Kita akan Menemukan Tuhan |
Posted: 15 Dec 2013 06:59 PM PST Ada 3 orang pemuda sedang melakukan perjalanan yang jauh. Mereka membawa banyak perlengkapan dan persediaan makanan. Mereka juga telah melewati padang gurun juga gunung-gunung. Ketika mereka sedang beristirahat di sebuah kedai kecil, si pemilik kedai bertanya: “Kalian hendak pergi kemana?” “Kami sedang mencari Tuhan, Pak. Dan kami akan menemukan-Nya.” “Kalian sudah membuang banyak waktu dan tenaga. Kalian bisa menumukan Tuhan di tempat ini dan juga saat ini.” “Ah, Bapak pasti becanda.” “Aku serius, jika kalian mau, ikutlah aku.” Ketiga pemuda itu pun berjalan memasuki sebuah ruangan kecil di dalam kedai tersebut. Mereka melihat pak tua itu sedang berlutut dan mulai melipat tangan. Ketiga pemuda pun semakin bingung. “Apa yang kau lakukan, Pak?” “Aku mau menemui Tuhan.” “Hanya dengan berlutut dan melipat tangan?” “Ya, tentu saja. Tuhan itu hanya sejauh doa, Nak. Ketika kamu berseru dan berdoa maka Tuhan akan mendengarkanmu,. Dan ketika kamu mencari Tuhan, maka Dia akan membiarkanmu untuk menemukannya.” Ada banyak orang merasa susah untuk menemui Tuhannya. Mereka terlalu sibuk untuk mencari tempat ibadah terbaik atau mulai belajar cara berdoa yang hebat. Mereka mulai sibuk untuk mencari “cara” beribadah, sehingga lupa untuk mencari Tuhan itu sendiri. Tuhan itu tidak terlalu sulit untuk ditemui. Tuhan bisa kamu temui saat ini juga. Mungkin kamu sedang berada di rumah, atau mungkin kamu sedang berada di tempat kerja atau juga sedang berada di tempat makan. Kamu bisa berdoa dan memuji Tuhan di dalam hati, maka seketika itu juga Tuhan akan hadir dalam kehidupanmu. Hadirat Tuhan bisa menjamahmu kapan saja dan di mana saja, ketika kamu mencarinya. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; Yeremia 29:12-13a Kita akan Menemukan Tuhan is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 15 Dec 2013 04:47 AM PST Seorang nenek harus dilarikan ke rumah sakit karena dia menderita serangan jantung. Nenek tersebut sebelumnya sehat-sehat saja sampai pada malam itu dia ditemukan pingsan oleh anaknya. Nenek berada di rumah sakit selama dua hari. Ketika sudah diijinkan pulang oleh dokter, tiba-tiba sang nenek merasa sangat sedih dan menangis. Dokter dan perawat pun terkejut dengan kelakukan nenek dan bertanya, “Kenapa nenek menangis? Apakah nenek tidak mampu membayar taguhan rumah sakit? Nanti kami bisa membantu untuk memberikan keringan.” nenek pun menggeleng, “Bukan tentang biaya perawatan, namun aku sedang menyadari suatu hal. Selama 60 tahun jantungku berdetak dan tak pernah ada yang mengantarkan tagihan.” Kita pun mungkin tak pernah menyadari bahwa kasih Tuhan itu begitu besar dalam kehidupan kita. Ketika ada salah satu organ/anggota tubuh kita yang sedang mengalami sakit, maka kita akan mengeluarkan banyak uang untuk pengobatan. Kita pun saat sehat, sangat menyepelekan untuk mengucap syukur. Cobalah untuk menyukuri apa yang kita miliki. Terkadang kita terlalu memandang kelebihan orang lain sehingga tidak menyadari apa yang ada dalam diri kita. Kita akan menyadari bahwa hal itu sangat berharga ketika kita telah kehilangan. Tuhan Yesus mengijinkan adanya cermin di dunia ini dengan tujuan tertentu yaitu agar kita belajar untuk memandang diri sendiri dan tidak terlalu fokus pada kelebihan orang lain. Karena apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita, itu adalah pemberian yang terbaik. Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah. Pengkotbah 3:13 Sebuah Tagihan is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment