Jangan pentingkan diri sendiri |
Jangan pentingkan diri sendiri Posted: 06 Jan 2014 03:26 PM PST Posted on Selasa, 7 Januari, 2014 by Saat Teduh Baca: Yohanes 5:1-18 Jika Anda menderita sakit berat menahun lalu sembuh di tangan seorang dokter, bagaimana perasaan Anda? Tentu rasa terima kasih yang begitu dalam akan terucap berulang-ulang, karena menyadari begitu besarnya arti kesembuhan itu. Namun tidak demikian dengan orang lumpuh di dekat kolam Betesda yang disembuhkan oleh Yesus. Dia menderita sakit sudah begitu lama, tiga puluh delapan tahun (5)! Meski berada di pinggir kolam yang dipercaya dapat memberi kesembuhan, ia tak bisa berbuat apa-apa karena kelumpuhannya. Pertanyaan Yesus tentang keinginannya untuk sembuh ditanggapi dengan jawaban yang seolah permohonan agar Yesus menolong dia untuk menjadi yang pertama tiba di kolam ketika airnya berguncang (6-7). Namun bukan demikian maksud Yesus. Perintah Yesus, ""Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah" memberi kuasa bagi si lumpuh untuk melakukannya. Namun mengangkat tilam pada hari Sabat memancing reaksi keras dari para pemuka Yahudi. Ironisnya, si lumpuh tidak tahu siapa yang menyembuhkan dia. Padahal kesembuhannya sungguh luar biasa. Tampaknya ia tidak mau disalahkan atas tindakannya yang dianggap sebagai ketidaktaatan pada Taurat. Ia malah menyalahkan Yesus dan cari aman sendiri. Ia benar-benar tidak punya rasa terima kasih. Padahal Yesus telah memperingatkan agar kesembuhannya jangan dimanfaatkan sebagai kesempatan berbuat dosa (14). Sungguh sayang, mukjizat kesembuhan tidak membuka matanya untuk mengenal siapa Yesus. Memang ada banyak orang yang hanya mau menerima anugerah Allah, tetapi menolak menerima Allah di dalam hidup. Para pemimpin Yahudi pun tak jauh beda. Mereka tidak peduli pada kesembuhan ajaib yang dialami si lumpuh karena hanya peduli pada aturan Sabat yang dilanggar. Padahal pertemuan dengan Yesus seharusnya menjadi kesempatan indah bagi si lumpuh dan para pemuka Yahudi untuk mengalami kasih Allah. Mari kita belajar untuk tidak mementingkan diri dalam kepengikutan kita akan Yesus. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Posted: 06 Jan 2014 03:24 PM PST Posted on Selasa, 7 Januari, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 8:1-9:6 Bila kita membandingkan antara anak yang dilahirkan oleh isteri Nabi Yesaya (8:1-4) dengan anak yang dijanjikan sebagai tanda bagi Raja Ahas (7:7-16), maka kita bisa melihat adanya kesamaan, yaitu keduanya merupakan tanda bagi kehancuran kota Samaria (ibu kota Kerajaan Israel Utara) dan kota Damsyik (ibu kota negeri Asyur). Dalam Injil Matius, dijelaskan bahwa Yesaya 7:14 itu sekaligus juga merupakan nubuat bagi kelahiran Tuhan Yesus (Matius 1:23). Dalam Alkitab, merupakan hal yang umum terjadi bahwa sebuah nubuatan memiliki penggenapan ganda, yaitu penggenapan dalam waktu dekat dan penggenapan dalam waktu jauh. Sebenarnya, perkataan "perempuan muda" (Yesaya 7:14) merupakan kata yang umum dipakai untuk menunjuk kepada seorang perempuan muda (tidak harus seorang perempuan yang belum menikah). Akan tetapi, saat kitab Yesaya diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, kata yang dipakai sebagai padanan perkataan tersebut adalah kata yang menunjuk kepada seorang perempuan muda yang belum menikah. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa saat Nabi Yesaya berbicara kepada Raja Ahas di Yesaya 7, dia belum menikah, kemudian dia segera menikah dan melahirkan anak dalam pasal 8. Sebutan "Maher-Syalal Hash-Bas" (8:1-4) yang menunjuk kepada kehancuran kota Samaria dan kota Damsyik mengandung makna adanya penyertaan Allah yang membawa kebinasaan bagi bangsa Aram (yang bersekutu dengan Kerajaan Israel Utara) dan bangsa Asyur yang merupakan musuh umat Allah. Sebutan "Imanuel" yang secara khusus menunjuk kepada Tuhan Yesus (Matius 1:23) menunjukkan penyertaan Allah dalam hal penyelamatan terhadap umat-Nya yang mau percaya kepada Tuhan Yesus. [P] Yesaya 7:14 Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment