Hati yang membatu |
Posted: 23 Jan 2014 02:50 PM PST Posted on Jumat, 24 Januari, 2014 by Saat Teduh Baca: Yohanes 8:48-59 firman Tuhan tidak pernah ada di dalam hati mereka. Mereka bukan hanya menutup hati terhadap Yesus, tetapi juga melancarkan dua tuduhan baru. Pertama, Yesus adalah orang Samaria (48). Ini merupakan tuduhan yang bersifat rasis karena orang Yahudi membenci dan menganggap orang Samaria sebagai blasteran.Kedua, Yesus telah kerasukan setan (48, 52), karena dianggap suka menyampaikan perkataan yang tidak masuk akal dan tidak sesuai fakta. Tuduhan kerasukan setan muncul (48) karena Yesus menyatakan bahwa mereka bukan anak-anak Abraham, melainkan anak-anak Iblis (44-47). Tuduhan itu muncul juga karena Yesus menawarkan hidup kekal kepada mereka yang mau percaya padahal menurut mereka, Abraham dan para nabi yang percaya dan taat firman Allah tetap mati. Dengan demikian, mereka menganggap Yesus telah menempatkan diri-Nya jauh lebih besar daripada mereka semua. Menjawab tuduhan itu, Yesus kembali menegaskan hubungan-Nya dengan Bapa: Dia memuliakan Bapa, tetapi mereka tidak memuliakan Dia dan Bapa yang mengutus-Nya. Namun, Yesus tidak mencari kemuliaan bagi diri-Nya karena hanya Bapa yang patut dimuliakan dan akan memuliakan Dia. Bapa yang demikian tidak mereka kenal, tetapi Yesus kenal dan hidup sesuai firman-Nya (55). Dalam hal ini, Abraham bersukacita karena akan dan telah menyaksikan kedatangan Yesus yang jauh lebih besar daripada dirinya. Karena sebelum Abraham ada di dunia, Yesus telah ada, bahkan sebelum segala sesuatu diciptakan dan tidak pernah ada sesaat pun Dia tidak ada (58). Namun sebagai keturunan Abraham, mereka tetap tidak percaya karena sejak awal mereka menolak Dia, bahkan ingin melempari-Nya dengan batu. Banyak orang yang terus menolak serta menyerang Yesus dan berita Injil karena mereka terus mengeraskan hati. Adakah kita prihatin atas sikap mereka? Doakanlah agar kasih karunia Tuhan menjamah mereka. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Keyakinan Kosong yang Berbahaya Posted: 23 Jan 2014 02:48 PM PST Posted on Jumat, 24 Januari, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 28 Sebelum bangsa Israel Utara ditaklukkan tentara Asyur, mereka sempat mengalami kondisi yang cukup makmur sehingga dalam bacaan Alkitab hari ini disebut tentang pemabuk-pemabuk Efraim (28:1, 3). Efraim adalah suku yang dominan di Israel Utara sehingga sebutan Efraim harus dipandang sebagai mewakili seluruh Kerajaan Israel Utara. Para pemabuk ini bukan hanya menyangkut rakyat biasa atau para penguasa saja, tetapi juga mencakup para imam dan para nabi (28:7). Oleh karena itu, bisa dibayangkan betapa kacaunya cara hidup dan cara pengambilan keputusan orang-orang Israel Utara tersebut. Bayangkan betapa kacaunya pesta pora yang membuat "segala meja penuh dengan muntah, kotoran, sehingga tidak ada tempat yang bersih lagi." (28:8). Tidak mengherankan bahwa bangsa Israel Utara itu tidak peduli terhadap firman Allah sehingga Allah memakai bangsa Asyur yang berlogat ganjil dan berbahasa asing (28:11) untuk mendidik orang Israel. Para pemimpin Kerajaan Yehuda pun juga amat kacau pemikirannya. Mereka mengaku bahwa mereka telah mengikat perjanjian dan mengadakan persetujuan dengan maut, seolah-olah mereka kebal terhadap bahaya maut (28:15). Hukuman Tuhan atas kerajaan Israel Utara itu merupakan peringatan bagi rakyat Yehuda akan datangnya hukuman Tuhan, tetapi rakyat Yehuda justru mencemooh (meremehkan) peringatan Tuhan itu (28:22). Keyakinan rakyat Yehuda yang merupakan kebohongan itu amat kontras dengan firman Allah yang merupakan kebenaran yang pasti terlaksana. Bagaimana dengan keyakinan Anda? [P] Yesaya 28:16b-17 Filed under: Renungan Harian |
Posted: 22 Jan 2014 03:36 PM PST Posted on Kamis, 23 Januari, 2014 by Saat Teduh Baca: Yohanes 8:30-47 Banyak orang peduli pada penjajahan yang dialami suatu bangsa oleh bangsa lainnya. Dan bangsa yang terjajah akan berusaha mati-matian untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu penjajahan itu. Namun seberapa banyak orang yang peduli pada kemerdekaan sejati, yaitu lepasnya belenggu dosa yang menjajah dirinya? Untuk mengalami kemerdekaan sejati, seseorang harus merespons Injil dengan percaya kepada Kristus (30). Terhadap mereka yang percaya, Yesus menasihati mereka untuk tetap tinggal di dalam firman-Nya. Orang yang tetap tinggal akan dikenal sebagai murid Kristus dan akan mengetahui kebenaran sejati. Kebenaran itulah yang akan membebaskan orang dari segala belenggu baik dosa, kebiasaan buruk, akar kepahitan, maupun hawa nafsu. Pernyataan orang Yahudi bahwa mereka adalah anak-anak Abraham dan tidak diperbudak oleh siapa pun jelas tidak mendasar, karena mereka pada waktu itu dijajah Roma. Di samping itu, mereka diperbudak secara rohani sebagai hamba dosa karena terus hidup di dalam dosa. Hanya mereka yang percaya kepada Kristus sajalah yang akan mengalami kemerdekaan sejati dari perbudakan dosa (36). Selain itu, pengakuan orang Yahudi bahwa Abraham adalah bapak mereka juga tidak tercermin dalam hidup mereka, karena Abraham suka menyambut utusan Allah (Kej. 18:1-8) serta percaya dan taat kepada Allah. Sebaliknya, mereka justru menyukai kebohongan dan ingin membunuh Yesus. Maka Yesus mengatakan bahwa bapak mereka sebenarnya adalah Iblis karena sejak semula Iblis adalah pendusta dan pembunuh manusia serta tidak hidup di dalam kebenaran. Mereka telah mengikuti bapak mereka itu sehingga terus menolak Yesus dan kebenaran-Nya (45-46). Firman Tuhan hari ini dengan jelas memberitahu kita bahwa status sebagai orang Kristen tidak serta merta menjadi jaminan bahwa kita pasti selamat, mengerti kebenaran, dan mengalami kemerdekaan sejati. Keselamatan dan kemerdekaan sejati hanya kita peroleh bila kita mau percaya kepada Yesus dan itu dibuktikan dengan hidup dalam kebenaran. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment