Menyongsong langit dan bumi baru |
Menyongsong langit dan bumi baru Posted: 19 Dec 2013 03:25 PM PST Posted on Jumat, 20 Desember, 2013 by Saat Teduh Baca: Yesaya 65:17-25 "Zaman normal" adalah istilah yang acap kali digunakan generasi tua untuk merujuk pada masa penjajahan Belanda di Indonesia sebagai masa yang mereka anggap indah, sehingga mereka rindu kembali ke zaman itu. Kita mungkin tidak lagi menggunakan istilah itu, tetapi dalam setiap perubahan, ada saja orang yang merindukan masa pra-perubahan yang mereka anggap lebih indah. Hal itu tidak akan terjadi ketika Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru. Ayat 17 mengatakan, bukan saja "hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi," tetapi bahkan "tidak akan timbul lagi dalam hati." Gambaran itu memperlihatkan betapa ekstremnya perbedaan antara langit dan bumi yang baru dengan yang sekarang kita alami. Ayat-ayat berikutnya memaparkan alasan demi alasan untuk bergirang, bersorak-sorak, menikmati kehidupan indah yang Tuhan akan karuniakan bagi umat-Nya. Saat ini, sayangnya, kita masih hidup di dunia yang penuh kesusahan dan kerusakan akibat dosa. Orang yang seumur hidup hanya tinggal di kamp pengungsi (bdk. 2Kor. 5:1-2) akan sulit membayangkan seperti apa tinggal di sebuah istana. Karena itulah Yesaya 65 juga hanya bisa menggambarkan berbagai keindahan langit dan bumi yang baru itu secara negatif, "tidak akan kedengaran lagi …", "tidak akan ada lagi …", karena banyak keindahan keadaan langit dan bumi yang baru itu yang belum bisa kita bayangkan saat ini, selagi kita masih dalam masa penantian ini (bdk. Rm. 8:18-22). Walaupun kita belum bisa memahami sepenuhnya keindahan dan keagungan semarak langit dan bumi yang baru itu sampai saatnya tiba, kita bisa bersyukur atas pengharapan yang menakjubkan ini, yang menjadi mungkin karena Allah telah memilih kita untuk menjadi anak-anak-Nya, karena Tuhan Yesus telah memilih untuk datang ke dalam dunia demi kita. Adven berarti penantian. Minggu adven keempat yang mendatang ini mengajak kita untuk menatap pada masa penantian berikutnya, yaitu kedatangan kembali Tuhan Yesus untuk mewujudnyatakan langit yang baru dan bumi yang baru. Mari kita songsong bersama! - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Posted: 19 Dec 2013 03:23 PM PST Posted on Jumat, 20 Desember, 2013 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Efesus 4 Secara kebersamaan, orang percaya merupakan satu tubuh di dalam Kristus dengan karunia yang berbeda-beda. Secara pribadi, orang percaya harus hidup sebagai manusia baru yang menanggalkan cara hidup yang lama. Dalam Efesus 4-6, Paulus memberikan petunjuk praktis mengenai hal-hal yang harus dilakukan orang percaya setelah menerima segala kekayaan kasih karunia Allah. Bacaan Alkitab hari ini membahas dua hal: Pertama, orang percaya harus hidup dalam kesatuan (4:1-16). Kesatuan orang percaya digambarkan sebagai satu tubuh dengan Kristus sebagai Kepala dan masing-masing melakukan bagiannya sesuai dengan karunia yang Tuhan percayakan (4:7). Walaupun setiap anggota berbeda, semuanya harus bersatu dan bekerja sama. Oleh karena itu, diperlukan kerendahhatian, kelemahlembutan, kesabaran, kasih, dan pemeliharaan kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera (4:2-3). Kedua, orang percaya harus meninggalkan cara hidup orang-orang yang tidak mengenal Allah dan hidup dalam kesucian (4:17-5:17). Orang yang tidak mengenal Allah cenderung melakukan perbuatan dosa karena pikiran mereka dikuasai oleh dosa; sedangkan orang yang sudah diselamatkan harus hidup menjauhi dosa. Keselamatan dimulai dengan pertobatan yang menunjuk kepada perubahan hati. Orang percaya harus menanggalkan kehidupan lama yang penuh dosa dan mengenakan manusia baru yang sesuai dengan kehendak Allah. Orang percaya harus menanggalkan dusta, amarah, keinginan mencuri, perkataan kotor, dan kepahitan; serta mengenakan perkataan yang benar, kesediaan bekerja keras, perkataan yang membangun, keramahan, kasih mesra, dan pengampunan. Orang percaya harus hidup sebagai anak-anak terang yang hidup dengan kasih dan hidup dengan arif. [MS] Efesus 4:1 Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment