Integritas dan Kesalehan |
Posted: 30 Apr 2014 05:32 PM PDT Posted on Kamis, 1 Mei, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Ayub 1 – 2 Kata "integritas" berarti: "mutu, sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan." Kata "kesalehan" berarti: "ketaatan (kepatuhan) dalam menjalankan ibadah" atau "kesungguhan menunaikan ajaran agama." Jadi, integritas berkenaan dengan karakter, sifat atau kepribadian seseorang, sedangkan kesalehan berkaitan dengan iman seseorang kepada Allahnya. Ayub memiliki keduanya, yaitu bahwa ia adalah seorang yang berintegritas tinggi, sekaligus ia adalah seorang yang saleh (bandingkan dengan 1:1, 8). Integritas dan kesalehan Ayub nampak dalam tiga hal: Pertama, integritasnya (termasuk kejujurannya) membuat Ayub dapat dipercaya saat berbisnis. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila kekayaan Ayub terus bertambah banyak. Hal ini juga menunjukkan bahwa Tuhan memberkati bisnisnya (1:3). Kedua, ia berperan sebagai imam yang setia mendoakan anak-anaknya (1:4-5). Ayub adalah seorang yang peka secara rohani. Dia tidak hanya memperhatikan hidupnya sendiri, tetapi juga memperhatikan perbuatan dan perkataan anak-anaknya. Oleh karena itu, ia mempersembahkan sepuluh korban bakaran untuk kesepuluh anaknya. Ketiga, secara tidak langsung, Iblis mengakui bahwa kehidupan Ayub itu berintegritas dan takut akan Allah sebab Allah melindunginya. Iblis tidak percaya bahwa kualitas hidup seperti itu dapat dipertahankan jika Tuhan tidak melindungi Ayub (1:8-12). Melalui ujian yang Tuhan izinkan kepadanya, nampak jelas bahwa dia adalah seorang yang berintegritas dan saleh. Jalanilah hidup rutinitas Anda (bersekolah, bekerja, berbisnis, melayani, bersosialisasi dengan lingkungan, dan sebagainya) dengan hidup secara berintegritas dan saleh di hadapan Tuhan serta sesama agar Anda dapat menjadi saksi-Nya.[Souw] Ayub 1:22 "Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut."
Filed under: Renungan Harian |
Posted: 30 Apr 2014 05:28 PM PDT Posted on Kamis, 1 Mei, 2014 by Saat Teduh Baca: 1 Samuel 5:1-12 Perikop sebelum ini memaparkan bagaimana Allah menghukum imam Eli dan anak-anaknya serta umat Israel melalui kekalahan mereka dalam peperangan melawan orang Filistin, dan secara khusus lewat dirampasnya tabut Tuhan oleh musuh. Hukuman itu diberikan karena anak-anak Eli telah melanggar kesucian Allah, mengakibatkan semua Israel juga berdosa kepada-Nya. Dalam perikop ini, kita belajar bahwa kesucian Allah Yahweh bersifat universal. Dia bukan hanya Allah Israel, tetapi Allah bangsa-bangsa, termasuk Filistin. Maka, orang Filistin pun mendapatkan ganjarannya karena melanggar kesucian Allah. Mereka mengira bahwa Yahweh hanyalah salah satu dewa yang boleh disejajarkan dengan dewa-dewa mereka. Bahkan mereka mengira Yahweh telah kalah dari dewa Dagon mereka, terbukti dari kekalahan pasukan Israel dari orang Filistin. Itu sebabnya mereka menaruh tabut Allah yang bagi mereka seperti berhala Yahweh di kuil Dagon agar Yahweh melayani Dagon (2). Justru Yahweh menyatakan diri kepada bangsa itu bahwa Dia adalah satu-satunya Allah yang hidup dan yang layak disembah (3-4, 6-12). Orang Kristen yang hidup dalam zaman anugerah ini sering kali mengabaikan kesucian Allah, menyepelekan seriusnya dosa, dan menganggap penghakiman Allah sebagai gagasan yang sudah usang. Sesungguhnya, Allah yang dikisahkan dalam perikop ini adalah Allah yang sama dengan Dia yang memimpin hidup kita sekarang ini. Dia memang adalah Juruselamat kita, dan Dia juga adalah Tuhan kita. Yesus bukan menyelamatkan kita agar kita bisa hidup seenaknya. Yesus menyelamatkan kita agar dengan menjaga kekudusan, kita bisa hidup untuk memuliakan Dia sebagai Raja dan Tuhan kita. Kalau anak-anak Tuhan tidak serius menjaga diri dari dosa, bagaimana kita bisa menjadi saksi bagi mereka yang belum mengenal Tuhan dan masih hidup dalam keberdosaan? Ingat, Dia Allah yang universal, yang penghakiman-Nya adil, namun demikian Dia juga Allah yang ingin semua orang diselamatkan dan dikuduskan. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment