Keagungan & Kerendahhatian Kristus |
Keagungan & Kerendahhatian Kristus Posted: 22 Jun 2014 04:37 PM PDT Posted on Senin, 23 Juni, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Markus 9 Dalam bacaan Alkitab hari ini (9:1-7), Petrus, Yakobus, dan Yohanes diberi kesempatan untuk melihat kemuliaan Tuhan Yesus yang berubah rupa dan bersama-sama dengan Elia dan Musa. Hal ini tidak berarti bahwa sebelum peristiwa itu, Tuhan Yesus kurang mulia. Akan tetapi hal itu berarti bahwa sebelum saat itu, kemuliaan Tuhan Yesus hanya nampak secara samar-samar. Dalam peristiwa itu, Elia dan Musa dipilih untuk mendampingi Tuhan Yesus karena dalam Perjanjian Lama, kuasa Allah ditunjukkan kepada banyak orang secara paling terang benderang dalam pelayanan mereka. Yang menarik, setelah Tuhan Yesus menampakkan kemuliaan-Nya, istilah yang Dia pakai untuk menyebut diri-Nya adalah "Anak Manusia" dan istilah itu dipakai saat Tuhan Yesus menyampaikan tentang penderitaan dan penghinaan yang akan Dia terima (9:12). Saat itu pun, Tuhan Yesus juga menyebut tentang kebangkitan-Nya dari antara orang mati (9:9-10). Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa melalui peristiwa penampakan kemuliaan Tuhan Yesus itu, kemuliaan dan kerendahhatian Tuhan Yesus bersatu. Dia seharusnya disembah dan dimuliakan, tetapi Dia bersedia dihina dan menderita, bahkan penderitaan yang akan Dia hadapi adalah puncak penderitaan yang dapat dialami manusia pada saat itu, yaitu menderita karena disalibkan untuk menebus dosa umat manusia. Pada masa kini, kita bisa meyakini bahwa Tuhan Yesus telah menyediakan tempat di surga bagi setiap orang percaya. Sekalipun masa depan kita telah terjamin, hal itu tidak berarti bahwa kita bisa hidup seenaknya saat ini, melainkan kita harus memakai hidup kita untuk melayani Tuhan melalui pelayanan kita kepada sesama. [P] Markus 9:31b Filed under: Renungan Harian |
Posted: 22 Jun 2014 04:36 PM PDT Posted on Senin, 23 Juni, 2014 by Saat Teduh Baca: 2 Samuel 10:1-19 "Air susu dibalas air tuba", mungkin itulah gambaran tepat untuk penghinaan yang dilakukan bangsa Amon terhadap pasukan Daud. Mereka diutus Daud untuk menemui Hanun, anak raja Amon, guna menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya raja Amon. Akan tetapi, kebaikan Daud tidak mendapat sambutan yang sebagaimana mestinya. Hanun, anak raja Amon sebelumnya, mendapat masukan dari para pemuka bani Amon. Ia jadi meyakini bahwa utusan raja Daud adalah mata-mata yang akan mengintai negeri mereka. Lalu Hanun mempermalukan pasukan Daud dengan mencukur setengah dari janggut mereka serta memotong pakaian mereka di bagian tengah (4). Padahal bagi pria Yahudi, janggut merupakan simbol kehormatan. Tindakan Hanun ini bagai upaya menabuh genderang perang. Itu disadari oleh Hanun (6), tetapi ia tak mau menempuh jalan damai atau meminta maaf kepada Daud. Ia malah menyewa tentara bayaran untuk menggalang kekuatan (6), karena khawatir bila Daud menuntut balas. Yoab mendapat mandat dari Daud untuk memimpin pasukan. Lalu ia menyusun strategi dengan membagi pasukannya jadi dua (7-11). Sebagai pemimpin perang, Yoab juga membangkitkan semangat pasukannya (12). Perang berakhir dengan mundurnya orang Aram dan orang Amon dari medan perang (13). Namun orang Aram masih belum melupakan kekalahan itu. Mereka menuntut balas dengan membawa pasukan yang lebih banyak (16). Daud tentu tidak tinggal diam. Ia pun mengerahkan seluruh orang Israel (17). Maka sekali lagi orang Aram harus melarikan diri dari tentara Israel dengan kerugian yang tidak sedikit (18). Kekalahan ini membuat efek jera bukan hanya pada tentara Aram, melainkan juga pada raja-raja taklukan Hadadezer, raja Aram (19). Kisah Daud di pasal 8-10 memperlihatkan dirinya sebagai prototipe Kristus. Kasih karunianya kepada Mefiboset dan ketegasannya kepada musuh-musuhnya mengingatkan kita tentang kedaulatan dan kasih Allah. Kasih itu membuat manusia diselamatkan, tetapi kedaulatan-Nya membuat musuh-Nya dibinasakan. - Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment