Apa Yang Dikehendaki-Nya Adalah Mengikut (Pribadi) Yesus, Bukan Jejaknya! |
Apa Yang Dikehendaki-Nya Adalah Mengikut (Pribadi) Yesus, Bukan Jejaknya! Posted: 16 Jan 2014 06:54 AM PST Oleh : Martin SimamoraApa Yang DikehendakinyaAdalah Mengikut (Pribadi) Yesus, Bukan Jejaknya! Kalau anda mengikuti Jejak, itu seperti anda sedang mengarahkan mata anda secara tajam pada "jejak" (teladan yang mulia) bukan pada subyek yang menjadi sumber dari apa yang dikatakan sebagai "jejak". Bila fokus anda ada pada mengikut Jejak maka PASTI anda hanya dapat melihat apa yang sanggup dilihat oleh mata dan dipahami oleh pikiran anda dan sangat pasti gagal menangkap esensi yang paling tinggi. Secara ringkas jika yang dimaksud dengan aktifitas rasional semacam ini berhubungan dengan seseorang/ tokoh besar, maka hal ini dapat dipahami sebagai sebuah mengikuti teladan, subyek yang dimaksud sebagai sumber inpirasi, atau sebagai panutan. Jika ini diterapkan pada Yesus,maka dia hanya menjadi teladan, inspirator, atau panutan dan tidak mungkin menjadi Pemilik, apalagi Tuhan bagi si pengagum atau pelacak jejak.
Yesus memang dapat dijadikan teladan oleh siapa saja, tanpa perlu orang tersebut MENGHAMBAKAN dirinya kepada Yesus. Ya, dengan kata lain, Yesus TIDAK HARUS MENJADI Tuhanmu, cukuplah SEKEDAR meneladani dia! Tetapi benarkah hal ini adalah apa yang dikehendaki Yesus? Mari kita dengarkan apa kata atau ketetapan Yesus perihal dirinya:
Apa yang dapat kita tangkap dari perkataan-perkataan Yesus Kristus yang dicatat didalam Injil-Injil, sebagaimana yang saya sajikan diatas? Pertama-tama dan terutama, perihal MENGIKUT YESUS bukan MENGIKUT JEJAK. Mengikut Yesus juga bukan sekedar ikut berjalan bersama dengan Yesus, apalagi hanya mengikuti jejak-Nya. Faktanya, sebagaimana yang telah diperlihatkan oleh perkataan Yesus dan dampak yang diakibatkan perkataan-Nya sungguh luar biasa bagi mereka yang mengikut Yesus. Mari kita cermati TINDAKAN YESUS terkait MENGIKUT DIRINYA dan APA YANG TERJADI TERHADAP MEREKA : 1.Yesus MEMANGGIL : Ini adalah fakta luar biasa, MURID-MURID YESUS adalah mereka yang dipanggil atau dipilih. Fakta bahwa Yesus MEMANGGIL mereka yang dia inginkan menjadi murid-muridnya adalah hal terpenting yang perlu saya tegaskan, sebab dari poin ini, kita akan melihat bahwa Yesus sejak semula dan senantiasa menghendaki pengikutan dirinya adalah sebuah peristiwa personal yang SELALU BERMULA DARI PIHAKNYA, tidak pernah dari pihak manusia ( untuk memahami hal ini secara lebih memadai bacalah artikel sebelumnya "AksiSepihak Allah Terhadap Manusia-ManusiaMati"). Dan Yesus memang benar-benar melakukannya! Mari kita pehatikan sebuah ayat yang mendahului Matius 4:19-22. Pada ayat 18, Injil Matius mengisahkan: Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia (ayat 19).
Kalau kita bertanya: mengapa Yesus tidak melakukan pertimbangan apalagi observasi dalam memilih ORANG-ORANG ASING YANG BARU DIJUMPAI PADA DETIK ITU? Maka jawaban yang TIDAK MUNGKIN SALAH adalah : "YESUS SEOLAH TIDAK PEDULI SIAPAKAH MEREKA SAAT ITU, APA PEKERJAAN MEREKA SAAT ITU, SEBAB YESUS AKAN MENGUBAH MEREKA, HIDUP MEREKA BERUBAH SETURUT APA YANG DIMAUI YESUS!" Bagaimana dengan SIMON DAN PETRUS yang sedang sibuk bekerja dan sekonyong-knyong mengalami kunjungan khusus atau misterius ini? Menerima atau menolak Yesus dan undangannya? Jikapun menerima, apakah penerimaan Simon dan Petrus adalah sebuah proses yang berlama-lama? Mari kita lihat respon Simon dan Petrus terhadap ajakan ORANG ASING yang SAMA SEKALI TAK MEREKA KENAL : Injil Matius, masih pada bab yang sama ini pada ayat yang sama mengisahknya demikian : Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia (ayat 19). Gilakah SIMON dan PETRUS? Sebab mereka bukan hanya tidak mengenal siapakah orang tersebut-bagaimana reputasinya, dapatkah dipercaya atau bahkan diandalkan? Bukan hanya itu, baik Simon dan Petrus juga melakukan tindakan yang bukan hanya tidak rasional tetapi dapat dikatakan gila, yaitu mereka SEGERA meninggalkan JALANYA! Hei….dimanakah akal sehat mereka, dimanakah kewarasan mereka dalam memutuskan dan bertindak SEGERA. Bahkan didunia ini, kalaupun saya atau anda berhadapan dengan seseorang yang sangat anda kenal dan terpercaya, pun anda tidak akan membuat keputusan teramat dramatis yang dieksekusi SEGERA! Apalagi yang mereka lakukan itu berdampak langsung terhadap perekonomian mereka. Simon dan Petrus bukan hanya SEGERA meninggalkan JALANNYA, yaitu sumber nafkah atau ekonomi mereka, tetapi benar-benar sudah tidak berakal bukan? Tidakkah memang benar demikian dalam kacamata kita? Jujur saja, sebagai penonton saya akan sangat mencemaskan keputusan Simon dan Petrus tersebut. Kalau, anda meninggalkan sebuah pekerjaan demi pekerjaan yang lebih baik, lebih menjanjikan dalam karir dan jumlah rupiah atau dolar yang fantastis, maka itu tidak masalah, itu boleh disebut keberuntungan. Kalau anda meninggalkan pekerjaan anda sebagai nelayan untuk sebuah pekerjaan yang mendatangkan penghasilan yang jauh lebih besar dan lebih menjamin masa depan, itu baru rasional dan luar biasa. Namun, bukan itu yang dialami oleh Simon dan Petrus, Yesus bukan menawarkan sebuah pekerjaan bergaji besar, istimewa, apalagi istimewa , sampai-sampai membuat Simon dan Petrus merespon dalam kecepatan SEGERA! Kemudian, Simon dan Petrus mengikut Dia, dan semenjak mereka MENINGGALKAN JALANYA, maka Simon dan Petrus mengalami Perubahan hidup yang tidak didambakan siapapun juga manusia pada umumnya, sebab kini mereka menjadi PENJALA MANUSIA, ya.. Yesus MENJADIKAN MEREKA PENJALA MANUSIA. Sebuah pekerjaan yang sama sekali tidak ada uangnya! Hei…tunggu dulu, lagian jenis pekerjaan apakah itu? Bodoh dan naïf sekali Simon dan Petrus mau meninggalkan kemapanan hidup demi seseorang dan ajakan seseorang yang baru dijumpai dan juga tidak dikenal mereka, demikianlah berangkali diri kita kebanyakan dalam menyaksikan kejadian tersebut secara langsung. Yesus MELAKUKAN TINDAKAN SEPIHAK, memilih Simon dan Petrus, dimulai dari MEMANDANG MEREKA DARI KEJAUHAN, YESUS MENGARAHKAN MATA KEPADA MEREKA. Sejak dari KEJAUHAN, YESUS sudah memutuskan untuk mengarahkan matanya kepada mereka, mendatangi mereka, mengajak/mengundang/memanggil mereka untuk mengikut dia, Yesus MENGUBAH mereka menjadi PENJALA MANUSIA. Respon SIMON dan PETRUS adalah SEGERA MENINGGALKAN JALA MEREKA DAN MENGIKUT DIA. Ini adalah luar biasa, tidak masuk akal, tetapi terjadi. Kita melihat Simon dan Petrus SEGERA menerimanya, termasuk menerima untuk DIUBAH OLEH YESUS menjadi apapun yang YESUS MAUI. Ingat, Yesus tidak bertanya apa yang kamu sukai untuk dikerjakan, sebelum mengubah mereka menjadi pekerja untuk pekerjaan tertentu. Hal ini datang dan ditetapkan oleh Yesus, dan disambut dalam sebuah respon yang pasti dan segera. Peristiwa yang sama dan respon mencengankan yang sama juga terjadi pada Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya yang juga sedang sibuk bekerja ( Matius 4:21) 2. Melakukan Kehendak Bapa Bagi Yesus, ketika dia memanggil murid-muridnya, bukan sekedar mengikuti jejak (baca: teladan-teladan bernilai tinggi dan mulia) tetapi juga melakuan KEHENDAK BAPA. Ini adalah hal yang mustahil pada faktanya, sebab BAPA tidak dapat dilihat dan tidak ada yang pernah dapat melihat BAPA selain YESUS ( Yohanes 1:18, Yohanes 6:46). Kalau demikian, mustahil perihal Kekristenan itu, sebatas MENGIKUT JEJAK. Ini pasti lebih dari sekedar meneladani, ini pasti perihal yang tidak bisa tidak harus berhubungan dengan memiliki sebuah relasi yang bernilai ilahi, melampaui hubungan manusiawi apalagi sekedar emosional dan rasional. Matius 7:21-23 "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Apakah Yesus sedang meracau, MENUNTUT orang-orang yang mengaku mengenal diri-Nya HARUS MELAKUKAN KEHENDAK BAPA-KU! Yesus bilang bahwa saya dan anda HARUS MELAKUKAN KEHENDAK BAPA-NYA. Bagaimana mungkin, Bapa tidak bisa dilihat, bagaimana menjumpainya apalagi melakukan kehendak Bapa? Bagi Yesus hal ini mungkin sebab Dia sendiri berkata : Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."- Yohanes 14:6-7 Injil Yohanes mencatat bahwa Yesus menyatakan bahwa DIA adalah JALAN dan KEBENARAN dan HIDUP. Terkait BAPA, Yesus berkata bahwa TIDAK ADA SEORANGPUN YANG DATANG KEPADA BAPA, kalau TIDAK MELAUI DIRINYA SENDIRI. Yesus bahkan secara luar biasa berani berkata "Kalau kamu mengenal Aku, PASTI kamu juga mengenal Bapa." Tahukah anda bahwa disini Yesus bukan seja mengguncangkan pemahaman orang kebanyakan tetang Tuhan, Dia sedang berkata AKULAH DIA! Kalau kamu MENGENAL SAYA (YESUS), PASTI KAMU JUGA MENGENAL BAPA! Kita melihat bahwa untuk dapat melakukan kehendak Bapa, maka siapapun juga dia harus MENGENAL YESUS. Tanpa mengenal Yesus tidak ada satupun pekerjaan sekalipun berkualitas mulia dapat dikatakan MELAKUKAN KEHENDAK BAPA, sebab Yesus MENENTUKAN bahwa saya, anda dan siapapun dia HARUS mengenal Yesus. Ketika anda mengenal Yesus maka anda mengenal Bapa. Ketika anda mengenal Bapa maka anda MENGENAL BAPA yang tak terlihat, kudus, agung,mulia dan maha sempurna itu! Kata kuncinya : MENGENAL YESUS BERARTI ANDA MENGENAL BAPA. Dengan mengenal Bapa maka anda tahu apa yang Bapa maui untuk anda kerjakan. Hal ini nampak jelas ketika Yesus dengan nada menegur berkata kepada Filipus : Yohanes 14:8-9 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Demikian tegas dan gamblang Yesus berkata bahwa melihat Yesus adalah melihat Bapa! Filipus memang bingung, berangkali dia mengira Yesus sedang menyampaikan perumpamaan, tetapi dapat dipastikan betapa tercengangnya Filipus mendapatkan jawaban Yesus yang sedemikian literalnya, sampai-sampai dia secara gamblang menggunakan kata MELIHAT untuk menunjukan betapa OTENTIKNYA YESUS adalah Tuhan! Hal ini dapat dipastikan dengan perkataan Yesus sendiri : Yohanes 14:10-11 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Yesus mengungkapkannya dengan bahasa yang sangat kuat dalam susunan kata yang membuat siapapun pendengarnya tidak dapat menganggapnya sebagai sebuah pernyataan ringan, dan Yesus memastikan bahwa para murid dan pendengarnya tidak akan menilai Yesus sedang berkata dalam sebuah perumpamaan (Yesus memang kadang-kadang menggunakan perumpamaan dihadapan orang ramai, namun kala dia hendak memberikan artinya, Yesus menarik para murid menjauh agar hanya murid yang paham-Matius 13:10-17). Sehingga perlu bagianya untuk berkata seperti ini "Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya " Ini adalah perkataan yang tidak memungkinkan adanya pengertian selain apa yang dikatakan, tidak memungkinkan adanya reinterpretasi bagaimanapun juga yang akan mereduksi sedikitpun selain apa yang hendak dimaksudkan oleh Yesus. Ketika Yesus berkata pada bagian "Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku," Yesus sendang memastikan bahwa ketika dia berkata " AKU DI DALAM BAPA dan BAPA DIDALAM AKU," maka memang demikian faktanya yang dibuktikan dengan "APA YANG AKU KATAKAN" tidak aku katakan dari diri-Ku, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku. Dengan kata lain Yesus hendak mengatakan bahwa kesaksian perihal ini pun adalah kesaksian yang diucapkan oleh diri Yesus dan Bapa yang diam dalam diri Yesus. Anak menyaksikan siapakah dirinya, dan Bapa menyampaikan kesaksian yang sama mengenai siapakah Anak, melalui diri Yesus!
Sehingga dapat kita pahami, bagi Yesus, perihal mengikut, PASTI terkait dengan dirinya sebagai PIHAK UTAMA yang berinisiatif. Mengikut Dia bukan mengikut Jejak, tetapi diri Yesus sendiri, sebab jika anda tidak mengikut Yesus maka mustahil bagi siapapun melakukan kehendak BAPA. Sebab Bapa sendiri ada didalam Yesus dan Yesus ada didalam Bapa. Bagaimana bisa melakukan kehendak Bapa tanpa mengenal Bapa? Bagaimana mungkin mengenal Bapa tanpa mengenal Yesus? Bagaimana mungkin mengenal Yesus kalau tidak Yesus memanggil anda. Maukah anda meresponi panggilan Yesus ketika anda membaca artikel ini? 3. "Siapakah Aku ini?" Mengikut Yesus, bukan bermakna mengikut Jejak (teladan mulia), mengikut Yesus selain orang tersebut diubahkan oleh Yesus, dan dapat mengenal Bapa dan melakukan kehendak Bapa, orang tersebut HARUS dan PASTI mengenal Yesus secara pribadi. Kita sebelumnya sudah melihat sebuah elemen vital dalam mengikut Yesus yaitu mengenal Yesus untuk dapat mengenal Bapa. Dikatakan vital sebab seorang murid hanya dapat melakukan kehendak Bapa kalau dia mengenal Bapa, dan tentulah Bapa mengenal murid Yesus tersebut! Dan ini tepat seperti Yesus sendiri terhadap Bapa. Pada bagian ini kita akan melihat betapa mengikut Yesus bukan sekedar mengikut jejak atau meneladani hal-hal mulia pada Yesus tanpa sebuah relasi yang amat intim, teramat lekat dalam pertautan jiwa. Inilah sebuah momen yang teramat agung antara Yesus dan murdinya sendiri, Yesus mengajukan sebuah pertanyaan yang mengindikasikan kedalaman pengenalan muridnya selama si murid mengikut dia. Mari kita perhatikan : Matius 16:15-16 "Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup! Siapakah Aku ini? Apakah pentingnya bagi Yesus, bagaimana dirinya dikenal oleh muridnya? Jawaban Petrus kepada Yesus adalah jawaban yang sukar dipahami, bahkan dapat dikatakan sama sukarnya kala Yesus berkata kepada Filipus : "Aku didalam Bapa" dan "Bapa di dalam Aku," sebagaimana secara ringkas telah kita pelajari pada bagian atas tersebut. Petrus menjawab "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup! Kita tahu bahwa ketika Petrus mengatakan Yesus adalah Anak Allah yang hidup,itu adalah sebuah pernyataan yang mustahil datang dari akal budi Petrus sendiri. Yesus adalah Anak Allah adalah pernyataan yang dapat dipahami sebagai penyamaan diri dengan Allah, sebuah penghujatan, dalam Yohanes 10:30-33, 36 klaim Anak Allah menimbulkan kemarahan para pemimpin Yahudi:
Ketika Yesus bertanya kepada Simon Petrus, "SIAPAKAH AKU INI." Maka Petrus tidak hanya menjawab Yesus adalah Mesias atau Kristus atau Dia yang Diurapi, tetapi Petrus mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah! Lantas apa tanggapan Yesus terhadap pernyataan muridnya ini? Beginilah Yesus merespon jawaban Petrus : Matius 16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Yesus menyatakan bahwa ketika Petrus menyatakan ITU "Mesias dan Anak Allah," maka itu bukan dari manusia Petrus, tetapi dari Bapa sendiri. Dalam hal ini, Bapa mengungkapkan siapakah Yesus melalui seorang murid Yesus, Bapa menyaksikan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Sebuah pernyataan yang dapat mendatangkan amuk masa, setidak-tidaknya dilempari batu sebagaimana yang dialami oleh Yesus sendiri. Dalam hal ini, kita jelas melihat bahwa hal yang paling membahagiakan dan paling mahal atau mustahil untuk dialami oleh manusia secara mandiri, adalah mengenal siapa Yesus, mengenal siapa Bapa. Ternyata hanya Bapa yang dapat membuat murid Yesus dapat mengenal siapakah Yesus! Bayangkanlah betapa mustahilnya seseorang yang bukan murid Yesus untuk mengenal Yesus lebih dari sekedar tokoh besar, lebih dari sekedar Guru, lebih dari sekedar teladan hebat. Dan tahukah anda, Yesus menghendaki seorang murid MENGENAL YESUS SEBAGAIMANA BAPA MENGENAL YESUS! Pada kasus Petrus, oleh Bapa, dia sanggup MENGENALI YESUS SEBAGAI MESIAS DAN ANAK ALLAH! Bagaimana dengan anda, apakah anda mendambakan untuk mengenal Yesus sebagaimana Bapa mengenal Yesus? Yesus menghendaki murid-muridnya MENGENAL DIA DALAM DERAJAT SEBAGAIMANA BAPA MENGENAL ANAK! Sehingga mengikut Yesus bukan sekedar meneladani, tetapi mengenal Yesus dalam sebuah cara yang ilahi, sebuah hal yang mustahil bagi manusia di luar/ tidak percaya atau mengenal Yesus! Yesus Sudah Tidak Ada, Saya Mustahil Melihat Dia, Apalagi Melihat Bapa Kita sudah melihat bahwa di era Yesus, para murid dapat melihat Dia sehingga dapat melihat Bapa. Kini Yesus tidak ada, bagaimana saya dapat mengikut dia, melihat dia sehingga dapat melihat Bapa Bukankah mengikut Jejak adalah lebih rasional dan aktual? Mari kita perhatikan apa yang dikatakan oleh Yesus sendiri : Yohanes 8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Bagi Yesus mengikut dia akan MENGAKIBATKAN perubahan : " tidak akan berjalan dalam kegelapan, namun MEMPUNYAI terang hidup. Siapakah terang yang dipunyai orang yang mengikut Yesus? Jelas Yesus sang Terang Dunia. Yesus sendiri adalah terang hidup itu, yang mengusir kegelapan dunia. Tetapi untuk mengalami fakta ini, anda harus MEMILIKI/MEMPUNYAI YESUS. Kembali disini anda harus MENGENAL YESUS untuk dapat MEMPUNYAI, sebab untuk mempunyai terang jenis ini tidak mungkin oleh upaya anda tetapi hanya oleh YESUS, dengan mengikut Yesus! Pada Yohanes 8, kita kembali menemukan hal termat vital dalam perihal mengikut Yesus, yaitu MENGENAL YESUS! Tidak mengenal Yesus dapat mengakibat masalah besar dan sangat berbahaya bagi jiwa setiaporang yang tidak mengenal Yesus. Mari kita simak perihal ini melalui dialog antara Yesus dan orang-orang Farisi : Yohanes 8:13 -14,18 Kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar." Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi…. (18) Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku." Maka kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku." Tidakkah anda akan diingatkan akan seorang bernama Filipus, ketika orang Farisi itu bertanya kepada Yesus " DIMANAKAH BAPAMU?' Filipus kala itu juga meminta atau menanyakan hal yang mirip "tunjukkanlah Bapa itu kepada kami" (Yohanes 14:8-9). Jelas dan tak terbantahkan bahwa MENGENAL YESUS BUKAN SOAL GAMPANGAN, ANDA BUTUH ANUGERAH SEPERTI PETRUS MEMBUTUHKANNYA! Baik para murid dan orang-orang Farisi adalah mereka yang hidup sezaman, seperiode. Bahkan mereka semua menyaksikan perkataan dan pekerjaan-pekerjaan Yesus yang ajaib, tetapi selama mereka ada di tempat yang sama dan menyaksikan bersama-sama tidak menghasilkan PENGENALAN YANG SAMA. Padahal mengenal Yesus adalah jantung untuk MENGENAL BAPA. Mengenal Bapa adalah jantung untuk melakukan kehendak Bapa. Dan kekrusialan ini ada dan nyata terlihat dari pertanyaan senada yang dilontarkan baik oleh murid Yesus dan orang-orang Farisi yaitu : Tunjukanlah Bapa itu kepada Kami atau Dimanakah Bapa Mu? Namun demikian, bagaimana saya atau anda dapat mengikut dan mengenal Yesus dalam sebuah derajat pengenalan yang teramat ilahi ini? Kembali, kita akan memperhatikan perkataan Yesus sendiri : Yohanes 8:31-32 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
KITA TIDAK mengalami semua itu, tetapi Yesus juga berkata bahwa kehadiran atau ketidakhadiran-Nya secara jasmaniah tidaklah sebuah faktor yang membatasi generasi-generasi mendatang setelahnya, untuk generasi-generasi mendatang, murid Yesus generasi-generasi moderen tetap dapat mengalami sebuah kondisi menjadi murid Yesus dalam derajat yang ilahi, sama ilahinya dengan saat Yesus ada dimuka bumi. Dengan kata lain kita dapat menjadi murid Yesus dalam kualitas setara sebagaimana Yesus tuntut, sehingga tidak perlu berpikir sedemikian rendahnya mereduksi apa yang Yesus tutut terkait MENGIKUT DIRINYA,menjadi mengikut jejak atau meneladani hal-hal mulia saja pada dirinya. Yesus berkata : Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Perkataan Yesus ini, mengingatkan saya dengan perkataan Yesus dalam Yohanes 14:6 "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup." Kita kini, di era modern, dapat mengetahui firmannya, perkataannya, keinginannya melalui Alkitab -(tentu yang Yesus maksud dengan firmanku adalah perkataannya, dan kala itu tentu belum ada Alkitab seperti saat ini, dahulu "alkitab" era Yesus hanyalah mencakup apa yang kita kenal sebagai Perjanjian Lama – terkait hal ini untuk sebuah kajian yang lebih serius dapat membaca "Jewish Scripture and The Literacyof Jesus") -- yang anda miliki atau dapat anda miliki jika anda mau. Hal terpenting, bukan sekedar memiliki Alkitab, tetapi TETAP DALAM FIRMAN itu artinya hidup sesuai dengan maksud firman itu dan dengan demikian saya dan anda akan BENAR-BENAR ADALAH MURID Yesus! Jika anda tinggal dalam Firman maka anda akan mengetahui kebenaran yang sanggup memerdekakan anda, ya siapa lagi kalau bukan Yesus sang Kebenaran itu! TINGGAL DALAM FIRMAN membuat anda mengenal KEBENARAN, dan Kebenaran itu memerdekakan anda dan saya, demikian kata Yesus. Dalam hal ini, di zaman moderen ini, kita bahkan dapat menjadi murid seperti yang Yesus mau, dan KETETAPAN YESUS ini bersifat MUTLAK, melalui membaca Alkitab kita dapat berjumpa dengan Yesus melaluinya. Sehingga penting bagi kita untuk secara serius membaca, mempelajari dan berdoa kepada Tuhan agar Dia membukan pengertian ilahi sehingga sama seperti Petrus kita benar-benar dapat berkata bahwa Yesus adalah Mesias dan Anak Allah! Dan jangan kuatir sebab Roh Kudus akan menolong dan menerangi pembacaan Alkitab agar kita dapat memahami kebenaran yang dimaksud sesuai apa yang Bapa maui (bandingkan hal ini dengan ; Yohanes 14:15-17, Yohanes 14:26, Yohanes 16:7-15, Roma 8:9) KAMU AKAN MENGETAHUI KEBENARAN DAN KEBENARAN ITU AKAN MEMERDEKAKAN KAMU. Bagaimana ini dapat terjadi, dan mengapa bisa kebenaran memerdekan saya dan anda, Sebab kebenaran itu adalah Yesus sendiri! Yohanes 8:34-36 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." Tetap tinggal dalam firman-Ku ( perkataan Yesus) maka menjadi benar-benar murid Yesus, murid Tuhan! Dan menurut Yesus, menjadi murid Yesus tidak lagi menjadi HAMBA dosa. Mengapa bisa tidak lagi menjadi HAMBA dosa? Sebab apa yang telah dilakukan Anak! Yesus berkata "apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." Merdeka dari APA? Jelas, dari PERHAMBAAN dosa, oleh Anak, anda tidak lagi bertuankan pada DOSA, tidak lagi menjadi BUDAK dosa! Anda oleh ANAK, kini dilepaskan dari PERHAMBAAN atau dibebaskan dari keadaan BUDAK dosa. Sehingga anda tidak berbuat dosa/ melakukan kebaikan/ menghasilkan sebuah pekerjaan-pekerjaan baik sebagai orang-orang merdeka, bukan sebagai budak. HANYA yang DIMERDEKAKAN ANAK SAJA YANG DAPAT MENGALAMI INI. Demikianlah Yesus menegaskan! TUJUAN final mengikut Yesus, BUKAN pada SUKSES meneladani atau mengikuti Jejak Yesus sehingga perilaku anda MIRIP ATAU SERUPA Yesus dalam hal PERBUATAN BAIK. Jika ini tujuan anda, maka prosentasenya teramat minimal untuk dapat dibanggakan atau sebuah imitasi duniawi yang fana dan tanpa nilai, sebab SEMUA PERBUATAN BAIK YESUS ADALAH PERBUATAN BAIK YANG DIHASILKANNYA SEBAGAI MANUSIA TANPA DAN TIDAK DAPAT BERDOSA! Adakah manusia yang sanggup mengimitasi nilai ilahi dalam perbuatan atau teladan baik Yesus? Mustahil! Dan yang perlu dicamkan dengan tidak main-main, Yesus menghendaki anda mengenal Dia sebagaimana Bapa mengenal Dia, Yesus menghendaki sebuah pengenalan yang intimasi dalam kualitas ilahi, bukan manusiawi! Ya, setidak-tidaknya,seperti Petrus mengenal SIAPA YESUS SEBENARNYA! Sesuatu yang hanya mungkin jika anda memang memiliki hubungan dengan Yesus dan mempunyai sang Terang dunia. Mengenal Yesus berarti juga tinggal didalam firman-Nya, dan telah dimerdekakan dari PERBUDAKAN DOSA, anda tidak lagi melayani keinginan-keinginan dosa, anda kini melayani keinginan-keinginan atau kehendak-kehendak Bapa, anda memiliki kemampuan untuk menguasai diri anda dan BERJUANG menaklukan segala bentuk keinginan daging! Itulah kualitas ilahi pada murid-murid Yesus, tidak dimiliki oleh orang-orang baik yang tidak menjadi murid Yesus. Murid Yesus mengenal Yesus dan mengenal Bapa dan melakukan kehendak Bapa dalam sebuah kualitas ilahi yang dituntut Yesus sendiri! Itu sebabnya sebagai orang-orang merdeka kita sanggup melawan keinginan-keinginan dosa (bandingkanlah dengan Galatia 5:13-14, Galatia 5:1, Kisah Para Rasul 13:38-39, Roma 6:22, 1 Petrus 2:16; Kolose 1:21-23, Roma 8:1-4) Maukah anda mengalami kemerdekaan dari perbudakan dosa sehingga anda menjadi milik Kristus, hamba Kebenaran dalam pengenalan pada Yesus dan Bapa? *** |
You are subscribed to email updates from Anchor of Life Fellowship To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment