kebenaran sebagai gaya hidup |
Posted: 12 Dec 2013 03:26 PM PST Posted on Jumat, 13 Desember, 2013 by Saat Teduh Baca: Yesaya 61:1-11 Apa yang menjadi kebanggaan kita? Apakah yang kita banggakan adalah hal yang juga akan Tuhan banggakan waktu melihat hidup kita, seperti waktu Ia memandang kepada Ayub dengan bangga (bdk. Ayb. 1:8)? Yesaya menggambarkan bahwa orang-orang Israel yang tengah terpuruk akan dibangkitkan menuju satu keagungan yang baru di dalam Tuhan.Bukan hanya itu, mereka juga akan mengalami suatu masa kemakmuran melampaui apa yang pernah mereka alami sebelumnya. Kita tahu bahwa hal ini tidak menjadi kenyataan dalam kehidupan bangsa Israel yang terus membandel dan memberontak, tetapi Tuhan Yesus lalu mengklaim dimulainya satu era yang baru ketika Ia sendiri datang sebagai "Dia yang diurapi" (1-2, bdk. Luk. 4:18-19). Dalam aspek rohani, Yesaya mengatakan bahwa umat yang dipulihkan ini kemudian akan disebut sebagai "imam Tuhan dan … pelayan Allah." Ada satu gaya hidup tertentu yang diharapkan dari seorang imam dan pelayan Allah. Seorang imam hadir sebagai wakil Tuhan di dunia ini, maka kehidupannya harus mencerminkan karakter dan kepribadian Tuhan sehingga di dalam hidupnya orang melihat Tuhan dan berjumpa dengan-Nya. Ayat 9 menegaskan bagaimana kehidupan mereka akan dilihat bangsa-bangsa sehingga dari apa yang dilihat itu akan muncul pengakuan dari bangsa-bangsa yang belum mengenal Tuhan, bahwa "mereka adalah keturunan yang diberkati Tuhan." Apa yang menjadi ciri khas gaya hidup ini, yang menjadi kebanggaan orang-orang yang dipulihkan dan menjadi sumber puji-pujian dari bangsa-bangsa yang belum mengenal Tuhan? Ayat 10-11 memberi jawabannya: kebenaran. Kebenaran akan menjadi sumber sukacita kita, menjadi jubah dan mahkota kebanggaan kita. Nubuat ini menjanjikan pula bahwa pada "tahun rahmat Tuhan" itu, kebenaran dan puji-pujian yang benihnya telah ditaburkan akan tumbuh "di depan semua bangsa." Kita, sebagai imam dan pelayan-Nya, dipanggil untuk mengambil bagian dalam pekerjaan restorasi yang kolosal ini melalui hidup kita masing-masing. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Posted: 12 Dec 2013 03:23 PM PST Posted on Jumat, 13 Desember, 2013 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Galatia 3 Keselamatan dalam Yesus Kristus merupakan anugerah Allah, yaitu bahwa manusia yang percaya kepada-Nya dibenarkan hanya oleh iman. Perbuatan berdasarkan Hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan. Bagi musuh Paulus, Hukum Taurat lebih tinggi nilainya dari Injil. Oleh karena itu, selain percaya kepada Kristus, orang yang mau diselamatkan harus menjalankan Hukum Taurat. Paulus menjelaskan bahwa orang berdosa dibenarkan di hadapan Allah bukan karena melakukan Hukum Taurat, melainkan karena beriman kepada Yesus Kristus (2:16, 3:11-13). Pembenaran ialah tindakan Allah yang menyatakan orang berdosa yang percaya sebagai orang yang benar di dalam Yesus Kristus. Pembenaran adalah tindakan, bukan proses, dan tindakan ini adalah tindakan Allah yang tidak didasarkan pada sifat atau perbuatan manusia. Dibenarkan oleh iman berarti bahwa orang berdosa yang percaya dinyatakan tidak bersalah dan dosa-dosanya tidak diingat lagi (Mazmur 32:1-2; Roma 4:1-8). Hukum Taurat diberikan agar manusia mengenal apa itu dosa, kemudian menyambut anugerah Allah. Manusia tidak mungkin dibenarkan karena melakukan Hukum Taurat yang menuntut kesempurnaan. Oleh karena itu, manusia membutuhkan anugerah Allah. Keselamatan dalam Yesus Kristus adalah anugerah Allah. Oleh karena itu, untuk dapat diselamatkan, manusia tidak perlu menambah kasih Allah dengan usaha apa pun. Orang berdosa yang percaya kepada-Nya dibenarkan oleh iman, bukan karena melakukan perbuatan apa pun. Kebenaran oleh iman adalah sebuah kesempatan baru yang diberikan Allah kepada manusia yang mati dalam dosa untuk bisa hidup sebagai anak-anak-Nya! [MS] Galatia 3:11 Filed under: Renungan Harian |
Posted: 11 Dec 2013 03:23 PM PST Posted on Kamis, 12 Desember, 2013 by Saat Teduh Baca: Yesaya 60:15-22 Selama masa hidupnya, Yesaya telah menyaksikan Kerajaan Yehuda berangsur-angsur merosot dari puncak kejayaan di bawah pemerintahan Raja Uzia (bdk. 2Taw. 26) hingga masa yang mengenaskan di bawah pemerintahan raja-raja berikutnya. Kehancuran total ada di depan mata, sementara kehidupan rakyat sangat sengsara.Bisa kita bayangkan bahwa rakyat Israel pada masa itu, seperti juga pada masa Tuhan Yesus, mendambakan penyelamatan dan pemulihan keagungan negeri mereka. Nabi Yesaya dalam ayat-ayat yang kita baca hari ini menubuatkan datangnya penyelamatan dan pemulihan itu. Namun, menarik sekali, apa yang Yesaya janjikan bukan seperti apa yang akan ada dalam bayangan banyak orang. Ia menjanjikan sebuah masa "damai sejahtera (syalom) dan keadilan" (17). Ia tidak menubuatkan suatu penaklukan militer seperti pada masa Daud maupun suatu masa kejayaan politik pada masa Salomo. Namun ia menubuatkan satu periode ketika Tuhan memerintah tanpa kekerasan (18). Orang tidak akan bermegah karena kekuatan dan penaklukan yang telah ia lakukan, juga tidak karena prestasi dan kebesaran dirinya; tetapi Allah-lah yang akan menjadi sumber kebanggaannya. Kota Tuhan akan menjadi terang yang menerangi dunia yang gelap, yang akan dihuni oleh orang-orang benar (21).Tuhan sendiri akan menerangi mereka. Tidak ada lagi dukacita, kelaliman, dan kekelaman. Semua akan sirna oleh kehadiran Tuhan. Umat Tuhan akan hidup dengan standar yang berbeda dari dunia. Tuhan memanggil kita untuk hidup dengan pengharapan akan dunia baru, yang memiliki paradigma yang berbeda dari dunia yang kita hidupi. Seperti Nuh yang percaya kepada Tuhan dan membangun bahtera di tengah padang gurun karena mengamini visi yang Tuhan berikan, kita pun Tuhan panggil untuk menunjukkan gaya hidup yang berbeda, sesuai visi yang ditunjukkan oleh Yesaya, yaitu gaya hidup yang cocok bagi seorang yang ditanam oleh Tuhan sebagai "cangkokan … untuk memperlihatkan keagungan-Nya." - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment