Kesetiaan |
Posted: 04 Jun 2014 04:37 PM PDT Posted on Kamis, 5 Juni, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Matius 25:14-30 Dalam perumpamaan tentang talenta yang terkenal ini, hamba-hamba yang dipercayakan talenta oleh tuannya dinilai bukan berdasarkan berapa banyak yang dihasilkan atau hal-hal lain, tetapi dinilai karena kesetiaannya. Baik hamba yang dipercayakan lima atau dua talenta, dinilai sebagai hamba yang baik dan setia (25:21, 23). Sebaliknya seorang hamba lain yang hanya dipercayakan satu talenta itu dinilai jahat dan malas karena ia tidak setia (25:26). Oleh sebab itu di sini kita belajar betapa pentingnya menjadi orang yang setia, karena berdasar kesetiaan itulah Tuhan akan menilai dan menghakimi kita. Kata kesetiaan (Inggris :faithfull) di dalamnya mengandung pengertian iman. Jadi kesetiaan berhubungan erat dengan iman kepada Allah yang setia. Kesetiaan terhadap hal yang kecil sebenarnya adalah ujian karakter yang paling dapat dipastikan yang membawa kepada kepercayaan yang semakin besar. Seperti tadi telah kita baca, Yesus berkata, "…engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tangggung jawab dalam perkara yang besar."(25:23). Kesetiaan bukanlah ketaatan kepada sesuatu yang tidak ada dasarnya. Kesetiaan adalah satu kesungguhan hati untuk tetap jujur dan terus menerus bertanggung jawab kepada apa yang harus kita patuhi. Kesetiaan dimanifestasikan dengan melaksanakan apa yang sudah dijanjikan atau dipercayakan. Allah yang setia menghendaki anak-anak-Nya juga setia. Sebuah refleksi buat kita, sejauh mana kita sebagai orang Kristen setia kepada Tuhan dalam hidup kita sehari-hari? Apakah kita sudah setia dalam hal-hal kecil seperti janji-janji yang kita buat, pemanfaatan waktu kita, apa yang kita baca dan lihat, kesetiaan kepada pasangan hidup kita dan hidup sesuai prinsip kebenaran Firman Tuhan yang kita yakini? [JS] Wahyu 2:10c Filed under: Renungan Harian |
Belajar bersandar lagi pada Tuhan Posted: 04 Jun 2014 04:36 PM PDT Posted on Kamis, 5 Juni, 2014 by Saat Teduh Baca: 1 Samuel 30:1-31 Luput dari dilema, Daud dan pasukannya menghadapi masalah baru. Selama ini mereka telah meninggalkan para istri dan anak-anak mereka untuk berperang bagi Akhis. Ternyata tempat tinggal mereka di Ziklag, telah diserbu dan dijarah orang Amalek, termasuk anak istri mereka ditawan.Kesedihan para pengikut Daud begitu besar sampai-sampai mereka hendak merajam Daud, yang mereka anggap bertanggung jawab atas malapetaka mereka. Dalam keadaan kepepet, Daud kembali mencari petunjuk Tuhan (6-8). Kesadaran bahwa ia tidak dapat menyelesaikan masalah yang begitu besar dan serius ini, membuat Daud berpaling kepada Tuhan. Maka atas petunjuk Tuhan pula, Daud dan pasukannya berhasil mengalahkan Amalek serta merampas pulang semua yang dirampas. Tindakan iman Daud ini mengembalikan kepekaan rohaninya. Pertama, ia tidak merendahkan sebagian pasukannya yang keletihan dalam perjalanan ke tempat musuh. Ia justru mengajarkan para pasukannya bahwa sebagai satu tim mereka harus sepenanggungan dan sependeritaan (23-25). Hal itu ditunjukkannya dengan berbagi jarahan dengan pasukan yang tidak ikut berperang. Kedua, Daud tetap ingat dirinya sebagai bagian dari umat Israel. Maka, ia pun memberikan sebagian jarahan itu kepada para pemimpin suku Yehuda. Tindakannya sekaligus memulihkan kepercayaan mereka terhadap Daud, yang mungkin memudar saat melihat Daud ada di pihak musuh. Semua yang terjadi dalam hidup Daud merupakan proses pembentukan iman dan karakter yang mempersiapkannya untuk menggantikan Saul menjadi raja atas Israel. Perjalanan hidup kita masing-masing pasti berbeda dari Daud maupun satu sama lainnya. Namun, kerumitan masalah yang kita hadapi mungkin sama, bisa jadi lebih. Jangan pernah menyerah kalah, apalagi kehilangan pengharapan. Allah yang sama yang dikenal dan dipercayai Daud, ialah Allah yang kita kenal dan sembah dalam Kristus. Dia menyertai kita dan mengizinkan masalah membentuk kita agar lebih bersandar kepada Tuhan dan lebih peka terhadap panggilan kita. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment