TUHAN ADALAH GEMBALAKU (1) |
Posted: 22 Dec 2013 10:00 AM PST Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Desember 2013 - Baca: Mazmur 23:1-6 "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku." Mazmur 23:1 Kekristenan adalah sebuah kehidupan, karena itulah harus menjadi realita dalam hidup orang percaya setiap hari. Selama kita memandang kekristenan hanya sebatas agama dan bukan sebagai realita, sampai kapan pun kerohanian kita tidak akan maju, iman kita tidak akan bertumbuh dan pengenalan kita akan Pribadi Tuhan tetap saja dangkal. Namun jika kita memandang kekristenan sebagai suatu kehidupan yang tak terpisahkan dengan pribadi Tuhan Yesus dan sebuah hubungan yang karib dengan Dia, maka kita akan menjadi orang Kristen yang jauh berbeda, karena mengalami perjalanan rohani yang nyata dengan Dia sebagai akibat perjumpaan dengan Dia secara pribadi. Itulah sebabnya Daud berkata, "TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25:14). Artinya bagi setiap orang yang bertemu dengan Tuhan secara pribadi dan membangun hubungan yang karib dengan Dia, Dia pasti akan menyatakan diriNya sehingga orang tersebut menyebut namaNya. Selain sebagai raja atas Israel, di masa hidupnya Daud memiliki pengalaman hidup sebagai gembala. Meski kambing domba yang digembalakannya hanya berjumlah 2-3 ekor ia melakukan tugasnya dengan penuh kesetiaan. Dengan penuh kesabaran ia membimbing kambing dombanya ke padang yang berumput hijau supaya cukup makanan dan ke air yang tenang, bahkan ia rela mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan kambing dombanya dari terkaman binatang buas. "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya." (1 Samuel 17:34-35). Berdasarkan pengalaman inilah terciptalah mazmur 23 ini. Daud menyadari dan merasakan betapa Tuhan sangat mengasihi dan memperhatikan hidupnya seperti seorang gembala yang begitu mempedulikan domba-dombanya sehingga ia pun berkata, "Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku." (Mazmur 23:2). (Bersambung) |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Air Hidup To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment