PUJIAN MELEPASKAN BELENGGU |
- PUJIAN MELEPASKAN BELENGGU
- DOA SAJA TIDAK CUKUP!
- SATU-SATUNYA PENDERITAAN DI PERJANJIAN BARU
- MELAYANI MEMBENTUK KARAKTER KITA
- NAIKKAN SUARAMU
Posted: 14 May 2014 04:00 PM PDT Kisah Para Rasul 16:25-26 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.Terkadang saya memikirkan kira-kira apa yang terlintas di kepala Rasul Paulus. Mungkin setiap kali masuk ke sebuah kota, tempat pertama yang dihampirinya adalah penjara. Dia mengecek seperti apa suasana penjara yang akan ditempatinya nanti. Ayat di atas adalah sepenggal kisah di mana Paulus dan Silas mendekam lagi di penjara karena memberitakan INJIL. Malam itu, di tengah suasana penjara yang dingin, gelap, mencekam, dan bau, Paulus dan Silas malah menaikkan puji-pujian (ayat 25) dan Alkitab mencatat orang-orang hukuman lainnya mendengarkan mereka, bukan berteriak-teriak menyuruh mereka berhenti bernyanyi. Ya, siapa yang tidak terhibur ketika mendengar nyanyian yang memberikan kekuatan, semangat, dan pengharapan. Saya percaya Paulus menyanyikan lagu seperti, "Thank You for the cross, Lord. Thank You for the price You paid. Bearing all my sin and shame. In love You came and gave amazing grace." Lagu Silas melanjutkan bait kedua, "Thank you for this love, Lord. Thank you for the nail pierced hands. Washed me in Your cleansing flow, now all I know, Your forgiveness and embrace." Dan, ketika mereka bersiap menyanyikan refrain bersama-sama, tiba-tiba terjadi gempa bumi hebat yang membuat sendi-sendi penjara itu goyah, dan terbukalah belenggu mereka (ayat 26). Haleluya! Teman, saya ingin katakan puji-pujian yang Anda naikkan kepada TUHAN akan mematahkan setiap belenggu yang mengikat diri Anda. Sebut saja belenggu putus asa, depresi, tertekan, marah, kecewa, atau kepahitan. Di saat apa yang Anda rasakan tidak menentu, Anda kehilangan arah tujuan atau pun pengharapan, tenangkanlah diri Anda sejenak, carilah tempat sepi di mana tidak ada seorang pun mengganggu Anda dan mulailah naikkan pujian dan penyembahan Anda di hadapan TUHAN. Sambil bernyanyi, katakan di dalam hati Anda bahwa Anda percaya kepada janjiNYA yang sempurna dan Anda menyadari bahwa di tengah situasi yang sulit TUHAN selalu ada bersama Anda. Oh, Anda akan melihat ada kekuatan ilahi yang mengalir dari dalam diri Anda. Dan, belenggu-belenggu itu akan mulai terlepas satu per satu. Damai dan sukacita akan mulai membanjiri hati Anda memberikan pengharapan bahwa selama ada YESUS, di sana selalu ada jalan keluar. (penulis: @mistermuryadi) |
Posted: 13 May 2014 04:00 PM PDT Kisah Para Rasul 16: 30-33 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.Teman, tidak ada yang dapat menghentikan INJIL diberitakan bagi banyak orang, terutama bagi keluarga dan sahabat kita, kecuali diri kita sendiri yang memilih tidak mau. Melalui pemberitaan Injil-lah orang dapat bertobat, berbalik dari jalannya yang salah, dan percaya kepada YESUS, bukan melalui doa. Bukan berarti berdoa itu tidak penting, berdoa sangat penting bagi kehidupan orang percaya. Hanya saja kita perlu mengerti bahwa bukan doa yang membuat orang percaya kepada YESUS, melainkan pemberitaan Firman Tuhan. Doa saja tidak cukup. Sebelum Anda salah sangka, Anda perlu tahu bahwa sampai hari ini saya masih terus berdoa untuk keluarga, pelayanan, pemimpin gereja, sahabat, dan orang-orang yang terhilang di sekitar saya, namun saya tidak hanya berdoa tanpa disertai pemberitaan INJIL untuk mereka. Doa itu ibarat air untuk menyiram. Sebanyak apa pun Anda menyiram, tanah tidak akan memberikan hasil, kecuali Anda menanam bibit di dalam tanah tersebut. Bibit yang saya maksud adalah benih Firman Tuhan yang kita tanam melalui pemberitaan INJIL, sedangkan doa bukanlah bibit. Satu-satunya istilah mengenai bibit atau benih yang Alkitab maksud, tentu saja selain dari arti bibit/benih yang sesungguhnya, adalah bibit/benih Firman Tuhan. Teman, sangat bagus ketika kita menanam bibitnya, lalu kita menyiraminya setiap hari. Katakan dalam doa Anda bahwa Anda percaya Firman Tuhan itu YA dan AMIN (2 Kor 1:20) dan Firman Tuhan tidak akan kembali dengan sia-sia (Yes 55:11). Suatu hari Anda pasti melihat bibit itu tumbuh dan berbuah lebat. Bahkan rasul yang sangat terkenal seperti Paulus dan Silas tidak hanya duduk diam di penjara mendoakan seluruh isi keluarga sang kepala penjara. Anda bisa membacanya dengan sangat jelas dalam ayat di atas, mereka memberitakan Firman Tuhan terlebih dahulu kepada semua orang di rumah sang kepala penjara dan hari itu terjadi kebangunan rohani besar-besaran bagi seisi rumah sang kepala penjara. Hal yang sama dapat terjadi bagi keluarga atau sahabat Anda. Mulailah menabur benih Firman Tuhan, jangan berhenti menabur, dan suatu saat Anda akan menuainya dengan sukacita. Haleluya! (penulis: @mistermuryadi) |
SATU-SATUNYA PENDERITAAN DI PERJANJIAN BARU Posted: 12 May 2014 04:00 PM PDT Lukas 6:22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.Menurut saya, satu-satunya rasul yang penderitaannya diceritakan begitu deskriptif oleh Alkitab adalah Paulus. Seperti kita ketahui ada tiga panggilan Paulus yang dicatat Kisah Para Rasul 9:15, "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel." Saudara, Paulus bisa saja duduk santai menghabiskan sisa hidupnya dengan tenang setelah dia percaya kepada YESUS. Tapi, dia memilih untuk hidup menderita bagi Kristus. Mungkin kita perlu luruskan sedikit mengenai istilah MENDERITA BAGI KRISTUS. Teman, menderita bagi Kristus adalah satu-satunya penderitaan yang Firman Tuhan katakan akan terjadi terhadap orang percaya. Bukan penderitaan karena penyakit, kemiskinan, kehancuran, melainkan penderitaan akibat memberitakan INJIL. Matius 5:10-11 mengatakan, "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat." Namun TUHAN kita sangat baik, DIA sangat menghormati pilihan Paulus. Setiap kali Paulus pergi ke suatu tempat, TUHAN selalu mengutarakan terlebih dahulu mengenai penderitaan yang akan dia alami. Paulus dapat memilih untuk berhenti dan pulang ke rumahnya, atau maju terus memenuhi panggilannya. Contohnya dapat Anda baca di Kisah Para Rasul 21:10-14. Saat itu nabi Agabus sudah memperingkatkan Paulus supaya tidak pergi ke Yerusalem karena di sana dia akan disiksa, namun Paulus merespons, ""Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus." Kita berysukur ada orang seperti Rasul Paulus yang memberikan dirinya bagi Kristus. Yang tidak pernah lelah menceritakan tentang YESUS kepada sebanyak mungkin orang. Yang tidak memikirkan dirinya, melainkan orang lain. Bahkan penderitaan yang dia alami tidak mengubah keputusannya untuk hidup memberikan buah bagi Kristus. Teman, setiap kali ada kesempatan, Paulus selalu menggunakan waktunya untuk menceritakan soal Yesus, meskipun dia tahu risikonya adalah dibeleggu, dipenjara, dan mati. Di mulut Rasul Paulus, Injil menjadi begitu hidup dan begitu 'berbahaya' bagi kerajaan iblis. Paulus bukanlah orang yang menghabiskan waktu luangnya dengan hobi, shopping, atau pun jalan-jalan, melainkan dengan menceritakan Injil Kristus. Saya tidak katakan hobi, shopping, atau jalan-jalan salah, semua itu adalah pilihan masing-masing orang. Seperti kita ketahui, Paulus adalah orang yang sama seperti Anda dan saya, namun di dalam hidupnya dia memilih untuk membuat keputusan-keputusan yang luar biasa, yang mungkin hanya sedikit orang di dunia ini mau melakukannya. (penulis: @mistermuryadi) |
MELAYANI MEMBENTUK KARAKTER KITA Posted: 11 May 2014 04:00 PM PDT Yakobus 2:8 Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik.Sering kita berpikir bahwa ketika kita melayani yang diuntungkan adalah orang lain. Memang tidak bisa dipungkiri, orang lain akan mendapatkan keuntungan dari pelayanan kita, tapi yang paling diuntungkan pada saat kita melayani sebenarnya diri kita sendiri. Diri kitalah yang paling dibentuk di dalam pelayanan. Misalnya ketika kita bertemu dengan orang-orang yang tidak sabar, kitalah yang sebenarnya sedang dibentuk supaya menjadi orang yang sabar. Begitu juga ketika kita menjadi usher, pelayan panggung, pendoa, tamborin, dance, atau tim dekor, kitalah yang dibentuk untuk disiplin bangun lebih pagi dan datang lebih pagi ke gereja/persekutuan. Hal pertama mengenai pelayanan adalah pelayanan merupakan pilihan masing-masing orang. Setelah diselamatkan melalui karya YESUS di kayu salib, kita dapat memilih mau duduk diam di kursi penonton atau terlibat di dalam pelayanan. Namun satu hal yang pasti, orang-orang yang memilih terlibat di dalam pelayanan adalah orang-orang yang akan mengalami perubahan karakter lebih cepat. Anda bisa bayangkan, jika sebagai jemaat, Anda hanya mendengar Firman TUHAN mungkin seminggu sekali saja di gereja, tapi sebagai pelayan, Anda lebih sering mendengar Firman Tuhan. Tidak heran bukan kalau para pelayanan TUHAN terlihat lebih cepat berubah, bukan karena TUHAN yang pilih kasih, tapi semata karena para pelayan cenderung lebih banyak mendengarkan Firman Tuhan. Hal kedua mengenai pelayanan adalah memikirkan orang lain lebih dari pada diri sendiri. Pada dasarnya, alasan seseorang begitu sulit sabar, disiplin, setia, atau murah hati, karena terlalu memikirkan diri sendiri. Di dalam pelayanan, kita belajar bagaimana untuk memikirkan orang lain. Seperti yang kita telah baca di atas bahwa saat kita melayani yang paling diuntungkan adalah diri kita sendiri. Jadi, ketika Anda mulai memikirkan orang lain, bukan diri sendiri, Anda akan dibentuk dan keuntungan dari semua itu adalah untuk Anda. Saya ingin tambahkan, menurut saya pelayanan adalah tempat terbaik untuk mengasah karakter kita. Hanya di dalam pelayanan saja Anda dapat dimaklumi ketika Anda berbuat salah. Saya harus akui bahwa pelayanan bukan satu-satunya tempat untuk membentuk karakter kita, meski begitu, bagi saya pribadi, pelayanan adalah tempat paling aman dan nyaman untuk membentuk kita. Anda bisa dibentuk di tempat pekerjaan Anda. Misalnya suatu hari Anda selisih pendapat dengan atasan dan satu sama lain mulai saling memaki, lalu beberapa menit kemudian Anda sadar Anda telah berbuat salah kepada atasan Anda dan Anda meminta maaf. Pasti ada ada pelajaran yang bisa Anda dapatkan di peristiwa itu, tapi jika peristiwa memaki atasan Anda sering terjadi, saya tidak yakin Anda dapat bertahan lama di kantor tersebut, dan saya tidak yakin atasan Anda mau bekerjasama lagi dengan Anda. Berbeda dengan di pelayanan. Anda bertemu dengan para pemimpin yang mau mengayom Anda dan rindu melihat Anda bertumbuh. Mungkin Anda berbuat salah di tempat yang sama berulang kali, tapi selama Anda tidak menyerah yang ingin terus bangkit, saya sangat yakin pemimpin Anda akan mendukung Anda sepenuhnya. (penulis: @mistermuryadi) |
Posted: 10 May 2014 04:00 PM PDT Mazmur 147:1 Haleluya! Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu.Adat kebiasaan orang Israel saat membaca kitab Mazmur adalah dengan sedikit bersenandung, bahkan sambil bernyanyi dan menari. Teman, ada kuasa yang sangat dahsyat dari memuji dan menyembah TUHAN. Ya, saya mengerti betapa berat dan rumit persoalan yang sedang Anda hadapi, itu sebabnya Anda perlu berhenti sejenak memikirkan masalah, dan mulailah memuji dan menyembah TUHAN. Naikkan suara Anda. Memuji TUHAN membuat hati Anda tenang dan bersukacita. Sampai hari ini saya masih melakukannya secara teratur. Seringkali ketika masalah besar menghimpit dan saya mengalami kebuntuan di pikiran saya seolah tidak ada jalan keluar, saya mulai mengambil gitar saya dan bernyanyi. Beberapa kali saya bermain gitar, bernyanyi, sambil menari-nari di ruang tamu rumah saya. Oh, rasanya sangat menyenangkan, jiwa saya seketika disegarkan dan saya dapat kembali berpikir positif dan percaya kepada janji TUHAN bagi hidup saya. Ya, pujian-pujian meruntuhkan pemikiran-pemikiran Anda yang salah, bahkan pemikiran yang iblis sisipkan di tengah pergumulan Anda. Teman, saat Anda sedang membesarkan dan mengagungkan TUHAN, pergumulan yang sedang membebani Anda akan mulai terasa ringan. Saat mulut Anda mulai bernyanyi, tubuh Anda mulai menari, IMAN Anda seketika bangkit dan mulai kembali melihat kepada janji TUHAN. Anda akan mulai menyadari bahwa TUHAN yang sedang Anda sembah jauh lebih besar dari pada masalah Anda. Mari, saya mengajak Anda memuji dan menyembah TUHAN hari ini. Tanggalkan sebentar masalah Anda, bersukacitalah karena RAJA Segala raja tinggal di dalam hati Anda dan DIA tidak pernah meninggalkan anak-anakNYA. Ingatlah kembali janji-janjiNYA yang sempurna dan tidak gagal bagi Anda. Haleluya! (penulis: @mistermuryadi) |
You are subscribed to email updates from CHRISTIAN ONLINE DAILY BREAD To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment