Allah Yang Berdaulat, Supremasi Allah Dalam Hati Allah |
Allah Yang Berdaulat, Supremasi Allah Dalam Hati Allah Posted: 27 Dec 2013 03:24 AM PST Oleh :Martin Simamora
Allah Yang Berdaulat, Supremasi Allah Dalam Hati Allah Bacalah terlebih dulu bagian1 Berhala terbesar dalam budaya modern, maju nan canggih saat ini adalah pengidolaan atau pengagungan atas penentuan sendiri atas diri sendiri atau personal self determination. Pilihan personal atau pribadi sedemikian dijunjung melampaui Allah. Berangkali alasan sukarnya mengajarkan doktrin predestinasi adalah karena untuk mengkhotbahkan doktrin ini, berarti menghujam pemberontakan hati manusia di kedalamannya.
Siapakah yang memutuskan? Allah yang membuat keputusan, dan Dia tidak peduli bagaimana perasaanmu terhadap keputusan yang Dia telah buat. Allah itu kudus. Allah itu berdaulat. Allah adalah Allah. Bersujud dan gentarlah akan Tuhan. Bersembah sujudlah dihadapan dia dan sembahlah. Sekalipun banyak para pengaku Kristen berujar bahwa Allah berdaulat, faktanya sukar untuk menerima fakta yang teramat agung dan megah! Itu seperti berhadapan dengan sebuah pribadi yang tidak dapat didekati dalam konsep yang humanis seperti anda melakukan negosiasi bisnis yang "win-win solution." Itu juga seperti kebanyakan pengaku Kristen berujar, ya..Yesus adalah Juru selamat, tetapi untuk mengatakan dia adalah satu-satunya jalan ke surga sehingga yang tidak percaya kepada Dia pasti binasa adalah terlalu keji, picik, dan sempit. Masakan Allah begitu jahat? Masakan Yesus yang kasih itu tidak punya hati dan belas kasih? Bukankah dia datang untuk menyelamatkan orang berdosa? Ya… kedaulatan Allah dalam bagaimana Dia mau bertindak, bagaimana Dia mau menetapkan cara pun, pada kenyataannya dapat diprotes bahkan membuat Allah menjadi seorang penjahat, seorang terdakwa di mata manusia . Mari kita lihat hasil dakwaan manusia terhadap Allah yang tidak boleh berdaulat : P E N G A D I L A N TERDAKWA : ALLAH PEKERJAAN : Pencipta, pengusa, hakim di surga dan bumi ALAMAT : Dimana-mana, terutama "surga" DAKWAAN : Menjadi egois BARANG BUKTI 1.Neraka, Api-api untuk bermilyar-milyar jiwa yang akan menderita di sana, dan Terdakwa berkata bahwa dia akan melakukannya untuk 'memperlihatkan murkanya.'
2.Intoleran pada agama-agama non Kristen. Dia menyebut mereka penyembah berhala dan mengatakan bahwa dia akan menghukum mereka. (bandingkan dengan : Lukas 13:5, Matius 28:19, Yohanes 1:12, Yohanes 3:16 Yohanes 6:35, Yohanes 8:12, Yohanes 14:6, Roma 5:8, Roma 10:9, Roma 10:13) 3. Intoleran pada banyak perilaku yang disukai orang-orang 4. Mendesak agar orang-orang mengarahkan seluruh perhatiannya pada Terdakwa segenap waktu. Intoleran pada mereka yang melakukan sebaliknya. (Bandingkan dengan Yohanes 12:26) 5.Berbagai amuk murka yang tak terduga.
6.Mengulangi pernyataan-pernyataan bahwa setiap hal harus terjadi demi kemuliaan Terdakwa sendiri. Menolak untuk berbagi kemuliaan dengan orang-orang lain.(bandingkan dengan : Yohanes 13:31-32, Yohanes 16:14, Yohanes 17:1, Yohanes 17:24, Wahyu 21:23) PEMBELAAN TERDAKWA : bersalah sebagaimana telah didakwakan
Allah pada pokoknya peduli dengan keterkenalannya sendiri. Allah berpusat pada diri-Nya sendiri. Orang bahkan dapat berkata bahwa Allah itu egois. Jika ada satu hal yang kita ketahui dari Alkitab, itu adalah :Allah pada pokoknya peduli dengan kehormatan nama-Nya—coba saja perhatikan doa yang diajarkan oleh Yesus bagi kita (Matius 6:9-13). Sebelum doa itu masuk pada diri kita dan kebutuhan-kebutuhan kita, kita berdoa agar nama Tuhan dimuliakan, agar pemerintahan (kerajaan) Allah berlangsung dan agar kehendak Allah terjadi. Bahkan ketika Allah menyelamatkan orang-orang berdosa dari dosa-dosa mereka—sebuah tindakan kemurahan hati yang teramat tinggi—Allah menegaskan bahwa dia melakukan hal itu demi kepentingan dirinya sendiri ketimbang demi mereka yang diselamatkan. Amati bagaimana Allah berbicara mengenai keselamatan dalam Yesaya 48:11 :
Pikirkanlah hal ini. Jika tujuan tertinggi manusia adalah memuliakan Allah, bagaimana bisa kita berharap Allah untuk memiliki tujuan yang lebih rendah? Yesus telah mengatakan bahwa perintah terbesar adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, pikiran, jiwa dan kekuatan kita (Matius 22:36-37). Allah tidak mengabaikan perintah ini. Perintah pertama adalah : tidak beoleh ada allah lain dihadapan TUHAN (Keluaran 20:3)—Allah bukanlah seorang penyembah berhala. Allah adalah finalnya, bukan kita. Agama sejati pada akhirnya eksis bukan untuk kita, tetapi bagi Allah. Inilah satu-satunya alasan. Adalah salah bagi seorang manusia untuk bersentral pada dirinya karena manusia bukan pusat alam semesta yang sebenarnya. Haruskah Allah bertindak seolah-olah ada orang-orang lain merupakan sentral bagi alam semesta, bahwa "yang lain itu" menjadi Tuhan. Adalah salah bagi manusia untuk menghakimi, seolah dia adalah Allah, karena dia bukan Allah. Tetapi Allah adalah Allah, dan adalah benar bagi Dia untuk melakukan fungsi-fungsi yang hanya pantas bagi Allah. Disamping itu, Allah adalah Allah, dan karakter sempurnanya adalah standard utama bagi baik dan jahat. Apapun hasrat-hasrat Allah adalah baik. Dan Allah pada pokoknya berhasrat atas diri-Nya sendiri. Doktrin biblikal predestinasi tidak akan masuk akal sampai kita menangkap aspek sentral hati Allah. Jawaban final atau pemuncak untuk setiap pertanyaan adalah "untuk memuliakan Allah": -Mengapa Allah menciptakan kita? Yesaya 43:6-7 "Aku akan berkata kepada utara: Berikanlah! dan kepada selatan: Janganlah tahan-tahan! Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi, semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!" -Mengapa Allah menyelamatkan orang-orang Israel dari Mesir? Mazmur 106:7-8 "Nenek moyang kami di Mesir tidak mengerti perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib, tidak ingat besarnya kasih setia-Mu, tetapi mereka memberontak terhadap Yang Mahatinggi di tepi Laut Teberau. Namun diselamatkan-Nya mereka oleh karena nama-Nya, untuk memperkenalkan keperkasaan-Nya. -Mengapa Allah membangkitkan Firaun? Roma 9:17 "Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi." -Mengapa Allah mengalahkan Firaun? Keluaran 14:4 "Aku akan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia mengejar mereka. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah TUHAN." Lalu mereka berbuat demikian." -Mengapa Allah menyayangkan/menyelamatkan Israel di padang belantara? Yehezkiel 20:14 "Tetapi Aku bertindak karena nama-Ku, supaya itu jangan dinajiskan di hadapan bangsa-bangsa, yang melihat sendiri waktu Aku membawa mereka ke luar." -Mengapa Allah tidak akan menolak orang-orang percaya? 1 Samuel 12:20-22 "Dan berkatalah Samuel kepada bangsa itu: "Jangan takut; memang kamu telah melakukan segala kejahatan ini, tetapi janganlah berhenti mengikuti TUHAN, melainkan beribadahlah kepada TUHAN dengan segenap hatimu. Janganlah menyimpang untuk mengejar dewa kesia-siaan yang tidak berguna dan tidak dapat menolong karena semuanya itu adalah kesia-siaan belaka. Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, sebab nama-Nya yang besar. Bukankah TUHAN telah berkenan untuk membuat kamu menjadi umat-Nya? -Mengapa Allah memulihkan Israel setelah pembuangan? Yehezkiel 36:22-23, 32 "Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang. Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa…. (32) Bukan karena kamu Aku bertindak, demikianlah firman Tuhan ALLAH, ketahuilah itu. Merasa malulah kamu dan biarlah kamu dipermalukan karena kelakuanmu, hai kaum Israel. -Mengapa Allah menjawab doa-doa kita? Yohanes 14:13 "dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak." -Mengapa Allah mengampuni dosa-dosa kita? Yesaya 43:25 "Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu." -Bagaimana bisa Daud meminta Allah untuk pengampunan? Mazmur 25:11 "Oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu." -Apakah pelayanan Roh Kudus? Yohanes 16:14 "Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku." -Apakah seharusnya yang memotivasi setiap hal yang kita lakukan? 1 Korintus 10:31 "Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." -Mengapakah Allah menimpakan kematian kepada Herodes? Kisah Para Rasul 12:23 "Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing." -Mengapa Yesus datang kembali? 2 Tesalonika 1:9-10 "Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya, apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai. -Apakah rencana Allah bagi bumi? Habakuk 2:14 "Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut." Allah bahkan menetapkan kejahatan untuk kebaikan yang lebih besar, memperlihatkan karakter Allah. Lihatlah Roma 9:19-24 :
Allah menetapkan dosa manusia sehingga dia dapat membuat murkanya diketahui. Memperlihatkan hal ini akan menjadi mustahil tanpa kejahatan. Allah juga membolehkan pilihan-pilihan jahat kita sehingga dia dapat membuat kasih karunianya dikenali. Ini akan terlampau mustahil tanpa kejahatan. Sebuah dunia dengan kejahatan dengan demikian secara kekal signifikan dalam sebuah cara dimana sebuah dunia tanpa kejahatan tidak akan terjadi. Hal itu akan membawa sebuah unjuk karakter Allah yang lebih agung. Lagi, dalam semua hal yang Allah lakukan, kepedulian utama Allah adalah untuk mendatangkan kemuliaan bagi diri-Nya sendiri. Pengajaran ini cenderung menghantam orang-orang seperti dihantam seton batu bata. Mengapa? Apakah ini sebuah gagasan mengerikan? Tidak sama sekali—inilah sebuah penyebab untuk suka cita! Dijamin, jika kita menjalani hidup ini demi diri kita sendiri, maka kita seharusnya menjadi depresi. Tetapi jika apa yang betul-betul kita inginkan adalah agar Bapa kita menjadi dimuliakan,maka tidak ada pengajaran yang seharusya menakutkan kita lagi! Kemegahan Allah yang berpusat pada diri-Nya sendiri adalah apa yang saya temukan paling cantik mengenai Allah—bahwa Allah adalah Allah dan tidak ada yang lain! Jonathan Edwards menyatakan bahwa sampai keegoisan Allah secara jitu adalah apa yang menarik perhatian kita pada Allah, kita belum mungkin mulai untuk mengasihi Allah sama sekali, tetapi hanya mengasihi diri kita sendiri. Jantung penyembahan sejati adalah selaras dengan hati Allah, dan tidak menginginkan apapun lebih daripada bagi sang Raja menjadi diagungkan. Mari kita pertimbangkan pernyataan dibawah ini:
Bersambung ke : Bagian Kita dan Bagian Allah dalam Konversi. Kehendak Bebas dalam Belenggu Dosa Text R.C. Sproul, Chosen by God, Tyndale, 1986. Bible, any modern translation, but no paraphrases like the Living Bible Suggested Reading James Montgomery Boice, Amazing Grace, Tyndale, 1993. Michael Horton, Putting Amazing Back into Grace, Baker, 1994. J.I. Packer, Evangelism & the Sovereignty of God, InterVarsity Press, 1961. _______, Hot Tub Religion, chapter 2, 1987. Edwin H. Palmer, The Five Points of Calvinism, Baker, 1972. John Piper, The Pleasures of God: Meditations on God's Delight in Being God, Multnomah, 1991. W.J. Seaton, The Five Pints of Calvinism, Banner of Truth Trust, 1970. R.C. Sproul, Grace Unknown: The Heart of Reformed Theology, Baker, 1997. _______, Willing to Believe: The Controversy over Free Will, Baker, 1997. David Steele & Curtis Thomas, The Five Points of Calvinism, P&R, 1963. |
You are subscribed to email updates from Anchor of Life Fellowship To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment