TUHAN ADALAH GEMBALAKU (2) |
Posted: 23 Dec 2013 10:00 AM PST Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Desember 2013 - Baca: Yohanes 10:11-21 "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;" Yohanes 10:11 Daud menyadari bahwa dirinya tak ubahnya seperti domba: lemah tak berdaya, tidak bisa menjaga diri sendiri, memiliki rasa takut namun keras kepala, mudah sekali lari dan memberontak sehingga rentan untuk tersesat. "Aku sesat seperti domba yang hilang, carilah hamba-Mu ini, sebab perintah-perintah-Mu tidak kulupakan." (Mazmur 119:176). Dalam keadaan demikian kehadiran seorang gembala sangat dibutuhkan. Bersama dengan gembala, domba dikelilingi dengan berkat, segala kebutuhannya terpenuhi. Daud mengakui bahwa Tuhan adalah gembala yang baik. Sebagai gembala yang baik Tuhan akan membuat kita tidak berkekurangan sesuatu apa pun, bahkan Ia mau menerima kita apa adanya, menjaga, menopang, menolong dan menyatakan kasihNya setiap saat. Dengan penuh kesabaran Ia menuntun dan memandu kita, sehingga "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4). Gembala yang baik selalu berjalan di depan, kemudian domba-dombanya akan mengikutinya. "Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya." (Yohanes 10:4). Selain itu, di tangan gembala selalu ada gada dan tongkat. Gada berfungsi menghajar dan membunuh binatang buas yang hendak mengganggu dan memangsa domba. Sedangkan tongkat berfungsi memukul dengan pelan bokong domba-domba yang sedang berlarian, memberontak dan bergerak menjauh dari gembala atau sedang ke luar dari jalur. Pukulan ini tidak keras tapi terasa sakit juga dengan tujuan mendisiplinkan mereka. Atau tongkat dikalungkan ke leher domba dengan tujuan menarik si domba agar kembali ke barisan atau rombongan, sebab jika domba berjalan sendiri dan tercerai dikhawatirkan akan tersesat dan kemungkinan besar akan menjadi mangsa binatang buas. Memang tongkat didikan Tuhan itu terasa tidak nyaman dan sakit bagi daging kita, tapi semuanya mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan adalah Jehovah Rohi, Dia adalah Gembala dan kita adalah domba-dombaNya. Sebagai Gembala yang baik Dia tahu yang terbaik bagi kita. |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Air Hidup To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment