Domba dan Kambing – Petrus Agung – Minggu, 19 Januari 2014 |
Domba dan Kambing – Petrus Agung – Minggu, 19 Januari 2014 Posted: 22 Jan 2014 03:07 PM PST Minggu, 19 Januari 2014 Domba dan Kambing Petrus Agung
Mat 25: 31-46 – Dalam kisah ini Tuhan memisahkan antara domba dan kambing.
Baik kambing maupun domba sama-sama tidak merasa melakukan atau tidak melakukan. Yang dilakukan si domba ternyata dilakukan bagi Tuhan. Yang tidak dikerjakan si kambing ternyata tidak dikerjakan bagi Tuhan. Karena konsekuensinya berat, maka kita harus belajar karakter kambing yang harus dibuang dari hidup kita.
1. Kambing adalah hewan yang independen, domba hidup sebagai kawanan. Pada akhir jaman Tuhan perintahkan untuk pergi ke lorong dan perempatan jalan, lalu membawa orang sakit dan miskin ke pesta raja. Kegerakan besar akhir jaman terjadi di tengah-tengah keterpurukan dan penderitaan manusia. Tuhan ulurkan tangan dan mendatangkan lawatan di situ. Tapi untuk mengerjakan semua itu, kita tidak bisa melakukannya sendirian. Tuhan menjadikan kita sebagai bagian dari tubuh Kristus, dan tubuh terdiri dari banyak anggota.
Sifat kambing: merasa bisa lakukan semua sendiri, tidak membutuhkan orang lain, merasa paling bisa, merasa paling mampu, merasa punya segalanya. Domba adalah binatang yang hampir tidak punya senjata, mereka sadar membutuh satu-sama lain untuk saling menjaga.
Orang Kristen yang bersifat domba akan tergabung dalam sebuah komunitas kelompok sel, sementara yang bersifat kambing tidak akan mau bergabung.
Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan. (Pkh 4: 12)
Daud gambarkan dirinya sebagai domba, dan tidak pernah gambarkan dirinya sebagai kambing.
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.(Mam 23: 1)
Hidup menyendiri memudahkan dalam banyak hal: tidak ada gesekan atau singgungan, tidak ada masalah. Orang lain akan memaklumi jika seorang penyendiri berfikir secara sempit. Jika kita hidup sebagai kawanan dari Tuhan Yesus, kita akan bersentuhan dengan banyak hal.
Kesaksian: Seorang hamba Tuhan dari Australia diundang ke JKI. Dia bertanya kepada p Agung materi apa yang harus disampaikan, karena dia menguasai banyak bidang. Ini meng-inspirasi p Agung.
Jiwa kita harus kita latih untuk berfikir bahwa kita adalah domba dan bukan kambing
Kesaksian: Pernah ada satu gereja di Indonesia yang mengalami kegerakan besar-besaran. Banyak pendeta yang mengeluh, mengomel, dan marah pada gereja tersebut. Tuhan melarang p Agung untuk ikut-ikutan berkata negatif tentang gereja itu. Bertahun-tahun kemudian, ternyata berkat yang dialami gereja itu juga dialami JKI Injil Kerajaan, tapi semua hamba yang pernah berkata negatif, tidak ada yang jadi besar.
Kambing selalu mencoba merusak, mendobrak, dan menghancurkan apapun yang mengurungnya.
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kej 2: 16-17)
Sebelum manusia jatuh dalam dosa, yang membedakan antara kita dengan Tuhan adalah: Tuhan tidak terbatas, tetapi manusia dibatasi oleh kedaulatan Tuhan.
Kambing tidak bisa dibatasi. Orang bermental kambing sulit menerima berkat dengan kuat.
Saat ditangkap di taman Getsemani, Yesus bisa mendatangkan 12 pasukan malaikat, tapi Dia tidak mau. Karena Yesus tahu bagaimana dan kapan harus menggunakan kekuatanNya, dan kapan harus menyerahkan nyawaNya.
Saat dikumpulkan dengan domba, maka kambing selalu memimpin. Saat kambing masuk ke dalam sebuah kawanan domba, beberapa domba akan ikut kambing, lalu dibuat jadi sebuah kawanan baru yang terpisah. Tapi karena tidak terbiasa dalam kawanan, beberapa waktu kemudian kambing itu akan meninggalkan kawanan domba yang dipimpinnya.
Seekor kambing bandot dilatih membawa sebagian domba untuk membentuk kawanan tersendiri, lalu memimpin mereka berjalan masuk ke area pembantaian. Di ujung lorong kambing dibelokkan, tapi domba-domba disembelih. Kambing bandot yang terlatih itu disebut “kambing Yudas” (judas goat).
Kita harus mewaspadai roh-roh di dunia ini yang tanpa sadar menggiring kita dengan pesonanya menuju pembantaian.
Yesus menyebut dirinya Anak Domba Allah (Lamb of God). Lucifer meng-identifikasi diri sebagai kambing. Gambar-gambar penyembahan kepada setan adalah gambar kambing.
Sifat ini membuat kambing tidak bisa kita ajak untuk membangun sesuatu, karena untuk membangun perlu komitmen. Karakter seperti ini hanya mencari keuntungan dan kenyamanan pribadi.
HE WHO willfully separates and estranges himself [from God and man] seeks his own desire and pretext to break out against all wise and sound judgment. (Ams 18: 1, AMP)
Domba bergerak bersama, menghadapi lawan bersama, sadar bahwa tidak bisa hidup sendiri.
Yang membuat domba bergerak mengikuti gembala adalah suara gembalanya. Yesus gembala yang baik. Jika kita mendengar suara Yesus, kita akan ikuti itu, dan kita tak akan kekurangan.
Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. (Yoh 10: 4)
Korespondensi: antoniusfw@facebook.com (FB); antonius_fw@yahoo.com (YM); antoniusfw1@gmail.com (email, YM dan FB); @Antonius_FW (tweeter); pin BB 24D0C381 WhatsApp – 085 727 868 064
|
Hadirat Tuhan – Victor Purnomo – Minggu, 01 Desember 2013 Posted: 22 Jan 2014 03:02 PM PST Minggu, 01 Desember 2013 Hadirat Tuhan Victor Purnomo
Yoh 4: 4-42 Seorang perempuan di kota Sikhar-Samaria yang hidupnya penuh dosa berjumpa dengan Yesus. Perjumpaan dengan Tuhan itu membawa pertobatan dan lawatan bagi wanita ini dan seluruh kotanya. Karena hadirat Tuhan seperti sumber air yang memuaskan kehausan manusia.
Sejahat dan sekafir apapun hidup manusia, akan berubah saat ada dalam hadirat Yehova
Mzm 27: 1-14 Daud menulis mazmur ini ketika dalam kondisi yang tergelap dalam hidupnya: Ziklag terbakar, istri dan anak-anaknya ditawan lawan. Hanya orang yang pernah jalan dalam kegelapan yang bisa mengerti arti dari terang. Tanpa pengalaman berada dalam kondisi terdesak lalu ditolong, kita tidak tahu arti keselamatan.
Tanpa sebuah pengalaman dengan Tuhan, Firman bagi kita hanya datar dan tidak bermakna
Saat menghadapi Goliat, dalam hati Daud merasa takut. Tapi dia mengucapkan perkataan iman. Maka ketakutannya reda, karena Daud tahu bahwa "Yang Lebih Besar" menyertainya. Saat timbul ketakutan dalam hati kita, kita harus bangkit dan perkatakan Firman kepada ketakutan kita itu.
Daud mempunyai banyak sebutan bagi Tuhan. Setiap kali Daud sebutkan nama Tuhan, Tuhan bertindak sesuai sebutan Daud bagi Tuhan. Sebut dan panggil Tuhan sesuai kebutuhan kita:
Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itupun aku tetap percaya. (Mzm 27: 3)
Banyak peperangan di hidup kita: kesehatan, keluarga, keuangan. Tapi jika kita percaya Tuhan ada di pihak kita, kita akan selalu memenangkan pertempuran.
Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. Mzm 27: 4)
Kerinduan Daud adalah diam di rumah Tuhan (dwell). Kata dwell artinya seperti orang yang akan menikah, bersatu dan tinggal bersama. Karena setiap kali Daud tinggal di dalam Tuhan, kemurahan Tuhan mengikuti hidupnya. Kemurahan artinya sesuatu yang mahal dan tak sanggup kita bayar, tapi dibuat murah. Kita membayar dengan murah karena Tuhan sudah bayar harga sisanya.
Orang yang hatinya dipuaskan oleh kasih dan cinta Tuhan, hidupnya akan penuh.
Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN! (Mzm 27: 14)
Setiap kali kita menantikan Tuhan, kekuatan Tuhan akan turun dalam hidup kita.
Portal Bahtera: http://web.keluargarhema.com/
Korespondensi: antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB); @Antonius_FW (tweeter); pin BB 24D0C381 WhatsApp – 085 727 868 064 |
You are subscribed to email updates from Minyak Cadangan To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment