BERTEMU DENGAN RAKSASA |
Posted: 15 Dec 2013 03:00 PM PST 16 Dec Bilangan 13:33a Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa.Cara kita memandang masalah sangat menentukan sikap apa yang akan kita ambil selanjutnya. Sebagian orang memutuskan untuk mundur ketika bertemu dengan masalah yang dianggap berat dan sulit. Sebagian lainnya memutuskan terus maju. Peristiwa yang sama terjadi ketika duabelas pengintai melihat para raksasa di Tanah Perjanjian. Sepuluh orang memutuskan mundur, sedangkan dua orang lagi, yakni Yosua dan Kaleb, memutuskan untuk terus maju. Tahukah Anda bahwa ketika Anda bertemu dengan raksasa, Anda sebentar lagi memasuki Tanah Perjanjian? Ijinkan saya mengartikannya begini, ketika Anda bertemu dengan masalah, maka Anda akan melihat mukjizat terjadi. Mukjizat tidak terjadi ketika tidak ada masalah. Kita semua butuh mukjizat di saat ada masalah, bukan? Jika kita memiliki sikap hati yang benar, kita tidak akan takut menghadapi masalah, karena masalah hanyalah awal dari terjadinya mukjizat di dalam hidup kita. Hidup kita tidak akan berakhir di dalam masalah tersebut, karena TUHAN menjanjikan jalan keluar untuk setiap masalah kita. Apalagi kita tahu sekarang bahwa bukan TUHAN sumber masalah kita, sebaliknya TUHAN adalah sumber mukjizat kita. Jadi ketika iblis mencoba-coba memberikan Anda masalah, jangan takut dan gentar, TUHAN akan mendatangkan kebaikan dan mukjizat melalui masalah tersebut. Kita tahu TUHAN kita jauh lebih besar daripada iblis. Jadi, Anda tidak perlu takut terhadap masalah yang Anda hadapi hari ini, masalah tersebut tidak lebih besar dari TUHAN kita. Harapkanlah mukjizat hari ini untuk setiap pergumulan Anda. TUHAN kita adalah ahlinya mukjizat dan DIA sangat senang hati membuat mukjizat di dalam hidup Anda, anak kesayanganNYA. (penulis: @mistermuryadi) |
ABRAHAM HIDUP DALAM VISI TUHAN Posted: 14 Dec 2013 03:00 PM PST Kejadian 12: 1* Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. 5a* Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya …Beberapa waktu lalu, penatua gereja saya, Pdt. DR. Ir. Eduar Moniyong, berkotbah singkat mengenai visi. Kata-kata yang beliau sampaikan mengenai Abraham dalam kotbah tersebut sangat rhema di hati saya sampai hari ini. Beliau mengatakan bahwa Abraham hidup mengikuti visi TUHAN, bukan visi TUHAN mengikuti hidup Abraham. Ada dua perbedaan yang sangat besar di dalam pernyataan tersebut. Sebelum saya membahas lebih jauh mengenai hal di atas, mari kita memperhatikan ayat renungan kita pada hari ini. TUHAN memberikan visi / tujuan ilahi kepada Abraham, yaitu meninggalkan tanah kelahirannya dan pergi menuju Tanah Perjanjian. Anda lihat di dalam ayat 5 bagaimana Abraham pergi meninggalkan tanah kelahirannya dan dia membawa serta anak, istri, dan saudaranya. Apa yang Firman TUHAN ingin sampaikan melalui peristiwa ini? Ada begitu banyak orang percaya yang melakukan hal sebaliknya dari Abraham. Ketika TUHAN memberikan mereka visi atau tujuan ilahi, di awal mereka mengikuti visi tersebut, sampai ada pekerjaan yang lebih menarik, tawaran keluar negeri, bisnis yang lebih menguntungkan namun menyita waktu, dan lain sebagainya. Saat hal tersebut terjadi, mereka memilih menyesuaikan visi TUHAN dengan pekerjaan, bisnis, atau jam kerja mereka. Bukan mereka ikut visi TUHAN, tapi visi TUHAN ikut mereka. Misalnya Anda tahu bahwa TUHAN memanggil Anda untuk melayani di sebuah gereja, lalu datang tawaran bekerja di luar negeri dengan gaji menggiurkan. Kira-kira apa yang akan Anda lakukan dalam situasi tersebut? Jika TUHAN memang memanggil Anda untuk pergi keluar negeri, sama sekali tidak masalah. Namun yang sering terjadi, orang memilih untuk mengambil kesempatan karena berpikir kesempatan itu tidak akan datang dua kali. Pada akhirnya dia memindahkan sekolah anaknya, istrinya, dan seluruh kehidupannya ke sana dan menghibur diri dengan mengatakan, "Ya, di sana kan juga bisa melayani. Di sana kan juga ada gereja. Di sana kan demi kehidupan yang lebih baik." Memang benar di sana ada gereja, pelayanan, dan kehidupan yang lebih baik, tapi di sana bukanlah visi yang TUHAN taruhkan di dalam hidup Anda. Abraham memilih berjalan menuju Tanah Perjanjian mengikuti visi TUHAN. Kehidupannya, mata pencahariannya, dan keluarganya mengikuti visi tersebut. Bukanlah hal mudah melakukan hal itu, namun tidak berarti Anda tidak bisa melakukannya. TUHAN sendiri yang menjamin Anda berhasil saat Anda hidup di dalam visi yang DIA berikan. Mungkin mata Anda melihat tempat di mana TUHAN memanggil Anda tidak terlalu baik, namun sekalipun begitu, percayalah, tempat ke mana Anda pergi bersama-sama TUHAN, itu akan menjadi tempat yang paling subur dan menyenangkan untuk Anda. Abraham membuktikannya. Firman Tuhan dalam Kejadian 24:1 mengatakan, "Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal." Hal di atas terjadi karena Abraham menghidupi visi yang TUHAN berikan. (penulis: @mistermuryadi) |
Posted: 13 Dec 2013 03:00 PM PST 14 Dec Mazmur 26:3 Sebab mataku tertuju pada kasih setiaMu, dan aku hidup dalam kebenaranMu.Jika hidup Anda tidak memiliki tujuan, maka apa pun yang Anda lakukan, tidak peduli seberapa banyaknya, pada dasarnya Anda sedang berjalan di tempat. Penting sekali untuk tahu apa tujuan hidup kita di dalam Kristus. DIA memiliki rencana yang besar bagi Anda dan saya. Tetaplah hidup di dalam rencana tersebut. Banyak orang percaya memutuskan sesuatu di dalam hidupnya bukan berdasarkan tujuan atau visi yang TUHAN taruhkan di dalam hidupnya, melainkan berdasarkan kesempatan. Kalau datang kesempatan yang menurutnya baik, maka tanpa pikir panjang dia mengambilnya. Padahal tidak semua kesempatan yang terlihat baik membawa dia semakin dekat dengan TUHAN. Saya sering katakan kepada jemaat yang saya layani bahwa jika kesempatan di dalam hidup kita berasal dari TUHAN, maka kesempatan itu akan datang berkali-kali. Tidak peduli seberapa sering kita menolaknya, kesempatan itu akan datang kembali, karena TUHAN ingin kita mengambilnya. Jika ada kesempatan yang hanya datang sekali seumur hidup, saya kuatir kesempatan itu bukan berasal dari TUHAN. Contohnya kesempatan untuk bertobat. Bayangkan jika kesempatan itu hanya datang sekali, mungkin tidak ada seorang pun yang mengenal YESUS. Puji TUHAN, DIA tidak lelah memberikan kesempatan bagi kita untuk mengenalNYA. Mari arahkan hidup kita kepada tujuan yang telah DIA berikan bagi kita. Jika hari ini Anda sudah tahu kemana TUHAN ingin Anda pergi, apa yang DIA inginkan Anda lakukan, hiduplah di dalam rencanaNYA. Jangan biarkan apa pun dan siapa pun mengalihkan Anda dari rencana TUHAN. Jika Anda belum tahu, mulailah mencarinya. TUHAN punya tujuan untuk setiap orang. Sebagai contoh: Jika hari ini TUHAN ingin Anda melayani di sebuah gereja di Jakarta dan suatu saat Anda mendapatkan tawaran bekerja di luar negeri dengan gaji yang besar. Tetaplah pada visi yang TUHAN berikan. Dalam situasi ini, sebagian besar orang berpikir, "Oh, kesempatan ini tidak boleh dilewatkan. Kerja di luar negeri gajinya lebih besar, hidup lebih enak," dan lain sebagainya. Teman, tidak semua kesempatan, sekalipun terlihat menarik, harus kita ambil. Sama seperti tidak semua makanan harus kita makan. Jika Anda memakan semua makanan yang ada di dunia ini, maka Anda akan mati konyol. Bagaimana cara menentukan kesempatan mana yang harus saya ambil dan mana yang tidak? Berdasarkan tujuan atau visi yang TUHAN taruhkan di dalam hidup Anda. Putuskan sesuatu di dalam hidup Anda berdasarkan hal tersebut, maka percayalah Anda melihat kehidupan yang luar biasa yang sama sekali tidak pernah Anda bayangkan. (penulis: @mistermuryadi) |
You are subscribed to email updates from hagahTODAY « CHRISTIAN ONLINE DAILY BREAD » To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment