Tunduk pada cara dan waktu Tuhan |
Tunduk pada cara dan waktu Tuhan Posted: 16 May 2014 06:53 PM PDT Posted on Sabtu, 17 Mei, 2014 by Saat Teduh Baca: 1 Samuel 16:14-23 Tuhan bekerja dengan cara yang tak terduga. Ia membuat semua terjadi sesuai waktu dan rencana-Nya. Pada masa Perjanjian Lama, Roh Tuhan belum hadir pada diri setiap orang percaya. Setelah Daud diurapi, Alkitab mencatat bahwa Roh Tuhan menguasainya. Roh Tuhan hadir pada pribadi-pribadi yang Ia urapi, termasuk raja Saul ketika Tuhan masih berkenan kepada-Nya. Karena pemberontakan Saul yang dilakukan secara sengaja, Tuhan menarik Roh-Nya daripadanya. Kisah selanjutnya memaparkan perjalanan kehidupan Saul yang mulai dengan begitu gemilang akan berakhir tragis hanya dalam beberapa pasal. Namun, Tuhan justru memakai kesempatan ini untuk membawa Daud ke dalam lingkungan kerajaan. Menilik kehidupan Daud yang tadinya tak dipandang karena hanya seorang gembala, pada perikop yang kita baca hari ini kita menemukan bahwa ternyata pengalaman itu Tuhan pakai untuk menyiapkan dia menerima panggilan dari-Nya untuk kelak menjadi Raja Israel. Seorang pegawai istana Saul mengingat bahwa Daud, sang gembala, mempunyai keahlian bermain musik yang bisa berguna bagi kebaikan raja Saul sehingga ia diundang ke istana. Dalam perannya di istana, ternyata Daud menunjukkan prestasi yang sangat baik sehingga Saul mengangkatnya kepada posisi yang tinggi sebagai pembawa senjatanya. Hingga saat ini, Saul belum mengetahui bahwa Daud telah diurapi oleh Samuel menjadi raja berikutnya atas Israel. Mungkin sekali Daud dan Isai pun tidak menyadari bahwa urapan yang dilakukan oleh Samuel adalah pengurapannya sebagai raja untuk menggantikan Saul. Walaupun Roh Tuhan hadir dan menguasai hidup Daud, tidak berarti bahwa jalan yang ada di hadapannya lantas terbentang dengan leluasa dan ia menjadi tahu pasti apa yang Tuhan inginkan dari dia. Tuhan memberikan tuntunan-Nya selangkah demi selangkah. Daud perlu belajar berjalan bersama Dia dalam keseharian sehingga kepekaannya terhadap tuntunan Tuhan terbangun. Mari kita berjalan bersama Tuhan dan melatih kepekaan kita akan kehendak-Nya. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Posted: 16 May 2014 06:51 PM PDT Posted on Sabtu, 17 Mei, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Ayub 25-27 Dalam ilmu konseling, ada tiga hal mendasar yang harus dilakukan seorang konselor saat membimbing konseli (orang yang dibimbing): Pertama, mendengarkan konseli mengutarakan masalah dan pergumulannya (Listening). Kedua, menerima konseli apa adanya tanpa kecurigaan (Acceptance). Ketiga, berempati untuk merasakan apa yang dirasakan oleh konseli (Empathy). Tanpa ketiga hal itu, dapat dipastikan bahwa proses konseling pasti tidak dapat berjalan dengan baik. Bildad bukan konselor yang baik karena dia bukan pendengar yang baik. Dia tidak berusaha mengerti masalah dan pergumulan sahabatnya, bahkan dia tidak memiliki perasaan empati. Oleh karena itu, Ayub tidak merasa ditolong dan dibimbing, melainkan dihakimi secara kejam (percakapan pertama di pasal 8 dan percakapan kedua di pasal 18). Perhatikanlah pada sesi ketiga proses percakapan itu (25:1-6). Bildad sama sekali tidak menyentuh persoalan yang dihadapi Ayub, malah mengucapkan ucapan filosofis yang melantur dan berbelit-belit, tidak menyentuh esensi pergumulan Ayub. Selain itu, respons Ayub menunjukkan bahwa Bildad bukan konselor yang bijaksana. Ayub terpaksa melepaskan kata-kata sindiran—karena merasa telah dihakimi secara menyakitkan (26:2-4)—serta melancarkan serangan balik bagaikan pedang yang ditusukkan ke dada Bildad (27:1-23). Membimbing orang yang sedang bermasalah memang tidak mudah. Sekalipun demikian, kita perlu belajar mendengarkan, menerima dan berempati kepada orang yang sedang menghadapi pergumulan. Jika Anda tidak mempunyai ketiga unsur mendasar itu, lebih baik diam dan tidak berkomentar. Berdoalah agar Tuhan menyediakan seorang pembimbing yang baik, sehingga orang itu dapat menerima keadaannya dan dapat mengatasi pergumulannya. [Souw] Roma 12:15 Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment