Tantangan dan penguatan |
Posted: 21 Nov 2013 03:19 PM PST Posted on Jumat, 22 November, 2013 by saatteduh Baca: Yesaya 49:8-21 Tugas sang Hamba memang tidak mudah. Membuat Israel yakin akan kasih setia Tuhan ternyata hampir bagai menegakkan benang basah. Pembacaan hari ini bisa dibagi demikian: ayat 8-13 masih melanjutkan penguatan kepada Sang Hamba, yang harus menerima kenyataan penolakan sebelum disembah (7); ayat 14-21 membicarakan Israel yang masih belum berhasil diyakinkan akan kesungguhan Tuhan menyelamatkan mereka (melanjutkan pasal 48). Sang Hamba mendapatkan kepastian bahwa Ia tidak akan melakukan tugas-Nya sendirian. Tuhan pada waktu-Nya akan bertindak (8). Sesuai dengan panggilan-Nya, Sang Hamba pasti akan berhasil memberitakan kabar baik penyelamatan Tuhan dan pasti akan diterima. Cakupan kabar baik itu adalah untuk semua umat manusia, yang dalam keadaan terpenjara oleh dosa (9), lapar dan haus karena kegersangan hidup (10), dan mereka yang terpisah dari sumber kehidupan sejati (11-12). Mereka akan beroleh kelepasan dan kelegaan. Bagian ini ditutup dengan ajakan kepada seluruh bumi dengan gunung-gunungnya, dan langit diajak untuk bersorak-sorai karena penindasan akan berakhir (13). Realitas yang harus Sang Hamba sadari justru ditunjukkan oleh Israel sendiri. Mereka tetap tidak dapat percaya bahwa Tuhan peduli kepada mereka (14). Padahal Tuhan sudah berulang kali menyatakan kasih setia-Nya kepada mereka. Tuhan itu seperti ibu yang tidak pernah bisa melupakan anak kandungnya (15). Israel diminta untuk melihat dengan kaca mata iman pembebasan yang akan terjadi, dan masa depan untuk anak cucu mereka (17-21). Mereka akan terheran-heran dengan karya penyelamatan Tuhan yang ajaib ini. Tuhan Yesus sendiri ditolak dan bahkan dibunuh dalam melaksanakan tugas mesianik-Nya. Namun, Allah membangkitkan Dia, dan kesudahannya ialah bangsa-bangsa datang untuk percaya dan menyembah-Nya. Memang yang paling sulit menerima karya-Nya justru Israel sendiri. Kita perlu berdoa agar belas kasih dan kasih setia-Nya tetap dicurahkan kepada umat-Nya tersebut. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Posted: 21 Nov 2013 03:17 PM PST Posted on Jumat, 22 November, 2013 by saatteduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: 2 Samuel 1 Di luar masalah kelemahannya terhadap wanita cantik, kesetiaan merupakan salah satu sifat Daud yang menonjol. Daud setia terhadap Raja Saul karena dia memandang Saul sebagai seorang raja yang diurapi TUHAN. Daud setia kepada Yonatan karena dia menganggap Yonatan sebagai seorang sahabat sejati yang rela menempuh bahaya untuk membela Daud dari ancaman Raja Saul—ayah dari Yonatan. Kesetiaan itulah yang mendasari sikap Daud terhadap Raja Saul dan terhadap Yonatan. Secara manusiawi, kematian Yonatan dan Raja Saul itu merupakan peristiwa yang menguntungkan bagi karir Daud. Melalui kematian Raja Saul, tersingkirlah penghalang bagi Daud untuk menjadi raja Israel. Melalui kematian Yonatan, lenyaplah salah seorang pesaing kuat yang bisa menjadi kandidat raja Israel. Walaupun nampak "menguntungkan", kematian Yonatan dan Raja Saul merupakan berita yang menyedihkan—bukan kabar gembira—bagi Daud. Bagi Daud, kesetiaan lebih utama daripada keuntungan. Kesetiaan membuat Daud menganggap Yonatan dan Raja Saul sebagai orang-orang yang berharga, bukan pesaing yang membahayakan! Dukacita Daud terhadap kematian Yonatan dan Raja Saul merupakan dukacita yang tulus karena tidak ada seorang pun yang akan menyalahkan Daud bila Daud menganggap berita tentang kematian Raja Saul sebagai kabar baik. Tidak terduga bagi pemuda Amalek yang membawa berita tentang kematian Raja Saul dan Yonatan itu bahwa Daud akan memandang berita kematian tersebut sebagai sebuah kabar buruk. Bagi seorang beriman, kesetiaan merupakan sebuah sifat yang amat penting. Kesetiaan merupakan salah satu ciri dari adanya buah Roh Kudus di dalam diri kita (Galatia 5:22). Penulis kitab Amsal menganggap kesetiaan sebagai sebuah sifat yang langka (Amsal 20:6). Apakah Anda merupakan seorang yang setia? [P] Amsal 19:22a Filed under: Renungan Harian |
Keselamatan untuk semua bangsa Posted: 20 Nov 2013 03:24 PM PST Posted on Kamis, 21 November, 2013 by saatteduh Baca: Yesaya 49:1-7 Ini adalah nubuat hamba Tuhan yang kedua (lihat uraian 2 Novermber). Pada nubuat pertama (42:1-7), Tuhan memproklamasikan Sang Hamba sebagai orang pilihan-Nya untuk menegakkan hukum. Di sini, Sang Hamba menyaksikan kepada seluruh bangsa, bahwa Tuhan telah memilih-Nya sejak permulaan untuk tugas pemulihan umat Israel (1-2, 5). Pedang yang tajam dan anak panah yang runcing merupakan senjata yang ampuh di tangan seorang pahlawan. Ini menggambarkan bahwa Sang Hamba pasti berhasil dalam tugasnya. Dua hal kita simak dari pernyataan Sang Hamba. Pertama, Sang Hamba diidentikkan dengan Israel, yang menjadi target pemberitaan-Nya (3). Sang Hamba sekaligus mewakili Israel untuk tugas yang gagal dipenuhi oleh orang Israel sendiri. Tugas Israel ialah menjadi "kerajaan imam" dan "bangsa yang kudus" (Kel. 19:6). Penghukuman di Babel membuktikan kegagalan tersebut.Sang Hamba menyatakan keprihatinan-Nya (4a; bdk. perasaan Tuhan terhadap kebebalan umat-Nya di pasal 1). Namun, Ia tetap menerima panggilan tersebut (4b). Kedua, cakupan panggilan tersebut memang sesuai dengan panggilan mula-mula Israel, yaitu seluruh bangsa di muka bumi (6; lihat Kel. 19:5-6). Masalahnya ialah Israel sendiri yang mengeksklusifkan karya penyelamatan Tuhan itu. Mereka menolak melihat bangsa-bangsa di sekeliling mereka sebagai target misi. Ayat 7 bukan bagian dari kesaksian Sang Hamba, melainkan ucapan Tuhan untuk meneguhkan-Nya. Pelayanan Sang Hamba akan penuh dengan kontradiksi. Ada yang menolak dan menghina Dia. Tidak sedikit yang menerima dan menyembah-Nya. Semua ada di dalam kedaulatan Tuhan. Tuhan Yesus telah menggenapi nubuat Mesianik ini. Dialah keturunan Israel sejati yang sekaligus mewakili mereka menggenapi panggilan misi Israel bagi bangsa-bangsa. Dia telah ditolak dan dibunuh, sekaligus diterima dan disembah. Karya-Nya tetap efektif sampai sekarang. Mari kita mewartakan kabar keselamatan ini kepada semua orang. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment