PELAMPIASAN |
Posted: 29 May 2014 10:00 AM PDT
Baca: Mazmur 34:1-6 Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. (Mazmur 34:5) Bacaan Alkitab Setahun: Jika balon ditekan, air atau udara di dalamnya akan mencari saluran penglepasan. Ditekan di atas akan meletus di bawah. Ditekan di samping kiri akan meletus di samping kanan. Singkat kata, air atau udara akan mencari saluran pelepasan sebagai reaksi atas tekanan. Begitu pun jiwa manusia. Apabila tertekan, jiwa akan mencari "jalur pelampiasan". Daud tidak kurang-kurang mengalami tekanan dalam kehidupannya, terutama kala ia menjadi buronan Raja Saul. Dicari. Diancam. Dijebak. Diburu. Dimusuhi. Kehilangan jabatan dan pekerjaan. Kehilangan sahabat. Kehilangan istri. Amat tertekan. Batas antara waras dan gila terasa amat tipis. Tak heran, suatu saat, muncul pikiran untuk berpura-pura gila demi menyelamatkan diri. Namun, mazmur ini memberi tahu kita, saat jiwanya tertekan dan terguncang begitu rupa, Daud mencari salur an pelepasan yang tepat: Tuhan. Ia melampiaskan kesesakan jiwanya kepada Allah, Sang Pelepas. Dengan itu ia mendapatkan pertolongan, perlindungan, dan pemeliharaan-Nya. Ia mengalami kelegaan yang sesungguhnya. Anda sedang tertekan oleh pelbagai kesukaran hidup atau perlakuan orang lain? Bahkan serasa mau gila? Pasti jiwa Anda meronta mencari kelepasan. Dunia ini sepertinya menawarkan banyak saluran. Mulai dari sekedar hiburan biasa sampai ke kehidupan malam, seks bebas, dan narkoba yang mengundang bahaya. Namun, sadarlah, sesungguhnya Tuhan saja jalan kelepasan yang sejati. Carilah Dia!—PAD DI SAAT JIWA INI TERTEKAN, JANGAN BIARKAN IA PERGI Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Respons: |
Posted: 28 May 2014 10:00 AM PDT
Baca: Yohanes 21:1-14 Kata Yesus kepada mereka, "Hai anak-anak, apakah kamu punya ikan?" Jawab mereka, "Tidak." (Yohanes 21:5) Bacaan Alkitab Setahun: Pada Juni 2013, kelab basket San Antonio Spurs nyaris menjadi juara NBA. Sayang sekali, di partai final mereka dikalahkan oleh Miami Heat dengan angka 95-88. Bagaimana tanggapan sang pelatih, Gregg Popovich, saat mereka di kamar ganti? "Saya hanya menyatakan bahwa saya mencintai mereka," kata Popovich. "Pencapaian mereka tahun ini melampaui harapan siapa pun. Mereka menunjukkan keteguhan mental dan kecakapan bermain secara bagus untuk mencapai final. Saya hanya bisa berkata: saya bangga dan mencintai mereka." Bagaimana Tuhan Yesus menyikapi kegagalan murid-murid-Nya? Hampir semua murid meninggalkan-Nya saat ia bergumul dalam sengsara penyaliban. Ketika Dia kemudian bangkit dari antara orang mati, ada murid yang meragukan kejadian itu. Apakah Dia geram pada mereka? Mereka pantas ditegur dengan keras. Namun, dengarlah bagaimana Dia menyapa mereka, bahkan ketika mereka belum mengenali-Nya: "Hai anak-anak." Lembut, penuh rasa sayang. Dalam bayangan saya, Yesus mengucapkannya sambil tersenyum. Selain panggilan untuk anak kandung, kata "anak" juga dapat ditujukan kepada siapa saja untuk menyatakan hubungan kasih yang istimewa. Ya, Dia tidak menghardik mereka. Sebaliknya, Dia memilih untuk meneguhkan kasih-Nya kepada mereka dan memberi mereka kesempatan baru. Ketika kita gagal, Dia tidak geram dan menghardik kita dengan keras. Sebaliknya, Dia menyapa kita dengan lembut dan penuh kasih, "Hai, anak-Ku." Sungguh membangkitkan penghibur an, bukan?—ARS DI DALAM KRISTUS, ALLAH TIDAK MENGHUKUM KITA, Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian® To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment