Ada seorang ibu yang sangat sedih dengan kehidupannya. Dia mengaku sangat menyesal dengan apa yang telah dia alami. Dia mengatakan bahwa dia telah mengambil keputusan yang salah di masa lalunya. Dia kehilangan banyak harta karena ternyata suaminya adalah seorang penjudi. Sang suami telah membohonginya selama masa pacaran.
Tidak hanya itu, anaknya pun seringkali membuat ulah di sekolah dan anak yang lain harus berurusan dengan polisi karena narkoba. Ibu ini merasa bahwa kehidupannya sudah hancur karena orang-orang terdekatnya bukanlah orang-orang yang baik. Dia mendapati kenyataan yang sangat menyakitkan, yaitu kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan sebelumnya.
Barangkali saat ini kita menghadapi situasi yang sulit. Kita pun lebih cenderung untuk menyesali keputusan yang telah kita ambil pada masa lalu. Kita pun mulai berandai-andai jika saja waktu bisa diputar kembali maka kita akan mengambil keputusan yang lebih baik. Kita bahkan berseru kepada Tuhan, “Tuhan mengapa aku harus mengalaminya? Mengapa semua yang terjadi begitu jauh dari apa yang aku harapkan?”
Keputusan masa lalu tidak perlu disesali. Begitu banyak hal-hal yang terjadi jauh dari apa yang kita harapkan dan bahkan begitu menyakitkan. Semakin kita mengeluhkan keadaan, maka semua itu akan terasa semakin menyakitkan. Lebih baik bersyukur dan berserahlah karena Tuhan akan mengangkat semua beban dan memberi kelegaan.
Segala sesuatu tidaklah menyakitkan bila kita bisa mengerti rencana Tuhan dalam hidup kita. Tantangan yang berat akan dapat terselesaikan dengan baik jika kita mengerjakannya sesuai dengan apa yang Tuhan perintahkan dan nantikan berkat di balik semua tantangan itu.
Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
Mazmur 73:24
Kenyataan yang Menyakitkan is a post from: Renungan Harian Kristen
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete