Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus? - 4 |
Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus? - 4 Posted: 20 Dec 2013 11:55 PM PST Oleh : Martin SimamoraApakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus?
Bacalah lebih dulu bagian3 Yesus Sumber Keselamatan. Apakah Satu-Satunya? Tahukah anda, kalau dikatakan satu-satunya, maka artinya anda tidak dimungkinkan untuk memikirkan adanya sebuah alternatif. Jika dikatakan 'satu-satunya,' itu berarti sebuah fakta yang sangat unik. Persis seperti ketika saya mengatakan bahwa Natan adalah 'satu-satunya' anak yang saya miliki, anakku. Mengatakan bahwa Natan adalah 'satu-satunya' anakku maka memang hanya dia saja yang akan tercatat dalam Kartu Keluarga dan semua hal yang berhubungan dengan dokumen sipil yang direkam oleh negara. Sehingga tidak mungkin ada anak lain, selain Natan, tidak akan pernah ada anak lain yang akan saya akui sebagai satu-satunya anak kandung saya. Tidak akan pernah juga Natan memiliki seorang adik atau kakak, dan pastilah Natan mengetahui bahwa dialah satu-satunya anak ayah dan ibunya. Yesus sumber keselamatan, bahkan satu-satunya, pun adalah sebuah fakta bukan sebuah argumentasi apalagi hanya sebuah konsep yang dibatasi oleh apapun juga. Mengatakan Yesus satu-satunya sumber keselamatan adalah sebuah realita, bukan realita yang diadakan dunia oleh manusia-manusia tetapi sebuah realita yang datang dari surga, sebuah ketetapan dari surga kepada dunia, sebuah ketetapan dari Yang Maha Tinggi kepada dunia. Ketika surga mengatakan bahwa Yesus adalah sumber keselamatan, bahkan satu-satunya, maka HANYA Yesus saja sumber itu dan secara bersamaan dia bukanlah sebuah opsi atau semata variabel kala anda berbicara mengenai keselamatan, ini juga mencakup konsekuensi-konsekuensi penolakan oleh setiap manusia untuk percaya kepadanya. Mari kita lihat apa kata Yesus tentang dirinya sendiri :
Terkait siapakah dirinya, dia dengan teramat berani (bahkan ungkapan ini berangkali tidak memadai), mengatakan pernyataan yang tak pernah terlintas oleh manusia baik dulu bahkan sekarang: "Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada" (Yohanes 8:58). Dan tahukah anda apa dampak pernyataan Yesus yang terlihat angkuh, arogan, dan memandang dirinya kekal? "Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah" ( Yohanes 8:59). Kita telah melihat sebuah fakta yang jelas, bahwa sejak awal, pernyataan atau klaim-klaim eksklusif semacam ini telah dikumandangkannya dalam berbagai kesempatan, dia sedang mengindikasikan dirinya sebagai satu-satunya, bukan sebuah opsi, bukan salah satu dari begitu banyak variabel keselamatan yang tersediri, ini sukar diterima! Dan Yesus sendiri pun mempertanyakan mereka yang melempari Dia dengan batu :
Apakah permasalahan utama pada diri Yesus sehingga perkataan dan tindakannya HARUS berujung pada aksi kekerasan : melempari dia dengan batu? Nampaknya Yesus cukup akrab dengan kekerasan HANYA OLEH KARENA PERNYATAANNYA SAJA! Secara sederhana saya dapat bahasakan demikian: bagi orang Yahudi kala itu, PERKATAAN-PERKATAAN YESUS BERKATEGORI HUJATAN, PELECEHAN, PERENDAHAN! Kepada siapakah?
Nah, apakah perkataan-perkataan Yesus masih dapat dipandang sebagai hujatan dan sempit terkait keselamatan, dalam pandangan masyarakat moderen yang majemuk saat ini? Bagaimana jika Yesus lahir di Jakarta pada era kita? Kira-kira apakah yang dapat terjadi menurut anda? BAGAIMANA JIKA YESUS LAHIR DI JAKARTA SAAT INI? Bagaimana jika Yesus tidak lahir di Betlehem, 2000an tahun lampau, tetapi lahir di Jakarta di masa kini-era kita hidup, dan pada suatu kesempatan Yesus tampil di muka umum dan berkata dengan deklarasi-deklarasi seperti ini :
Atau berangkali, akan ada upaya hukum terhadap Yesus, dan mungkin, yang paling populer adalah : klaim Yesus tersebut dapat dipahami bahwa semua orang karena tidak percaya kepada Yesus akan mati dalam dosanya. Yesus dalam hal ini tidak peduli seberapa baiknya orang tersebut! Dan dengan demikian, ada sebuah kemungkinan teramat besar bagi Yesus untuk didakwa melakukan pelecehan terhadap tokoh-tokoh hebat yang ada di dunia ini. Bagaimana sebenarnya Yesus menilai orang baik, orang yang memiliki moralitas yang bernilai tinggi dalam pandangan dunia? Yesus dalam dialognya dengan Nikodemus telah menunjukan: bahwa kebaikan manusia tidak memadai untuk TIDAK DIHUKUM, TIDAK BINASA agar dapat HIDUP KEKAL, mau dimanapun kerbaradaan manusia itu berada setelah kematian, tidak ada posisi netral, bahkan dalam pandangan tanpa Yesus, orang dapat masuk kedalam surga! Yesus bahkan tanpa basa-basi berkata, jika seseorang tidak percaya maka PASTI DIHUKUM, PASTI BINASA. Jika demikian bagaimana bisa ada orang-orang Kristen beranggapan jika orang tetap bisa hidup kekal, tidak turut dihukum, tidak binasa, tanpa perlu percaya / beriman pada Yesus Kristus asalkan orang itu berperilaku baik, memiliki kebaikan yang berkualitas? Mari kita melihat kasus Nikodemus, untuk mendapatkan perspektif Alkitab yang kokoh terkait isu ini: NIKODEMUS [Nikodemus adalah anggota Sanhedrin atau semacam Dewan Tinggi di era Israel kuno yang beranggotakan 70 orang, ditambah dengan iman besar yang berperan sebagai presidennya. Anggota Sanhedrin ini berasal dari para imam besar, para ahli taurat dan para pemimpin agama Yahudi. Pada era Yesus, Sanhedrin memiliki yuridiksi hanya atas provinsi Yudea, memiliki kesatuan polisi tersendiri yang dapat menahan orang, seperti yang telah mereka lakukan terhadap Yesus ( perihal ini dapat dibaca secara lebih lengkap di sini ). Sanhedrin ini jugalah yang menuding Yesus melakukan penghujatan dalam Markus 14:53-65.] Bagaimana Yesus menilai Nikodemus, apakah menurut Yesus, dia dapat masuk ke neraka atau ke surga. Ini adalah hal yang menarik dan tidak pantas untuk dilewatkan. Yohanes 3: 1-21 (1) Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. (2) Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."(3) Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."(4) Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" (5) Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. (6) Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. (7) Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.(8) Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."(9) Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?"(10) Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?(11) Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.(12) Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? (13) Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.(14) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,(15) supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.(16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (17) Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.(18) Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. (19) Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.(20) Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;(21) tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah." Kalau kita mengamati secara cermat, maka kita akan mendapatkan, Yesus mengajarkan: Nikodemus sekalipun seorang yang lahir dari bangsa pilihan, yang melalui bangsa ini Mesias datang, dan Nikodemus melaksanakan semua ketetapan-ketetapan Allah dengan benar dalam Perjanjian Lama, itu bukan sama sekali jaminan bagi dirinya untuk selamat. Dilahirkan dari air bermakna dilahirkan secara jasmani. Dan makna semacam ini dibenarkan dengan bagaimana Nikodemus meresponnya dalam sebuah pengertian yang jasmaniah juga sifatnya, dalam ayat 4, inilah tanggapan Nikodemus :" Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Ini adalah tanggapan Nikodemus terhadap pernyataan Yesus dalam ayat 3, Yesus mengatakan bahwa dia harus dilahirkan kembali! Respon Nikodemus memang tepat, maksudnya memang apa yang ditetapkan oleh Yesus adalah mustahil untuk dilakukan oleh manusia, dan apa yang ditetapkan oleh Yesus adalah hal yang melampaui pengertian manusia. Yesus kemudian meneruskan penjelasannya sebagai berikut dalam ayat 5 :" jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah," Bagi Nikodemus masuk kedalam kerajaan Allah dengan dilahirkan dari air dan Roh adalah hal yang tak dapat dipahami. Baginya, sebagai seorang pemimpin agama Yahudi, pengajar agama, dia percaya bahwa dengan mematuhi dan menjalani sepenuhnya ketetapan Tuhan dan kelahirannya sebagai orang Yahudi ( bangsa pilihan) akan membuatnya secara otomatis masuk kedalam kerajaan Allah . Pada ayat 7, Yesus mengatakan kepada Nikodemus bahwa dia tidak perlu heran. Yesus terlihat jelas menyatakan bahwa orang-orang yang masuk dalam kerajaan Allah adalah: hanyamereka yang telah dilahirkan dari Roh. [istilah kerajaan Allah dan kerajaan surga adalah dua terminologi yang muncul dalam injil. Kedua istilah ini juga merupakan sinonim seperti yang terlihat dalam Matius 19:23-24. Markus dan Lukas menggunakan istilah "Kerajaan Allah", sementara itu Matius menggunakan istilah "kerajaan surga," dan jelas kedua istilah ini merujuk hal yang sama, What is thedifference between the Kingdom of God and the Kingdom of Heaven?], bukan seperti apa yang dipahami oleh Nikodemus. Bagi Yesus, apa yang telah dimiliki dan dilakukan Nikodemus,kebaikannya, keteladanannya, dan posisi dia sebagai pengajar Israel, sama sekali tidak memadai untuk seseorang dapat masuk kedalam kerajaan Allah. Yesus bahkan meneruskan dialognya dengan Nikodemus, dengan sebuah pernyataan yang senilai dengan apa yang Yesus deklarasikan dalam Yohanes 5:24. Dalam Yohanes 3:13, Yesus kembali berbicara mengenai sorga dan dirinya yang berasal dari sorga, dan apa tujuan kedatangannya dari sorga. Inilah tujuan kedatangannya dari sorga : Yoh 3:15-18 (15)supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal (16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.(17) Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.(18) Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Singkatnya Yesus seperti ingin mengatakan kepada Nikodemus, jika engkau memercayai pemberitaan kedatangan Mesias dalam Perjanjian lama, maka kala engkau bertatap muka dengan Mesias yang telah lama dinantikan, maka engkaupun harus percaya kepada Dia yang telah datang, sama seperti engkau percaya kepada dia yang telah dijanjikan akan datang dalam kitab para nabi - Mesias yang telah dijanjikan akan datang. Jika demikian, maka Nikodemus pasti TIDAK BINASA, TIDAK DIHUKUM dan dengan demikian PASTI HIDUP KEKAL!
Dengan kata lain, kepada Nikodemus , Yesus mengungkapkan fundamental-fundamental yang teramat bersentral pada dirinya sendiri, mengacu pada Yohanes 3:15-18: 1.Hanya setiap orang yang percaya kepada diri-Nya, maka beroleh HIDUP KEKAL Yesus mendeklarasikan dirinya sebagai DETERMINATOR ATAU PENENTU ABSOLUT dalam sebuah kemutlakan yang tidak dapat direduksi oleh kebaikan, perbuatan baik, keunggulan karakter bahkan keteladanan seseorang, entah dia seorang Kristen atau bukan.
Yesus menyatakan, jika manusia ingin HIDUP KEKAL, TIDAK BINASA, TIDAK DIHUKUM maka SETIAP orang HARUS percaya kepada YESUS, sang Mesias yang telah datang, jika tidak maka PASTI BINASA. Jika PASTI BINASA bagaimana bisa kita berkata orang baik, orang dengan teladan moral yang unggul dapat kita katakan dapat selamat, dapat masuk surga tanpa perlu percaya kepadaYesus? Apa yang pokok dari dialog antara Yesus dan Nikodemus? Bagi Yesus, percaya kepada diri-Nya adalah hal esensial tanpa dapat ditawar sama sekali. Dan percaya kepada Yesus bukanlah terkait "pengetahuan akan Yesus", bukan soal kecerdasan, tetapi menjadi percaya kepada Yesus adalah sebuah peristiwa ajaib yang terjadi pada diri seorang manusia yang menjadi percaya ( bacalah Yohanes 3 :3-10).Menjadi percaya kepada Yesus agar PINDAH DARI MAUT KE HIDUP sebagaimana yang Yesus katakan dalam Yohanes 5:24, jelas mustahil dilakukan manusia, dan hanya dapat dilakukan oleh Tuhan. Dan pada Yohanes 3: 15-18, Yesus menegaskan bahwa: agar setiap manusia dapat HIDUP KEKAL, pastilah setiap manusia itu HARUS TIDAK DIHUKUM, HARUS TIDAK BINASA. Dan untuk menghindari TIDAK DIHUKUM dan TIDAK BINASA agar HIDUP KEKAL, maka setiap manusia harus percaya kepada Yesus. Apakah perkataan Yesus ini memiliki dampak pada seluruh umat manusia tanpa kecuali? Ya! Sebab dia adalah sang Firman yang datang ke dunia dalam wujud manusia. Ketika Yesus lahir di Bethlehem dia datang untuk seluruh dunia dan memberikan implikasi kepada seluruh dunia tanpa kecuali!
Apakah anda demikian?Renungkanlah apa yang hendak anda utarakan dari atas mimbar dalam khotbah natal anda, jika bengkok dari apa yang Yesus katakan maka Bapa sedang memandang anda dengan sangat tajam! Semoga gereja masih menggaungkan gema suara abadi yang telah dikumandang oleh Yesus sendiri 2000an tahun lampau, dan bukannya membengkokkan atau membungkamkannya, agar nampak tidak sempit, intoleran dan kuno! Ini bukan soal kuno atau bukan, toleran atau intoleran, apalagi modern atau kuno. Ini adalah menyatakan kebenaran yang diucapkan oleh Yesus yang bukan manusia SAJA, kecuali anda bukan Kristen, maka dapat dipahami untuk menilai semua perkataan Yesus adalah sampah. S E L E S A I *** |
You are subscribed to email updates from Anchor of Life Fellowship To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment