Perspektif yang mempengaruhi hidup |
Perspektif yang mempengaruhi hidup Posted: 22 Dec 2013 03:44 PM PST Posted on Senin, 23 Desember, 2013 by Saat Teduh Baca: Yesaya 66:7-24 Di akhir kitabnya, Nabi Yesaya menatap jauh ke depan pada suatu masa pemulihan bagi Kerajaan Yehuda, Israel, dan juga bagi seluruh umat manusia. Penggambaran langit dan bumi yang baru mencapai klimaksnya dengan penegasan sekali lagi bahwa "seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah" kepada Allah yang benar (23). Kemuliaan Tuhan akan diberitakan di antara segala bangsa sehingga semua orang punya kesempatan untuk bertobat dan menjadi umat-Nya. Melampaui semua itu, Tuhan bahkan menyatakan bahwa Ia akan memanggil orang-orang untuk menjadi "imam-imam dan orang-orang Lewi" (21) dari antara segala bangsa. Padahal sebelumnya, jangankan orang asing, sesama orang Israel pun tidak boleh menjalankan fungsi imam dan orang Lewi. Namun kelak, tidak ada lagi pembedaan. Masalahnya, tidak semua orang mau menerima tawaran yang murah hati dari Tuhan. Ada saja orang yang memilih untuk memberontak terhadap Allah. Namun mereka akan menemui akhir yang tragis sebagai akibat keputusan mereka itu. Tuhan adalah Allah sejati. Melampaui segala gejolak yang ada di hadapan kita, pada akhirnya Dialah yang akan memegang seluruh kuasa atas alam semesta. Yesaya telah menubuatkan kejatuhan Kerajaan Yehuda, karena itu ia perlu mengingatkan bangsanya untuk tetap berpengharapan, hidup taat dan setia kepada Allah yang sejati kendati mereka akan menghadapi segala pencobaan, karena kesudahan dari semuanya telah Tuhan nyatakan dengan jelas bagi semua orang beriman. Umat Tuhan memiliki perspektif yang berbeda karena Tuhan telah menyatakan bahwa akan ada langit dan bumi yang baru, yang berbeda total dari apa yang ada di depan mata. Lalu bagaimana pengetahuan ini mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup kita? Baik sebagai individu, keluarga, maupun gereja, bagaimana pemahaman ini mempengaruhi tiap tindakan dan keputusan yang kita ambil hari demi hari? Dari hal-hal kecil itulah dunia akan melihat bahwa kita berbeda dan mungkin saja dari situ Allah menggerakkan hati mereka untuk menerima-Nya dan menjadi umat-Nya. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Percaya dan Diberkati Oleh-Nya Posted: 22 Dec 2013 03:42 PM PST Posted on Senin, 23 Desember, 2013 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Lukas 1:26-38 Ada perbedaan yang jelas terlihat di antara respons Maria dengan respons Zakharia terhadap kehendak Allah yang dinyatakan melalui malaikat Gabriel. Zakharia tidak percaya bahwa istrinya yang mandul dan sudah tua itu masih bisa hamil dan melahirkan. Ketidakpercayaannya itu membuat ia dihukum dengan menjadi bisu hingga hari lahirnya Yohanes Pembaptis (1:20). Seharusnya Zakharia tahu bahwa dalam Alkitab Perjanjian Lama tercatat kisah tentang Sara yang mandul, tetapi bisa mengandung serta melahirkan di usia lanjut. Sayangnya, Zakharia tidak percaya bahwa Elisabet masih bisa hamil. Sikap Maria berbeda dengan sikap Zakharia. Walaupun pada saat itu tidak ada catatan Kitab Suci tentang seorang perawan yang mengandung karena kuasa dari Allah menaunginya, Maria percaya kepada berita yang disampaikan oleh Gabriel. Dasar dari sikap Maria itu adalah kerendahhatian (1:38) dan keyakinan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah (1:37). Sikap Maria itu membuat ia memperoleh berkat, yaitu dia bisa menjadi ibu yang melahirkan dan membesarkan Mesias. Pada masa kini, banyak orang yang sulit mempercayai bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang menjadi manusia dan lahir melalui Maria, seorang gadis yang belum pernah menikah. Di antara orang Kristen pun, kisah kelahiran Tuhan Yesus itu seringkali diterima begitu saja, namun belum tentu dipercaya sepenuhnya sebagai benar-benar terjadi. Alkitab yang ada di tangan kita sekarang ini dengan gamblang mengungkapkan siapakah Tuhan Yesus itu, yaitu bahwa Dia adalah Allah yang menjadi manusia. Kiranya Tuhan memberikan anugerah-Nya agar para pembaca sungguh-sungguh mempercayai berita agung Natal. Marilah kita datang kepada-Nya dengan merendahkan hati kita dan kiranya Allah memberikan berkat-Nya kepada kita semua. [ECW] Lukas 1:38 Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment