond fiktif (sham  bond)  perusahaan yang   berafiliasi dengan gereja "dan kemudian "telah memalsukan  laporan keuangan gereja untuk membuat terlihat bahwa bond-bond tersebut telah  ditebus."

Jaksa  juga telah mengklaim bahwa Kong dan  rekan –rekan terdakwa lainya telah  menggunakan $19 juta untuk secara langsung mendanai karir isteri Kong Hee, dan $20 juta lainya untuk menutupi jejak-jejak penyimpangan mereka.

Isteri Kong, Ho Yeow Sun tidak  menghadapi dakwaan-dakwaan, walau dia telah tampil untuk mendukung suaminya dalam persidangan.

Kong menyatakan bahwa karir  bernyanyi Ho dapat menjadi sebuah alat untuk menyebarkan  Injil, walau jaksa telah menyingkirkan klaim-klaimnya ini, menyatakan bahwa penampilan-penampilan Ho di sebuah  nightclub dalam  video music Wyclef Jean "China Wine" dan "Mr Bill," dimana dia    berperan sebagai  seorang isteri  Asia yang berbusana seronok atau  memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhnya secara  terbuka, melantunkan lagu tentang  membunuh suaminya,  menarik mereka ' yang tidak pernah mau memilih untuk mendatangi gereja dan mendengarkan seorang pengkhotbah."

Martin Simamora|CP

Efek-Efek Bahaya Hypnosis : Sebuah Tinjauan Bukti Dan Implikasi-Implikasinya -4

Posted: 23 Nov 2013 06:35 AM PST

Oleh : Prof. John Gruzelier

Catatan Editor: Pada semua aspek, editor  tidak menyetujui Hypnosis. Artikel ini bernilai sebagai referensi akademis dan kritis terhadap bahaya-bahayanya, sehingga selain bernilai informatif diharapkan dapat mengedukasi pembaca.

Ini adalah artikel pertama dari rangkaian utama topik ini yang terdiri 3 artikel yang telah dipilih untuk memberikan wawasan yang memadai. Dua artikel lainnya  yang kelak akan disajikan merupakan penjelasan:

JOHN F. KIHLSTROM Department of Psychology, University of California, Berkeley, dan  Tim Bayne - University of Oxford

Efek-Efek Bahaya Hypnosis : Sebuah Tinjauan  Bukti Dan Implikasi-Implikasinya

"HUMAN PLANK"

Bacalah terlebih dulu bagian3

Hipnosis untuk entertainmen/hiburan telah lama dikaitkan dengan sebuah frekuensi yang lebih tinggi untukdampak-dampak lanjutan yang tak dikehendaki (Schultz,1954; MacHovec,1987,1988). Ini dapat dikatakan  sebagai bentuk     hipnosis  lebih luas yang dipraktekan dan  satu bentuk  yang  hampir semua profesional sepakat dalam  keprihatinan-keprihatinan mereka. Hipnosis hiburan telah dilarang di  banyak tempat. Akan tetapi, literatur sains terkait hal ini jarang dan  terdiri dari survei-survei dan laporan-laporan kasus.



Echterling dan Emmerling ( 1987) telah melaporkan hasil-hasil wawancara dengan 18 siswa yang telah tampil di panggung selama  3 jam pertunjukan hipnosis di sebuah kampus universitas dan sebuah survei telepon    terhadap 292 anggota  penonton. Lamanya hipnosis untuk para performer tersebut mulai dari  beberapa menit sampai   dibawah 3 jam. Delapan belas performer, empat diantaranya dinilai pada dasarnya tidak mengalami apapun, tujuh performer memiliki berbagai perasaan mengenai pertunjukan dan  tujuh lainnya sepenuhnya positif. Lima   orang mengalami efek-efek spesifik setelah hipnosis.
Salah satunya  mengisahkan kembali bahwa dia "lari keluar dari auditorium, menuruni hall dan mulai melintasi lapangan ketika seorang petugas keamanan menangkapku' (1987:151). Lainnya telah melaporkan 'Saya tidak tidur selama 2  hari berikutnya. Saya  telah berhibernasi (sebuah keadaan  tidur  yang sangat  dalam) dan  bersembunyi dari semua orang. Hipnosis masih  membuatku terganggu. Saya akan  keluar dari sekolah. Ini telah mengacaukan semuanya. Saya kehilangan kendali. Ini memaksaku  untuk memikirkan tetang hal yang tidak saya inginkan' (1987:152).

Laporang ke-3

,  seorang melaporkan 'telah berperilaku dalam sebuah  cara yang liar selama 6 jam, tidak mampu untuk tidur atau berkonsentrasi,dan telah tertawa dengan hebatnya. Penasehat lingkungannya telah  campur tangan untuk menenangkannya. '

Beberapa hari setelah dihipnotis, seorang  mahasiswa ke-4 telah 'mendengarkan radio selagi belajar. Ketika dia mendengarkan musik  harmonika, dia telah masuk dalam sebuah trance. Kemudian dia telah tersadarkan  oleh sebuah  laporan cuaca' (1987:152). Dalam hal reaksi para penonton, 68% persen memandangnya secara positif dan sisanya memandangnya sebagai tidak patut, eksploitatif dan aneh. Sebesar 17% penonton  telah melaporkan positif mengalami efek-efek setelah hipnosis    dan 2 penonton telah melaporkan efek-efek negative  berupa 'merasa cemas akan sesuatu yang buruk akan terjadi, ketakutan, dan telah  dikendalikan oleh  penghipnotis' (1987:150).

Sebuah studi kedua telah dilakukan oleh Crawford dkk ( 1982) untuk mendapatkan wawasan—wawasan mengenai kedalaman hipnosis  yang telah dicapai dalam diri para partisipan, dan  mengenai pengalaman-pengalaman negatif  dan positif.

Mereka pertama-tama diwawancarai secara langsung satu per satu atau  melalui telpon, 22 mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam pertunjukan-pertunjukan  panggung kampus. Enam orang diantaranya  telah memiliki pengalaman  hipnosis  sebelumnya dan beberapa telah melaporkan bahwa mereka turut serta dalam pertunjukan dengan si penghipnotis dan memainkan peran selama hipnosis  panggung. Sebuah level susceptibility/kerentanan untuk dipengaruhi telah  diperlihatkan pada mayoritas mereka. Lebih dari 70% item-item skala hipnosis  khusus telah berhasil dilalui, sebagaimana telah direkam oleh pengukuran peneliti selama pertunjukan-pertunjukan dan  oleh laporan item-item setelah hipnosis  yang dibuat sendiri oleh  mereka.

Delapan orang telah melaporkan amnesia untuk beberapa  pertunjukan segera setelah acara, yang berlangsung selama beberapa hari pada lima subyek. Lima subyek ini percaya bahwa penghipnotis telah  mengontrol perilaku mereka. Lima belas orang kemudian diberikan SHSS:C, diantaranya 14  orang mencapai nilai diatas 4 dan tujuh orang  telah ada didalam  rentang susceptibility  yang tinggi. Pada sebuah kuesioner hampir  semua telah memandang pengalaman tersebut sebagai positif, delapan orang  telah diukur mengalami sebuah kebingungan dan sebagai bodoh, dan dua orang  telah menilainya sebagai menakutkan dan menjengkelkan. Satu orang telah menilai pengalaman itu sebagai  sepenuhnya negatif dan telah  sepenuhnya mengalami amnesia karena  pengalaman tersebut.

Beralih ke studi-studi kasus, Kleinhauz dan  rekan-rekan di Israel telah mendokumenkan sejumlah insiden. Kleinhauz, Dreyfuss, Beran, Goldberg dan Azikri (1979), telah menyampaikan laporan.

Kleinhauz dkk telah menemukan bahwa  telah terjadi insiden-insiden di panggung yang memperlihatkan telah  dibangkitkannya reaksi-reaksi kecemasan yang berat. Pertama, ketika dia ditanyai untuk membayangkan sedang  turun dalam sebuah elevator dari  lantai 10, dia tidak mampu turun lebih dari lantai 6. Ini menyingkapkan sesuatu yang tersembunyi bawah beberapa tahun sebelum pertunjukan hipnosis berlangsung, ketika dijadwalkan untuk sebuah operasi Myoma, dalam perjalan ke ruang operasi, lift rumah sakit telah macet di lantai 6. Kedua, si penghipnotis, telah meneruskan  regresi usia pada  sebuah rentang waktu dimana dia telah  bertahan selama perang dunia II. Asosiasi-asosiasi yang tidak sengaja ini telah  mengakibatkan  konsekuensi-konsekuensi yang luar biasa dan bertahan.

Kleinhauz dan Beran (1981) selanjutnya telah melaporkan  efek-efek setelah hipnosi yang berat dalam  diri seorang remaja putri  yang normal secara medis dan sosial. Dia  merasa tidak sehat segera setelah hipnosis panggung . lidahnya  tertarik kebelakang (tounge collapse) dan  bisa berakibat membuatnya tercekik, kedua bola matanya berputar/terbalik dalam rongga mata dan akhirnya dia  masuk dalam keadaan nyaris tak sadarkan diri. Semua tes medis di rumah sakit negatif  kecuali untuk kehilangan indera perasa. Dia  telah dikeluarkan dari kondisi  tersebut satu minggu  kemudian dengan  dua puluh empat jam sesi hipnosis.  Setelah ini dia kembali ke sekolah tetapi kembali  hal buruk itu terjadi   3 bulan kemudian, pulih setelah 2 hari hipnosis  dan dilanjutkan dengan sebuah sesi  hipnosis  mingguan selama 6 bulan.

Kleinhauz dan Beran (1984) setelah itu  telah melaporkan  dua kejadian komplikasi, satu yang melibatkan hipnosis panggung . Dalam sebuah show, seorang pria telah diinstruksikan bahwa dia   adalah ' seorang yang mahir menembak dan  cowboy terbaik di Wild West'.
Credit:
www.americaremembers.com

Setelah pertunjukan, dia merasa gelisah, bingung dan, dengan 'sesuatu hilang dalam  kepalanya,' pergi keluar dan mencuri sebuah senjata. Ini bukan karakternya dan dia tidak memiliki sejarah perilaku anti sosial sebelumnya. Dalam tahun yang sama, Kleinhauz, Dreyfuss, Beran dan Azikri (1984) telah melaporkan sebuah kasus hipnosis panggung yang  secara tak langsung memperlihatkan sebuah  keadaan tertekan  secara psikologis seorang partisipan, termasuk kecemasan, depresi dan dekompensasi psikotik episodik. Subyek telah mengalami pengalaman-pengalaman traumatik  sebelumnya.  

Di United Kingdom/Inggris telah terjadi sebuah rangkaian insiden-insiden.  Dalam satu insiden, seorang perempuan menghancurkan  kakinyaselama sebuah pertunjukan hipnosis panggung.
"ilustrasi"-nydaily

Dia telah mengatakan pada si penghipnotis ditengah-tengah pertunjukan bahwa dia harus pergi ke toilet. Dia telah menginstruksikannya untuk melakukan ini ( maksudnya ke toilet) dalam  cara tercepat yang dia bisa, dimana pada poin ini, dalam perjalanan menuju toilet, dia melompat dari panggung, mematahkan sebuah kakinya.
Berangkali  ini yang paling serius dari semua kasus Sudden Death Syndrome yang melibatkan seorang ibu yang sehat secara jasmani, telah ditemukan tewas pada pagi  hari setelah hipnosis panggung. Sejak masa kanak-kanak dia   telah menderita pobia   terhadap listrik setelah sebuah insiden ketika dia telah telah terlempar keluar dari kamar setelah dia menyentuh sebuah  saklar yang terasui listrik.

Pertunjukan  hipnosis telah dihentikan begitu saja secara mendadak oleh kata-kata penghipnotis dengan berkata bahwa ketika dia berkata 'selamat malam' para partisipan akan  merasakan 10.000 volt arus listrik mengalir di kursi yang mereka duduki. Pada titik ini, para penonton menggambarkannya sebagai 'terpental dari kursinya.'

"Human Plank"

Di Jerman , seorang peserta sukses memenangkan tuntutan atas  luka-luka  yang dialaminya dari seorang  penghipnotis panggung ketika sebuah pertunjukan rutin yaitu Human Plank, dia jatuh dengan wajahnya  yang 'sekeras sebuah papan'dan menderita  cidera fisik ( Peter, Personal communication, 2000).

Bersambung ke Bagian 5: Natur Efek-Efek Yang Tidak Dikehendaki Dipertimbangkan  Kembali

UNWANTED EFFECTS OF HYPNOSIS: A REVIEW OF THE EVIDENCE AND ITS IMPLICATIONS,Contemporary Hypnosis (2000) Vol. 17, No. 4, 2000, pp. 163–193 |diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora

DASAR KEKRISTENAN / INJIL

Posted: 23 Nov 2013 01:11 AM PST

Oleh : Pdt. Budi Asali, M.Div

DASAR KEKRISTENAN / INJIL


Credit: okdefense.com

Hal-hal yang akan dibahas dalam bagian ini adalah:

  1. Dosa.
  2. Hukuman bagi manusia berdosa.
  3. Penebusan oleh Yesus Kristus, melalui kematian dan kebangkitanNya.
  4. Iman / percaya dan pertobatan.
  5. Gunanya perbuatan baik / ketaatan, dan apa hubungan perbuatan baik / ketaatan dengan iman.

I Dosa.


1)Pentingnya kesadaran akan dosa.

Dalam point ini, yang menjadi tujuan saya bukanlah sekedar supaya saudara merasa bahwa diri saudara adalah orang yang berdosa, tetapi supaya saudara sadar bahwa diri saudara adalah orang yang penuh dengan dosa, sangat berdosa. 

Saya ingin menyadarkan saudara bahwa saudara bukan putih, ataupun abu-abu, ataupun putih dengan bintik-bintik hitam, tetapi hitam legam! Kesadaran akan dosa seperti itu adalah sesuatu yang sangat penting, karena kalau kita tidak menyadari bahwa kita adalah orang yang berdosa seperti itu, maka kita tidak akan merasa butuh seorang Juruselamat. Orang yang merasa dirinya baik adalah orang yang paling jauh dari keselamatan / paling tidak bisa diselamatkan.

Bandingkan dengan ayat-ayat di bawah ini:

  • Ro 10:1-3 - "(1) Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. (2) Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. (3) Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah".
  • Luk 16:15 - "Lalu Ia berkata kepada mereka: 'Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah".
  • Luk 18:9-14 - "(9) Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: (10) 'Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. (11) Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepadaMu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; (12) aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. (13) Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. (14) Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.'".

Perhatikan beberapa kutipan di bawah ini:

  • Thomas Carlyle: "The deadliest sins were the consciousness of no sin" (= Dosa-dosa yang paling mematikan adalah kesadaran terhadap tidak adanya dosa) - 'The Encyclopedia of Religious Quotations', hal 605.
  • Martin Luther: "The recognition of sin is the beginning of salvation" (= Pengenalan akan dosa adalah permulaan dari keselamatan) - 'The Encyclopedia of Religious Quotations', hal 607.
  • Charles Haddon Spurgeon: "Nothing is more deadly than self-righteousness, or more hopeful than contrition" (= Tidak ada apapun yang lebih mematikan dari pada perasaan bahwa diri sendiri itu benar, atau yang lebih memberikan pengharapan dari pada perasaan berdosa) - 'Morning and Evening', September 29, morning.
  • Anonymous: "There is more hope for a self-convicted sinner than there is for a self-conceited saint" (= Ada lebih banyak harapan untuk orang berdosa yang sadar akan dosanya sendiri dari pada harapan yang ada bagi 'seorang kudus' yang menipu dirinya sendiri) - 'The Encyclopedia of Religious Quotation', hal 345.

Alkitab jelas mengatakan tak ada orang yang baik. Ro 3:12 - "Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak".

Tetapi celakanya, ada banyak orang yang merasa dirinya baik. Ini adalah 'orang kudus' yang menipu dirinya sendiri. Contohnya adalah ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi pada jaman Yesus.

Kesadaran akan dosa sendiri itu begitu penting, dan karena itu kalau dalam pelajaran ini saudara sepertinya 'ditelanjangi' dosa-dosanya, maka:

a) Jangan menjadi marah.

  • Yak 1:19-22 - "(19) Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; (20) sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. (21) Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. (22) Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri".

Konteks dari Yak 1:19 itu adalah dalam urusan mendengar Firman Tuhan. Jadi ayat itu memperingatkan kita supaya tidak cepat marah pada saat mendengar Firman Tuhan.

  • Barnes' Notes (tentang Yak 1:19): "The particular point here is, however, not that we should be slow to wrath as a general habit of mind, which is indeed most true, but in reference particularly to the reception of the truth" (= Tetapi hal yang khusus / terutama di sini adalah, bukan bahwa kita harus lambat untuk marah sebagai suatu kebiasaan umum dari pikiran kita, yang memang merupakan sesuatu yang benar, tetapi berkenaan secara khusus dengan penerimaan kebenaran).
  • Barnes' Notes (tentang Yak 1:19): "We should lay aside all anger and wrath, and should come to the investigation of truth with a calm mind, and an imperturbed spirit. A state of wrath or anger is always unfavorable to the investigation of truth. Such an investigation demands a calm spirit, and he whose mind is excited and enraged is not in a condition to see the value of truth, or to weigh the evidence for it" (= Kita harus mengesampingkan semua kemarahan dan kemurkaan, dan harus datang pada penyelidikan kebenaran dengan pikiran yang tenang, dan suatu roh yang tenang / tak terganggu. Suatu keadaan murka atau marah selalu tidak baik / tidak menguntungkan bagi penyelidikan kebenaran. Penyelidikan seperti itu menuntut suatu roh yang tenang, dan ia yang pikirannya dikacaukan / diprovokasi atau dijadikan marah tidaklah dalam suatu keadaan untuk melihat nilai dari kebenaran, atau untuk menimbang bukti dari kebenaran itu).
  • Calvin (tentang Yak 1:19): "as long as wrath bears rule there is no place for the righteousness of God" (= selama kemarahan memerintah di sana tidak ada tempat untuk kebenaran Allah).

Pada waktu mendengar Firman Tuhan seseorang bisa marah karena bermacam-macam alasan:

1. Waktu pergi ke gereja, hatinya sudah sumpek.

Ini bisa terjadi karena banyak hal. Mungkin karena di rumah bertengkar dengan istri, atau mungkin karena di jalan dipotong oleh becak / bemo, atau karena bermacam-macam hal lain yang terjadi sebelum orang itu datang ke gereja. Karena itu penting sekali kita datang ke gereja agak pagi, sekitar 15 menit sebelum kebaktian mulai, supaya bisa ada waktu untuk menenangkan diri dari kemarahan tersebut.

2. Khotbah itu menegur kehidupan saudara.

Misalnya saudara sering korupsi dan pengkhotbahnya membicarakan hukum 'jangan mencuri'. Atau saudara sering berzinah, dan pengkhotbah berbicara tentang hukum 'jangan berzinah' dan sebagainya. Saudara harus belajar untuk mau dengan senang hati mendengar teguran dari Firman Tuhan yang menyatakan dosa-dosa saudara.

Perhatikan beberapa ayat dari Amsal ini:

a.  Amsal 10:17 - "Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat".

b.  Amsal 12:1 - "Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu".

c.  Amsal 15:5 - "Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak".

d.  Amsal 15:10 - "Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati".

e.  Amsal 15:32 - "Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi".

Dan juga, saudara harus ingat bahwa kalau pengkhotbah memberitakan suatu teguran yang didasarkan Firman Tuhan, maka sebetulnya teguran itu datang dari Tuhan, dan bukan dari pengkhotbah itu sendiri. Jadi, kalau saudara marah, saudara marah kepada Tuhan, dan bukan kepada pengkhotbah itu saja.

3.  Khotbah itu menyerang kepercayaan / doktrin / aliran saudara.

Pada waktu saudara mendengar suatu ajaran yang bertentangan / berbeda dengan apa yang selama ini saudara percayai, jangan cepat-cepat menerima ataupun menolak / marah. Yang harus dilakukan adalah mendengar apa argumentasi / dasar Kitab Suci dari ajaran itu, lalu membandingkannya dengan argumentasi / dasar Kitab Suci dari apa yang selama itu saudara percayai. Kalau ajaran baru itu mempunyai argumentasi / dasar Kitab Suci yang lebih baik / kuat, maka saudara tidak boleh marah, atau bersikap acuh tak acuh, tetapi saudara harus menyesuaikan kepercayaan saudara dengan ajaran tersebut.

4.  Saudara merasa pengkhotbah itu cuma bisa berkhotbah tetapi dia sendiri tidak melakukan khotbahnya. Dalam kasus seperti ini, ingat bahwa:

a.  Seorang pengkhotbah harus mengkhotbahkan bukan hanya hal-hal yang bisa dia lakukan, tetapi juga hal-hal yang belum bisa ia lakukan. Kalau pengkhotbah hanya boleh mengkhotbahkan apa yang bisa ia lakukan dari Firman Tuhan, maka hanya sedikit yang bisa ia khotbahkan. Hukum terutama dalam Mat 22:37 tak bisa dikhotbahkan oleh siapapun, karena tak ada orang yang bisa melakukan hukum itu dengan sempurna! Seorang pengkhotbah harus mengkhotbahkan seluruh Firman Tuhan, dan tidak ada pengkhotbah yang bisa melakukan semua yang ia khotbahkan, kalau ia betul-betul mengkhotbahkan seluruh Firman Tuhan.

  • Alexander Whyte: "Only once did God choose a completely sinless preacher" (= Hanya satu kali Allah memilih seorang pengkhotbah yang sama sekali tidak berdosa) - 'The Encyclopedia of Religious Quotations', hal 94.

b.   Itu urusan pengkhotbah itu sendiri dengan Tuhan.

Ro 14:12 - "Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah".

c.   Saudara tetap wajib mendengar dan berusaha mentaati ajarannya yang benar itu.

  • Mat 23:1-3 - "(1) Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-muridNya, kataNya: (2) 'Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. (3) Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya".

Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah 'menduduki kursi Musa'. Artinya 'telah menjadi pengajar Firman Tuhan'. Dalam Mat 23:3b Yesus mengatakan bahwa mereka hanya 'mengajarkannya tetapi tidak melakukannya'. Tetapi dalam Mat 23:3a, Yesus tidak menyuruh murid-muridNya supaya tidak mendengar / mentaati mereka, tetapi sebaliknya, tetap menyuruh mereka mentaati ajaran itu (selama ajaran itu benar).

Ilustrasi: kalau saudara bersama-sama teman-teman sekerja saudara sedang bicara dengan keras, bergurau, sehingga menimbulkan kegaduhan dalam tempat kerja saudara, lalu boss saudara merasa terganggu, dan ia lalu menyuruh seorang pegawai lain untuk menyuruh saudara tenang, maka saudara harus menuruti perintah itu, tak peduli pegawai yang disuruh boss itu sendiri membuat keributan! Kalau ia sendiri ribut, itu urusan dia dengan boss, tetapi urusan saudara adalah mentaati boss saudara!

Ada saat dimana seseorang bukan hanya boleh marah, tetapi harus marah, pada saat mendengar suatu khotbah, yaitu pada saat pengkhotbah memberikan ajaran sesat. Tetapi perlu diingat bahwa kalau khotbah / ajaran itu sesat, maka sebetulnya itu bukanlah Firman Tuhan. Sabar pada waktu mendengar ajaran sesat, bukanlah sabar, tetapi bodoh / blo'on.

  • 2Kor 11:4 - "Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima".
  • Wah 2:1-2 - "(1) 'Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kananNya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. (2) Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta".

Perhatikan bahwa dalam 2Kor 11:4 'kesabaran' seseorang pada waktu mendengar ajaran sesat justru dikecam, dan dalam Wah 2:2 'ketidak-sabaran' seseorang (atau 'kemarahan' seseorang) terhadap nabi-nabi palsu justru dipuji.

b)   Jangan berhenti mengikuti pelajaran ini dengan alasan saudara merasa tidak damai, tidak sukacita dsb. Teguran dosa memang bisa membuat kita sedih, sumpek, gelisah dan sebagainya. Tetapi itu tetap tidak boleh membuat kita berhenti mendengar.

Bdk. 2Kor 7:8-10 - "(8) Jadi meskipun aku telah menyedihkan hatimu dengan suratku itu, namun aku tidak menyesalkannya. Memang pernah aku menyesalkannya, karena aku lihat, bahwa surat itu menyedihkan hatimu - kendatipun untuk seketika saja lamanya - (9), namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikitpun tidak dirugikan oleh karena kami. (10) Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian".

Bandingkan Yudas Iskariot, yang berdukacita lalu bunuh diri, dengan Petrus, yang berdukacita (setelah menyangkal Yesus 3x) tetapi lalu bertobat.

Sebaliknya bersyukurlah atas kesadaran terhadap dosa itu, dan bertekunlah dalam belajar Firman Tuhan, karena dengan makin menyadari dosa, saudara akan lebih mudah untuk percaya kepada Yesus dan diselamatkan.

Sekarang bagaimana dengan orang-orang yang sudah sungguh-sungguh Kristen?

Apakah kesadaran akan dosa juga perlu bagi mereka? Jelas ya! Bagi saudara yang adalah orang yang sudah betul-betul percaya kepada Kristus, kesadaran akan dosa itu tetap merupakan sesuatu yang sangat penting, karena:

  1. Kesadaran terhadap dosa itu bisa memberikan kerendahan hati kepada saudara, dan menyebabkan saudara tidak sembarangan dalam menghakimi orang yang berbuat salah.
  2. Kesadaran terhadap dosa itu memungkinkan saudara menyesali dosa itu, minta ampun atasnya, bertobat darinya, dan lebih berjuang dalam pengudusan.
2)Kitab Suci/Firman Tuhan adalah standard untuk menentukan dosa atau tidak

Banyak orang menentukan sesuatu itu dosa atau tidak, dengan menggunakan standard yang salah.

Contoh standard yang salah adalah:

a)   Apakah yang ia lakukan itu merugikan / menyakiti orang lain atau menyenangkan orang lain.

Tindakan / kata-kata yang merugikan / menyakiti orang lain ia anggap sebagai berdosa, sedangkan tindakan / kata-kata yang tidak merugikan / menyakiti orang lain ia anggap tidak berdosa. Sebaliknya, kalau tindakan / kata-katanya menyenangkan orang lain, maka ia menganggapnya sebagai suatu kebaikan.

Ini jelas merupakan omong kosong, karena orang lain itu, karena ia juga adalah orang berdosa seringkali menjadi sakit hati oleh tindakan / kata-kata kita yang benar, dan sebaliknya, seringkali menjadi senang karena tindakan / kata-kata kita yang salah.

b) Pandangan umum / manusia.

Ini jelas salah, karena seluruh dunia adalah orang berdosa sehingga sering terjadi bahwa suatu dosa dianggap benar oleh masyarakat, dan sebaliknya, sesuatu yang benar justru dicela / dikecam.

Illustrasi: Dalam kalangan orang gila, yang waras itu yang dianggap gila! Dalam gereja yang sudah meninggalkan Alkitab, orang kristen yang Injili / Alkitabiah dianggap sebagai orang extrim, fanatik, dsb.

Penerapan: Jangan melakukan sesuatu hanya karena semua orang menyetujuinya atau juga melakukannya, dan jangan menolak melakukan sesuatu hanya karena banyak orang menentang hal itu. Bisa saja, semua orang banyak itu salah semua! Kebenaran bukan demokrasi! Suara terbanyak belum tentu merupakan sesuatu yang benar! Pada jaman Yesus, hanya sedikit orang yang setuju dengan Dia, tetapi Dia yang benar!

c) Suara hati / hati nurani.

Memang kadang-kadang suara hati masih bisa dijadikan standard, tetapi seringkali tidak bisa.

Mengapa? Karena:

1.  Perlu diingat bahwa karena manusianya berdosa, maka suara hatinyapun ikut dikotori oleh dosa.

  • Tit 1:15 - "Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis".
Karena itu suara hati / hati nurani tidak lagi bisa menjadi standard yang benar.

2.   Suara hati akan padam kalau tidak dituruti.

Seseorang yang mencuri / menyontek / berzinah untuk pertama kalinya, biasanya mendapatkan bahwa suara hatinya mengecam dirinya, sehingga ia menjadi gelisah, takut, berdebar-debar, dsb. Tetapi kalau ia meneruskan tindakan itu, maka lama-kelamaan suara hatinya akan diam.

3. Suara hati sangat dipengaruhi pandangan sekitar / umum.

Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang suka mencaci maki / mengeluarkan kata-kata kotor, tidak akan ditegur oleh hati nuraninya pada waktu ia mengeluarkan makian / kata-kata kotor. Seseorang yang melakukan dosa yang sudah umum dilakukan orang di sekitarnya, seperti berdusta atau ngaret (terlambat), mungkin sekali suara hatinya tidak akan menegur dia.

Jadi jelaslah bahwa suara hati ini tidak bisa dijadikan standard yang akurat untuk menentukan apakah sesuatu tindakan itu dosa atau tidak.

Penerapan: Karena itu, janganlah saudara berani melakukan sesuatu hal, hanya karena perasaan / hati saudara tetap merasa enak! Sebaliknya, janganlah saudara tidak melakukan sesuatu hal, hanya karena hati / perasaan saudara merasa tidak enak.

Standard yang benar untuk menentukan apakah sesuatu itu dosa atau tidak adalah Kitab Suci / Firman Tuhan!

Ini terlihat dari:

a)  2Tim 3:16 - "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran".

Jadi ayat ini mengatakan bahwa salah satu fungsi Firman Tuhan adalah untuk menunjukkan kesalahan / dosa-dosa kita. Jadi Firman Tuhan itu seperti cermin bagi kita yang bisa kita pakai untuk melihat kejelekan-kejelekan kita sendiri.

b)  1Yoh 3:4 - "Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah".

c)  Ro 3:20b - "oleh hukum Taurat orang mengenal dosa".

Illustrasi: Dalam setiap negara ada undang-undang. Apakah tindakan kita salah atau benar tidak didasarkan pada apakah tindakan kita menyenangkan orang lain atau menyakiti hati orang, juga tidak pada pandangan umum ataupun pandangan pribadi, tetapi didasarkan pada undang-undang tersebut. Tidak peduli semua orang senang pada tindakan kita itu, atau hati / pikiran kita menganggap tindakan kita itu benar, ataupun seluruh masyarakat menganggap tindakan kita itu benar, tetapi kalau undang-undang menganggap tindakan itu salah, maka kita salah.
Kitab Suci / Firman Tuhan adalah undang-undang yang Allah berikan kepada kita, dan karena itu Kitab Suci / Firman Tuhan ini adalah standard hidup kita.

Jadi, kalau saudara mau melakukan sesuatu, maka jangan pedulikan orang lain menjadi senang atau tidak karena tindakan kita, dan juga jangan pedulikan pandangan umum ataupun hati nurani saudara, tetapi pikirkan lebih dulu bagaimana pandangan / ajaran Kitab Suci tentang hal itu. Kalau Kitab Suci menyetujuinya, maka lakukanlah; sebaliknya kalau Kitab Suci mengecamnya / menganggapnya sebagai dosa, maka janganlah melakukannya.

a)  Dosa bisa dilakukan melalui perbuatan, perkataan, ataupun hati / pikiran / motivasi yang salah.

1.  Melalui perbuatan (Kel 23:24  Im 5:18  Im 18:17,23  Im 19:20,29  Mat 23:3  Luk 23:41  Yoh 3:19  Kis 8:11  Kis 14:15  Kis 19:18  Kis 22:20  Ro 13:12). Misalnya berzinah, membunuh, dsb.
2. Melalui perkataan (Amsal 18:8  Amsal 22:12  Pkh 5:1-6  Pkh 10:12-13  Yes 3:8  Yes 8:20  Yes 32:7  Mat 12:31-37). Misalnya dusta, fitnah, mengeluarkan kata-kata kotor / cabul, memaki-maki, membicarakan kejelekan orang tanpa ada gunanya, dsb.
3.  Melalui hati / pikiran / motivasi yang berdosa (Ul 15:9  Ayub 21:27  Yes 29:24  Mat 15:19  Luk 5:22  Luk 6:8  Luk 9:47  Luk 11:17). Misalnya iri hati, benci, pergi ke gereja untuk cari pacar, memberi persembahan supaya diberkati oleh Tuhan, dsb.

b)  Dosa bisa dilakukan secara aktif atau secara pasif.

1.  Secara aktif, dimana kita melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah, misalnya kita berzinah, kita membunuh orang, dsb.

2.  Secara pasif, dimana kita tidak melakukan apa yang Allah perintahkan.

Yak 4:17 - "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa".

Bandingkan juga dengan'kambing-kambing' dalam Mat 25:31-46 yang dihukum karena tidak melakukan apa yang baik.

Contoh:

  • Tidak pergi ke gereja pada hari Minggu (kecuali karena sakit).
  • Tidak mau belajar Firman Tuhan / berdoa / memuji Tuhan / melayani Tuhan.
  • Tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati, pikiran, perasaan (Mat 22:37). Saya kira setiap orang senantiasa berbuat dosa karena tidak mentaati hukum ini!
  • Tidak mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (Mat 22:39).
  • Tidak menolong mereka yang membutuhkan pertolongan / layak ditolong, padahal kita bisa melakukannya (Amsal 3:27  Mat 25:42-45). 
 
 

c)   Dosa bisa dilakukan dengan sengaja / disadari atau dengan tidak sengaja / tidak disadari.

Ada 2 hal yang perlu diperhatikan:

1.  Sekalipun dosa yang tidak disengaja lebih ringan dari dosa yang disengaja, tetapi dosa yang tidak disengaja itu tetap adalah dosa!(Kel 21:12-13  Im 4:1,13,22,27  Im 5:2-4,14,17  Bil 35:9-25  Ul 19:4-13  Luk 12:48).
  • Kel 21:12-14- "(12) 'Siapa yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah ia dihukum mati. (13) Tetapi jika pembunuhan itu tidak disengaja, melainkan tangannya ditentukan Allah melakukan itu, maka Aku akan menunjukkan bagimu suatu tempat, ke mana ia dapat lari. (14) Tetapi apabila seseorang berlaku angkara terhadap sesamanya, hingga ia membunuhnya dengan tipu daya, maka engkau harus mengambil orang itu dari mezbahKu, supaya ia mati dibunuh".
  • Bil 35:9-25 - "(9) TUHAN berfirman kepada Musa: (10) 'Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila kamu menyeberangi sungai Yordan ke tanah Kanaan, (11) maka haruslah kamu memilih beberapa kota yang menjadi kota-kota perlindungan bagimu, supaya orang pembunuh yang telah membunuh seseorang dengan tidak sengaja dapat melarikan diri ke sana. (12) Kota-kota itu akan menjadi tempat perlindungan bagimu terhadap penuntut balas, supaya pembunuh jangan mati, sebelum ia dihadapkan kepada rapat umat untuk diadili. (13) Dan kota-kota yang kamu tentukan itu haruslah enam buah kota perlindungan bagimu. (14) Tiga kota harus kamu tentukan di seberang sungai Yordan sini dan tiga kota harus kamu tentukan di tanah Kanaan; semuanya kota-kota perlindungan. (15) Keenam kota itu haruslah menjadi tempat perlindungan bagi orang Israel dan bagi orang asing dan pendatang di tengah-tengahmu, supaya setiap orang yang telah membunuh seseorang dengan tidak sengaja dapat melarikan diri ke sana. (16) Tetapi jika ia membunuh orang itu dengan benda besi, sehingga orang itu mati, maka ia seorang pembunuh; pastilah pembunuh itu dibunuh. (17) Dan jika ia membunuh orang itu dengan batu di tangan yang mungkin menyebabkan matinya seseorang, sehingga orang itu mati, maka ia seorang pembunuh; pastilah pembunuh itu dibunuh. (18) Atau jika ia membunuh orang itu dengan benda kayu di tangan yang mungkin menyebabkan matinya seseorang, sehingga orang itu mati, maka ia seorang pembunuh; pastilah pembunuh itu dibunuh. (19) Penuntut darahlah yang harus membunuh pembunuh itu; pada waktu bertemu dengan dia ia harus membunuh dia. (20) Juga jika ia menumbuk orang itu karena benci atau melempar dia dengan sengaja, sehingga orang itu mati, (21) atau jika ia memukul dia dengan tangannya karena perasaan permusuhan, sehingga orang itu mati, maka pastilah si pemukul itu dibunuh; ia seorang pembunuh; penuntut darah harus membunuh pembunuh itu, pada waktu bertemu dengan dia. (22) Tetapi jika ia sekonyong-konyong menumbuk orang itu dengan tidak ada perasaan permusuhan, atau dengan tidak sengaja melemparkan sesuatu benda kepadanya, (23) atau dengan kurang ingat menjatuhkan kepada orang itu sesuatu batu yang mungkin menyebabkan matinya seseorang, sehingga orang itu mati, sedangkan dia tidak merasa bermusuh dengan orang itu dan juga tidak mengikhtiarkan celakanya, (24) maka haruslah rapat umat mengadili antara orang yang membunuh itu dan penuntut darah, menurut hukum-hukum ini, (25) dan haruslah rapat umat membebaskan pembunuh dari tangan penuntut darah, dan haruslah rapat umat mengembalikan dia ke kota perlindungan, ke tempat ia telah melarikan diri; di situlah ia harus tinggal sampai matinya imam besar yang telah diurapi dengan minyak yang kudus".
  • Ul 19:4-6,11-12- "(4) Inilah ketentuan mengenai pembunuh yang melarikan diri ke sana dan boleh tinggal hidup: apabila ia membunuh sesamanya manusia dengan tidak sengaja dan dengan tidak membenci dia sebelumnya, (5) misalnya apabila seseorang pergi ke hutan dengan temannya untuk membelah kayu, ketika tangannya mengayunkan kapak untuk menebang pohon kayu, mata kapak terlucut dari gagangnya, lalu mengenai temannya sehingga mati, maka ia boleh melarikan diri ke salah satu kota itu dan tinggal hidup. (6) Maksudnya supaya jangan penuntut tebusan darah sementara hatinya panas dapat mengejar pembunuh itu, karena jauhnya perjalanan, menangkapnya dan membunuhnya, padahal pembunuh itu tidak patut mendapat hukuman mati, karena ia tidak membenci dia sebelumnya. ... (11) Tetapi apabila seseorang membenci sesamanya manusia, dan dengan bersembunyi menantikan dia, lalu bangun menyerang dan memukul dia, sehingga mati, kemudian melarikan diri ke salah satu kota itu, (12) maka haruslah para tua-tua kotanya menyuruh mengambil dia dari sana dan menyerahkan dia kepada penuntut tebusan darah, supaya ia mati dibunuh".
  • Luk 12:47-48- "(47) Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. (48) Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.'".

2.  Kesengajaan memperberat dosa, sehingga biarpun suatu dosa relatif kecil (seperti ngaret / terlambat, iri hati, berdusta, dsb), tetapi kalau terus menerus dilakukan dengan sengaja, ini diperhitungkan cukup berat!

d)  Semua tindakan yang bertentangan dengan Firman Tuhan, baik secara eksplisit maupun secara implicit, adalah dosa.

Sebagai contoh

, perzinahan secara explisit bertentangan dengan hukum 'jangan berzinah' (Kel 20:14). Pembunuhan secara explisit bertentangan dengan hukum 'jangan membunuh' (Kel 20:13). Tetapi bagaimana dengan tindakan merokok? Tidak ada ayat Kitab Suci yang secara explicit bertentangan dengan tindakan ini. Tetapi ini tidak berarti bahwa orang Kristen boleh merokok. Ada hukum kasih dalam Mat 22:39 yang memerintahkan kita untuk mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. Tindakan merokok jelas merusak diri sendiri, maupun orang-orang lain di sekitar si perokok itu, dan karena itu merupakan tindakan yang tidak mengasihi, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang-orang lain. Jadi, sekalipun tindakan merokok tidak bertentangan secara explicit dengan ayat manapun dalam Kitab Suci, tetapi tindakan itu bertentangan secara implicit dengan ayat Kitab Suci. Jadi itu tetap merupakan dosa.

4)   Hukum Taurat (10 Hukum Tuhan) terdapat dalam Kel 20:3-17 dan Ul 5:7-21, dan merupakan bagian Firman Tuhan yang mempunyai fungsi khusus dalam menunjukkan dosa-dosa kita.

  • Ro 3:20- "Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa".
  • 1Tim 1:8-11 - "(8) Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan, (9) yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya, (10) bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan sumpah dan seterusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran sehat (11) yang berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku".

Dalam pelajaran-pelajaran yang akan datang, sambil mempelajari arti dari 10 Hukum Tuhan itu, marilah kita membandingkannya dengan hidup kita sendiri supaya kita bisa mengetahui / menyadari dosa-dosa kita.

-o0o-

Efek-Efek Bahaya Hypnosis : Sebuah Tinjauan Bukti Dan Implikasi-Implikasinya -3

Posted: 22 Nov 2013 06:32 AM PST

Oleh : Prof. John Gruzelier

Catatan Editor: Pada semua aspek, editor  tidak menyetujui Hypnosis. Artikel ini bernilai sebagai referensi akademis dan kritis terhadap bahaya-bahayanya, sehingga selain bernilai informatif diharapkan dapat mengedukasi pembaca.

Ini adalah artikel pertama dari rangkaian utama topik ini yang terdiri 3 artikel yang telah dipilih untuk memberikan wawasan yang memadai. Dua artikel lainnya  yang kelak akan disajikan merupakan penjelasan:

JOHN F. KIHLSTROM Department of Psychology, University of California, Berkeley, dan  Tim Bayne - University of Oxford

Efek-Efek Bahaya Hypnosis : Sebuah Tinjauan  Bukti Dan Implikasi-Implikasinya


"skizoferenia"
Credit: huffingtonpost
Bacalah lebih dulu bagian 2

Induksi-Induksi Kognitif Versus Ideomotor

[Catatan : ideomotor  sederhananya adalah   efek dalam sebuah fenomena psikologi dimana  dalam fenomena ini sebuah subyek membuat gerakan-gerakan yang  dilakukan secara tak disadarinya; sebagai contoh, tubuh memproduksi air mata dalam merespon  pada emosi-emosi yang sangat kuat, tanpa orang tersebut secara sadar memutuskan untuk menangis-editor Anchor]

Sebuah  eksaminasi formal  terhadap pengaruh tipe induksi hipnotik pada natur efek-efek yang tak dikehendaki telah dilakukan oleh Crawford dkk ( 1982), yang  telah membandingkan Harvard Group Scale, dengan  muatan  utamanya  ideomotor, yang telah menjadi Standford Form C, dengan  pembobotan kognitifnya yang kuat, termasuk sebuah  mimpi hipnotik dan regresi usia, seperti yang telah digunakan oleh pionir hipnosis Hilgard - siapakah Hilgard? Baca ini ( 1974).  Efek-efek buruk  telah menjadi  hal yang lebih umum dengan  skala yang lebih berorientasi  Kognitif (29%) dibandingkan dengan skala ideometer (5%). Susceptibility ( kerentanan untuk dengan mudah dipengaruhi oleh sesuatu) baik pada item atau perihal-perihal kognitif dan ideomotor juga telah diasosiasikan dengan  distorsi-distorsi kognitif dan kebingungan-kebingungan dibandingkan dengan efek-efek non kognitif seperti kelelahan hebat yang membuat kantuk/ kengantukan dan sakit kepala/mual.


Hal yang  belakangan tersebut telah diasosiasikan dengan level-level  susceptibility yang lebih rendah.  Akan tetapi,  telah ada  ekspetasi-ekspetasi pada generalisasi-generalisasi ini, sebagaimana telah nyata/ terbukti dari studi-studi kasus Hilgard dkk (1961). Terkait dengan mekanisme, studi-studi telah mengonfirmasikan bahwa efek-efek buruk kognitif dapat dihasilkan dari memori-memori dan penggagasan-penggagasan personal yang telah dipicu oleh sugesti-sugesti spesifik.

Dalam kesimpulan, proporsi-proporsi  pada pengalaman-pengalaman para partisipan atas efek-efek yang tak dikehendaki , memperlihatkan  didominasi ideomotor yang  secara  ketat berulang—7,7% ( Hilgard dkk, 1961) versus 5% ( Helen J Crawford Phd dkk, 1982),  dimana telah terlihat proporsi-proporsi pengalaman adalah item-item atau perihal-perihal yang didominasi Kognitif—31% ( Hilgard,1974) versus 29% ( Crawford dkk, 1982). Susceptibility hipnotik yang tinggi juga telah diasosiasikan dengan mengalami reaksi-reaksi yang tidak dikehendaki, tetapi pada susceptibility  yang rendah tidak  menghalangi reaksi-reaksi buruk, secara khusus respon-respon  autonomic seperti sakit kepala dan mual.

Hipnosis dibandingkan dengan  aktivitas-aktivitas perguruan tinggi


Tidak ada peningkatan dalam  menggunakan fasilitas-fasilitas klinik oleh kedua grup, dengan insomnia yang lebih kecil dalam grup hipnosis dan satu rujukan psikiatrik dari  grup eksperimental. Karena alasan-alasan yang tak dapat dijelaskan, 'sebuah perbaikan dalam neurotik, psikotik dan profil-profil  masalah perilaku' pada MMPI telah terjadi pada kedua grup. Dengan kata lain, sebagai sebuah hasil hipnosis, atau sekedar menghadiri sebuah kuliah hipnosis, personalitas  telah berubah. Bagaimana  ciri khas personalitas dapat diubah  dengan menghadiri sebuah kuliah adalah  kabur/tidak jelas dan menuntut pertanyaan akan  validitas item-item laporan atas diri mereka oleh mereka sendiri.


Coe dan Ryken (1979) telah menyurvei siswa-siswa perguruan tinggi AS tentang   efek-efek positif dan  negatif  yang mengikuti setelah hipnosis dengan sebuah kuesioner laporan diri sendiri oleh Department of Health, Education and Walfare, diantaranya "pada prosedur-prosedur berbahaya  yang memiliki kapasitas untuk menciptakan stres  atau bahaya  pada tubuh.' Hipnosis ( diselenggarakan baik dengan SHSS: A dan SHSS:C) telah dibandingkan dengan   4 situasi lainnya—sebuah  ekperimen belajar verbal, menghadiri sebuah kelas, mengikuti sebuah ujian, kehidupan perguruan tinggi secara umum selama dua hari terakhir.

Hanya dibawah setengah dari subyek-subyek yang telah melaporkan efek-efek negatif  hipnosis ( 34/70) dan pada saat yang bersamaan, hipnosis telah menerima  penilaian yang lebih tinggi pada  kesenangan daripada situasi-situasi lainya. Tidak ada data kuantitatif yang telah disediakan mengenai tiga   macam berbeda efek-efek negatif  dan positif pada subyek grup-grup berbeda. Akan tetapi, berdasarkan konklusi-konklusi mereka pada sebuah kategorisasi umum terkait apakah benar atau tidak  efek-efek lanjutan telah  lebih atau kurang sering atau sama  secara statistik ( dengan hipnosis telah dibandingkan dengan kondisi-kondisi lainnya), mereka telah menyimpulkan bahwa 'hipnosis bukan lagi hal yang menyebabkan  masalah dibandingkan dengan  aktivitas-aktivitas yang diperbandingkan' ( 1979;673). Membandingkan dengan kehidupan kampus, menghadiri kelas dan sebuah ujian, hipnosis dan eksperimen belajar verbal  memiliki keserupaan,  cenderung  membuat mahasiswa-mahasiswa cemas, ketakutan, tidak bahagia dan tertekan, dimana hipnosis lebih dari sekedar eksperimen kognitif  yang telah diasiosiasikan dengan kepala pusing, leher yang tegang/sakit, lemas, pusing-pusing, keletihan yang sangat  hingga membuat kantuk dan sebuah hasrat untuk tidur sesaat, walaupun  di hampir semua kasus, tidak ada  yang  melebih hipnotis dibandingkan dengan aktivitas-aktivitas lainnya. Susceptiblity atau kerentanan pada SHSS:C telah dikatakan  menjadi secara positif berkolerasi dengan kategori kognitif 'mimpi-mimpi dan pikiran-pikiran  tak lazim,' dengan dengan efek lanjutan positif.

Disamping    limitasi atau pembatasan  pada natur buram pada  analisa kuantitatif, sayangnya tidak ada upaya  yang dilakukan untuk  mengharmonikan grup-grup pada susceptibility /kerentanan maupun para peneliti itu   telah membuat laporan demografi atau data susceptibility untuk mengindikasikan apakah grup-grup tersebut dapat diperbandingkan dengan cara apapun.  Data terkait level-level susceptibility (kerentanan- dalam hal mudah dipengaruhi sesuatu) yang telah dicapai akan sangat membantu  untuk  validasi yang telah diberikan dimana para partisipan yang telah dihipnotis  oleh 15  mahasiwa psikologi program sarjana   tanpa  memiliki pengalaman sebelumnya menyelenggarakan hipnosis.

Pengamanan-Pengamanan  menangkal efek-efek yang tidak dikehendaki

Ketika skala-skala klasik Stanford dan Havard dikembangkan oleh para peneliti, mereka telah menyadari kemungkinan reaksi-reaksi negatif  pada hypnosis dan telah mengambil langkah-langkah spesifik untuk meminimalisasi reaksi-reaksi negatif   dalam prosedur-prosedur yang telah diadopsi dalam konstruksi skala ( Hilgard, 1965).  Rekaman-tape asli Harvard Group Scale mencakup sebuah  kata pembuka yang panjang lebar yang  bertujuan untuk membuat jelas atau jernih atau melenyapkan hal-hal membingungkan pada hipnosis, melemahkan prasangka-prasangka negatif, melenyapkan  kecemasan-kecemasan dan membangun sebuah  kerja kemitraan yang positif dengan subyek. Semua sugesti  pada skala-skala ini selama hipnosis secara seksama telah disingkirkan sebagai bagian standardisasi prosedur, bahkan jika subyek  terlihat tidak merespon, dan gagal untuk merespon, dilakukan kembali dalam sebuah cara yang positif.

Reaksi-reaksi emosional negatif  terhadap item-item/perihal-perihal seperti mimpi hipnotik dan regresi usia  telah diketahui  dengan baik. Karena alasan ini, item atau perihal regresi usia pada skala Standford telah secara  khusus diperkatakan  untuk membawa partisipan kembali ke  sebuah hari yang  indah, bukan sembarang hari, dan pada sebuah (biasanya) situasi yang menyenangkan  (tidak membahayakan)--  duduk dalam sebuah kelas menulis atau menggambar pada kertas-kertas. Lebih lanjut, baik item-item mimpi dan regresi usia telah dikonstruksikan untuk  memasukan  peluang luas bagi subyek untuk melaporkan natur pengalaman yang sedang berlangsung, meskipun menggunakan  kriteria penilaian perilaku. Para peneliti yang  bertanggungjawab telah menyadari akan harusnya  memonitor subyek-subyek secara seksama terhadap respon-respon yang  tidak baik, dan untuk  melakukan wawancara atau interogasi secara  cermat atas  reaksi-reaksi  secara tepat, juga untuk merancang terapi tindak lanjut jika diperlukan.

Sejumlah studi-studi formal  yang telah dipublikasikan, mengeksaminasi lebih lanjut strategi-strategi yang mana untuk memperkecil efek-efek lanjutan yang negatif.  Hanya dua studi telah  menyampaikan dua perihal ini. Dalam sebuah studi skala kecil Crawford dkk (1982) telah memasukan  sebuah kuliah untuk menjernihkan dan sebuah sesi  tanya dan jawab sebelum induksi hipnosis, dan setelah hypnosis, mereka diperkenalkan dengan sebuah  latihan peregangan  dalam sebuah upaya untuk  mengurangi penurunan  semangat  yang seperti apapun. Sebelum ini, Crawford dkk telah meminta semua subyek untuk mengisi kuesioner-kuesioner dan siapa saja yang  mengakui telah menerima psikoterapi dan konseling telah dikeluarkan  sejak awal. Walaupun tidak ada keunggulan statistik ditemukan, ada sebuah pandangan  bahwa lebih sedikit partisipan  menjalani  intervensi (sebuah upaya intervensi untuk memodifikasi dampak) mengalami keletihan berat yang membuat kantuk dan  membutuhkan tidur sejenak—0/5 berbanding dengan 5/9 pada grup kontrol.

Sebagai sebuah   hal yang dikesampingkan, efek-efek buruk mungkin menjadi  tidak dapat direpresentasikan dalam studi-studi Crawford sehubungan karyanya selalu dikarakteristikan  oleh sebuah   pendekatan menyeluruh secara ekstrim untuk  penaksiran susceptibility ( kerentanan untuk dipengaruhi secara mudah), mulai  dengan sebuah grup penyaringan dengan  menggunakan Skala Harvard dengan sebuah undangan  pada sebuah penyaringan  yang  telah diubah sehingga pas untuk setiap kebutuhan individu pada skala Standford C. Kerap  hal ini  mereduksi jumlah subyek-subyek dan itu tidak  masuk akal untuk mengasumsikan bahwa  satu alasan bahwa subyek tidak  dilanjutkan  ke penyaringan ke-2 mungkin karena  akibat kondisi  lanjutan yang negatif.

Page dan Handley ( 1993) menggambarkan, untuk meminimalisasi reaksi-reaksi yang tidak dikehendaki  dengan memasukan sebuah kuliah yang menjelaskan atau menjernihkan dari kebingungan dan dengan  mengatakan  grup eksperimental tidak  ada  treatment khusus dilakukan, yang memiliki implikasi bahwa tidak ada efek-efek jangka panjang  yang  telah diharapkan  bakal terjadi. Mereka juga telah menyingkirkan dari  Harvard Goup Scale  referensi apapun pada  efek-efek setelah hipnosis—sebagai contoh, 'kamu tidak akan mengalami sakit kepala atau efek-efek lainnya.' Hal penting, mereka telah mengikut sertakan subyek-subyek berusia dewasa, mereka telah menggunakan tugas acak, dan mereka telah mendapatkan sebuah sampel yang besar. Subyek-subyek  dengan  rentang usia antara 17 dan 60 tahun, dengan  rata-rata 22,5 tahun, telah secara acak ditempatkan  pada  2 grup yang telah  diberikan HGSHS:A - Harvard Group Scale of Hypnotic Susceptibility: Form A. Satu grup yang merupakan  sebuah  grup eksperimental yang  memiliki strategi-strategi yang bertujuan untuk menyingkirkan akibat-akibat lanjutan yang buruk ( dimana n sama dengan 340) . Mereka juga telah melaporkan sebuah  "kelas grup perbandingan ad hoc' yang  telah diberikan sebuah filem dan kuliah yang tidak terkait dengan hpnosis ( partisipan atau n sama dengan 59).

Terkait dengan insiden efek-efek, dengan mengabaikan grup mana, 44,1 % telah mengalami sejumlah reaksi-reaksi yang tak dikehendaki selama atau sesudah hipnosis. Dalam  efek-efek setelah hipnosis ,mereka telah membedakan efek-efek  jangka pendek ( yakni, dari 5 menit hingga mencapai satu jam setelah hipnosis) dari  efek-efek jangka panjang ( yakni, dari satu jam hingga mencapai dua  hari kemudian, yang merupakan akhir periode observasi mereka).

Sejumlah 21,4% partisipan telah melaporkan efek-efek jangka pendek dan  lebih lanjut, 16,7% telah melaporkan baik efek-efek jangka pendek dan jangka panjang,  menghasilkan sebuah  total gabungan 38,1%. Natur dari dampak lanjutan mencakup rentang yang telah dilaporkan oleh  orang-orang lain, walaupun para peneliti telah mengabaikan dari  analisa-analisa mereka : kebingungan, keletihan berat yang mendatangkan kantuk, dan  gampang marah dengan dasar bahwa   hal-hal ini non spesifik-tidak khusus. Memperhatikan bahwa  kekhususan adalah sebuah isu sekunder,  adalah patut untuk diperhatikan bahwa kebingungan telah  dinilai sebanyak 35 partisipan dan keletihan berat yang mendatangkan kantuk pada 105 peserta.

Sebagaimana pada riset terdahulu, masalah-masalah psikologis sebelumnya dan sebuah pengalaman tidak menyenangkan dengan anestasi telah diasosiasikan dengan  efek-efek negatif  setelah hipnosis tetapi di sini hal-hal ini tidak disajikan dalam angka-angka yang memadai untuk  menjadi prediktif. Mendukung Coe dan Ryken ( 1979) dan Crawford dkk ( 1982), reaksi-reaksi yang tak dikehendaki telah secara positif diasosiasikan dengan  level-level susceptibility/kerentanan untuk dipengaruhi dengan mudah.

Mengacu pada studi Crawford dkk, studi Page dan Handley telah melaporkan insiden 38,1% partisipan yang telah mengalami efek-efek setelah hipnotis pada grup manapun, telah merupakan hal yang benar-benar patut diperhatikan, menimbang bahwa mereka telah secara dominan menggunakan ideomotor Harvard Group Scale. Ini telah menghasilkan  level yang relatif  rendah : 5% dalam studi Crawford dkk (1982),  dalam kontras terhadap  induksi Stanford yang  digunakan  secara  kognitif yang mana  Crawford dkk telah mendapatkan hasil dalam sebuah peningkatan kira-kira sebesar 6 kali dalam insiden reaksi-reaksi yang tidak dikehendaki. Insiden yang tinggi pada Page dan Handley bernilai  karena  alasan lain bahwa mereka telah  mengeluarkan/mengabaikan  dari analisa-analisa mereka : kebingungan dan keletihan hebat yang mendatangkan kantuk.

Strategi-strategi Page dan Handley telah sukses dalam mengurangi reaksi-reaksi yang tak dikehendaki sebagai efek-efek setelah hipnosis, tetapi mereka tidak mengurangi reaksi-reaksi yang tak dikehendaki yang terjadi bersamaan dengan  hipnosis.

Ketika periode evaluasi  mencakup hipnosis dan dan diluaskan dari permulaan induksi  sampai dengan  dua hari setelah hipnosis, tidak ada perbedaan-perbedaan yang telah dilaporkan pada efek-efek buruk—45,6 persen pada  subyek-subyek dalam grup kontrol dan  43,5% subyek-subyek grup eksperimental.

Tetapi  ketika  kriteria-kriteria lebih ketat digunakan, ada sebuah tren atau kecenderungan ( dimana p sama dengan 0.10) untuk  grup eksperimental yang melaporkan konsekuensi-konsekuensi buruk yang lebih sedikit—35.2%  dibandingkan dengan 41,2 % dari  grup kontrol ( ini adalah grup yang terdiri dari partisipan yang tidak menerima treatment eksperimental, ketika eksperimen dijalankan, orang-orang ini dipilih secara acak untuk ada dalam grup ini. Mereka juga sangat menyerupai para partisipan dalam  grup eksperimental, atau individu yang menerima treatment, baca di

sini). 

Strategi-strategi mereka  telah sukses untuk efek-efek  jangka panjang setelah hipnosis—19,7% untuk grup kontrol  versus 13,8% untuk grup  eksperimental ( p sama dengan 0.04), tetapi tidak ada perbedaan dalam efek-efek jangka pendek setelah hipnosis. Alhasil,  strategi-strategi Page dan Handley tidak memiliki efek bagi periode  hipnosis itu sendiri dan hingga satu jam  setelah hipnosis , tetapi memiliki manfaat bagi  efek-efek  lebih panjang setelah hipnosis hingga berakhirnya dua hari periode observasi.

Akhirnya, walau bukan sebuah studi formal, Orne ( 1965) telah menawarkan sebuah  komentar atas dampak lanjutan yang tak dikehendaki dan anjuran-anjuran untuk pengamanan-pengamanan dalam konteks eksperimental.  Dia merekomendasikan bahwa fokus dalam investigasi-investigasi eksperimental semestinya menjadi sebagai non personal sebagai dapat dipraktikan, merujuk pada potensi asosiasi potensial antara peristiwa masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan seperti regresi usia dan induksi mimpi seharusnya diperlakukan  sebagai netral dalam cara yang mungkin. Akan tetapi, ini lebih mudah dikatakan ketimbang dilakukan, karena   pada hal yang  paling mendasar impersonalitas hipnosis tidak dapat dijamin. Perhatian Orne pada umumnya ditarik dari  penggunaan-penggunaan  hipnosis klinik, dimana  sebuah perhatian  utama terkait reaksi-reaksi  yang tidak dikehendaki pada saat membangkitkan ingatan atau emosi masa lampau atas trauma yang dapat diasosiasikan dengan  penampakan gejala-gejala psikomatik baik itu selama dan sesudah hipnosis.

Dalam memandang secara mendasar natur personal hipnosis klinik, telah ada sebuah  perhatian yang lebih besar terkait dengan reaksi-reaksi yang tak diharapkan dan tidak benar dalam hipnosis klinik dari dalam latar laboratorium dan  keseriusan efek-efek  yang telah dilaporkan  kerap lebih besar. Ini  hal yang tidak terduga, memperhatikan bahwa  kontras dengan  skala waktu yang berlainan dan  secara relatif  natur hipnosis eksperimental yang tidak berbahaya, hipnoterapi  biasanya secara khusus telah digunakan  disepanjang perjalanan sesi-sesi,dan  untuk dapat menghasilkan perubahan-perubahan yang bertahan, kerap pada pasien-pasien dengan psikopatologi (apa ini? baca ini) dan dengan maksud mengatasi perilaku psikopatologi secara langsung, dalam sebuah upaya untuk melenyapkan gejala-gejala.

Meskipun demikian, sebagaimana telah ditemukan dalam hipnosis eksperimental, efek-efek buruk telah dihasilkan hanya pada  prosedur induksinya saja ( West dan Deckert, 1965).   Bukti telah secara khusus dilaporkan dalam bentuk laporan-laporan atau survei-survei kasus dari para praktisi.

Laporan  Kasus-Kasus

Ada sebuah literatur  klinik yang ekstensif, memberikan peringatan  terhadap tindakan  yang membawa pada sebuah kondisi tiba-tiba yang  menyebabkan  reaksi-reaksi kecemasan serius dan gangguan-gangguan psikomatik dalam diri  pasien dengan  piskopatologi yang diketahui atau diduga(Rosen, 1953; Weitzenhoffer, 1957; Gill dan Brenman, 1959; Meares.1960; Orne 1965). 

Bahaya-bahaya potensial digambarkan oleh Theodore Barber Phd  - biografi ringkas Barber dapat dilihat di sini (1995) dengan sebuah kasus perawatan intensif seorang perawat yang  dalam perawatan  depresi, yang telah menghadiri sebuah workshop  hipnosis klinikal  di akhir pekan dan segera setelah itu menderita sebuah ekspresi dan konsekuensi dari lepasnya sebuah emosi terdahulu yang dipendam, ini dicapai  melalui pengalaman  mengenang (mengalami  kembali dalam imajinasimu: untuk mengingat sesuatu sedemikian jelasnya emosi-emosi sama yang  telah dirasakan di masa lalu) yang berkepanjangan. 

Selama workshop   hipnosis klinik, dia telah dihipnotis dan  dengan itu dibawa untuk mengingat kembali sebuah tangga imajiner dengan tanpa reaksi-reaksi buruk pada saat itu. Tetapi esoknya dia telah mengalami perubahan kepribadian. Dia telah  menjadi sangat gelisah/cemas dan    perasaan tak bahagia yang ekstrim. Sebagaimana yang telah dia ungkapkan :'karena sesuatu yang buruk yang salah dengan pikirannya' (1995:22). Dalam diskusi dengan Barber, perawat itu  juga telah menyatakan :'Semenjak itu, saya telah menjadi seperti terjebak dibagian dasar  langkah-langkah itu! Saya ada di sini, tetapi saya juga di sana!' (1995:22). Dengan alasan bahwa dia telah mengekspresikan sebuah pengalaman disosiatif, Barber telah menghipnotis ulang dia dan memanggilnya   setahap demi setahap  dalam scenario menuruni tangga. Dalam perjalanan skenario ini, si perawat telah menjadi 'sepenuhnya telah terserap dalam sebuah kebisingan yang  sangat kuat, sangat menakutkan, pemulihan psikkologis melalui ekspresi emosi terbuka dan emosi-emosi yang kuat atau khatarsis ( misal: menangis adalah sebuah pelepasan katarsis) pada pengalaman abreaction ( ekspresi dan konsekuensi lepasnya emosi sebelumnya yang dipendam, terjadi melalui mengenang pengalaman yang menyebabkannya—khususnya melalui hipnosis). 

Khatarsis ini terkait dengan tindak kekerasan aktual dalam masa kanak-kanak oleh ibunya. Seperti yang diungkapkan Barber, ' Saya mulai memahami wanita ini sebagai menderita sebuah disosiatif kompleks yang  telah menyelubunginya hingga insiden  buruk dalam hipnosis sehari sebelumnya' (1995:22).Kasus ini mengungkapkan potensi sebuah  abreaction traumatik yang tertunda dikarenakan kebangkitan memori-memori tindak kekerasan di masa kanak-kanak.


Akan tetapi, dominasi secara historis adalah psikopatologi-psikopatologi (studi  kekacauan mental) dan psikosis (sebuah kekacauan mental/jiwa dimana pikiran dan emosi sedemikian timpang  dimana kontak  tidak ada dengan realita eksternal), skizoferenia ( sebuah kekacauan mental jangka panjang dari sebuah tipe yang melibatkan sebuah kerusakan relasi antara pikiran, emosi, dan perilaku, menyebabkan  persepsi  yang salah, tindakan-tindakan dan perasaan-perasaan yang tidak pantas/tepat, menarik diri dari realita dan  hubungan-hubungan personal masuk kedalam fantasi dan delusi,dan sebuah makna fragmentasi jiwa) secara khusus

Ini   tidak diragukan lagi karena di pertengahan abad-20 dominasi pendekatan-pendekatan psikodinamik (apa ini? bacalah ini ) dalam psikiatri (apa ini? Baca ini), yang mencakup praktek hipnoterapi ( apa ini? Baca ini) dengan pasien-pasien psikotik (apa ini? Baca ini). Dalam aplikasi yang sangat berbeda, aplikasi-aplikasi hipnosis pada penderita psikosis dalam dekade-dekade belakangan ini telah teramat jarang, untuk alasan-alasan yang baik. 
Buku-buku teks dan jurnal-jurnal, termasuk Journal of  the American Medical Association, menyediakan  studi-studi kasus dan  ulasan komprehensif pada bahaya-bahaya yang dapat dikenali jelas (Wolberg, 1945,1948,1964; Lomas, 1961; Abrams, 1963). Hal-hal ini mencakup perkembangan  salah satu gejala utama skizofrenia (apa ini? Baca ini), delusi-delusi kontrol, sebuah bahaya utama dari sebuah prosedur penyembuhan penyakit/therapeutic dimana hipnoterapis mengorkestrasi/mengatur  perilaku pasien ( Heyer,1931; Levine,1942; Brenman dan Gill,1947; Rosen dan Erickson, 1954; Ellis, 1958), dan ada sebuah bahaya  mengadakan atau membuat secara tiba-tiba masuk dalam sebuah kondisi pada penderita yang jelas-jelas psikosis pada individu-individu yang mengalami borderline paranoid- apa ini? Baca ini (Mayer,1952; Lindner,1956; Raginsky,1956; Weitzenhoffer 1957; Rosen 1959, 1960: Meares, 1960; Rosen dan Bartemeier, 1961).  
Untuk alasan yang sama, di Australia, Meares (1960) telah memberikan peringatan terhadap aplikasi-aplikasi hipnosis terhadap tipe kepribadian dependen (apa ini? Baca ini),  pasien pra psikotik skizoferenia (apa ini? Baca ini), tipe kepribadian schizoid ( apa ini, baca ini) dan pasien depresi (apa ini? baca ini).  
Hilgard dkk (1961) dalam laporan mereka mengenai reaksi-reaksi buruk yang menyertai hipnosis eksperimental, mengutip  15 kasus dampak lanjut  buruk  dari literatur  12 tahun sebelumnya yang memasukan reaksi-reaksi  intensitas psikotik. Mereka juga mengutip sebuah buku yang diterbitkan di Jerman dimana 100 kasus reaksi-reaksi buruk telah dilaporkan, yang telah memasukan gejala-gejala psikotik ( Schultz,1954). Dick – Read ( 1959)  telah melaporkan bahwa kasus-kasus pra-psikotik obstetrik (apa ini? Baca ini)telah menjadi psikotik (apa ini? Baca ini)  secara kronis setelah hipnoterapi, seperti dapat terjadi  setelah anastesia kimia ( Lindner, 1956).
Hal penting, studi-studi kasus telah mencakup pasien-pasien dengan kondisi-kondisi non psikiatrik (apa ini? Baca ini), yang, sedang dalam  perawatan dengan hipnosis, telah menjadi psikotik. Dalam buku teks Hypnotherapy in Clinical Psychiatry, Rosen (1953) telah menggambarkan seorang pasien yang, setelah berhasil perawatan untuk apa yang disebut  phantom limb  pain (apa ini? Baca ini)  atau rasa  atau sensasi sakit yang timbul setelah amputasi dengan hypnosis, telah  mengakui  kepada  rumah sakit psikiatrik dengan sebuah kemunculan  schizo-affective psychosis (apa ini? Baca  ini). Juga ada telah dilaporkan pasien-pasien obstetric/kebidanan  yang membutukan perawatan rumah sakit psikiatrik disertai hipnosis ( Tom, 1960), dan Rosen dan Bartemeier ( 1961) telah menyediakan sebuah laporan terperinci dari sebuah episode psikosis yang menyertai penyingkiran  neurodermantitis (apa ini? Baca ini)dengan hipnosis.

Sebuah Kasus episode pertama skizoferenia  yang tidak dilaporkan disertai personalitas yang  berubah melalui hipnoterapi

Ada  juga bukti dari seorang pasien yang secara sukses menjalani hipnoterapi dengan tujuan untuk  alterasi  kepribadian, yang  segera setelah itu  telah berkembang menjadi skizoferenia  akut. Ini tidak didokumenkan dalam sebuah jurnal sains sebelumnya dan telah disajikan oleh seorang anggota dari seksi untuk  Hypnosis and  Psychosomatic Medicine of the Royal Society of Medicine, Inggris. 

Seorang pria yang tidak menikah di awal usia 30-an dengan  sikap yang tertutup, introvert dan kepribadian yang pemalu/antisosial  (retiring personality) tinggal di rumah, didominasi oleh ibunya, Pada akhirnya, berupaya mencari  semacam kebebasan dan kehidupan sosial di luar rumah, dia telah menjalani sebuah  upaya hipnosis. Ini termasuk instruksi-instruksi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan  ketegasan. Setelah  untuk sesaat kepribadiannya  telah berubah/teralterasi dan dia telah menjadi ramah dan mudah bersosial

Dalam berhadapan dengan ibunya, hubungan mereka telah menjadi benar-benar berkonflik, dan segera setelah perilakunya  menjadi kacau  sampai dia dirawat di rumah sakit dengan sebuah diagnosa episode pertama skizofernia (apa ini? Baca ini). Singkatnya, si pasien ini  secara sukses telah menjalani sebuah pengubahan personalitas segaris dengan tujuan-tujuan hipnoterapi. Akan tetapi, dalam menghadapi tekanan muatan  emosional yang meninggi dari dinamika-dinamikan antarpribadi dalam keluarga, dia telah menyerah pada skizoferenia dalam upaya menyelaraskan dengan peran emosi yang diekspresikan pada tercetusnya skizoferenia dan  kambuh ( Vaughan dan Leff, 1976)

Kesadaran akan bahaya-bahaya hipnoterapi telah  memunculkan sejumlah survei yang, walau survey-survei itu tidak dapat menyediakan bukti sebaran secara statistik  yang dapat diandalkan,  namun informatif  mengenai natur dan pada derajat tertentu adalah   insiden relatif  efek-efek buruk.

Auerback (1962) telah melaporkan bahwa 120/414 psikiatri California  yang membalas melalui surat telah mengakui keberadaan reaksi-reaksi buruk. Ada 210 insiden yang dilaporkan, hanya lebih dari setengah ( 119) terkait  tercetusnya/munculnya  episode psikotik dengan hipnosis. Proporsi tinggi pada hipnosis  tak diragukan akan merefleksikan kebijakan-kebijakan rujukan dimana dalam kebijakan itu para pasien dengan efek lanjut buruk psikiatrik yang berat akan dirujukan pada para psikiatris untuk mendapatkan saran. Tak ada yang  tidak ada, bukti jelas untuk potensi  hipnosis memicu psikosis telah tersedia. Mengutip:

The commonest complication reported was psychosis, precipitated in 119 cases by the use of hypnosis. In 3 cases a hypnotic demonstration, using a subject picked at random from the audience, terminated in a psychotic break; a fourth resulted in a severe anxiety reaction. Hypnotic treatment for obesity, smoking, or the relief of pain triggered paranoid schizophrenic breaks in some instances. (1962: 919)


Komplikasi   yang  paling umum telah dilaporkan adalah psikosis, telah dicetuskan dalam 119 kasus dengan menggunakan hipnosis. Dalam 3 kasus, sebuah demonstrasi hipnotik, menggunaka sebuah subyek yang dipilih acak dari pemirsa,  terhenti  dalam sebuah kemunculan psikotik; sebuah kasus ke-4 telah mengakibatkan sebuah reaksi kecemasan yang  parah . Perawatan hipnotik untuk kegemukan/obesitas, merokok, atau menghilangkan rasa sakit telah memicu kejadian-kejadian paranoid skizoferenik (apa ini?baca ini) dalam beberapa kasus. (1962:919)

Kembali, sebagai tambahan untuk pasien-pasien yang  pada mereka ada dekompensasi dari sebuah  piskosis yang telah terbentuk setelah hipnosis,laporan-laporan mencakup para pasien yang telah masuk kedalam  episode pertama mereka setelah hipnosis.

Dalam tahun yang sama Levitt dan Hersman ( 1963) telah meninjau kembali sebuah kuesioner dari anggota-anggota  American Society of Clinical Hypnosis dan Society for Clinical and Experimental, yang mana 301 responden telah melaporkan ' reaksi  tak lazim, tak diharapkan, berangkali mencemaskan terhadap hipnosis baik selama keadaan hipnosis itu sendiri atau segera setelah hipnosis' (1963:59). Hal paling kerap dilaporkan  adalah kecemasan, panik  dan depresi ( 9,63%), diikuti oleh  menangis dan histeria (2,99%) dan ahirnya psikosis (1,66%)-telah ditemukan dalam5 kasus.

Lebih baru-baru ini, Judd, Burrows dan Dennerstein (1986) telah menyurvei 1086 anggota Australian Society of Hypnosis.  Dalam 202 respon yang telah diterima, 88 melaporkan reaksi-reaksi negatif yang telah direkam. Ini patut diperhatikan bahwa kejadian-kejadian psikosis yang  dicetuskan atau lebih buruk lagi diadakan, 15% dari efek-efek buruk tersebut. Panik dan kecemasan (60%) merupakan hal paling umum, diikuti dengan kesukaran-kesukaran dalam  mengakhiri hipnosis (28%) dan  "kebergantungan berlebihan" (28%).

Kembali, survey-survei jenis ini   paling baik dapat dianggap sebagai sebuah sumber informasi terkait jenis-jenis komplikasi yang dapat terjadi ketimbang  sebagai  yang menyediakan  data kuantitatif yang andal. Faktanya, Orne (1965) telah menganjurkan bahwa insiden-insiden yang telah dilaporkan mungkin terlalu rendah, menimbang bahwa 43% responden-responden berkualitas yang terbaik telah melaporkan  efek-efek buruk dibandingkan dengan 23%  responden yang kurang berkualitas. Yang belakangan ini 'mungkin  melakukan tindak lanjut-tindak lanjut/follow up yang kurang memadai dan mungkin gagal untuk mengenali efek-efek lanjutan  yang buruk karena kebutuhan-kebutuhan personal mereka.'


Bersambung ke Bagian 3 : Hipnosis Panggung


UNWANTED EFFECTS OF HYPNOSIS: A REVIEW OF THE EVIDENCE AND ITS IMPLICATIONS,Contemporary Hypnosis (2000) Vol. 17, No. 4, 2000, pp. 163–193 |diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora

Efek-Efek Bahaya Hypnosis : Sebuah Tinjauan Bukti Dan Implikasi-Implikasinya -2

Posted: 19 Nov 2013 07:43 PM PST

Oleh : Prof. John Gruzelier


Catatan Editor: Pada semua aspek, editor  tidak menyetujui Hypnosis. Artikel ini bernilai sebagai referensi akademis dan kritis terhadap bahaya-bahayanya, sehingga selain bernilai informatif diharapkan dapat mengedukasi pembaca.

Bacalah lebih dulu bagian 1

Efek-Efek Bahaya Hypnosis : Sebuah Tinjauan  Bukti Dan Implikasi-Implikasinya

Credit : Medical University of South California Library
Natur Efek-Efek yang Tidak Dikehendaki dalam Latar-Latar  Berbeda

Dengan penjelasan-penjelasan atau  peringatan-peringatan yang harus dicamkan  dalam benak, literatur efek-efek buruk dalam hipnosis  berlatar: eksperimental, klinik dan panggung akan ditinjau secara ringkas. Walaupun ini pada dasarnya adalah tinjauan ringkas, beberapa contoh akan diungkapkan dalam detail/ secara rinci agar dapat memperoleh wawasan-wawasan mengenai proses-proses yang terlibat.  Tidak relevan dengan pertanyaan apakah hipnosis dapat menyebabkan efek-efek buruk, merupakan isu-isu yang dikesampingkan  seperti  berkenaan apakah  efek-efek itu spesifik  terjadi pada hipnosis, atau  lebih keras terjadi pada hipnosis, atau lebih sering terjadi pada hipnosis. Isu-isu ini telah mengalihkan pertimbangan pada pertanyaan-pertanyaan serius seperti mengapa efek-efek buruk itu terjadi dan bagaimana hal-hal itu dapat diminimalisasi? Proses adalah yang paling dibaikan dari semua aspek dalam literatur.


Relasi antara hipnosis dan psikosis, diabaikan dalam literatur ilmu pengetahuan kontemporer, selanjutnya akan dipertimbangkan dalam detail tertentu. Ini  juga dapat memberikan wawasan-wawasan mengenai proses. Sebuah kasus episode tragis skizoferenia pertama belum lama ini dan secara unik  telah didokumentasikan, terdiagnosa mengalami skizoferenia satu minggu setelah  hipnosis panggung, akan diulas panjang beserta dengan implikasi-implikasi bagi  riset pada langkah-langkah pengamanan.

Sebuah  kutipan dari buku Hypnosis Complications: Prevention anda Risk Management ( MacHovec, 1986) berperan sebagai sebuah orientasi.

There is a substantial body of published clinical and experimental research documenting mild to severe, unexpected side effects coincident with the use of hypnosis in persons with no prior history of similar medical or mental symptoms. Clinical case histories, empirical studies of observed hypnotic behaviours and post-hypnotic interviews, subject self-reports, and practitioner questionnaires comprise a growing database. It is international in scope and is multidisciplinary, involving medicine, psychiatry, psychology, and dentistry and encompasses the history of hypnosis in its entirety, from Mesmer and Braid to current professional journals. (MacHovec, 1986)

Ada sebuah bagian utama  riset klinikal dan eksperimental  yang telah dipublikasikan  mendokumenkan  efek-efek samping  ringan hingga berat yang terjadi  bertepatan dengan penggunaan  hipnosis pada person-person  yang sebelumnya  tidak memilik sejarah   gejala-gejala medikal atau mental/jiwa serupa. Sejarah-sejarah kasus klinis, studi-studi emprik pengamatan perilaku-perilaku hipnotik dan wawancara-wawancara pasca hipnotik, laporan-laporan  yang dibuat sendiri oleh para subyek, dan  kuesioner-kuesioner praktisi membentuk sebuah database yang bertumbuh. Ini adalah  dalam  cakupan internasional dan multidisiplin, melibatkan  ilmu kedokteran, psikiatri, psikologi, dan  kedokteran gigi dan  meliputi sejarah hipnosis dalam keseluruhan,  mulai dari Mesmer dan Braid hingga jurnal-jurnal profesional masa kini. (MacHovec, 1986)


Survei-survei laboratorium dan  laporan-laporan kasus

Mulai dengan  yang paling tidak berbahaya dan ragam peristiwa yang   terjadi pada waktu-waktu yang berbeda (episodik) ata aplikasi-aplikasi hipnotik, satu yang tidak melibatkan perlakuan – hipnosis ekperimental dalam laboratorium, apa yang  literatur  katakan bagi kita?

Ada  segelintir investigasi-investigasi eksperimental untuk didekati ( Hilgard, Hilgard dan Newman, 1961; Faw, Sellers dan  Wilcox, 1968; Hilgard, 1974; Coe dan  Ryken, 1979; Crawford, Hilgard  dan  Macdonald, 1982; Page dan Handley, 1990, 1993).

Higlard dkk (1961), menggunakan  mahasiswa, merupakan yang pertama secara  formal menyurvei efek-efek pasca hipnosis. Hipnosis melibatkan Standford Hypnotic Susceptiblity Scale, Form A ( Weitzenhoffer dan Hilgard, 1959), dan perawatan telah dilakukan untuk menyingkirkan semua sugesti-sugesti  post hypnotic-  (periode setelah hipnosis)-  sebelum dehypnosis (mengeluarkan dari kondisi hipnotik). Tindak lanjut wawancara-wawancara diberikan kepada 17 dari 200 (85%) kasus yang telah melaporkan konsekuensi-konsekuensi buruk. Efek-efek umum adalah kepala pusing dan  mimpi-mimpi regresif yang  bertalian dengan pengalaman hipnotik.

Tanggapan-tanggapan pada instruksi-instruksi hipnotis terkadang  mengalami penundaan sampai setelah hipnosis.  Sebuah reaksi buruk anak-anak  terhadap anastesi  atau pembiusan  kimia kerap diasosiasikan dengan  efek-efek buruk  hipnosis kemudian.  Reaksi-reaksi buruk khusus pada anastesi kimia  anak-anak  yang dikutip dalam konteks ini mencakup  masih berupaya  untuk bergerak,  jumlah anastetik berlebihan, dan sakit kepala dan  mual setelah anastesi/pembiusan. Meskipun perbedaan-perbedaan individual dalam  keresponsifan-keresponsifan hipnotik, dan  merujuk pada sedikitnya  subyek-subyek yang mungkin memiliki pengalaman sejenis yang   terjadi  pada anak-anak, patut diperhatikan seksama bahwa insiden dari peristiwa-peristiwa ini telah mencapai sebuah level tinggi statistik  yang signifikan (p lebih kecil dari 0,001).

Dalam satu kasus yang dilaporkan secara rinci, dalam sebuah  operasi pada seorang anak berusia 6 tahun, partisipan mendengar hitungan mundur anastetik yang mencapai  hingga hitungan 50, dan dia telah diberikan   tiga kali dosis biasa ether. Orne (1965)   mendukung asosiasi antara reaksi-reaksi buruk/merugikan terhadap hipnosis dan  pengalaman-pengalaman buruk anak-anak dengan anastesi kimia  pada sejumlah partisipan.

Untuk lebih memberikan   kejelasan  pada proses-proses psikologis yang mungkin  terlibat, Hilgard dkk  telah menyediakan laporan-laporan  kasus lainnya.

Pada salah satu dari laporan-laporan tersebut, subyek mengalami sebuah sakit kepala yang berat setelah hipnosis,  merasa kacau selama 3 jam dan  mengalami kehilangan daya ingat (amnesia) selama hampir  satu hari, sebuah amnesia telah dimasukan kedalam namanya, sebuah  item/perihal yang telah berhasil dia lalui dalam  proses induksi. Perlu diperhatikan bahwa dia telah melaporkan hanya 2 sakit kepala  terdahulu dalam hidupnya, satu diantaranya sakit kepala yang dialami setelah sebuah upaya  hipnosis  yang terdahulu. Mengingat  kembali sesuatu dengan jelasnya serta dengan  emosi-emosi sama di masa lampau dirasakan kembali dari sebuah pengalaman  hypnosis telah dilaporkan oleh sejumlah mahasiswa.  Bagi satu mahasiswa halusinasi nyamuk dari sebuah skala induksi telah kembali diingat secara jelas dalam cara dan emosi yang sama di masa lampau,  sebagai terdengar nama nyamuk itu disebut, seperti yang telah terjadi di permulaan dehynopsis ( keluar dari kondisi hipnotis).

Seorang mahasiswa mengalami serang  histeria satu minggu atau lebih setelahnya, yang mencakup bagian-bagian tubuhnya (wanita) menjadi mati rasa atau teranestasi;  gejala-gejala khas ini  menjadi bagian dalam induksi. Mahasiswa lainnya mengalami sebuah sensasi  fisikal yang sebenarnya, menyusut segera setelah  hipnosis. Patut diperhatikan  telah menjadi pertanyaan hypnotist ( penghipnotis) selama  masa regresi apakah  peserta menjadi lebih kecil. Mahasiswa lain telah  berteriak setelah kedua matanya menutup pada inisiasi atau permulaan induksi, membangkitkan kembali sebuah postur tubuh yang dia  asosiasikan dengan keadaan disudutkan dan dipukuli oleh ibunya  sebagai seorang anak.

Isu-isu ini telah dieksaminasi ulang  dalam sebuah studi kedua ( Hilgard, 1974) yang  berisikan dua induksi yang melibatkan  sebuah muatan kognitif yang lebih tinggi dan  hal-hal personal. Satu induksi diselenggarakan  dalam sebuah grup ( Harvard Group Scale Hypnotic Susceptibility Scale, Form C, Weitzenhoffer dan Hilgard, 1962).

Sebuah insiden lebih  tinggi atas  efek-efek yang tak dikehendaki telah direkam. Tiga puluh tujuh dari 120 subyek ( 31%) telah mengalami reaksi-reaksi buruk  yang berlangsung  mulai dari  5 menit hingga 3 jam setelah hipnosis. Sembilan belas subyek mengalami efek-efek jangka pendek yang berlangsung hingga  satu jam. Efek-efek tersebut mencakup keletihan yang  teramat hingga mengantuk, distorsi kognitif, kecemasan dan mimpi-mimpi. Reaksi-reaksi yang sama telah ditemukan diantara efek-efek jangka panjang, yang  berlangsung hingga durasi 3 jam, dengan  efek tambahan sakit kepala, pusing-pusing, mual dan   rasa sakit dan sukar digerakan pada lengan atau leher. Keletihan yang teramat hingga membuat  mengantuk  dan  tanda-tanda gerakan yang tidak diinginkan (  refleks) kerap dilaporkan:
  • "Saya tidur setelah hipnosis dan tertidur lagi pada siang hari  itu dalam kelas meskipun tidur nyenyak dan cukup  malam sebelumnya—Saya jarang merasa ngantuk   selama  siang  hari' (1974:280). 'Saya mengalami sakit kepala selama satu setengah jam, kemudian tidur  3 jam, dan bangun tanpa sakit kepala' (1974:291).
  • 'Saya mengalami sakit kepala selama hipnosis dan  berlangsung hingga  2 jam sampai saya  mengambil waktu tidur sejenak dan  itu melenyapkan sakit kepala' (1974:291).
  • Partisipan   yang lain melaporkan bahwa, 'jantungnya berdebar dan dia telah mengalami kecemasan yang intensif' (1974:286).
  • Komentar-komentar lainnya mencakup: 'Saya merasa semacam keanehan selagi saya berjalan menuju kelas saya berikutnya…. seperti  ketika saya baru saja bangun dari tidur di pagi hari. Hal-hal telah menjadi kabur/tak jelas; saya agaknya  telah berada dalam sebuah  kelinglungan, tidak cepat memahami/tanggap terhadap segala  hal disekitarku' (1974:288).
  •  'Saya   lemah dan terhuyung-huyung dalam bergerak selama sekitar 8 menit';… tidak yakin dengan itu atau siap untuk berpikir'; '…merasa sangat letih dan  seperti  mau  tertidur pulas  selama 19 menit' (1974:288).
Kebingungan kognitif diiringi/disertai  dengan keletihan hebat yang mendatangkan kantuk dan tanda-tanda gerakan yang tidak diinginkan. Partisipan yang lainnya melaporkan bahwa:
  • dia  telah "dibingungkan, cemas… berjalan mondar-mandir dalam kelinglungan' dan ' merasa mual' dan  dia ' telah berusaha untuk mengingat hal-hal tetapi tidak dapat mengingat.' Kebingungan  'berlangsung selama malam hari' dan dia 'telah  mengalami banyak mimpi yang sangat nyata/tajam' terkait dengan " hal-hal memalukan atas kesalahan-kesalahan' (1974:289-90).
  • Mahasiswa lain 'secara tiba-tiba mengalami kekosongan pikiran-blank out'  di mesin ketiknya  ' yang mana ini tidak pernah dia alami sebelumnya' (1974:290).
  • Partisipan lainya merasa 'pusing dan mual ringan selama 3,5 jam' ( 1974:294).
  • Perubahan citra tubuh telah  nyata terjadi  seperti ditemukan dalam investigasi sebelumnya ( Hilgard dkk 1961), satu mahasiswa menggambarkan ' merasakan sebagian dirinya—kedua tangannya   berada 20 kaki   terpisah jauh dari tubuhnya' dan 'keletihan hebat yang membuat kantuk berlangsung selama satu jam atau lebih' (1974:286).

Studi-studi kasus Page dan Handley ( 1990) telah menyediakan wawasan-wawasan yang lebih lanjut dan mendukung kerja yang dipioniri  Hilgard.  Mereka melaporkan dua insiden  efek-efek buruk pada mahasiswa-mahasiswa, satu merupakan kogitif dan transitory dan satunya lagi merupakan neurofisiologi dan  hal paling serius yang telah dilaporkan dalam sebuah konteks laboratorium.

Pada yang pertama, seorang mahasiswa yang merupakan seorang dengan   nilai tinggi pada "susceptible" (kemampuan dipengaruhi secara mudah)  berdasarkan Standford Form C, termasuk untuk perihal post hypnotic amnesia, telah gagal untuk mengingat antara satu dan dua  pada beberapa jam kemudian dan  nomor-nomor telepon dua sobat karibnya yang nomor-nomornya sangat diingat baik olehnya. Deskripsinya  adalah :

bahwa dia '.. merasa aneh, seperti pikiranku menjadi kosong.' Dalam  perihal mimpi, dia telah mengalami mimpi-mimpi mengerikan, sugestif konflik atas sebuah keengganan untuk melepaskan control ( Shevrin, 1972).

Dia juga  mengalami pengalaman-pengalaman tak menyenangkan  saat kanak-kanak di usia 6 tahun dan 9 dengan  anastesi kimia dimana  dia telah terlibat dalam sebuah hitung mundur, membenci   baunya dan mengalami mual setelahnya. Page dan Handley ( 1990:252) telah menghipotesakan bahwa :

The similarities of counting, loss of control, feelings of helplessness, smelling an unpleasant odor in the Ammonia item, and possibly even age regression (to ages 7 and 10 in the SHSS:C), may have all contributed to producing the amnesic effect.

Kesamaan-kesamaan  penghitungan, kehilangan kontrol, perasaan-perasan ketakberdayaan, mencium aroma yang tak menyenangkan dalam  zat Amonia, dan bahkan mungkin regresi usia (  pada usia 7 dan 10 dalam SHSS;C), mungkin semuanya telah  berkontribusi pada menghasilkan efek bersifat amnesia.

Pada kasus kedua

, seorang  anak perempuan berusia 18 tahan yang memiliki sebuah keluarga dan sejarah pribadi epilepsi, tetapi telah  dan bebas  dari serangan kejang-kejang selama 7 tahun, telah mengalami sebuah  serangan  yang terlihat  sebagai serangan epileptik  selama  Standford Form A  sedang dijalankan. Dia telah  melewati/lulus pada 10 perihal/item pertama. Kemudian dipertengahan menuju item atau perihal post hypnotic suggestion/amnesia, selama  menjalani  perihal/item  ini; 'Setelah anda membuka mata anda,anda akan  merasa baik. Anda  tidak akan mengalami sakit kepala atau efek-efek lainnya setelahnya…'(1990:253), sebuah serangan kejang-kejang  pada lain kesempatan telah berlangsung selama 45 detik. Ini meliputi:
her eyes opening and rolling upward, her head drawing back and to one side, and muscular rigidity in her arms and torso. As she regained consciousness, she was trembling and perspiring: within seconds she was able to answer questions and seemed somewhat embarrassed by the event. She reported a faint, 'drained-of-energy' feeling (saying she just felt like sleeping), along with abdominal cramps and a slight feeling of nausea. She was given a cool cloth, which she placed on her forehead. Within a few minutes, she insisted she had recovered but was unable to stand unassisted owing to lack of strength. She attributed this partly to the fact that she h ad eaten only a banana and a candy bar all day (the time was about 3.00pm). (Page and Handley, 1990: 253) 

kedua matanya terbuka dan mendelik kearah atas, kepalanya   menarik  kebelakang dan ke satu sisi, dan  kekakuan otot pada lengan-lengannya dan  pada torso/badan. Kala dia   telah mendapatkan kembali kesadarannya, dia  gemetaran dan  berpeluh: dalam  hitungan detik dia dapat menjawab  pertanyaan-pertanyaan dan  telah terlihat agak malu oleh peristiwa tersebut. Dia telah melaporkan sebuah kelemahan yang sangat,  merasa ' energi   yang telah terkuras' (mengatakan bahwa dia  seperti  merasa tidur), bersamaan dengan keram perut dan sebuah perasaan mual yang ringan. Dia telah diberikan sebuah   kain  dingin, yang dia letakan diatas keningnya. Dalam  beberapa  menit, dia bersikeras bahwa dia telah pulih namun tidak dapat untuk berdiri tanpa dibantu karena kurangnya kekuatan. Dia  telah dikaitkan  sebagian dengan  fakta bahwa dia  hanya makan sebuah pisang dan sebuah gula-gula sepanjang hari itu ( jam waktu itu sekitar  pukul 03:00). (Page dan Handleym 1990:253)

Sebuah EEG klinik telah  merekam sekitar dua jam  kemudian telah  normal, sebagaimana telah  ditemukan pada umumnya dalam   epilepsi  yang terjadi secara interval. Kejang-kejang tersebut,  meskipun seperti epilepsi, telah  menjadi bagian penting  yang umum dengan sebuah kecocokan histeris. Page dan Handley telah  menghipotesakan  sebagai sebuah  mekanisme yang mungkin  " sebuah  kebangkitan keseluruhan dari sebuah keadaan jiwa  terdahulu ketika sebuah fase dari keadaan itu berulang -redintegration [serangan] kejang-kejangnya (namun tanpa basis organic) sehubungan dengan  keserupaan-keserupaan antara serangan kejangnya terdahulu yang tak menyenangkan dan sejumlah  perihal/item  dari SHSS;A- Stanford Hypnotic Susceptibility Scale: Forms A' (1990:254)

Bersambung ke Bagian 3 : Kognitif Versus Induksi-Induksi Ideomotor



UNWANTED EFFECTS OF HYPNOSIS: A REVIEW OF THE EVIDENCE AND ITS IMPLICATIONS,Contemporary Hypnosis (2000) Vol. 17, No. 4, 2000, pp. 163–193 |diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
Share this Post :

0 comments:

Post a Comment

“AKULAH KEBANGKITAN DAN HIDUP” 1 Korintus 6:12 1 Korintus 8:3 2014 ABRAHAM ABRAHAM: Membangun Mezbah Abram absalom Agama Tidak Menyelamatkan Agnes Monica AGU ROHANI KRISTEN AJARKU BERDIAM Alkitab Allah allah anak allah bapa Allah Peduli Allah Taala Allah Yang Setia Amsal 11:27 Anak Domba ANAK SEKOLAH MINGGU Anniversary Are We Prepared asmirandah Asmirandah Zantman Atas Dosa Awesome God ayub bagi tuhan bangsa isreal Bapa Selidiki Hatiku Baptisan Batasan Belajar berbuat baik Berdoa Berdoalah ‪BERHASIL‬ BERHENTI MEMBATASI IMAN ANDA berita baik Berita Injil Berkabung Berkat dan Undian Berlari Padamu berserta lirik lagu berusahalah mendapatkannya Betapa Hatiku Boy Sopranos carilah perdamaian Christmas Song Cinta-Ku Cintamu Damai BersamaMu Dampak Kekosongan dan yang terpenting DARI TERBIT MATAHARI Darlene Zschech daud Di Setiap Nafasku dikasihi yesus doa harian kristian Doa Mengubah Segala Sesuatu doaku doktrin Domba Domba Allah dosa Dosa Percabulan Dosa Serakah efesus 6:1-3 embun faith firman Firman‬ Tuhan gerija tuhan Get Our Hands Dirty GMB GNF good friday GoodNews Fellowship GoodNews Fellowship Matang goodnews green height GoodNews2us Green Height Grezia hakim segala bangsa hamba rokok Hanya Yesus Juruselamat Harapan Bangsa Harapan Bangsa Lyric Hargai harta Hidup How great is our GOD Hubungan hubungan keluarga ia dikenal oleh Allah Iman iman petrus agung Indah oh Indah Injil Iraq Isa Almasih Jaclyn Victor Jadikan Aku Indah jalan yang lurus janda JANGAN BERKOMPROMI Jangan Pernah Bersedih Jangan sombong jason jauhilah yang jahat Jeffry Tjandra Jesus JIKALAU BUKAN TUHAN SIA-SIALAH USAHA KITA Jodoh Impian John 3:16 jujur jumaat agung Kagumi KARENA TAK PERCAYA Kasih Allah Kasih SetiaM Kasih Tuhan Kasih Yesus Kasihilah sesama manusia Kasihilah Tuhan Allahmu Kau Saja Kaulah Harapan kayu salib kebenaran Kegagalan kehidupan keilahian Yesus Kejadian 2:18 Keluaran 14: 16 KEMARAHAN Kemenangan KESAKSIAN Keselamatan KETIKA DOSA DIBERESKAN Khotbah Khotbah Pastor Kingdom of God Kisah Dua Lelaki kisah lucu kristian Kisah Penjual Minuman Kisah Teladan Kisah Tiga Pokok ‎Kitab‬ Suci Krismas kristen kristian Kristus kuasa doa kumenyembah kutetap setia Kutukan Setan Lagu Hari Natal lagu rohani Lagu Rohani Kristen Lagu Rohani Terbaru Lagu Rohani Terbaru 2014 - PertolonganMu - Citra lagu Yesus Lahir LAPAR DAN HAUS AKAN TUHAN LAZARUS Lebih Dalam Lirik Lagu Rohani Kristen LYDIA KANDOU Marah Menimbulkan Celaka Markus 16 masalah berat matius Matius 22:37-40 mazmur 1:1 - 1:3 mazmur 23 Mazmur 34:15 Membangun Mezbah MENANGGAPI MUSIBAH Mengejar Hadirmu - GMB Mengembangkan Talenta MENGENAL YESUS Menggigil Kedinginan Menjadi Bijak Menjadi‬ orang ‎menurut‬ prinsip ‪Tuhan‬ Merawat Hubungan Mike Mohede Miliki miskin mujizat tuhan mujizat tuhan kasih tuhan Mujuzat Itu Nyata Nabi Musa NAFSU Nama Yesus Natal Nikita oleh Isa Almasih orang yang diberkati orang yang mengasihi Allah Oxygen True Worshippers Youth Palestin dan Israel Pastor Jeffrey Rahmat Pastor Luke Pdt. Gilbert Lumoindong Pencuri Kue Penganiayaan Kristian perintah Perkahwinan perkara doa Perkongsian Perkongsian Kebaktian Pertolongan petrus agung pilihan yang salah Puji Puji dan Sembah Putus Hubungan roh kudus Roma 15:13 Roma 5:1-5 SAAT ANDA MERAGUKAN KASIHNYA SAATNYA PEREMPUAN BERPERAN salah fokus Sampai Sesuatu Terjadi Santa Claus Sarah Sarai Sari Simorangkir Sdri Maria Selamat hari Krismas Selamat hari natal Sembah semua bangsa Semua Orang Pasti Menangis sentuh hatiku September 25 2015 September 7 SERI UTUSAN TUHAN Seru Nama Yesus sidney mohede Sikap Rendah Hati Single Forever Stefano Sanjaya stop worrying Sudah Selesai Sukacita Surga syukur Taurat Musa Telinga Ibu Tepat pada Waktu terima kasih kepada Yesus Penyelamat saya Terlalu Besar Teruskan Berdoa The Power of Your Love Tiba Saatnya Tinggal Dalam Firman Titus 2:7 True Worshippers True Worshippers Youth tuhan Tuhan Dengar Doaku Tuhan menjadi Manusia Tuhan Pasti Sanggup Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat Tuhan Yesus Turun dan Naik untuk orang lain UTUSAN TUHAN Vania Larissa Vanissa Larissa Wahyu YANG ADA DI ALKITAB Yang Lumpuh disembuhkan yang terutama Yeremia 17:5 Yesaya 1:18 Yesaya 27:3 Yesus Yesus JuruselamatKu YESUS KEKUATANKU YESUS KRISTUS Yesus Tuhan Yohanes