Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus? - 3 |
Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus? - 3 Posted: 18 Dec 2013 05:33 AM PST Oleh : Martin SimamoraApakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus?
Bacalah lebih dulu bagian 3 Sekalipun Yesus Kristus sendiri mengatakan demikian, namun menjawab "tidak" atas pertanyaan "Apakah orang baik masuk surga, meskipun bukan seorang yang diselamatkan oleh Yesus? Akan terdengar sangat sempit, sangat tidak menghargai nilai kebaikan yang dimiliki seseorang, dan kejam apalagi menyangkut seorang tokoh dengan ketokohan yang dihargai dunia misalnya. Namun mengacu pada pernyataan Yesus dalam Yohanes 5:24, jelas bahwa persoalan masuk surga atau tidak, dapat dipastikan mustahil diupayakan oleh manusia termasuk perbuatan baik dan kebaikannya. Ini mengacu pada: MENDENGAR PERKATAAN YESUS DAN PERCAYA PADA BAPA YANG MENGUTUS YESUS, dan satu hal yang membuat PASTI bahwa manusia MUSTAHIL untuk dapat masuk ke surga tanpa memiliki sebuah relasi yang khusus (beriman kepada-Nya) adalah fakta yang AKAN DAN PASTI terjadi jika seseorang menjadi beriman pada Yesus, yaitu : SUDAH PINDAH DARI MAUT KEDALAM HIDUP . Pindah dari maut ke hidup adalah mustahil terjadi melalui perbuatan baik atau kebaikan anda, namun tidak mustahil bagi Yesus untuk mengakibatkannya. Inilah kunci pemahaman yang harus saya dan anda dan siapapun miliki, atau dengan kata lain saya dan anda harus paham terlebih dahulu bahwa saya dan anda mati secara rohani walau anda itu baik, hebat, cerdas, tokoh keadilan, teladan kebaikan. Matinya anda (akibat dosa) membuat semua itu sia-sia dihadapan Tuhan, tidak bernilai apapun! Pernyataan Yesus ini secara tegas dan gamblang hendak menyatakan bahwa manusia tanpa Yesus dan karya penyelamatan yang dikerjakan-Nya adalah mustahil untuk memiliki akses ke surga, mustahil untuk keluar dari maut dan memiliki hidup. Bahkan Yesus menegaskan status pindahnya anda dari maut kedalam hidup bukan sebagai yang AKAN terjadi, tetapi SUDAH! Apakah pernyataan Yesus ini masih bernilai kuat dan memiliki kredibilitas yang tidak dapat diganggu gugat sehingga orang Kristen HARUS TUNDUK TOTAL? Mari kita tinjau bersama dalam sebuah perspektif yang dikemukakan oleh Yesus Kristus sebagaimana Alkitab saksikan. PERKATAAN & PERBUATAN YESUS BERASAL DARI BAPA Walaupun kebanyakan orang Kristen mengakui bahwa Yesus adalah Juru selamatnya dan Tuhan, bahwa Yesus adalah Juru Selamat yang telah menebus-Nya, dan menyadari dirinya atau orang Kristen itu lahir ribuan tahun setelah Yesus meninggalkan dunia ini-naik ke surga. Namun dalam prakteknya penghargaan terhadap Yesus Kristus dan apa yang telah Dia lakukan dapat dikatakan tidak kosisten, jika terlampau keras untuk dikatakan adalah basa-basi atau omong kosong belaka. Terdapat orang Kristen yang tak sanggup menjunjung perkataan teramat berani dan pada sejumlah pihak dinilai angkuh (?), bahkan berani mengajarkan : orang dapat selamat, dapat menjadi warga sorga (ini berarti lepas dari hukuman kekal, tidak turut dihukum, memiliki hidup) tanpa perlu sama sekali dia beriman kepada Kristus, asalkan dia baik, asalkan dia memiliki kebaikan-kebaikan yang unggul, dan kadang diimbuhkan "bahkan orang Kristen sendiri belum tentu dapat sebaik, sekualitas, atau seunggul orang non Kristen." Sebuah cara pandang yang berlawanan dengan Yesus. Membuat Yesus terlihat amat picik, sempit dan kuno. Apakah kebenaran yang Yesus ungkapkan bernilai sedemikian kekal dan yang terutama, terjamin KEBENARANNYA? Atau dengan kata lain, apakah kebenaran yang diungkapkan Yesus bukan firman Allah atau ya adalah firman Allah? Alkitab menyatakan bahwa mendengarkan kebenaran yang diperkatakan oleh Yesus adalah sama dengan mendengarkan firman Allah. Dengan kata lain kebenaran yang diungkapkan oleh Yesus adalah Firman Allah sendiri! Bagaimana bisa? Berikut ini adalah beberapa poin krusial dan strategis yang perlu dicermati dan dipahami oleh setiap orang yang mengaku Kristen sebelum secara berani memorak-morandakan perkataan Yesus pada Yohanes 5:24 (dan semua perkataannya yang sejenis) yang terlihat sempit, picik dan kuno itu.
1. Apa yang telah dilakukan Yesus berdasarkan apa yang telah dilihatnya pada Bapa.
2. Apa yang telah dikatakan Yesus berdasarkan apa yang telah didengarkan dari atau telah diperintahkan Bapa
Tetapi, jikapun anda masih meragukan relasi antara Yesus Kristus dengan Bapa sebagai sebuah hubungan yang tidak kokoh dan meragukan sehingga perkataan Yesus Kristus tidak dapat diklaim juga sebagai apa yang Bapa setujui, maka perhatikanlah fakta-fakta ilahi ini: 1.Yesus didalam Bapa dan Bapa didalam Yesus
2. Yesus dan Bapa Saling Mengenal Satu sama Lain
3. Yesus dan Bapa adalah Satu
Perlu diperhatikan bahwa pada saat Yesus mengatakan bahwa dirinya dan Bapa adalah satu merupakan sebuah pernyataan yang teramat sulit dimengerti sebagai kebenaran, malahan dianggap sebagai penghujatan dan menimbulkan kemarahan yang sangat emosional dan berujung pada aksi kekerasan : "Yesus dilempari dengan batu" (Baca Yohanes 10:31) Pernyataan Yesus bahwa Dia dan Bapa satu, bahwa apa yang dia katakan dan ucapkan berasal dari Bapa, telah menimbulkan : tudingan bahwa Yesus menghujat yang disertai kemarahan dan tindak kekerasan terhadap Yesus:
Yesus Kristus bahkan memberikan indikasi mengenai siapa dia sebenarnya melalui perbuatan dan perkataannya, perhatikan perkataan Yesus berikut ini dalam Injil Yohanes:
tujuannya agar mereka mengetahui dan mengerti bahwa Bapa didalam Yesus dan Yesus didalam Bapa, demikian pungkas Yesus masih dalam ayat 38 ini. Dan sekali lagi, setelah melempari dengan batu, kini mereka berupaya menangkap Yesus akibat perkataan Yesus yang demikian berani dan lancing di mata mereka :
Nah, dari penyajian ayat-ayat yang menunjukan siapakah Yesus Kristus maka kita dapat memahami bahwa Yesus menekankan hubungannya dengan Bapa yang dalam pandangan orang-orang Yahudi terlampau tinggi, terlampau agung, terlampau berani untuk seorang manusia menglaim kedekatan yang tidak terbayangkan itu. Konsekuensi logis dari perkataan-perkataan Yesus [yang memicu kecaman bahwa Yesus melakukan penghujatan, menimbulkan amarah besar sehingga Yesus dilempari batu] adalah bahwa semua perbuatan dan tindakannya adalah selaras, seharmoni atau tidak ada sama sekali tidak ada kemungkinan sekecil apapun dari perbuatan dan perkataan Yesus dapat salah, dapat keliru, dapat melampaui otoritasnya dalam pandangan Bapa! Bapa menyetujui setiap perbuatan dan perkataan Yesus. Sehingga kalau anda mengajukan keberatan, sanggahan , bahkan menuding perkataan Yesus pada Yohanes 5:24 sebagai sempit, tidak pantas, picik, berlebihan sama saja dengan menudingkannya kepada Bapa! Beranikah anda mengatakan kepada Bapa bahwa apa yang dikatakan Yesus dalam Yohanes 5:42 adalah sempit, tidak pantas, keliru? Beranikah anda mereduksi kebenaran yang dibawa oleh Yesus, sementara Yesus mengaskan apa yang Dia katakana bersumber dari Bapa? Beranikah anda melempari Yesus dengan batu-batu? Tetapi apakah selesai sampai disini? Kebanyakan pengagum perbuatan baik dapat membuat seseorang masuk ke surga, dapat menjadi waga sorga sehingga dalam hal ini konsekuensi logisnya adalah : walau anda tidak percaya kepada Yesus Kristus, anda memiliki hidup kekal, tidak turut dihukum, dapat pindah dari dalam maut kepada hidup TANPA PERLU PERCAYA PADA YESUS, seperti yang diutarakan Yesus dalam Yohanes 5:24 Maka pertanyaan krusial yang bernilai untuk saya angkat adalah : Mengapa Perbuatan Baik menjadi demikian Sentral sehingga kemilaunya dapat memburamkan KEABSOLUTAN YESUS sebagai JURU SELAMAT dan MEMBURAMKAN PERKATAAN YESUS DALAM YOHANES 5:24 yang menjadi jangkar artikel ini. PESONA PERBUATAN BAIK Vs FAKTA MANUSIA YANG MATI DALAM PANDANGAN YESUS DALAM YOHANES 5:24 Semua orang, percaya bahwa orang mati tidak dapat berbuata apapun. Tidak ada mayat yang dapat berbicara, berjalan atau berbuat baik. Mayat menyebarkan bau busuk, manusia yang mati harus segera dikuburkan dan lazimnya manusia akan memperlakukan orang mati dengan menguburkannya secara patut. Namun anehnya, ada orang-orang Kristen yang berpikir bahwa "mayat" atau manusia yang dinyatakan Yesus sebagai mati dalam Yohanes 5:24, pun dapat berbuat baik, dapat memiliki kebaikan TANPA MEMERLUKAN TINDAKAN YESUS MEMINDAHKANNYA DARI DALAM MAUT KE HIDUP. Orang-orang Kristen semacam ini percaya bahwa dalam maut orang-orang dapat berbuat baik, tidak masalah, toh kita masih dapat berpikir, kita masih dapat membedakan mana yang baik dan benar, saya bahkan dapat memiliki kualitas kebaikan yang mungkin melampaui orang-orang Kristen unggulan sekalipun. Dalam hal ini, sayapun mengakui memang semua manusia yang tidak diselamatkan Yesus, tetap memiliki kemampuan rasional, memiliki pertimbangan pada pikiran dan nuraninya. Bagi saya pribadi, ada 2 kemungkinan mengapa ada orang-orang Kristen yang demikian beraninya tidak menggubris pernyataan Yesus dalam Yohanes 5:24;
Saya tidak akan mengulas poin satu, sebab saya menilai jawabannya telah tersedia pada bagian-bagian sebelumnya. Saya akan membidik poin dua dengan menyajikan sebuah perspektif yang menunjukan bahwa kala orang-orang Kristen mengukurkan atau menyandarkan bagaimana kekristenan itu seharusnya berdasarkan perilaku orang-orang Kristen adalah sebuah upaya yang tidak hanya konyol, tetapi membungkam Kristus dalam sebuah cara yang amat lancang! Beranikah saudara membungkam Kristus? Apakah anda punya Kuasa dan otoritas untuk membungkam Kristus sementara Kristus saat dibumi mengatakan bahwa Yesus ada didalam Bapa dan Bapa didalam Yesus? Saya berharap anda menjawabnya dengan berhati-hati sekali. Menimbang Orang-Orang Yang Diselamatkan Kristus Vs Yang tidak diselamatkan, dengan Timbangan Perbuatan Baik
Berangkali, contoh-contoh semacam ini terlampau keras. Baiklah, mari kita masuk kedalam dunia kerja. Dalam dunia kerja, sangat mungkin kita temukan pekerja-pekerja Kristen bukanlah orang-orang berforma unggul, atau lebih buruk lagi bisa jadi mereka adalah pemalas, berdedikasi rendah,pencuri atau penggelap uang perusahaan. Sebaliknya mereka yang bukan Kristen adalah manusia-manusia pekerja unggulan, jempolan, dan tidak hanya dalam performa kerja, bahkan dalam karakter dapat saja mereka mengungguli orang Kristen sebab mereka tidak mencuri atau menggelapkan uang perusahaan atau menyalahgunakan fasilitas perusahaan. Dan saya atau siapapun juga dapat menyajikan lebih banyak lagi situasi-situasi yang menyudutkan Kekristenan dalam cara seperti ini. Dalam hal ini penulis tidak membantah, bahkan menyatakan memang dalam banyak hal, demikianlah realitanya! Oh... belum lagi skandal-skandal gereja yang memalukan. Skandal seks yang melibatkan pendeta, pengurus atau pengerja gereja, skandal keuangan dalam gereja, dan berbagai macam perlilaku busuk yang dapat anda temukan, tuduhkan, buktikan berserakan, ya berserakan sebab terlampau mudah untuk ditemukan ada digereja. Semua ini adalah fakta! Tetapi apakah ini adalah fakta yang harus sedemikian kemilaunya sehingga menguburkan kebenaran yang diungkapkan Yesus dalam Yohanes 5:24? Sebelum kita mencoba menjelejahinya, mari kita lihat dulu sebuah kasus unik yang menggambarkan fakta-fakta negatif atau bahkan busuk pada orang-orang yang mengaku Kristen, mengaku telah diselamatkan, mengaku memiliki jaminan ke surga karena apa yang telah dilakukan Yesus baginya. Mohandas Karamchand Gandhi , seorang tokoh terkemuka dan pejuang kemerdekaan nasionalisme India yang kala itu dijajah oleh pemerintah Inggris, pun memberikan sebuah komentar yang hingga kini masih menggema terkait kebrengsekan orang-orang Kristen ( tentu ini dapat diduga dipicu oleh penjajah Inggris yang mana dikenal sebagai negara Kristen ) dengan mengatakan : "I like your Christ, I do not like your Christians. Your Christians are so unlike your Christ." "Saya suka Kristusmu, Saya tidak suka orang-orang Kristenmu. Orang-Orang Kristenmu sangat tidak seperti Kristusmu." Saya tidak melakukan sebuah ulasan mendalam atas perkataan Gandi tersebut, tetapi saya mencoba memotret pesan besar dibalik pernyataan ini. Pertama "Saya suka Kristusmu." Gandi dikenal dengan perjuangan tanpa kekerasan dalam semua aspek dalam melawan penjajah Inggris (dianggap representasi Kristen) melalui "non violence civil disobedience" atau "pembangkangan sipil tanpa kekerasan." Kalau saya melakukan perbandingan yang sangat sederhana ini terhadap pembangkangan pemerintah penjajah maka Gandhi semestinya membenci, bahkan sangat amat membenci Yesus dan tidak akan lagi sanggup mengatakan "Saya suka Kristusmu". Saya hanya akan mengambil sebuah contoh yang konteksnya persis sama antara Yesus dan Gandi. Secara sederhana baik Yesus dan Gandhi adalah tokoh harapan masyarakatnya. Yesus adalah tokoh yang diharapkan menjadi pembebas Israel yang sedang dijajah imperium Roma. Sementara Gandi adalah tokoh harapan pembebas India yang sedang dijajah Imperium Inggris. Saya dalam hal ini mengajukan: Kasus Pajak. Salah satu wujud gerakan "pembangkangan sipil non kekerasan" yang diusung oleh Gandhi adalah tidak membayar Pajak Tanah dan pada tahun 1930, Gandi memimpin sebuah gerakan penentangan Pajak Garam yang diberlakukan penjajah Inggris melalui sebuah gerakan masa yang besar ,melakukan long march sejauh 400 Km yang dikenal sebagai Dandi Salt March (jika anda ingin mengetahui latar belakang dan apakah pajak garam ini, bacalah di sini ). Gandhi menggalang gerakan politik dengan menggunakan pengaruhnya yang besar untuk menggalang perlawanan terhadap pemungutan pajak oleh penjajah. Bagaimana dengan Yesus? Dimana pada saat dia ada di bumi, Israel dalam penjajahan imperium Romawi, dan juga memungut pajak. Apakah Yesus menggalang gerakan politik dengan menggunakan pengaruhnya yang besar (bahkan saya percaya pengaruh Yesus dengan demonstrasi mujizat-mujizatnya lebih hebat sebab saat itu orang Yahudi sudah lama menantikan Mesias yang akan memulihkan kerajaan Daud) untuk menentang pungutan pajak penguasa Roma terhadap bangsanya sendiri, Yahudi? Jawabnya : Tidak, bahkan tidak sama sekali, dan tidak ada niatan sama sekali. Lebih konyolnya lagi, berangkali jika mengacu pada pandangan Gandhi dalam konteks yang sama ini," apa yang Yesus lakukan dan perintahkan terkait pungutan pajak oleh penjajah atas kaumnya yang terjajah sungguh amat sinting dan menusuk relung hati. Yesus duduk makan bersama dengan antek-antek Roma yang memunguti pajak, bahkan Yesus perintahkan BAYARLAH! Mari kita lihat Yesus:
Kalau Gandhi menggalang masa dan melakukan gerakan politik melawan penjajah Inggris, termasuk dalam melawan pungutan pajak oleh penjajah. Maka Yesus sebaliknya, memerintahkan pada orang Yahudi,kaumnya sendiri, untuk membayar pajak kepada Kaisar penguasa Roma ( jika anda tertarik untuk mengetahui penjajahan Roma bacalah di sini) Saya dapat dengan yakin mengatakan bahwa Gandhi tidak benar-benar mengenal Yesus yang Alkitab saksikan. Saya yakin ketika dia mengatakan "Saya suka Kristusmu," dia sedang menyukai Yesus berdasarkan konsepnya sendiri, bukan menurut Alkitab. Dan kalau anda mempelajari Injil, maka kita tahu sekali Yesus tidak pernah melakukan oposisi terhadap penjajah kaum bangsanya sendiri, bahkan ketika Dia naik ke surga, Israel tetap dalam penjajahan imperium Roma. Kedua, "Saya tidak suka orang-orang Kristenmu." Orang-orang Kristen yang dilihat oleh Gandhi adalah penjajah bangsanya, paling tidak. Dan kekristenan yang direpresentasikan penjajah Inggris MELALUI PERILAKU tentu saja amat buruk. Misal dan pasti memungut pajak yang sangat berat atas rakyatnya. Kita sudah lihat bahwa Yesus tidak melawan penjajahnya. Yesus meminta bangsanya untuk membayar pajak kepada penjajah Roma. Tetapi jika berbincang mengenai PERILAKU ORANG KRISTEN, apakah Gandhi tidak akan tercengang dengan PERILAKU YESUS yang satu ini: Yesus dalam Lukas 11:37-54, mengecam orang-orang farisi dalam cara yang amat kasar. PERILAKU YESUS ADALAH PERILAKU KASAR BAHKAN UNTUK STANDAR ETIKA MODEREN DI MASA KINI. Yesus mengecamnya sebagai : BODOH (ayat 40), dan Yesus mengucapkan 6x CELAKA kepada mereka! Dalam Kasus yang sama, Matius memberikan deskripsi yang lebih tajam, Matius 23:1-36 . Matius mencatat Yesus mengucapkan : Celaka (8x), orang munafik (ay 13,14,15,23,25,27,29), pemimpin buta (ayat 16,24)orang-orang bodoh (ay 17), orang-orang buta (ay 17,19,26), ular-ular (ay33), keturunan ular beludak (ay 33.) Yesus tidak melontarkan kata-kata kasar itu satu-dua kali. Misal dia menuding munafik setidaknya 8 kali menurut Matius, Celaka sebanyak 8 kali, bahkan perkataan yang menghina seperti : pemimpin buta sebanyak 2 kali, orang buta sebanyak 3 kali, dan tentu saja ini yang amat menyakitkan bagi orang-orang farisi yang sangat dihormati posisinya, Yesus menuding mereka : ular-ular, keturunan ular beludak! Masihkan Gandhi akan mengatakan "Saya suka Kristusmu?. Tentu saja saya tidak hendak mengatakan bahwa ini adalah basis pembenaran bagi orang Kristen untuk memiliki perkataan yang semacam ini. Seperti saya sajikan sebelumnya bahwa apapun yang Yesus lakukan dan katakan adalah Berasal dari BAPA! Tidak ada hal yang terkait KEBENARAN termasuk KEBENARAN YANG MEMAHITKAN INI adalah sebuah kesalahan, sebab Yesus katakan bahwa Dia ada didalam Bapa dan Bapa ada didalam Dia! Jadi dengan perspektif yang disajikan Alkitab kita tahu posisi Yesus dalam seluruh pelayanannya di bumi. Nah kalau Gandhi tahu akan hal ini, maka memang wajar bagi Gandhi untuk mengatakan "saya tidak suka dengan orang-orang Kristenmu," sebab dalam banyak hal, orang-orang yang mengaku Kristen telah jatuh dalam perilaku hidup berkubang dosa dan dalam hampir setiap aspek hidupnya. Namun untuk menjadikan hal ini sebagai TITIK PEMBENARAN bagi Gandhi untuk menghalanginya menjadi seorang Kristen adalah keliru besar, sebab TIDAK BENAR perilaku orang yang disebut atau mengaku KRISTEN adalah REFLEKSI SEJATI Pengajaran YESUS atau IMAN KRISTEN. Tetapi saya dapat memahami bahwa perilaku buruk orang yang mengaku Kristen dapat menjadi batu sandungan. Namun juga KELIRU menyimpulkan bahwa dikarenakan ada orang-orang bukan Kristen yang berperilaku jauh lebih baik bahkan unggul, maka mereka lebih dari layak masuk ke surga, menimbang orang-orang Kristen yang tidak seunggul mereka karakternya, sehingga dikatakan dapat masuk surga. Jika ini cara pandangnya, maka ini tidak hanya MEMBUNGKAM YESUS tetapi juga MENJADI INJIL BARU yang dapat berbunyi : DILUAR KRISTUS ANDA DAPAT SELAMAT ASALKAN KEHIDUPAN ANDA DIPENUHI DENGAN SEBUAH GAYA HIDUP YANG BAIK- MEMILKI BUAH BERBUAT BAIK.
Seperti telah saya sajikan sebelumnya, Alkitab menyatakan bahwa Yesus saja yang mampu MEMINDAHKAN ANDA DARI MAUT KEPADA HIDUP. Perbuatan baik anda tidak punya kuasa untuk itu. Anda tidak mungkin diperkenan Bapa tanpa YESUS!. Sudah dikatakan oleh Bapa bahwa hanya melalui ANAK, orang tidak turut dihukum :
Perhatikan! Dalam Yohanes 3:16-18, Yesus adalah DETERMINATOR ATAU PENENTU ABSOLUT , dan ini yang menarik : "…Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah, " pada Yohanes 3:18 telah mengindikasikan telah , telah berada di bawah hukuman. Hal ini sebuah keadaan yang sama pada Yohanes 5:24 :
Keadaan sudah dipindahkan dari dalam maut ke dalam hidup merupakan kontras sebaliknya bagi telah berada di bawah hukuman. Orang-orang Kristen yang berpandangan bahwa tanpa Yesus orang dapat selamat , asalkan orang itu memiliki kualitas hidup yang unggul dalam karakter, yaitu perbuatannya baik, memiliki kebaikan, memiliki keteladanan yang baik. Ini seolah, dalam benak orang-orang Kristen kelompok ini, bahwa kehidupan orang Kristen itu adalah kehidupan yang abstrak atau seolah kehidupan orang Kristen itu tidak membawa perubahan, seolah Yesus Kristus tidak peduli pada dosa atau dengan kata lain Yesus memberikan pesan kepada murid-murid bahwa kamu sudah bebas dari hukuman maka kamu bebas untuk lakukan apa saja termasuk BERKUBANG DALAM dosa, sebab kamu tidak lagi dituntut berbuat baik agar selamat. Benarkah demikian? Jawab saya : TIDAK! Mari kita periksa dalam Alkitab, apakah para rasul memiliki impresi demikian dari perkataan Yesus dalam Yohanes 5:24 tadi. Melalui pertanyaan tunggal dibawah ini saya mencoba menyajikan jawaban Alkitab terhadap perihal ini
Hidup orang Kristen adalah hidup oleh ROH. Orang Kristen memberI dirinya dipimpin oleh ROH. Dalam diri orang Kristen yang hidup dan dipimpin oleh Roh, maka dalam diri orang Kristen itu, ROH memroduksi buah-Nya. Inilah tanda orang yang menjadi milik Kristus, yaitu bila ia hidup oleh ROH dan dipimpin oleh ROH. Jadi orang Kristen dapat berbuat baik bukan supaya dia dapat ke surga, tetapi dia hidup demikian sebab dia hidup oleh Roh, dipimpin oleh Roh, sehingga orang Kristen itu mampu menghasilkan buah-buah yang baik, terlihat dan dapat dirasakan oleh semua orang melalui perbuatan yang baik. Semua orang dapat mengatakan orang Kristen oleh Roh adalah orang-orang yang memiliki perbuatan-perbuatan baik sebagai buah hidup yang baru, oleh Roh. Mengatakan bahwa orang-orang diluar Kristus juga memiliki buah-buah hidup yang baik, memang akan terlihat benar dalam pandangan duniawi. Yang membedakannya adalah orang-orang tanpa Kristus tidak hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh, dan bukan milik Kristus. Sehingga dapat dipahami bahwa Yohanes 5:24tidak sama sekali menyatakan bahwa dengan telah BERPINDAHNYA ORANG KRISTEN DARI MAUT KE HIDUP maka dia bebas dan tidak bertanggungjawab akan bagaimana dia hidup bagaikan menyalahgunakan anugerah. Mengatakan demikian justru adalah sebuah dusta dan bukan yang diajarkan Alkitab. Sebaliknyalah yang terjadi " SETELAH SESEORANG BERPINDAH DARI MAUT KE HIDUP MAKA HIDUPNYA OLEH ROH DAN HIDUPNYA DIPIMPIN OLEH ROH, BUKAN HAWA NAFSU. *** |
You are subscribed to email updates from Anchor of Life Fellowship To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment