MENGASIHI BERARTI BERKURBAN |
Posted: 25 Nov 2013 09:00 AM PST
Baca: 1 Yohanes 3:11-18 Dengan inilah kita mengenal kasih Kristus, yaitu bahwa Kristus telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara seiman kita. (1 Yohanes 3:16) Bacaan Alkitab Setahun: Ludy melahirkan anak kami melalui operasi caesar. Selama beberapa hari ia menahan rasa sakit yang sangat nyeri. Ia juga mesti sering bangun pada malam hari untuk menyusui si kecil. Akibatnya, ia sering kelelahan karena kurang istirahat. Tetapi, ia sama sekali tidak mengeluh. Ia selalu memandang bayi kami dengan mata yang bersinar penuh kebahagiaan dan kebanggaan. Memang sudah lazim bagi kasih untuk berkurban (Yoh. 15:13). Ciri-ciri orang yang mengasihi adalah memiliki kesenangan yang meluap kepada pihak yang ia kasihi. Allah senang akan ciptaan-Nya. Kasih Allah merupakan salah satu kenyataan besar yang terdapat di alam semesta ini, suatu tiang sandaran harapan dunia. Tetapi, kasih-Nya itu juga merupakan sesuatu yang intim dan pribadi. Allah bukan mengasihi penduduk dunia secara massal, tetapi juga mengasihi setiap manusia pribadi demi pribadi. Dia mengasihi kita semua dengan kasih yang besar, kasih yang tidak berawal dan tidak berakhir. Julian dari Norwick berkata, "Jiwa kita secara istimewa begitu dikasihi oleh Dia sehingga kasih-Nya berada di luar jangkauan pengetahuan segala makhluk. Itu berarti bahwa dari segala makhluk ciptaan-Nya tidak ada satu pun yang dapat mengetahui betapa besar, betapa manis, dan betapa mesranya Sang Pencipta mengasihi kita." Karena itulah Dia telah mengurbankan Anak-Nya untuk kita. Dan Dia mengharapkan kita melakukan hal yang sama. Kasih memotivasi kita untuk berkurban demi kesejahteraan orang yang kita kasihi.—PRB KASIH TIDAK MENUNTUT KEPENTINGAN DIRI SENDIRI, Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
Posted: 24 Nov 2013 09:00 AM PST
Baca: Matius 9:1-8 Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni... Bangunlah, angkat tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu! (Matius 9:2,6) Bacaan Alkitab Setahun: Judul renungan ini berarti "jiwa yang sehat ada di dalam tubuh yang sehat". Kesehatan jiwa mendukung kesehatan tubuh. Dunia kedokteran menunjukkan, banyak penyakit yang disebabkan oleh gangguan jiwa, seperti kecemasan, dendam, iri, putus asa. Di Palestina kuno pada zaman Yesus ada kepercayaan: orang yang sakit tidak akan sembuh jika dosanya belum diampuni. Tentu saja, tidak semua penyakit merupakan ganjaran dari dosa. Di sisi lain, semua manusia telah jatuh ke dalam dosa (Rom. 3:2). Si lumpuh mungkin merasa terbelenggu dosa sehingga apatis dan putus asa, pasrah terhadap nasib. Syukurlah, teman-temannya peduli dan membawanya kepada Yesus. Dan Yesus Sang Mesias menyapanya, "Dosa-dosamu sudah diampuni. Bangun dan bawalah tilammu dan pulanglah ke rumahmu." Keyakinan bahwa dosanya diampuni menyebabkan si lumpuh itu segera bangun, lalu pulang. Para ahli Taurat menuduh Yesus menghujat Allah sebab hanya Allah yang dapat mengampuni dosa manusia. Tetapi, Yesus memberikan kepastian bahwa Dialah Anak Manusia, yaitu Allah Sang Putra yang mempunyai hak dan kuasa mengampuni dosa (ay. 6). Dosa menyebabkan kita tidak lagi berpaut kepada Allah, dan kita hidup hanya dengan mengandalkan diri sendiri atau hal-hal lain. Akibatnya, jiwa kita menjadi sakit, dan tak jarang tubuh kita menjadi terganggu dan jatuh sakit pula. Kita dapat belajar mengembangkan persekutuan dengan teman-teman seiman yang rindu untuk menolong kita senantiasa dekat dengan Yesus; Dia pasti akan memedulikan kita.—SST DIA MAMPU MENYEMBUHKAN JIWAMU, DIA PEDULI PADAMU, Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian® To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment