Cinta yang Tak Berubah |
- Cinta yang Tak Berubah
- Ada Mujizat di Kamar Mandi
- Kau Sangat Cantik
- Ketika Aku Ditolak
- Membuang Batu
Posted: 12 May 2014 01:56 AM PDT Sehari sebelum mengucapkan janji suci, sepasang kekasih ini membicarakan berbagai macam hal tentang masa depan mereka. Banyak mimpi yang akan mereka rajut bersama, juga tentang bagaimana cinta menyatukan mereka sampai saat ini. Wanita : Semua karena cinta hingga kita akan menikah esok. Pria : Semua karena campur tangan Tuhan Yesus dalam hubungan kita. Wanita : Akankah cinta kita abadi? Akankah kau setia sampai mati? Pria : Cintaku padamu tak akan pernah berubah, karena apa yang sudah dipersatukan oleh Tuhan tidak akan bisa dipisahkan oleh manusia kecuali maut. Wanita : Bagaimana kita bisa menjaga keharmonisan rumah tangga sampai akhir hayat? Pria : Selama kita masih tetap berpegang pada Tuhan Yesus dalam membina rumah tangga kita, maka Tuhan akan memberikan damai sejahtera pada keluarga kita.
Cinta yang Tak Berubah is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 11 May 2014 10:00 PM PDT Minggu lalu saat bangun pagi, saya merasakan sakit pada bagian pinggang sehingga membuat saya tidak bisa membungkuk. Pagi itu saya harus segera mandi dan berangkat bekerja. Saya tidak memberikan obat pada pinggang yang sakit itu. Ketika saya hendak mandi, saya menaikkan pujian dalam hati. “Haleluya haleluya bagi Anak Domba, haleluya haleluya darah-Nya meneguhkan,” itulah pujian yang terus saya naikkan pagi itu. Saya pun mulai mandi dan mengambil air dengan posisi membungkuk karena memang bak mandi saya berada di bawah. Mujizat Tuhan terjadi di kamar mandi! Ketika saya membungkuk untuk mengambil air, rasa sakit pada pinggang saya tiba-tiba hilang. Tuhan tidak pernah memilih tempat dan waktu untuk menyembuhkan penyakit saya dan hal itu juga akan Tuhan lakukan pada saudara-saudara yang saat ini sedang mengalami suatu penyakit di mana pun kalian berada. nantikan lawatan Tuhan dalam hidupmu dan percayalah, maka kamu akan sembuh. Kesaksian dikirim oleh Ani Ada Mujizat di Kamar Mandi is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 11 May 2014 08:18 PM PDT Seorang gadis kecil sedang bercermin sambil memoleskan bedak pada pipinya. Sementara ibunya mengepang rambutnya dan memberikan pita berwarna pink pada bagian ujungnya. Bibir gadis kecil itu mengembang setelah melihat dirinya selesai berdandan. “Ma, apakah aku sudah cantik?” “Kau sangat cantik, Nak.” Dengan menggerakkan kursi rodanya, gadis kecil itu menuju mobil untuk diantar ayahnya pergi sekolah. Gadis itu terserang sebuah penyakit yang menyebabkan kedua kakinya lumpuh. Awalnya dia sangat terpukul namun ibunya selalu memberikan dukungan melalui perkataan-perkataannya yang lembut. Mungkin kita sedang mendapati kondisi sahabat atau salah satu sudara kita sedang mengalami suatu beban berat. Kita merasa tidak bisa melakukan banyak hal untuk membantunya. Namun ketika kita memberikan dukungan melalui perkataan kita, maka itu akan menjadi sumber kekuatan baginya. Lakukan yang terbaik bagi sesama dan awalilah itu dengan perkataan yang baik dari mulut kita. Daripada kita mempergunakan mulut kita untuk bergosip dan membicarakan keburukan orang lain, akan lebih baik jika kita mempergunakannya untuk menguatkan sesama kita. Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya! Amsal 15:23 Kau Sangat Cantik is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 10 May 2014 07:21 PM PDT Seminggu yang lalu, ada seorang pemuda sedang patah hati. Perasaan yang dia ungkapkan pada seorang gadis mendapat penolakan dan itu membuatnya sangat sedih. Namun beberapa hari kemudian kondisinya mulai pulih dan dia berusaha untuk mencari pasangan hidup kembali. Ketika seseorang ditolak oleh orang lain, maka dia masih bisa mencari penggantinya selama dia hidup di dunia. Namun ketika kita ditolak oleh Tuhan untuk masuk dalam Kerajaan Allah, apa yang bisa kita lakukan? Kita belum terlambat untuk memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan. Kita tidak harus memulainya dari hal yang besar karena kita akan memulainya dari hal-hal yang kecil. Jagalah perkataan dan perbuatan kita, karena ketika di dalam hati kita selalu menyimpan firman Tuhan maka itu akan terpancar dalam kehidupan kita. Jauhkan diri kita dari dosa jika tidak ingin mendapat penolakan untuk masuk dalam kerajaan kekal. Dosa dunia itu memang nikmat namun itu hanya untuk sesaat. Jangan biarkan diri kita menjadi hamba dosa, karena tujuan utama kita di dunia ini adalah untuk menjadi garam dan terang dunia. Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu. Yeremia 5:25 Ketika Aku Ditolak is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 09 May 2014 06:50 PM PDT Ada seorang lelaki muda yang sedang menaiki sebuah perahu kecil. Wajahnya sangat muram dan terlihat sekali bahwa lelaki itu dalam keadaan tertekan. Pemilik perahu itu tetap mendayung sambil mengarahkan perahunya sesuai permintaan lelaki muda tersebut. “Hentikan perahunya jika sudah sampai di tengah lautan.” “Apa kau akan bunuh diri anak muda?” “Bukan urusanmu. Kau tidak pernah mengerti bahwa hidupku ini sangatlah berat. Sama seperti perahumu yang akan tenggelam ini.” “Oh, saya baru ingat sesuatu. Pantas saja perahu ini hampir tenggelam.” Pemilik perahu mulai mengambil sesuatu dari perahunya. Tidak lama kemudian mulai dibuangnya satu-persatu. Setelah itu perahunya mulai mengapung dengan sempurna. “Apa yang kau lakukan pak tua?” “Aku hanya membuang batu yang tidak berguna. Batu inilah yang membuat perahuku hampir tenggelam. Dan setelah aku membuangnya, batu-batu itu tidak akan muncul lagi. Mungkin kau juga harus membuang segala bebanmu.” Kehidupan kita sama seperti sebuah perahu. Jika perahu-perahu itu berlayar dengan mengangkut banyak batu, maka perahu itu akan kehilangan keseimbangan dan tenggelam. Buat apa kita menyimpan segala beban dan memikulnya? Apakah beban-beban itu dapat membawa kehidupan kita menjadi lebih baik? Buanglah segala beban itu. Kemana beban itu harus kita buang? Datanglah kepada Yesus dan Dia akan mengangkat segala beban itu. Yesus akan membuangnya sehingga beban itu tidak akan pernah mengganggu kehidupan kita lagi. Lebih baik memfokuskan tujuan hidup kita kepada rencana Tuhan dari pada kita menghabiskan waktu hanya untuk meratapai segala beban hidup. Aku telah mengangkat beban dari bahunya, tangannya telah bebas dari keranjang pikulan Mazmur 81:7 Membuang Batu is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment