DILARANG MEMANCING! |
Posted: 22 Dec 2013 09:00 AM PST
Baca: Mikha 7:14-20 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. (Mikha 7:19) Bacaan Alkitab Setahun: Saat berlibur di desa, Andi membantu kakek menjaga kawanan bebek. Kakek memperlengkapinya dengan umban berisi peluru bulatan-bulatan tanah kering untuk menggiring bebek ke arah yang diinginkan. Suatu ketika, Andi menggunakan peluru tanah untuk menghalau bebek yang nakal, agar kembali ke dalam kawanan. Naas, mungkin karena ia terlalu keras melontarkannya, seekor bebek terkena kepalanya dan tewas. Dengan cemas Andi mendatangi bebek sial itu, kemudian segera menguburnya di dalam lumpur. Ia berharap tidak ada orang yang mengetahui kejadian itu. Namun, rupanya Rio, sepupunya, melihatnya dari kejauhan. Rio menggunakan rahasia itu untuk memeras Andi agar mentraktirnya. Berulang-ulang. Sampai Andi tidak tahan lagi sehingga ia memberanikan diri untuk mengakuinya kepada kakek. Kakek memaafkan kesalahannya, dan Andi terbebas dari gangguan Rio. Banyak orang mengalami nasib yang lebih parah dari Andi: tercengkeram oleh bayang-bayang kesalahan pada masa lalu. Mereka terbelenggu oleh dosa yang mereka lakukan, dan terus berkubang dalam perasaan bersalah. Seruan Nabi Mikha tentu menjadi penghiburan yang membangkitkan semangat hidup mereka. Suatu gambaran tentang pengampunan yang paripurna dan tuntas. Seperti dikatakan Corrie Ten Boom, "Ketika saya mengakui dosa kepada Bapa, Yesus Kristus membasuhnya dalam darah-Nya. Dosa itu kemudian dilemparkan ke tubir laut yang paling dalam dan di situ dipasang tanda: DILARANG MEMANCING!" Sudahkah Anda menyambut pengampunan-Nya yang begitu besar itu?—PRB SEKALI ALLAH MENGAMPUNI DOSA, Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
Posted: 21 Dec 2013 09:00 AM PST
Baca: Yesaya 49:14-21 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. (Yesaya 49:15) Bacaan Alkitab Setahun: Sebagai orangtua, kadang saya terintimidasi dengan nasihat bahwa orangtua harus mendidik anaknya bukan hanya dengan perkataan, namun juga dengan teladan. Tentu saya ingin menjadi teladan, namun tidak sedikit cara hidup saya yang tidak patut diteladani. Bagaimana menyikapinya? Untuk menggambarkan kesetiaan Allah, Yesaya antara lain membandingkan kasih Allah dengan kasih ibu. Ibu atau orangtua berpotensi melukai dan bahkan meninggalkan anak kandungnya, tetapi Allah tidak akan pernah meninggalkan umat-Nya. Mengapa kita tidak menggarisbawahi fakta ini dalam pengasuhan anak? Matthew Sims, dalam blog Grace for Sinners, bercerita bagaimana ia berjanji kepada anaknya. Anaknya berulang-ulang menagih janji itu. Karena belum dapat menepatinya, ia berkata, "Ayah mengasihimu dan, saat ayah berjanji, ayah akan berusaha keras untuk menepatinya. Namun, siapa coba yang tidak pernah melanggar janji? Tuhan. Sekalipun ayah sudah berusaha sebaik mungkin, bisa saja terjadi hal-hal yang tak terduga. Namun, tidak ada yang dapat menggagalkan rencana Tuhan. Dia merancangkan segala sesuatu dan memegang kendali atas segala situasi." Cara yang inspiratif! Dengan itu, anak diarahkan untuk memandang bukan kepada manusia, melainkan kepada Tuhan, dan mengandalkan kedaulatan-Nya. Anak juga melihat bahwa orangtuanya cukup rendah hati untuk mengakui kelemahannya dan bersedia berpaling kepada anugerah Tuhan untuk mengatasi kelemahan itu. Ini teladan yang bakal sulit dilupakan anak, bukan?—ARS TELADAN TERBAIK YANG DAPAT DIBERIKAN ORANGTUA: Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian® To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment