- Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus -
Orang munafik adalah orang yang hidup secara pura-pura (yang nampak bukanlah yang sebenarnya). Tuhan Yesus menegur kemunafikan orang-orang Farisi dan para ahli Taurat lebih keras daripada perbuatan jahat lainnya. Tuhan Yesus menyebut mereka munafik karena gaya hidup mereka tidak sesuai dengan apa yang
mereka ajarkan, tetapi kritikan Elifas yang menuduh Ayub munafik hanyalah praduga tanpa dasar. Elifas geram dan tak dapat mengontrol diri saat menghadapi Ayub yang dinilainya berpura-pura hidup saleh, tetapi sebenarnya jahat.
Menurut Elifas, Ayub menderita karena ia munafik. Ia pura-pura saleh, padahal "dengan sewenang-wenang engkau menerima gadai dari saudara-saudaramu dan merampas pakaian orang-orang yang melarat" (22:6). Selanjutnya, Elifas menuduh, "Orang yang kehausan tidak kau beri minum air dan orang yang kelaparan tidak kauberi makan" (22:7), "Janda-janda kau suruh pergi dengan tangan hampa, dan lengan yatim piatu kau remukkan (22:9). Ayub tetap tidak membalas. Tuduhan tanpa belas kasihan itu kejam karena Ayub tidak seperti itu. Label munafik dikenakan kepada Ayub tanpa dasar. Elifas salah dalam menyimpulkan apa yang Ayub alami.
Kemunafikan sangat dibenci Allah dan harus diperangi. Bila Anda dituduh munafik, padahal tuduhan itu tidak benar, apakah Anda akan menyerang balik dengan tuduhan yang sama? Menyerang balik bukanlah solusi terbaik. Mintalah pengampunan bagi orang yang bersalah kepada Anda. Tanyakan dasar tuduhan tersebut secara sopan dan hormat. Mengapa ia menuduh tanpa bukti? Mintalah kepadanya agar jangan asal menuduh. [Souw]
Orang munafik adalah orang yang hidup secara pura-pura (yang nampak bukanlah yang sebenarnya). Tuhan Yesus menegur kemunafikan orang-orang Farisi dan para ahli Taurat lebih keras daripada perbuatan jahat lainnya. Tuhan Yesus menyebut mereka munafik karena gaya hidup mereka tidak sesuai dengan apa yang
mereka ajarkan, tetapi kritikan Elifas yang menuduh Ayub munafik hanyalah praduga tanpa dasar. Elifas geram dan tak dapat mengontrol diri saat menghadapi Ayub yang dinilainya berpura-pura hidup saleh, tetapi sebenarnya jahat.
Menurut Elifas, Ayub menderita karena ia munafik. Ia pura-pura saleh, padahal "dengan sewenang-wenang engkau menerima gadai dari saudara-saudaramu dan merampas pakaian orang-orang yang melarat" (22:6). Selanjutnya, Elifas menuduh, "Orang yang kehausan tidak kau beri minum air dan orang yang kelaparan tidak kauberi makan" (22:7), "Janda-janda kau suruh pergi dengan tangan hampa, dan lengan yatim piatu kau remukkan (22:9). Ayub tetap tidak membalas. Tuduhan tanpa belas kasihan itu kejam karena Ayub tidak seperti itu. Label munafik dikenakan kepada Ayub tanpa dasar. Elifas salah dalam menyimpulkan apa yang Ayub alami.
Kemunafikan sangat dibenci Allah dan harus diperangi. Bila Anda dituduh munafik, padahal tuduhan itu tidak benar, apakah Anda akan menyerang balik dengan tuduhan yang sama? Menyerang balik bukanlah solusi terbaik. Mintalah pengampunan bagi orang yang bersalah kepada Anda. Tanyakan dasar tuduhan tersebut secara sopan dan hormat. Mengapa ia menuduh tanpa bukti? Mintalah kepadanya agar jangan asal menuduh. [Souw]
1 Petrus 3:15
"Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat
0 comments:
Post a Comment