Kebaikan |
Posted: 03 Jun 2014 04:40 PM PDT Posted on Rabu, 4 Juni, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Filipi 4:2-23 Kebaikan adalah salah satu sifat dasar Allah. Allah itu baik. Segala yang Allah lakukan itu baik. Kebaikan adalah sebuah kata tindakan artinya selalu melakukan apa yang terhormat secara etika dan moral. Allah menginginkan kita baik sebagaimana Ia adalah baik. Kebaikan juga adalah buah Roh yang tidak berdiri sendiri, tetapi selalu bersama-sama dengan kesabaran dan kemurahan dalam kaitannya dengan relasi terhadap sesama. Ketiga hal ini bersama-sama dan sungguh indah jika dinyatakan dalam hidup kita. Dalam bagian akhir surat Filipi Paulus membahas tentang kebaikan ini. Setelah memberikan beberapa nasihat, Paulus meminta jemaat Filipi untuk melakukan kebaikan : menolong rekannya yang bersama-sama beberapa rekan yang lain berjuang bersama-sama dengannya untuk mengabarkan Injil. Ia juga melanjutkan bahwa kebaikan yang dilandasi motif yang murni itu hendaknya dilakukan dengan sukacita dan menjadi kesaksian yang baik bagi semua orang (4:3-5). Kebaikan yang seperti itu tidak akan membawa hidup kepada kekuatiran, tetapi justru damai sejahtera Allah (4:6-7, 9). Selain itu, Paulus juga menyaksikan kebaikan jemaat Filipi yang turut ikut mengambil bagian dalam kesusahannya dengan beberapa kali mengirimkan bantuan kepadanya (4:14, 16, 18). Kebaikan mereka itu dinilai Paulus sebagai suatu persembahan yang harum dan korban yang disukai dan berkenan kepada Allah yang pada akhirnya akan membawa berkat dan kemuliaan Allah (4:18-20). Sungguh indah jika setiap anak Tuhan bisa meneladani kebaikan seperti ini. Sebuah kebaikan yang memperbesar buah-buah Injil (4:17). Maukah, di saat menjelang peringatan Pentakosta ini kita melakukan kebaikan yang tidak menghiraukan pamrih ataupun balasan. Kebaikan sejati yang mengalir dari motivasi yang suci, yang rela mengorbankan diri sendiri untuk membangun orang lain; kebaikan yang digerakkan oleh Roh Kudus dan menjadi cermin sifat Tuhan sendiri. [JS] Filipi 4:5 Filed under: Renungan Harian |
Posted: 03 Jun 2014 04:38 PM PDT Posted on Rabu, 4 Juni, 2014 by Saat Teduh Baca: 1 Samuel 29:1-11 Apa yang bisa kita katakan dari peristiwa terhindarnya Daud dan pasukannya berhadapan dengan pasukan Saul, sementara ia melayani raja Akhis? Kalau bukan kebetulan yang luar biasa, ya pasti pemeliharaan Allah atas hamba-Nya. Syukur kepada Allah! Waktu Abram menghadapi dilema karena kebohongannya kepada Firaun, Tuhan menyatakan pemeliharaan-Nya atas hamba-Nya itu secara ajaib. Hal yang sama Tuhan lakukan kepada Daud. Hanya caranya berbeda. Walaupun Daud sudah membuktikan diri setia kepada Filistin. Ternyata beberapa petinggi Filistin berpikiran panjang, bagaimana pun Daud pernah dielu-elukan pahlawan Israel dalam membunuh banyak orang Filistin. Tidak tertutup kemungkinan, Daud akan kembali berpihak kepada Israel dan berbalik melawan Filistin. Akhirnya, Daud dan pasukannya diusir dari pasukan Filistin. Daud pun luput dari harus berhadapan dengan Saul. Walau kita kadang, bahkan sering, bikin ulah sendiri dalam hidup kita dan akibat ulah itu kita berada dalam dilema tertentu, Allah tetap mengasihi kita. Dia bisa meluputkan kita dari dilema tersebut karena Dia memiliki rancangan tertentu dalam hidup kita, yang tidak akan Ia biarkan dikacaukan oleh karena kelemahan kita. Namun, bukan berarti kita boleh hidup sembarangan, toh nanti Tuhan yang membereskannya! Kita belajar untuk tidak mengulangi kesalahan lama. Kita belajar untuk lebih memercayakan diri pada Tuhan dan cara-Nya mengatur hidup kita. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment