Hal-hal yang lebih besar dari itu |
Hal-hal yang lebih besar dari itu Posted: 27 Dec 2013 04:58 PM PST Posted on Sabtu, 28 Desember, 2013 by Saat Teduh Baca: Yohanes 1:35-51 Menjelang pemilihan pejabat pemerintahan, calon-calon petahana biasanya sigap melancarkan berbagai program bantuan bagi rakyat, entah dengan fasilitas keuangan negara atau tidak. Tujuannya sederhana, supaya rakyat penerima bantuan beroleh kesan bahwa yang bersangkutan setidaknya "pernah" membantu rakyat. Lucunya, rakyat sendiri sering cukup puas dengan model bantuan seperti ini. Nas hari ini menampilkan sosok yang berbeda seratus delapan puluh derajat. Kesan pertama yang diperoleh para calon murid Yesus ini, khususnya Andreas (41), Filipus (45), dan Natanael (49) sungguh positif. Respons mereka menunjukkan keterpukauan, baik kepada diri Yesus, pengajaran, maupun tindakan-Nya. Namun, apakah hanya sampai di situ? Ternyata tidak. Yesus bahkan menegaskan kepada Natanael bahwa ia akan "melihat hal-hal yang lebih besar lagi daripada itu" (50). Penyataan diri Yesus, yang di sini menyatakan diri melalui dua idiom PL berupa malaikat yang naik-turun di Betel (bdk. Kej. 28:10-17) – di mana secara tersirat Yesus menyatakan diri sebagai "tempat" di mana surga dan bumi, Allah dan manusia, berjumpa, serta sosok Anak Manusia yang apokaliptis yang menerima segala kuasa sebagai raja (bdk. Dan. 7:13-14) – ternyata masih belum selesai. Para murid masih akan melihat serangkaian tanda di pasal 2-12, bahkan kematian dan kebangkitan-Nya serta pemberian Roh Kudus. Tak hanya itu, kelak hal-hal yang lebih besar itupun akan terjadi di dalam karya Tuhan melalui para murid sendiri (Yoh. 14:12). Allah bukan pejabat, dan karya Kristus kita alami bukan hanya saat bertobat. Pertobatan justru merupakan awal pemeliharaan, penyertaan, pendisiplinan, dan pembentukan Allah atas diri kita. Yang diminta dari kita hanyalah keberserahan dan ketaatan. Jangan biarkan karya Allah itu terhalang oleh keyakinan bahwa diri kita sudah sempurna, tak perlu dikritik dan diotak-atik. Percayalah bahwa Allah masih terus berkarya, dan karya-Nya atas diri kita masih belum selesai. Maka kita perlu menyatakan bahwa kita memerlukan pertolongan lebih besar dari Allah, Penolong kita. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Posted: 27 Dec 2013 04:54 PM PST Posted on Sabtu, 28 Desember, 2013 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Lukas 3:21-22, 4:1-13 Tuhan Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di sana, Dia berpuasa dan dicobai. Hal itu berarti bahwa Allah mengizinkan Iblis mencobai Tuhan Yesus untuk memperlihatkan bahwa Tuhan Yesus layak disebut sebagai Anak yang Allah kasihi dan yang berkenan kepada Allah (Lukas 3:22). Bila Allah mengizinkan Tuhan Yesus dicobai, maka Allah juga dapat mengizinkan pencobaan terjadi dalam hidup kita. Dalam kaitan ini kita perlu mengerti bahwa Allah tidak mungkin mencobai siapapun (Yakobus 1:13), tetapi Allah mengizinkan terjadinya pencobaan dengan maksud menguji kemurnian iman kita (1 Petrus 1:7). Setiap orang dicobai oleh keinginan dirinya sendiri (Yakobus 1:14-15) atau oleh iblis. Teladan Tuhan Yesus dalam menghadapi pencobaan itu mengajarkan tiga hal penting: Pertama, kita harus hidup dalam Roh dengan bergantung total kepada Allah dan taat melakukan firman. Walaupun Tuhan Yesus dalam kondisi lapar, namun penuh dengan Roh (Lukas 4:1-2). Hal ini kontras dengan kebanyakan orang yang "penuh" dengan hal-hal fisik dan kepuasan duniawi, tetapi "kosong" akan Roh Kudus. Kedua, kita harus menyembah hanya kepada Allah dengan sepenuh hati. Bila kita ingin memuliakan Allah dalam seluruh aspek hidup kita, kita harus berusaha melakukan kehendak Allah dan mengesampingkan segala keinginan atau tawaran yang bertentangan dengan firman-Nya. Ketiga, kita harus percaya akan kehadiran dan penyertaan Allah. Umat Israel di padang gurun gagal dalam menghadapi ujian iman karena mereka mempertanyakan penyertaan-Nya (Keluaran 17:1-7). Kita harus meyakini bahwa Allah hadir dan menyertai melalui Roh-Nya yang kudus. [ECW] 1 Petrus 1:7 Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment