‘KAN ADA TUHAN! |
Posted: 05 Jan 2014 09:00 AM PST
Baca: Lukas 18:15-17 Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Siapa saja yang tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." (Lukas 18:17) Bacaan Alkitab Setahun: Siapa bilang orang dewasa tidak bisa belajar iman dari seorang anak kecil? Saya punya anak perempuan. Waktu itu ia berumur 4 tahun. Di rumah kami ada mahasiswa sekolah teologi yang sedang melakukan tugas praktek lapangan. Rupanya ia mendengar desas-desus bahwa rumah tempat kami tinggal terkenal angker. Ia ketakutan. Suatu ketika mahasiswa ini kami tinggal di rumah seorang diri karena kami mengikuti pelawatan ke rumah anggota jemaat. Menjelang sore, ia menelepon dan memohon supaya kami cepat-cepat pulang. Takut, katanya. Pembicaraan di telepon itu terdengar oleh anak perempuan kami. Di rumah, ia langsung menemui mahasiswa itu. Katanya, "Bang! Jangan takut, 'kan ada Tuhan!" Kontan saya tertawa mendengarnya. Iman seorang anak kecil rupanya lebih besar dari iman seorang mahasiswa teologi. Saat murid-murid-Nya merintangi orang banyak yang datang kepada Yesus dengan membawa anak mereka, Tuhan Yesus menegur para murid. Dia senang menyambut kedatangan anak-anak itu, bahkan mengatakan bahwa orang dewasa dapat belajar dari seorang anak kecil dalam menyambut Kerajaan Allah (ay. 17). Karakter seorang anak kecil diwarnai oleh kesederhanaan, keriangan dan sukacita, kepolosan, ketulusan, dan, terutama, kepercayaan penuh terhadap orang dewasa, khususnya orangtuanya. Dengan karakter seperti anak kecil tersebut, dengan kepercayaan penuh, kita dapat menyambut dengan penuh sukacita Kerajaan Allah yang dinyatakan melalui Tuhan Yesus Kristus.—AAS KITA DAPAT MENGAJARKAN IMAN KEPADA ANAK-ANAK. Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
Posted: 04 Jan 2014 09:00 AM PST
Baca: Wahyu 2:8-11 Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. (Wahyu 2:10) Bacaan Alkitab Setahun: Sewaktu berkunjung ke Jepang, saya sempat berfoto di depan patung Hatchiko di Stasiun Shibuya, Tokyo. Hatchiko seekor anjing yang sangat setia. Menurut cerita, setiap hari ia selalu mengantar dan menjemput tuannya di Stasiun Shibuya. Suatu hari tuannya meninggal dunia di kantor. Hatchiko pun menunggu tuannya di stasiun ini sampai mati karena tuannya tidak pernah pulang lagi. Patung Hatchiko didirikan sebagai lambang kesetiaan. Orang percaya dipanggil untuk setia. Setia kepada siapa? Smirna dikenal sebagai kota yang sangat loyal pada pemerintahan Romawi. Sebaliknya, orang Kristen di kota itu mengalami kesulitan secara ekonomi dan berbagai macam penderitaan karena mereka menolak untuk setia dan loyal kepada Kaisar. Mereka hanya mau tunduk kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan. Yesus meyakinkan orang percaya di Smirna bahwa Dia tahu segala penderitaan yang mereka alami. Dia dapat turut merasakannya karena Dia pernah menderita, disalibkan, dan mati. Namun Dia bangkit kembali, hidup, dan menang. Hanya Dialah yang dapat merasakan penderitaan orang percaya dan yang dapat memberikan kekuatan untuk melewati penderitaan itu. Yesus berkata, "Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." Sebagaimana Yesus setia sampai mati di atas kayu salib, Dia mendorong orang percaya untuk setia sampai mati. Marilah kita terus melayani Tuhan sambil mengarahkan mata kita kepada Dia karena mahkota kehidupan ada di tangan-Nya.—ENO MEMANDANG DIA YANG DISALIBKAN Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian® To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment