Menyangkali iman! |
Posted: 02 Jun 2014 04:39 PM PDT Posted on Selasa, 3 Juni, 2014 by Saat Teduh Baca: 1 Samuel 28:1-25 Kisah Saul dalam perikop ini sungguh-sungguh menyedihkan. Ia sungguh-sungguh menyangkali imannya. Kepercayaannya yang paling mendasar kepada Tuhan telah ditinggalkan. Apa yang menjadi salah satu larangan penting dari Taurat (Ul. 18:9-14), yang Saul sendiri pada masa permulaan pemerintahannya menaatinya (3), telah dilanggarnya sendiri.Percaya pada peramal berarti percaya kepada roh-roh lain di luar Tuhan. Hal itu sama saja dengan menduakan Tuhan, alias menyembah berhala. Itu yang terjadi pada Saul. Dalam keadaan kepepet oleh pasukan Filistin, Saul berusaha mencari petunjuk dari Tuhan. Ketika Tuhan tak kunjung menjawab, ia pun nekad mencari pemanggil arwah agar dapat memberi jawaban atas pergumulannya. Ternyata di Israel masih ada orang dengan profesi semacam itu, yang jelas-jelas bertentangan dengan Taurat Tuhan. Tidak heran, rajanya sendiri pun kemudian terjebak pada dosa tersebut. Apakah yang muncul benar-benar roh Samuel atau roh "Samuel", merupakan isu kontroversial dalam dunia penafsiran Alkitab. Kalau benar itu roh Samuel, maka ini merupakan kasus khusus yang Tuhan izinkan untuk meneguhkan penghukuman-Nya atas Saul karena jawaban roh Samuel jelas sekali (16-19). Kalau itu bukan roh Samuel, maka jelas roh jahat berperan di balik sang pemanggil arwah untuk menipu Saul. Isi jawaban yang senada dengan berita penghukuman Allah melalui Samuel pada masa lalu tidak perlu diartikan bahwa roh jahat memiliki pengetahuan Ilahi, tetapi bahwa roh jahat akan memakai apa saja untuk menjerat orang semakin jauh dari Tuhan dan terpuruk. Kita sudah mengikuti perjalanan iman Saul dari permulaan, dan mendapatkan bahwa saat Saul tidak bersedia dikoreksi oleh Tuhan. Ia semakin jauh dari kasih karunia Tuhan. Puncaknya, ia menyangkali Tuhan dengan mencari pertolongan dari yang bukan Tuhan. Sayang sekali teguran Tuhan sama sekali tidak direspons dengan bertobat dan mau belajar menaati kehendak-Nya. Semoga kita belajar dari kisah Saul ini untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Posted: 02 Jun 2014 04:37 PM PDT Posted on Selasa, 3 Juni, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: 2 Korintus 9:1-15 Kemurahan adalah buah Roh yang seharusnya menjadi ciri khas orang-orang yang sudah diselamatkan. Oleh karena keselamatan diperoleh secara cuma-cuma karena kemurahan Allah, maka konsekuensi logisnya adalah orang yang sudah diselamatkan seharusnya memiliki hati yang penuh kemurahan. Tetapi sayang sekali, kenyataannya sering kali jauh dari keadaan yang seharusnya itu. Kemurahan adalah suatu karakter yang penuh kebaikan dan murah hati terhadap orang lain. Oleh sebab itu kemurahan diwujudkan melalui sebuah pemberian; bisa berupa memberi hidup, waktu, perhatian, pengampunan, dana, bantuan dan lain-lain. Oleh sebab itulah Paulus berkali-kali mengingatkan jemaat Korintus tentang kemurahan hati ini. Paulus mengingatkan tentang pelayanan kepada orang-orang kudus (9:1). Pemberian itu sebagai bukti kemurahan hati yang dilakukan dengan kerelaan hati dan bukan karena paksaan karena Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita (9:2, 5, 7). Paulus mengingatkan konsep tabur tuai : orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga (9:6). Jemaat Korintus mampu memberi oleh karena Allah yang terlebih dulu melimpahkan kepada mereka segala kasih karunia yang menjadikan mereka berkelebihan dalam kebajikan (9:8). Pada akhirnya pelayanan ini mengakibatkan melimpahnya ucapan syukur kepada Allah (9:12, 15). Jikalau kita mengamini kemurahan adalah buah Roh yang dapat dirasakan oleh saudara-saudara kita, sudahkah dalam hidup kita menunjukkan hidup yang penuh kemurahan? Kita diselamatkan semata-mata karena kemurahan Allah, sudah selayaknya kita sebagai anak-anak Allah yang Mahapemurah menunjukkan hati yang penuh kemurahan. [JS] Lukas 6:36 Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment