Wednesday, 18 June 2014

Tuhan Yesus Selalu Peduli

Posted by Admin GoodNews2Us | Posts under : Alkitab, Allah, berita baik, iman petrus agung, Isa Almasih, Jesus, mujizat tuhan, petrus agung, YESUS KRISTUS

Tuhan Yesus Selalu Peduli

Tuhan Yesus Selalu Peduli
Kemana Yesus Ketika Aku Gagal? (4)
Kemana Yesus Ketika Aku Gagal? (3)
Kemana Yesus Ketika Aku Gagal? (2)
Kemana Yesus Ketika Aku Gagal? (1)

Posted: 17 Jun 2014 10:43 PM PDT

Tuhan Yesus Selalu Peduli

Saya baru saja membaca sebuah kesaksian di mana ada seseorang yang telah mengalami kegagalan berulang kali. Saya pun juga pernah mengalami banyak kegagalan dan kegagalan itu membuat saya merasa sangat kecewa dan sakit hati.

Semua usaha yang telah kita lakukan dalam waktu yang lama tiba-tiba hancur begitu kegagalan tiba. Ada rasa bahwa kta tidak berguna dan tak berdaya untuk bisa mencapai kesuksesan. Kita merasa bahwa mimpi-mimpi itu sangat sulit untuk kita gapai.

Kemana Tuhan Yesus ketika kita mengalami banyak kegagalan? Mengapa Tuhan Yesus diam saja ketika kita dalam keadaan terpuruk? Apakah Tuhan Yesus tidak peduli dengan kehidupan kita?

Kegagalan itu bukanlah akhir dari segalanya. Justru dengan kegagalan yang telah kita alami, Tuhan menjadikan kita semakin kuat. Kegagalan merupakan pelapis untuk menutup dan memperbaiki semua kekurangan kita.

Tuhan memiliki rencananya sendiri untuk menjadikan kita sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. Tuhan Yesus itu selalu peduli sehingga Dia ingin kita keluar dari apa yang kita inginkan dan menempatkannya pada apa yang Dia inginkan.

Jangan kuatir ketika kita sedang terjatuh dalam kegagalan karena Tuhan Yesus akan membantu kita untuk bangkit lagi dan Dia juga akan memberikan kepada kita sebuah jalan keluar di mana di situ ada berkat besar.

Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.

Mazmur 32:8

Tuhan Yesus Selalu Peduli is a post from: Renungan Harian Kristen

Kemana Yesus Ketika Aku Gagal? (4)

Posted: 17 Jun 2014 09:47 PM PDT

Ketika Aku Gagal

Satu yang saya ingat selama saya sekolah dulu orang tua saya sangat anti yang namanya Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Dia tidak mau saya kuliah di swasta maunya di PTN saja tapi tiba-tiba saya disuruh masuk PTS kalau gagal lagi kali ini dan memang saya dari dulu tidak mau kuliah di swasta dengan alasan apapun dan tetap negeri. Mendengar ucapan orang tua saya pun merasa sebagai anak yang tak berguna karena menyusahkan orang tua. Juga abang saya juga berkata pada saat kita makan berdua di restoran dia bilang, "Dek ini abang udah ambil brosur Universitas Atmajaya. Kalau gagal lagi kamu kuliah di sini aja. Gimana dek menurutmu?"

Mendengar itu saya pun nangis lagi entah saya cowok lemah atau apa saya bilang, " Bang aku gak mau kuliah di swasta. Aku optimis menang PTN di Jawa Timur. Aku gak mau nyusahin abang dan orang tua kita. Cukup SMA aku bandel." Mendengar itu abang saya pun berkaca-kaca melihat betapa semangatnya saya. Dan hingga akhirnya saat pengumuman tiba aku diterima di Universitas Brawijaya.

Puji Tuhan langsung saja saya bersujud syukur dan seketika itu saya terlarut dalam suasana bahagia dan menangis dengan kuat. Tidak lupa langsung saya menyendiri di kamar untuk berdoa secara khusyuk dan secara pribadi dari hati ke hati kepada Tuhan Yesus atas berkat-Nya yang tidak terlambat dan membuat saya akhirnya bisa kuliah di Pulau Jawa. Puji Tuhan berkat-Nya selalu baru tiap hari. Setelah berdoa saya lalu menghubungi orang tua tercinta kalau saya masuk PTN. Mereka pun sangat bahagia dan mengajak saya berdoa melalui telepon. Lalu saya menelepon abang dan seluruh keluarga saya untuk menyampaikan kabar sukacita ini. Akhirnya setelah pergumulan selama 4 bulan yang sangat sakit dan penuh perjuangan saya diterima di Universitas Brawijaya.

Sungguh sebuah kado yang sangat tidak saya percaya bahwa orang biasa seperti saya dimampukan dan dikuatkan hanya di dalam nama Tuhan Yesus saja. Saya bersyukur bisa berbagi pengalaman dan kisah hidup di Renungan Harian Kristen. Mudah-mudahan cerita saya ini dapat memotivasi semua saudara seiman bahwa Tuhan Yesus lebih besar dari apa yang kita pikirkan dan juga Tuhan Yesus sudah merencanakan rancangan indah pada kita semua jika kita mau bekerja keras, berjuang keras, pantang menyerah dan berserah dan menyebut nama-Nya di setiap hembusan nafas kita setiap waktu. Tuhan Yesus memberkati. SYALOM!

selesai

Kemana Yesus Ketika Aku Gagal? (4) is a post from: Renungan Harian Kristen

Kemana Yesus Ketika Aku Gagal? (3)

Posted: 17 Jun 2014 09:41 PM PDT

Ketika Aku Gagal

Itu berarti saya gagal menjadi mahasiswa. Betapa kaget dan hancurnya hati saya bahwasanya saya gagal lagi test ini. hingga abang saya pun bertanya bagaimana hasilnya dan saya pun menjawab, "BANG, AKU GAGAL LAGI''. Mendengar itu abang saya pun nangis dan sedih. Melihat itu saya pun kembali nangis dan meminta maaf kepada dia. Saya nangis senangis-nangisnya membuat dia kecewa dan orang tua. Abang saya pun mengatakan, "Gak apa-apa dek, abang lihat kamu udah berjuang selama ini. Jadi abang gak sedih kok melihat hasilnya."

Lagi-lagi itu hanya membuat saya semangat lagi tapi raut sedih dan kecewa dari abang saya sangat-sangat jelas terlihat. Dan saya pun sangat memanggil-manggil Tuhan Yesus untuk membantu saya keluar dari masalah ini dan orang tua pun tahu bahwa saya gagal dalam test kali ini mereka dalam nada lesuh mengatakan tetap semangat sama saya. Saya benar-benar tak habis pikir bagaimana bisa saya bisa gagal berturut-turut sebanyak 4 kali.

Saya pun minder bahwa teman-teman saya sudah banyak yang diterima di PTN negeri dan saya belum jelas status mahasiswanya. Mungkin saya adalah termasuk orang terbodoh yang 4 kali test PTN satu pun tak ada yang berhasil masuk. Benar-benar membuat saya drop, menyendiri, dan hilang harapan hidup. Semua sudah saya korbankan tapi tetap saja saya gagal. Hingga pada suatu saat abang saya mengatakan bahwa ada satu lagi test PTN di daerah Jawa Timur. Mendengar itu saya berpikir inilah terakhir kalinya berjuang untuk tahun ini jadi mahasiswa. Membayangkan wajah orang tua, keluarga, abang saya membuat saya semangat lagi di tengah keterpurukan yang tak ada henti-hentinya.

Kembali saya belajar bahas soal dan mempersiapkan apapun itu demi masuk PTN. Hingga hari yang ditunggu-tunggu tiba akhirnya ujian pun tiba. Seperti biasa lagi setiap saat saya memanggil Tuhan Yesus untuk membantu saya dalam ujian ini dan betul Tuhan bantu saya. Akhirnya ujian pun selesai dan tinggal menunggu pengumuman. Selama menunggu pengumuman orang tua saya pun menelepon dan berkata, "Nak, jangan stres ya. Kalaupun hasilnya gagal lagi mama dan papa sudah siap kok membuat kamu kuliah di swasta. Kamu jangan kepikiran ya. Jaga kesehatan."

bersambung

Kemana Yesus Ketika Aku Gagal? (3) is a post from: Renungan Harian Kristen

Kemana Yesus Ketika Aku Gagal? (2)

Posted: 17 Jun 2014 09:34 PM PDT

Ketika Aku Gagal

Membaca kata gagal saya pun terdiam dan tak bisa berkata. Saya serasa mau mati dan tidak terima dengan hasil yang saya dapatkan. Saya sudah berjuang sampai di luar kemampuan saya, tidur cuma 2 jam sehari, setiap hari konsultasi dengan tentor tetap tidak membuat saya lulus SBMPTN. Saya pun nangis sekuat-kuatnya mengapa saya gagal. Orang tua saya pun telepon dan saya mengabarin kalau saya tidak lulus. Dan jawab mereka, "Sudah nak tak apa-apa. Masih ada test lain yang harus kamu ikuti. Tetap berdoa ya, sama Tuhan Yesus."

Mendengar ucapan itu saya tahu bahwa mereka sangat kecewa saya gagal dalam PTN. Saya kenal ekpresi orang tua saya dan mereka mendengar jawaban saya gagal suara mereka tampak melemah tapi mereka tetap tegar di depan saya. Di dalam hati mungkin orang tua saya berpikir saya masih seperti Adi yang dulu yang tetap tidak peduli pendidikan, bermain-main saja, malas-malasan. Mungkin mereka berpikir begitu ketika melihat saya gagal.

Tapi satu hal yang pasti, saya dan Tuhan Yesus-lah yang tahu bagaimana saya selama ini mempersiapkan diri untuk test PTN, bagaimana sakitnya harus bertanya sana sini dan tidak mengenal waktu. Mungkin hanya saya dan Tuhan Yesus yang tahu pengorbanku selama ini. Semoga saja Tuhan Yesus membisikkan kepada kedua orang tuaku bahwa aku telah berjuang tapi aku masih gagal.

Melihat kenyataan yang ada saya sempat marah, protes kepada Tuhan Yesus. Setiap pagi dan malam saya saat teduh, setiap saat saya berdoa memulai sesuatu kenapa saya masih aja gagal. Tapi hati kecil saya pun berkata bahwa ingat lagu "ALLAH PEDULI". Di situ saya terdiam lagi bahwa sebenarnya ini cuman cobaan Tuhan untuk membuat saya lebih bersemangat dan saya percaya Tuhan tak akan meninggalkan saya yang lemah ini untuk bisa meraih bangku di PTN idaman.

Akhirnya dengan mengingat dan menyerahkan diri kepada Tuhan Yesus dan mengingat wajah kedua orang tua saya di kampung halaman yang ingin sekali saya kuliah di negeri akhirnya semangat saya tumbuh kembali. Saya pun kembali belajar untuk mempersiapkan diri dalam Ujian Mandiri PNJ, SIMAK UI, dan STAN.

Persiapan demi persiapan, diskusi demi diskusi, dan soal demi soal saya bahas semua. Hingga akhirnya test Ujian mandiri PNJ, SIMAK UI , STAN pun segera di mulai. Seperti biasa saya mulai dengan doa dan diakhiri dengan doa. Hingga akhirnya selesai ujian saya begitu yakin akan bahwa salah satu universitas ini akan jadi tempat saya belajar. Dan tiba hari yang ditunggu-tunggu. Hasilnya adalah? KEMBALI PNJ, UI, dan STAN MENOLAK SAYA UNTUK JADI MAHASISWANYA.

bersambung

Kemana Yesus Ketika Aku Gagal? (2) is a post from: Renungan Harian Kristen

Kemana Yesus Ketika Aku Gagal? (1)

Posted: 17 Jun 2014 09:25 PM PDT

Ketika Aku Gagal

Syalom. Terima kasih untuk Tuhan Yesus yang sudah memberi saya nafas kehidupan hingga saat ini. Saya ingin berbagi sedikit kesaksian dalam hidup saya bagaimana Tuhan Yesus Kristus membuat keajaiban dalam hidup saya yang tak pernah saya lupakan hingga tarikan nafas saya saat ini. Perkenalkan nama saya Adi. Saya angkatan tahun 2013 kemarin dan sudah kuliah di salah satu univesitas terbaik di Jawa Timur.

Saya ingin berbagai kesaksian bagaimana saya berjuang masuk PTN negeri impian saya. Awalnya waktu sekolah SMA dulu saya termasuk orang yang biasa saja di sekolah dan di kelas. Saya tidak pintar ataupun bodoh. Tidak ada yang menonjol dalam diri saya. Memasuki kelas 3 SMA saya pun mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk UN dan tes PTN. Tapi apa daya akibat pengaruh lingkungan saya pun hanya bermain-main saja dan tidak fokus pada impian saya itu. Memang saya lulus di UN merupakan suatu berkat Tuhan. Dan yang saya takuti adalah bagaimana nasib saya mau masuk PTN dengan otak yang pas-pasan dan malas untuk belajar.

Akhirnya setelah pergumulan panjang saya memutuskan untuk bimbel di luar daerah untuk lebih fokus belajar dan fokus ujian PTN. Di tempat yang baru ini saya mencoba untuk beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan dan teman-teman di bimbel. Selama saya bimbel kurang lebih 3 bulan saya benar-benar menjadi orang yang berkepribadian baru. Saya sebelumnya sudah berdoa dan bergumul dengan Tuhan Yesus bahwa di tempat bimbel ini saya akan meninggalkan kebiasaan buruk dan akan semakin dekat dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan Yesus. Selama 3 bulan itu saya betul-betul merasa bahwa Tuhan Yesus telah menjamah hidup saya. Dia benar-benar membuat saya yang tidak mampu menjadi mampu dalam setiap pelajaran/soal yang saya kerjakan. Pergumulan saya tiap malam adalah bagaimana saya bisa masuk PTN negeri dan bagaimana saya tidak mengecewakan orang tua dan keluarga di kampung halaman.

Setiap orang tua telepon tanya kabar saya selalu menjawab baik-baik saja. Tapi di dalam batin saya ini saya bergejolak yang sangat dalam bagaimana nasib untuk testing memperebutkan bangku di PTN. Setiap selesai telepon dengan orang tua, seringkali saya nangis di kamar mengingat wajah mereka yang setiap saat menunggu kabar menggembirakan dari saya. Saya nangis setiap mereka bilang, "Nak, yang kuat ya jangan lupa gereja, berdoa, serahkan semua sama Tuhan Yesus," di situ saya benar-benar merasa bahwa saya gak akan sanggup untuk bertahan di bimbel kalau bukan Tuhan Yesus yang kuatkan.

Akhirnya setelah 3 bulan saya belajar di bimbel mulai pagi sampai subuh dan hanya tidur selama 2 jam sehari membuat saya yakin akan hari yang ditunggu-tunggu. Ya, hari ujian SBMPTN. Paginya orang tua, keluarga, dan abang saya menelepon dan berkata bahwa saya harus kuat, tegar, fokus dan berserah kepada Yesus. Mendapat suntikan positif saya pun semangat untuk ujian SBMPTN-nya. Selama 2 hari berturut-turut saya pun selesai ujian SBMPTN dan di setiap jawaban yang saya hitamkan di kertas jawaban saya sebut nama Tuhan Yesus biar itu semua menjadi berkat bagi saya. Hari yang ditunggu-tunggupun tiba. Pengumuman SBMPTN pun tiba. Dan hasilnya adalah SAYA GAGAL TEST SBMPTN.