Jangan hanya Berani untuk Mencintai |
Jangan hanya Berani untuk Mencintai Posted: 14 May 2014 01:33 AM PDT Bagi semua orang, cinta merupakan hal yang indah. terlebih lagi ketika cinta itu sedang melanda anak-anak muda. Mereka akan berlomba-lomba untuk mencintai lawan jenis dan berharap untuk mendapatkan balasan cinta yang sama. Kebanyakan, mereka hanya berani untuk mencintai namun tidak berani untuk menerima hal buruk, yaitu sakit hati. Mereka tidak akan pernah mengijinkan seorang pun untuk melukai hatinya. Cinta yang dewasa adalah cinta yang siap dengan segala resiko ke depannya. Ketika seseorang mulai berani mengambil keputusan untuk mencintai dan dia tidak menutup hati untuk dilukai, itu adalah sikap hati yang benar. Jangan pernah lepaskan kasih ketika kita mulai mencintai, karena ketika kita tidak memiliki kasih maka kita tidak akan pernah bisa mengampuni ketika kita dilukai. Milikilah kasih seperti kasih Tuhan Yesus. Jangan hanya Berani untuk Mencintai is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 14 May 2014 01:05 AM PDT Ada seorang raja hendak pergi ke pulau seberang. Dia menemui seorang nelayan untuk membeli sebuah perahu. Si raja sangat marah ketika nelayan itu tidak mau menjual perahunya. “Dasar bodoh! Apa masih kurang uang yang aku berikan kepadamu? Katakan berapa uang yang kamu inginkan maka aku akan memberikannya padamu.” “Bukan begitu raja. Ini adalah perahu saya satu-satunya. Jika raja ingin pergi, maka saya akan dengan senang hati mengantarkannya tanpa harus membeli perahu saya.” “Aku tidak butuh bantuanmu. Kau bisa membeli perahu yang lebih besar dari perahumu sebelumnya.” “Uang tidak akan bisa menjamin keselamatanmu raja. Saya tahu betul keadaan laut dana perahu ini. Biarkan saya mengantar Anda.” “Tidak perlu. Saya bisa membeli barang-barang demi keselamatan saya sendiri.” Ketika sampai di tengah lautan, turunlah hujan badai. Dengan santai raja mengeluarkan sebuah payung besar untuk melindungi tubuhnya. Beberapa saat kemudian perahu mulai penuh dengan air, dan secara perlahan raja mengeluarkan air itu. “Ah, semuanya dapat aku atasi dengan baik,” kata raja dengan sombong. Tiba-tiba ada gulungan ombak besar menghantam perahunya. Raja tidak dapat menyelamatkan dirinya dan ikut tersapu bersama gulungan ombak itu. Karena kesombongan dan kekuasaan yang dia punya, hidupnya berakhir sia-sia. Selama kita hidup, kita masih membutuhkan pertolongan dan nasihat orang lain. Semua itu bukan berarti orang lain akan menghambat impian kita namun justru mereka akan menyelamatkan mimpi kita. Harta tidak bisa membeli kehidupan karena kehidupan itu berasal dari Tuhan. Ketika kita mendengar kata “tidak” dari orang lain atau bahkan dari Tuhan sendiri, jangan pernah mengabaikannya atau kita akan mendapatkan celaka. Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak. Amsal 12:15
Raja dan Nelayan is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment