Dia Datang untuk Kita |
Posted: 25 Jun 2014 04:38 PM PDT Posted on Kamis, 26 Juni, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Markus 12 Seorang yang belum benar-benar mengenal kasih Kristus mungkin saja beranggapan bahwa tuntutan Allah agar kita mengasihi Dia dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan segenap kekuatan serta mengasihi sesama seperti diri sendiri (12:29-31) sebagai tuntutan yang berlebihan. Akan tetapi bila kita mengingat apa yang telah Kristus lakukan bagi kita, jelaslah bahwa tuntutan tersebut merupakan tuntutan yang wajar. Dalam perumpamaan tentang kebun anggur (12:1-9), kebun anggur itu merupakan gambaran tentang bangsa Israel. Penggarap kebun anggur itu adalah para pemimpin Israel. Dalam perumpamaan Tuhan Yesus ini, para pemimpin Israel yang dimaksud adalah para pemimpin agama Yahudi, yaitu para ahli Taurat, imam-imam kepala, dan orang-orang Farisi. Pemilik kebun anggur adalah Allah sendiri. Hamba-hamba yang diutus oleh Pemilik kebun anggur menunjuk kepada para nabi yang umumnya ditolak, dianiaya, bahkan ada yang dibunuh. Anak Pemilik Kebun adalah Yesus Kristus, Sang Anak Tunggal Allah. Perumpamaan ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus sadar benar bahwa kedatangan-Nya adalah untuk mati di tangan para pemimpin agama Yahudi. Sadarkah Anda bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Tunggal Allah yang diutus oleh Allah untuk menebus dosa manusia berdosa? Dia datang bukan untuk kepentingan diri-Nya sendiri, melainkan untuk menderita sampai mati di kayu salib bagi kita! Oleh karena itu, tidakkah wajar bila tuntutan Allah adalah agar kita mengasihi Dia dengan keseluruhan diri kita (hati, jiwa, akal budi, kekuatan)? [P] Yohanes 1:10-12 Filed under: Renungan Harian |
Posted: 25 Jun 2014 04:37 PM PDT Posted on Kamis, 26 Juni, 2014 by Saat Teduh Baca: 2 Samuel 13:1-22 Dosa bisa saja tidak terjadi bila orang-orang di sekitar orang yang akan berbuat dosa mau melarang atau menegur, bahkan menghalangi perbuatan dosa itu. Namun bila orang diam saja atau malah memberikan dukungan maka dosa akan bagaikan api terguyur bensin. Amnon adalah anak laki-laki Daud yang pertama (2Sam. 3:2). Ia jatuh cinta pada Tamar, saudara perempuannya, seayah lain ibu (1-2). Cinta terlarang ini dikompori oleh Yonadab, saudara sepupu Amnon, dengan suatu tipu muslihat (3-5). Ia mengusulkan agar Amnon mengatur pertemuan pribadi dengan Tamar. Caranya, ia berpura-pura sakit dan meminta dikunjungi Tamar. Ide Yonadab yang dirasa cemerlang, segera dijalankan oleh Amnon dengan memanfaatkan ayahnya, Daud. Tamar pun didatangkan ke kamar Amnon (6-10) dan di situlah Amnon memerkosa Tamar (11-14). Namun apa yang terjadi setelah itu? Rasa cinta tiba-tiba hilang berganti benci (15) dan Tamar diusir begitu saja dari kamar Amnon (16-18). Ternyata cinta Amnon kepada Tamar bukanlah cinta sejati, melainkan hawa nafsu yang dapat menguap begitu saja ketika sudah terpuaskan. Absalom, abang kandung Tamar, mengetahui peristiwa memalukan itu dari Tamar sendiri (20). Namun ia hanya bisa menyimpan rasa bencinya terhadap Amnon (22). Mungkin ia menunggu saat yang tepat untuk balas dendam. Daud sendiri juga tahu dan ia marah (21). Namun sayang, selaku ayah, Daud tidak melakukan tindakan tegas terhadap orang yang memerkosa putrinya. Seharusnya ia peka terhadap perilaku ganjil Amnon dan tidak mengizinkan Tamar menemui Amnon. Absalom saja bisa peka terhadap apa yang telah dialami Tamar. Yonadab sendiri selaku saudara sepupu seharusnya tidak mendorong Amnon untuk berbuat jahat. Dosa yang dimulai dari Daud kemudian menjangkiti anggota keluarganya sehingga setiap orang bisa terjerat dalam lingkaran dosa itu. Coba selidiki keluarga kita, apakah dosa juga berkuasa di dalamnya? Bila ya, mintalah Kristus mematahkan kuasa itu dan lakukanlah pertobatan sebagai keluarga. Setelah itu, utamakan Yesus dalam keluarga Anda. - Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment