Perusahaan Impian |
Posted: 02 Jun 2014 01:00 AM PDT Dear Jesus, Saya Regina, mohon dukungan doanya. Saya sedang proses rekruitmen di 1 perusahaan impian saya. Saya berserah sama kehendak Tuhan, saya mengamini jika Dia yang buka pintu maka tidak ada yang dapat menutupnya. Begitu jika kenyataannya Dia menutup pintu maka tak ada seorangpun yang dapat membukanya. Sekalipun saya sangat mengingini pekerjaan itu tapi biarlah kehendak Tuhan yang terjadi. Saya sudah meletakkan kekuatiran saya di bawah kaki Yesus, saya tidak mau mengambil lagi kekuatiran itu. I just need the best answer from Him. Amen. Please pray for me. Salam Kasih, Regina *** Tanggapan admin, Jadilah sesuai dengan imanmu dan Tuhan Yesus pasti akan memberikan yang terbaik kepadamu. Saat kau meminta, maka Tuhan akan mendengar dan mengulurkan tangan-Nya dalam kehidupanmu. GBU Perusahaan Impian is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 01 Jun 2014 11:00 PM PDT Aku punya cerita lalu, mungkin kisah itu sama dengan cerita yang mereka punya. Tapi para pelaku yang berbeda dan cara pandangku menyikapi tak sama. Aku mungkin sama dengan mereka yang dulu, yang terlalu menganggap gampang dan menggunakan naluriku ataukah aku masih sama seperti yang dulu? Aku sadar semua yang dulu terjadi itu bukan suatu kesia-siaan dalam hidupku namun cara Tuhan memprosesku. Aku tahu hal yang dulu bisa terjadi lagi atau lebih parah seperti dulu, namun aku lebih sadar sekarang Tuhan lebih jauh besar dari segala perkara-perkara di hidup ini. Aku sering kuatir akan perkara-perkara yang terjadi atau ketidaksanggupanku melaluinya, namun hati nuraniku berkata aku jauh kuatir tidak bisa menyenangkan Tuhan. Aku tahu kenapa Tuhan berkata selalu bersyukurlah dalam keadaan apapun dalam suka maupun duka, hal yang sulit oleh sebuah keikhlasan dan keadaan. Aku tersentak, begitu besar makna perkataan itu namun sulit dalam kenyataan. Tapi tidak ada yang mustahil untuk sebuah kebaikan, ya… kebaikan Tuhan bukan kita. Namun kitalah citra/alat yang digunakan Tuhan untuk memancarkan kebaikan-Nya untuk sesama. Oleh Siholdra Kebaikan-Nya Padaku is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 01 Jun 2014 08:40 PM PDT Ada dua keluarga yang mendidik anaknya dengan cara yang berbeda. Karena sangat menyayangi anaknya, keluarga pertama begitu memanjakan anaknya dan menuruti segala sesuatu yang diingkan oleh anaknya. Akan tetapi, keluarga kedua hanya mengabulkan permintaan yang memang benar-benar berguna untuk anaknya. Keluarga pertama tidak pernah memarahi dan menegur anaknya, melainkan keluarga kedua seringkali menegur dan mengajari anaknya dengan lemah lembut. Saat kedua anak itu tumbuh menjadi dewasa, anak dari keluarga pertama menjadi susah diatur dan selalu bertindak sesuka hatinya dan hal itu justru menyakiti banyak orang. Sebaliknya, anak dari keluarga kedua tumbuh menjadi anak dengan sifat dan sikap yang baik. Cinta yang baik itu bukanlah cinta yang membiarkan semua berlalu begitu saja tanpa adanya teguran. Cinta itu juga mendidik agar keluarga yang kita kasihi tidak berjalan semakin menyimpang dari yang Tuhan kehendaki. Jika kita adalah orang tua, maka cintailah anak-anak kiya dengan benar dan didiklah mereka dalam kasih. Jika kita merupakan seorang anak, maka tegur dan ingatkanlah dengan lemah lembut orang tua kita jika mereka mulai melakukan perbuat yang tidak benar di mata Tuhan. Cinta yang benar adalah cinta yang saling membentuk dan bertumbuh di dalam Kristus. Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat maut. Amsal 13:14 Cinta yang Baik is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 31 May 2014 07:52 PM PDT Musim kemarau adalah musim di mana banyak tanah menjadi gersang dan juga banyak tanaman menjadi mati. Tanah yang kering tidak akan bisa menghasilkan apapun dan tidak lagi berguna sampai hujan tiba. Lalu sampai kapan tanah tu menjadi kering? Dan kapan hujan akan turun? semua itu hanyalah Tuhan yang tahu. Mungkin saat kita kita mengalami masa kekeringan. Kita mengalami kekurangan dalam hal perekonomian dan juga hidup kita terasa tidak lagi berguna karena belum mendapatkan pekerjaan. Lalu bagaimana caranya agar mendapatkan uang jika tidak bekerja? Apakah kita masih bisa memberi kepada Tuhan saat keuangan kita sangat menipis? Di sinilah ujian itu di mulai. Mana yang akan kita lihat? Uang atau Tuhan? Apakah kita akan mengasihi hidup kita yang kekurangan atau kita akan tetap mengasihi Tuhan dalam segala hal yang telah terjadi dalam kehidupan kita? Ketika janda Sarfat itu memutuskan untuk tetap memberi dalam kekurangannya, maka Tuhan telah membuat mujizat dalam hidupnya. Tuhan yang sama juga akan melakukan mujizat dalam kehidupan kita. Tuhan akan membukakan pintu berkat dan menurunkan hujan atas kehidupan kita. Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita mengalami kematian dalam kekeringan. Tuhan akan mencurahkan hujan tepat pada waktunya. tetaplah mengasihi Tuhan dalam segala hal. TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman. Ulangan 28:12 Di Masa Kekeringan is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 30 May 2014 07:19 PM PDT Saat kita hidup berdampingan dengan orang lain, baik dalam kehidupan dalam keluarga maupun bermasyarakat sangatlah dibutuhkan kesabaran. Ada seorang wanita yang datang kepada saya dan menyatakan bahwa dirinya sangat menyesal dengan apa yang telah dia lakukan di masa lalu. Dia merupakan wanita yang menudah menyalurkan emosinya dalam berbagai macam hal. Dia bisa saja mengomel dan berteriak-teriak seharian atau bahkan memukul anak-anaknya. Alhasil, dia pun ditinggalkan oleh suami dan anak-anaknya. Pada awalnya dia merasa sangat nyaman dengan kesendirian sampai akhirnya kesepian selalu menghantui hidupnya. Emosi dapat menghanguskan kasih. Emosi dapat memecah hubungan sebuah keluarga. Jika kita gagal menahan emosi, maka kita akan kehilangan orang-orang yang kita kasihi. Saat kita merasa amarah itu datang, maka ucapkanlah syukur kepada Tuhan agar emosi itu secepatnya luntus dari hati kita. Jangan biarkan iblis memanfaatkan emosi itu untuk membuat kita berdosa dengan melukai perasaan orang-orang di sekitar kita. Lebih baik bersyukur dari pada mengumpat atau terlebih lagi mengatai yang buruk tentang sesama kita. Lebih baik memberkati dari pada mengutuki karena itulah yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita. Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu Efesus 4:26 Emosi yang Menghanguskan is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment