Good News 2 Us 1: PelitaHidup.com |
Rahasia Untuk Kuat Mengarungi Badai Kehidupan Posted: 25 May 2014 06:23 PM PDT "Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu." Kejadian 6:18 Hidup ini bagaikan sebuah kapal yang mengarungi samudera laut yang begitu luasnya. Ketika cuaca sedang cerah, maka kapal dapat berlayar dengan lancer tanpa gangguan. Semua perkiraan berapa lama perjalanan akan ditempuh dan rute mana yang akan dilewati dapat dilakukan dengan akurat. Bahkan kita dapat menikmati betapa indahnya perjalanan yang kita lalui hingga tujuan. Tidak demikian ketika kita berlayar dalam keadaan cuaca yang buruk. Hujan badai yang turun akan mengakibatkan gelombang yang sangat besar, sehingga kapal akan terombang-ambing dengan begitu dahsyatnya. Ombak yang sangat besar akan membuat perjalanan menjadi sangat tidak nyaman dan juga berbahaya. Perjalanan yang ditempuh akan memakan waktu yang lebih lama dan bahkan rute perjalanan juga dapat berubah. Demikian juga hidup kita ini, hidup kita ibarat kapal yang sedang mengarungi lautan yang luas untuk mencapai suatu tujuan. Kita tidak akan pernah tahu kapan kita melalui cuaca yang cerah dan kapan kita melalui hujan badai. Perkiraan cuaca mungkin dapat memberi kita gambaran akan apa yang akan terjadi. Tetapi kita akan tetap melewatinya apakah cuaca sedang cerah ataupun buruk. Selama hidup kita berpegang teguh kepada Tuhan, maka Dia akan menuntun setiap langkah hidup kita. Dia akan memberi kita hikmat atas apa yang akan kita hadapi. Bahkan Dia juga akan menyertai kita dalam setiap peristiwa yang akan kita alami, entah itu baik ataupun buruk. Untuk dapat melewati badai kehidupan yang begitu dahsyat, kita juga membutuhkan kapal yang besar dan kuat yang dapat mengarungi badai seburuk apapun. Tuhan ingin agar kita membangun bahtera kehidupan agar dapat mengarungi lautan yang luas dan bahkan melalui semua badai kehidupan yang pernah ada. Bangunlah bahtera kehidupan kita dengan membina keintiman dengan Tuhan. Berdoa senantiasa kepadaNya, baca FirmanNya setiap hari dan lakukan apa yang menjadi perintahNya, dengan demikian kita membangun bahtera kita untuk siap mengarungi lautan kehidupan. Semakin rutin kita membangun keintiman dengan Tuhan, semakin kuat bahtera kehidupan yang kita bangun. Jadikanlah Yesus sebagai nahkoda kehidupan kita, biarlah Dia yang menuntun arah langkah hidup kita. Melalui setiap Firman yang kita baca, maka Tuhan akan memperdengarkan suaraNya. Dan setiap Firman yang kita dengar merupakan hikmat yang Dia berikan bagi kita untuk menuntun hari-hari kita. Biarkan Tuhan yang membawa kita mengarungi lautan untuk mencapai tujuan.
Renungan Kategori Umum | ||
Meraih Upah Melalui Ujian Iman Posted: 18 May 2014 06:18 PM PDT "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." Yakobus 1:2-4 Menjalani kehidupan sebagai pengikut Kristus bukanlah merupakan jalan yang mulus tanpa kendala. Setiap umatNya pasti akan mengalami keadaan dimana imannya akan diuji. Tidak jarang sebagian dari umat Tuhan tidak sabar dalam menghadapi ujian ini. Mereka merasa putus asa dan tidak mau tetap berpegang teguh pada imannya. Padahal Tuhan tidak akan memberikan pencobaan melebihi dari kekuatan yang kita miliki. Setiap pencobaan yang ada pasti ada jalan keluarnya. Dan ketika kita mau tetap berharap kepada Yesus, disana ada jalan keluarnya. Dalam Alkitab ada beberapa tokoh yang mengalami pencobaan-pencobaan yang menguji iman mereka. Mari kita lihat mengapa mereka dapat tahan uji dan menerima kemenangan dari Tuhan. 1. AbrahamTuhan memberikan seorang anak perjanjian kepada Abraham, yaitu Ishak, melalui istrinya Sara yang kandungannya telah tertutup oleh karena lanjut usia. Tentunya anak ini merupakan kebanggaan dan pengharapan bagi Abraham untuk dapat meraih janji Tuhan yang akan menjadikan dia sebagai bapa segala bangsa. Abraham menerima janji Tuhan yang akan membuat keturunannya seperti debu tanah banyaknya. Tetapi Tuhan justru meminta Abraham untuk mempersembahkan anaknya dan menjadikannya sebagai korban bakaran. Sebagai manusia, hal ini merupakan pukulan yang sangat berat karena Ishak merupakan pengharapannya untuk dapat meraih janji-janji Tuhan. Bagaimana mungkin dia dapat memiliki keturunan yang banyak jika anak yang merupakan anak perjanjian harua dikorbankan? Terima ayat Alkitab melalui Facebook. Ayo gabung dengan lebih dari 54.000 member di Facebook Page Pelita Hidup. Klik like berikut ini: Tepat pada saat dimana dia akan menghujamkan pisaunya, Tuhan menghentikannya. Tuhan melihat bahwa Abraham tidak ragu-ragu mengikuti perintah Tuhan. Lalu Tuham menyediakan domba jantan sebagai ganti korban untuk dipersembahkan. 2. YusufYusuf mendapatkan mimpi bahwa semua saudara-saudaranya dan orangtuanya datang untuk sujud menyembah dia. Bukannya melihat mimpi itu menjadi kenyataan, tetapi Yusuf malah dibenci oleh saudara-saudaranya. Bahkan mereka berniat untuk membunuh Yusuf. Mereka menjebloskan Yusuf ke dalam sumur kering dan tidak lama setelah itu mereka menjualnya kepada orang Midian yang kemudian dijual lagi kepada Potifar. Dalam keadaannya seperti itu, Yusuf tetap melakukan apa yang menjadi pekerjaannya. Tuhanpun menyertai Yusuf dan menjadikan segala yang dikerjakannya berhasil. Seakan tidak pernah berhenti, Yusuf kembali mengalami pencobaan. Dia dirayu oleh istrinya Potifar. Tetapi Yusuf tetap tidak mau tergoda dan justru mendapatkan fitnah. Ia dijebloskan ke dalam penjara karena dituduh menggoda istri Potifar. Sekali lagi Tuhan tetap menyertai Yusuf di dalam penjara dan membuat dia menjadi kesayangan bagi kepala penjara. Berbagai kejadian dialami oleh Yusuf sampai kepada kisah dimana dia mendapat kesempatan untuk menjelaskan arti dari mimpi Firaun. Yusufpun mendapat perkenanan di hati Firaun dan kemudian Firaun mengangkatnya sebagai penguasa di tanah Mesir. Disini kita dapat melihat bahwa dalam segala kejadian yang dialami oleh Yusuf, tidak sekalipun Yusuf meninggalkan Tuhan. Oleh sebab itu Tuhan menyertai Yusuf dan membuat segala yang dikerjankannya menjadi berhasil. Tidak hanya itu, pada masa-masa kelaparan, saudara-saudaranya-pun datang ke Mesir untuk membeli makanan. Dan pada akhirnya kita semua mengetahui bahwa mimpi yang pernah didapatkannya lebih dari 20 tahun sebelumnya menjadi kenyataan. Iman telah membawa Yusuf mendapatkan apa yang dimimpikannya. Masih banyak kisah-kisah di Alkitab yang dapat memperlihatkan kepada kita bahwa Tuhan ingin agar umatNya tetap setia di dalam iman walau apapun yang terjadi. Apa yang kita alami dalam kehidupan ini memang tidaklah mudah. Mungkin sulit bagi kita untuk memahami apa yang Tuhan rencanakan bagi hidup kita. Mungkin ada hal yang harus kita korbankan seperti Abraham yang harus mengorbankan anaknya. Mungkin ada hal-hal yang harus kita alami seperti Yusuf yang dikhianati oleh saudara-saudara kandungnya, difitnah dan dimasukkan ke penjara dan masih banyak lagi. Tetapi satu hal yang Tuhan inginkan untuk tetap kita lakukan, yaitu tetap melangkah dengan iman. Jangan pernah lepaskan iman kita kepada Yesus. Jangan pernah menyerah kepada keadaan yang kita alami. Tetap jalani langkah demi langkah dalam hidup kita sambil menjaga iman kita kepada Yesus. Tuhan telah menyediakan sesuatu yang besar bagi kita. Dan Dia pasti akan menggenapi segala Firman yang telah Dia janjikan bagi kita. Haleluya! Tentang Penulis:
Renungan Kategori Iman |
You are subscribed to email updates from PelitaHidup.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment