Pentingnya terjaga |
Posted: 26 Nov 2013 03:21 PM PST Posted on Rabu, 27 November, 2013 by saatteduh Baca: Yesaya 51:9-23 Sangat menyedihkan mendengar berita orang yang mati terbakar di rumahnya hanya karena ia terlalu pulas untuk menyadari api sedang mengepung dirinya. Tertidur di kendaraan umum juga berbahaya karena bisa dirampok habis-habisan. Mengantuk dan tertidur saat mengendarai mobil atau motor pasti fatal! Dua kali seruan "terjagalah" dipakai (9, 17).Terjaga yang pertama (9) ditujukan kepada Allah. Seruan ini mungkin masih melanjutkan 'curiga' Israel. Yang pasti bukan karena Allah ketiduran, atau lengah (bdk. Mzm. 121:3-4). Ini adalah seruan umat yang masih mau mempersalahkan Allah karena penderitaan pembuangan yang mereka alami. Mereka mengingatkan Allah bahwa dulu Ia pernah bertindak ajaib pada nenek moyang mereka (9-10). Kalau Allah bertindak sekarang, mereka akan pulang kembali ke Sion dengan sukacita (11). Respons Allah segera dikumandangkan. Seruan mereka ini merupakan seruan ketakutan dan tidak beriman (12-13). Seharusnya mereka tahu, Allah yang sudah berjanji, pasti akan menggenapi janji-Nya. Dan, Ia berkuasa untuk melakukannya (14-16). Sekarang giliran umat menerima seruan "terjagalah" (17)! Mereka harus sadar sungguh-sungguh bahwa pembuangan itu merupakan akibat keberdosaan mereka, bukan karena Allah lengah atau tertidur! Mereka yang harus sadar bahwa tindakan Allah selama ini menunjukkan kasih setia-Nya yang tidak pernah dibatalkan-Nya walaupun terus menerus mereka tolak dan ingkari. Mereka tidak sadar karena mabuk (21). Bukan mabuk anggur, tetapi mabuk anggur murka Allah. Namun sekarang murka Allah sudah tidak lagi dicurahkan pada mereka, melainkan pada para musuh mereka (22-23). Maka tidak ada alasan untuk mencurigai Allah lagi. Penting untuk berjaga-jaga. Berjaga-jagalah agar kita kedapatan siap ketika Tuhan datang. Berjaga-jagalah agar kita terus melakukan yang benar sampai Dia datang. Berjaga-jagalah agar jangan sampai kita menuduh Allah yang salah untuk sesuatu yang sebenarnya akibat dari ulah kita sendiri yang tidak berjaga-jaga! - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Posted: 26 Nov 2013 03:19 PM PST Posted on Rabu, 27 November, 2013 by saatteduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: 2 Samuel 7-8 Tidak semua orang bisa hidup dengan rasa syukur atas berkat Tuhan yang telah dia terima. Tidak jarang kita jumpai orang yang sering mengomel karena merasa tidak puas dengan apa yang terjadi atau apa yang dia terima. Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita bisa membaca tentang sikap Raja Daud yang bersyukur kepada Tuhan bukan hanya atas segala sesuatu yang telah dia terima, tetapi juga atas apa yang telah dijanjikan Tuhan kepadanya (2 Samuel 7:18-19). Sikap hidup Raja Daud yang diwarnai oleh rasa syukur ini juga terlihat jelas dalam berbagai mazmur yang dia gubah. Bila kita memperhatikan kehidupan Raja Daud, jelas bahwa kehidupannya juga diwarnai oleh berbagai macam penderitaan, khususnya saat dia dikejar-kejar untuk dibunuh oleh Raja Saul. Sekalipun demikian, Raja Daud merasa puas terhadap apa yang telah Allah berikan kepadanya. Penderitaan tidak membuat Raja Daud menggerutu kepada Allah, malahan penderitaan menjadi sarana yang membuat Raja Daud hidup dengan bergantung kepada Allah. Apakah kehidupan Anda juga diwarnai oleh rasa syukur? Bila Anda sering mengomel dan Anda ingin mengubah kebiasaan Anda, ada beberapa pedoman yang bisa menolong Anda: Pertama, sadarilah bahwa Allah sebagai Sang Pencipta tidak memiliki kewajiban apa pun terhadap manusia yang merupakan makhluk ciptaan Allah. Kedua, sadarilah bahwa segala kebaikan yang diberikan Allah kepada kita merupakan anugerah Allah, bukan upah atas jasa yang kita berikan kepada-Nya.[P] 2 Samuel 7:18b-19 Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment