HIDUP DALAM KEMURAHAN TUHAN (1) |
HIDUP DALAM KEMURAHAN TUHAN (1) Posted: 13 Jan 2014 06:49 AM PST Khotbah Kunci Tahun : 31 Desember 2013 HIDUP DALAM KEMURAHAN TUHAN (1) By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.
Tema kita dalam ibadah Kunci Tahun pada malam ini adalah "KEMURAHAN TUHAN". Alkitab banyak berbicara tentang kemurahan Tuhan ini.
Lalu apa sebenarnya arti dari "kemurahan" itu? Ini perlu dijelaskan karena tidak semua orang memahaminya. Pernah dalam acara tanya jawab "Kutahu Yang Kupercaya" di radio, seorang bertanya pada saya : "Pak, apa arti kata-kata dalam doa "Ya Bapa yang Maha murah." Kalaukata 'murah' saja sudah rendah lalu kita bilang "Bapa yang Maha murah", apa ini tidak menunjukkan sikap kurang sopan kepada Tuhan?" Kata "murah" di sini bukan sebagai kontras dengan kata "mahal" karena kalau demikian bagaimana kita mengartikan kata-kata dalam Rom 2:4 di atas : "kekayaan kemurahan-Nya". Kata Yunani yang diterjemahkan dengan "kemurahan" adalah "CHRESTOTES" yang secara hurufiah bisa diartikan sebagai kebaikan. Itulah sebabnya kata "CHRESTOTES" ini kadang diterjemahkan kemurahan, kadang diterjemahkan kebaikan. Rom 2:4 - Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dankelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? KJV - Or despisest thou the riches of his goodness and forbearance and longsuffering; not knowing that the goodness of God leadeth thee to repentance? Tit 3:4 - Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasihNya kepada manusia, KJV - But after that the kindness and love of God our Saviour toward man appeared CEV - God our Savior showed us how good and kind he is Karena itu "kemurahan Tuhan" sama artinya dengan "kebaikan Tuhan". Kemurahan Tuhan ini adalah salah satu sifat Tuhan di mana Dia menyatakan kebaikan-kebaikan-Nya kepada makhluk ciptaan-Nya. Nah, dalam Ibadah Kunci Tahun ini kita akan sejenak memikirkan tentang kemurahan Tuhan ini. Ada beberapa hal yang akan saya bahas : I. KEMURAHAN TUHAN. Kita semua percaya bahwa Tuhanlah yang menciptakan dunia ini. Dan ia menciptakan semuanya dalam 6 hari. Setelah itu dikatakan bahwa Allah berhenti dan beristirahat.
Apakah ini berarti bahwa Allah kehabisan energi? Tidak! Itu hanya bahasa antropomorfisme saja. Apakah ini berarti bahwa setelah itu Allah tidak ada pekerjaan lagi alias menganggur? Tidak! Kekristenan tidak berpandangan seperti Deisme yang percaya bahwa setelah penciptaan dunia ini Tuhan lalu tidak lagi ikut campur dalam perjalanan dunia ini melainkan membiarkan dunia ini berjalan sesuai dengan hukum-hukumnya. Tuhan menciptakan dunia ini tetapi setelah itu Ia terus bekerja memegang kendali perjalanan dunia dan memenuhi dunia ini dengan kemurahan / kebaikan-Nya. Kemurahan dan kebaikan Tuhan ini dinyatakan dalam seluruh makhluk ciptaan-Nya. Kita akan melihat kemurahan / kebaikan Tuhan ini dinyatakan pada apa dan siapa saja? a. Tuhan menyatakan kemurahan-Nya kepada tumbuh-tumbuhan. Kemurahan Tuhan pada tumbuhan nampak melalui pemeliharaan-Nya terhadap tumbuhtumbuhan sehingga tetap hidup.
Berarti tercurahnya hujan yang menumbuhkan pohon-pohon juga adalah kebaikan Tuhan. Kemurahan Tuhan juga nampak di mana Ia membuat tumbuh-tumbuhan / bunga-bunga yang sangat indah.
Berarti bunga-bunga indah bermekaran dengan warna warni cemerlang, semuanya karena tangan Tuhan. Saudara mungkin suka bunga, pernah katakan cinta dengan bunga, pernah berpacaran di antara bunga-bunga seperti lagu "Di puncak bukit hijau tempat indah kita datang berjumpa, harum wangi bunga beraneka warna seakan menyambut cinta kita berdua...." tetapi pernahkah saudara sadari bahwa di antara indah dan wanginya bungabunga, ada kemurahan Tuhan di dalamnya? Salah satu lagu Kidung Jemaat yang biasa kita nyanyikan adalah "Alangkah indah pagi merekah; bermandi cahya surya nan cerah; ditingkah kicau burung tak henti; bunga pun bangkit harum berseri.... Itu semua berkat karunia Allah yang agung Mahakuasa". Jadi boleh dikatakan bahwa semua tumbuhan mendapatkan kemurahan / kebaikan Tuhan. Atau kemurahan Tuhan dinyatakan juga di dalam tumbuh-tumbuhan. b. Tuhan menyatakan kemurahan-Nya kepada binatang-binatang. Kemurahan Tuhan kepada binatang-binatang nampak pemberian makan dan minum kepada mereka dan juga memberikan mereka tempat berteduh.
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan menyatakan kemurahan / kebaikan-Nya kepada keledai, burung, pelanduk, singa, ikan, udang, cumi-cumi, ubur-ubur, dan semua binatang di darat atau laut dan udara dari terkecil sampai yang terbesar. Ia bahkan melengkapi binatang-binatang dengan kemampuan-kemampuan yang luar biasa untuk mencari makanan, menyimpan makanan, membuat tempat tinggal, dsb. Jadi kemurahan Tuhan dinyatakan juga pada binatang-binatang. Jikalau pada tumbuh-tumbuhan dan binatang saja Tuhan menyatakan kemurahan-Nya, tidak mungkin Ia tidak menyatakan kemurahan-Nya kepada manusia, makhluk yang tertinggi, mahkota dari seluruh ciptaan-Nya. Karena itu pasti ia juga menyatakan kemurahan-Nya bahkan jauh lebih tinggi dan banyak daripada kemurahan-Nya kepada tumbuhan dan binatang. Mat 6:26 - Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Mat 6:30 - Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? c. Tuhan menyatakan kemurahan-Nya kepada manusia secara umum. Kepada manusia secara umum, Tuhan menyatakan kemurahan-Nya secara luar biasa. Bahkan sebenarnya kalau kita bisa hidup dengan kondisi dan kapasitas kita sebagai manusia saja, itu sudah merupakan kemurahan Tuhan yang luar biasa. Tuhan mendesain tubuh kita dan bagian-bagiannya secara luar biasa demi kepentingan dan kebaikan kita. Contoh : Anonim – Keunikan Atas Penciptaan Tubuh Kita Sebagai Manusia. (1) Setiap jam satu milyar sel di dalam tubuh harus diganti. (2) Mata manusia bisa membedakan 500 warna abu-abu. (3) Tulang paha manusia lebih kuat dari beton. (4) Hati manusia mampu menciptakan tekanan yang cukup untuk menyemprotkan darah sejauh 30 kaki (9 m). (4) Mata kita selalu berukuran sama sejak lahir, tapi hidung dan telinga kita tidak pernah berhenti tumbuh. (5) Batuk rata-rata yang keluar dari mulut kita berkecepatan 60 mil (96,5 km) per jam. (6) Janggut adalah bulu yang tumbuhnya paling cepat pada manusia. Jika pria rata-rata tidak pernah memangkas janggutnya, makan hal ini akan membuatnya tumbuh hingga hampir 30 kaki dalam hidup. (7) Mata bayi tidak menghasilkan air mata sampai si bayi berumur sekitar enam atau delapan minggu. (8) Setiap orang memiliki bentuk lidah yang berbeda. (9) Bersin dapat melampaui kecepatan 100 km/jam. (10) Sel-sel mati dalam tubuh kita akhirnya dibawa ke ginjal untuk eksresi. (11) Senyum adalah ekspresi wajah yang paling sering digunakan. Senyum dapat dilakukan di mana saja dari 5 hingga 53 pasang otot wajah. (12) Satu dari 20 orang memiliki tulang rusuk lebih. (13) Orang-orang dengan kulit gelap tidak akan mengkerut secepat orang dengan kulit terang. (14) Darah manusia melalui perjalanan 60.000 (96.540 km) per hari pada perjalanan melalui tubuh. (15) 85% dari populasi dapat menekuk lidah mereka ke dalam sebuah tabung. (16) Dibutuhkan tujuh detik untuk makanan untuk pergi dari mulut ke lambung melalui kerongkongan. (17) Hati wanita berdetak lebih cepat daripada laki-laki. (18) Dalam satu hari, jantung kita berdenyut 100.000 kali. (19) Rambut terbuat dari bahan yang sama seperti kuku. Esra Alfred Soru: Tuhan menciptakan kita dengan bentuk gigi-gigi yang berbeda dan ditempatkan pada posisi yang tepat. Ini ada tujuan! Gigi depan dikasih yang tajam, sehingga kita bisa menggigit apel dengan mudah. Bagaimana jika gigi gigi geraham berada di depan? Demikian pula halnya, jika gigi depan kita ada di belakang, kita tidak akan bisa mengunyah makanan yang kita makan. Ini luar biasa! (Jesus is the Way, hal.57) Esra Alfred Soru: Tuhan menciptakan tulang di dalam seluruh tubuh kita sebanyak 206 tulang. Khusus di telapak tangan, Ia menempatkan 28 potongan tulang yang disambungsambung. (1 jari 3 tulang kecuali ibu jari 2 tulang). Mengapa? Kalau Ia hanya menempatkan 1 jari 1 tulang sehingga ada 10 tulang saja maka saudara tidak akan bias makan, minum, tulis, pegang buku, dll. 206 tulang dalam tubuh kita ini disambung-sambung pada titik-titik tertentu yang memungkinkan kita menekuk tangan, mengangkat kaki, dll. Bayangkan kalau tidak ada sambungan-sambungan itu, kita tidak beda dengan tiang listrik karena robotpun untuk bergerak butuh sambungan. Menarik lagi adalah tulang-tulang itu bisa bertambah panjang dengan sendirinya seiring dengan bertambah dewasanya seseorang. Dan dalam hal bertambah panjang ini, pertambahannya terjadi secara seimbang dan merata. (Bandingkan panjang tulang-tulang jari tangan kiri dan kanan saudara). Semua ini pasti hasil karya dari Allah. (Jesus is the Way, hal.57-58) Esra Alfred Soru: Dari semua rambut manusia, hanya rambut pada kepala saja yang tumbuh terus. Bayangkan kalau semua rambut di seluruh tubuh terus memanjang, itu pasti sangat memusingkan! Misalnya bulu hidung. Bayangkan kalau ia bertambah panjang menjadi 1 meter. (Jesus is the Way, hal.58) Esra Alfred Soru: Tuhan memberikan bulu di hidung bukan tanpa tujuan. Ingat bahwa kita menghirup udara lewat hidung dan tiap kali hirupan udara itu masuk, ada sekitar 20 milyar partikel asing dan bakteri-bakteri ikut masuk dan ini membahayakan tubuh kita. Nah, Tuhan memberikan bulu hidung untuk menjadi saringan udara. Bulu-bulu ini mengolah udara yang tercemar atau dingin menjadi udara yang cocok untuk paru-paru. Berkat bulu-bulu inilah udara yang kita hirup tersaring, dibersihkan, dilembabkan, dihangatkan, dan dimurnikan dari bakteri-bakteri. Luar biasa bukan? Bagaimana bias bulu hidung saja mengenali dan mencegah 20 milyar partikel yang masuk? Karena itu jangan cabut bulu hidung (kecuali mofak). (Jesus is the Way, hal.58) Bahkan tubuh kita didesain untuk terus berfungsi / beraktifitas bahkan pada saat kita tidak sadar / merasakannya. Anonim – Menurut hasil penelitian ilmu kedokteran, jika seorang dewasa dengan bobot tubuh rata-rata, maka selama 24 jam ia memiliki kesibukan : (1) Jantung berdenyut 103.689 kali. (2) Darah menempuh perjalanan 168.000.000 mil. (3) Bernafas sebanyak 23.040 kali. (4) Menghirup udara sebanyak 483 meter kubik. (5) Menelan 1,5 kg makanan. (6) Meminum 3,5 liter cairan. (7) Berkata-kata sebanyak 25.000 kata (termasuk kata-kata yang tidak perlu diucapkan). (8) Menggerakkan 750 otot. (9) Kuku bertumbuh 0,00012 cm. (10) Rambut memanjang 0,94353 cm (11) Sel otak sebanyak 7.000.000 terus bekerja. (www.sahruldupen.blogspot.com). Setelah memberikan kehidupan seperti itu, sudah pasti Tuhan juga memberikan segala yang diperlukan untuk menjamin keberlangsungan kehidupan itu. Mat 6:25 - "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian. Nah, jika hidup dan tubuh yang lebih penting sudah Dia berikan pada kita, masakan Dia tidak memberikan makanan dan pakaian untuk hidup dan tubuh kita? Jikalau yang besar sudah diberikan, pasti yang kecil juga Dia berikan. Karena itu Tuhan lalu menyediakan dan menjaminkan semua keperluan hidup manusia yang paling utama yakni makanan, minuman, pakaian, dan juga hal-hal lainnya. Maz 104:14-15 – (14) Engkau yang menumbuhkan….tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan makanan dari dalam tanah (15) dan anggur yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang menyegarkan hati manusia. Ia juga mengatur sehingga setiap hari matahari diberikan pada semua yang hidup. Juga hujan pada musimnya. Bukan hanya kepada yang beriman dan saleh, tetapi bahkan kepada orang-orang yang jahat / tak beriman. Semua bukti kemurahan hati-Nya.
Bahkan dalam hal-hal yang sangat serius bagi kehidupan kita yang tidak pernah kita sadari dan pikirkan, Ia lakukan itu bagi kita. Misalnya :
Sungguh betapa besarnya kemurahan Tuhan atas hidup kita. Singkatnya, semua berkat jasmani di dalam hidup ini datangnya dari kemurahan Tuhan. Kesehatan, kecukupan uang / pekerjaan yang diberkati, keluarga / anak, rumah, mobil, dan sebagainya. Semua adalah kemurahan Tuhan bagi kita.
Bahkan jabatan atau menjadi orang terkenal / berkedudukan tinggi, itu juga karena kemurahan Tuhan. Maz 18:36 - Kauberikan kepadaku perisai keselamatanMu, tangan kananMu menyokong aku, kemurahanMu membuat aku besar". Lalu apa di dalam hidup ini yang bukan kemurahan Tuhan? Tidak ada! Benarlah kata Firman Tuhan : Kis 17:28 - Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada,…." Ini semua adalah kemurahan / kebaikan Tuhan. A.W. Tozer – Kebaikan Allahlah yang mendorong-Nya untuk memberikan berkat yang setiap hari dilimpahkan-Nya kepada kita. (Mengenal Yang Maha Kudus, hal. 116). d. Tuhan menyatakan kemurahan-Nya kepada orang-orang beriman. Memang orang-orang beriman sudah termasuk manusia dan karenanya sudah menikmati kemurahan Allah atas semua manusia secara umum. Tetapi sebagai orang-orang beriman, Tuhan juga memberikan sejumlah kemurahan-Nya yang special. Dan ini tidak dimiliki oleh orang-orang yang tidak percaya. Kemurahan Tuhan untuk orang beriman itu ditandai dengan pemberian-pemberian yang bersifat rohani. Dan mengingat bahwa semua yang jasmani hanya bersifat sementara, sedangkan yang rohani itu bersifat kekal, maka jelas bahwa berkat dan kemurahan Tuhan yang bersifat rohani, adalah lebih besar dibandingkan dengan berkat / kemurahan Tuhan yang bersifat jasmani. Lalu apa saja kemurahan Tuhan bagi orang percaya? Yang paling pertama dan utama dan terbesar sudah pasti adalah penyelamatan kita. Ini diawali dengan pemilihan-Nya atas kita (predestinasi) di mana kita ditentukan menjadi orang-orang yang akan diselamatkan jauh sebelum kita ada di dunia ini bahkan sebelum dunia dijadikan.
Kalau pemilihan ini terjadi sebelum dunia dijadikan, berarti kita juga belum ada. Kita juga belum percaya. Lalu atas dasar apa Dia memilih kita? Atas dasar kemurahan-Nya.
Setelah itu Allah akan mengatur sedemikian rupa sehingga kita mendengar Injil. Pada waktu kita mendengar Injil, Dia lalu memberikan kepada kita iman sehingga kita bias percaya kepada Yesus.
Oleh iman ini kita lalu diselamatkan oleh Yesus Kristus. Bukan karena perbuatan kita, melainkan oleh kasih karunia / rahmat Tuhan yang bersumber dari kemurahan-Nya.
Seandainya kita selamat karena perbuatan baik kita, maka itu tidak menunjukkan kemurahan / belas kasihan Allah. Tetapi dari teks di atas terutama kata-kata yang saya garis bawahi jelas menunjukkan bahwa kita diselamatkan oleh 'iman saja', bukan oleh 'perbuatan baik' atau 'iman dan perbuatan baik'. John Calvin - Karena itu, merupakan sesuatu kegilaan untuk mengatakan bahwa seseorang mendekati Allah oleh 'persiapan-persiapan'nya sendiri, sebagaimana mereka menyebut-nya. Dan siapapun dari saudara yang sudah betul-betul diselamatkan secara rohani, pasti menyadari bahwa keselamatan rohani ini merupakan berkat / kemurahan / wujud kasih yang terbesar dari Allah kepada saudara! Apa artinya semua berkat jasmani, kalau saudara akhirnya masuk neraka? Kalau harus memilih, apakah saudara memilih jadi orang kayanya atau jadi Lazarusnya? (Luk 16:19-31). Jadi keselamatan kita sebenarnya adalah kemurahan Allah yang terbesar bagi kita. Selanjutnya, apakah setelah beriman kepada Yesus kita lalu stop berbuat dosa? Tidak! Kita masih banyak dosa, setiap hari selalu ada dosa yang kita buat sekalipun kita tidak menginginkannya. Tetapi lagi-lagi kemurahan Allah nampak dengan menyediakan pengampunan untuk segala dosa kita itu.
Bukankah ini kemurahan Tuhan yang tidak kalah luar biasa? Coba bayangkan seandainya setiap kali kita berdosa, keselamatan kita hilang, kira-kira siapa di antara kita yang bias yakin bahwa dia pasti akan masuk surga? Tidak ada! Tetapi karena adanya kemurahan Tuhan dalam bentuk pengampunan untuk dosa-dosa kita setiap hari ini membuat kita bias yakin akan keselamatan kita. Apakah sampai di sini saja kemurahan Tuhan untuk orang percaya? Tidak! Boleh dikatakan bahwa semua berkat rohani adalah wujud dari kemurahan Tuhan itu. Misalnya adanya kemajuan dalam pengertian Firman Tuhan (Mat 13:10-17), adanya kesempatan melayani 2 Kor 4:1a - Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini". adanya tempat untuk berbakti, dan juga kalau suatu gereja bisa bertahan hidup, maka itu juga merupakan kemurahan Tuhan, dll. Demikianlah kemurahan Tuhan bagi orang-orang beriman. Jika kita memfokuskan perhatian kita pada kemurahan Tuhan untuk semua manusia secara umum dan juga untuk orang beriman, sekarang pikirkan, adakah satu hal di dalam hidup saudara yang bukan kemurahan Tuhan? Tidak ada! Bahkan setiap hembuskan nafas, setiap gerakan tangan, setiap kedipan mata, adalah kemurahan-Nya. Satu hal yang perlu ditambahkan adalah bahwa kemurahan Tuhan ini bukan bersifat musiman. Kemurahan Tuhan ini tetap ada apalagi untuk orang beriman.
Tidakkah semua ini adalah sesuatu yang luar biasa? Ya, kita hidup dalam kemurahan Tuhan yang kekal. II. RESPON KITA TERHADAP KEMURAHAN TUHAN. Setelah kita melihat kemurahan Tuhan yang begitu besar dalam hidup kita, baik yang bersifat jasmani dalam kaitan dengan semua manusia maupun yang bersifat rohani dalam kapasitas sebagai orang beriman, sudah pasti kita tidak bisa balas semuanya itu. Lalu apa yang harus kita lakukan? Saya kira ada 2 hal yang perlu lakukan : a. Kita harus banyak bersyukur kepada Tuhan. Pada bagian pendahuluan sudah saya jelaskan bahwa kemurahan Tuhan bisa diartikan kebaikan Tuhan. Dan salah satu respon yang paling umum dalam Alkitab terhadap kebaikan Tuhan adalah bersyukur. Konsep ini memenuhi kitab Mazmur.
Apalagi untuk berkat keselamatan dari Tuhan, terlebih kita harus mensyukurinya. 2 Tes 2:13 - Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah …. Sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yangmenguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. Ya, kalau kita sadari bahwa seluruh hidup kita penuh dengan kemurahan Tuhan, tidak bisa tidak jiwa kita akan bersyukur / berterima kasih kepada Tuhan. Lihatlah seberapa banyak kebaikan Tuhan di dalam diri / hidup saudara sepanjang tahun 2013, dan bersyukur kepada-Nya. Jangan pandang berkat orang lain, jangan pandang kemurahan Tuhan atas hidup orang lain, nanti saudara akan mengeluh dan iri hati sehingga lupa bersyukur. Pandang saja kemurahan Tuhan untuk hidup saudara sendiri. Di penghujung tahun 2013 ini, hari yang terakhir, adalah momen terbaik untuk memikirkan kembali semua kemurahan Tuhan dalam hidup saudara. b. Kita harus banyak memuji dan menyembah Tuhan. Respon yang lain yang harus diberikan untuk kemurahan Tuhan adalah memuji nama- Nya. Di bagian awal saya mengutip Maz 104 yang berisi perbuatan-perbuatan kemurahan Tuhan yang ditujukan pada tumbuhan, binatang dan manusia. Dan Maz 104 itu menarik karena dibuka dan ditutup dengan pujian kepada Tuhan.
Selanjutnya di sepanjang kitab Mazmur, pujian kepada Tuhan juga diberikan sebagai respon akan kemurahan / kebaikan Tuhan itu.
Karena itu setiap kita yang menyadari bahwa seluruh hidupnya karena kemurahan Tuhan, harus bersedia untuk memuji, menyembah Tuhan dari hati yang paling tulus. Ya, itulah 2 respon yang harus kita berikan atas segala kemurahan Tuhan dalam hidup kita. Hari ini kita ada di penghujung tahun 2013, ini adalah moment terbaik untuk merenungkan setiap kemurahan Tuhan bagi kita, dan mengambil keputusan untuk bersyukur, memuji dan menyembah Dia. Bahwa saudara bisa sampai pada hari ini saja dan akan melewatinya, itu pun kemurahan Tuhan. Ada banyak orang yang tak bisa mencapai hari ini. Karena ini kuncilah tahun ini, bukalah tahun yang baru bukan dengan foya-foya, bukan dengan pesta pora, bukan dengan kemabukan, bukan dengan membuat kekacauan / keonaran, tetapi dengan hati yang bersyukur dan mulut yang memuji Tuhan. Selamat Tahun Baru! - AMIN - | ||
Aksi Sepihak Allah Terhadap Manusia-Manusia Mati Posted: 08 Jan 2014 11:59 PM PST Oleh; Martin Simamora
Aksi Sepihak Allah Terhadap Manusia-Manusia Mati
Satu hal yang telah kita pelajari adalah bahwa oleh karena pelanggaran atas ketetapan Allah berupa sebuah larangan bagi Adam dan Hawa di taman Eden, maka keduanya seketika mereka melanggarnya, mereka PASTI MATI (Baca Kejadian 2:16-17), tanpa dapat ditunda, dikoreksi, dibatalkan. Dengan kata lain, tidak ada ruang toleransi atas pelanggaran ketetapan TUHAN berupa larangan. Ya, dalam derajat tertentu ini semacam larangan yang sama sekali tidak membutuhkan verifikasi terlebih dahulu sebelum konsekuensi pelanggaran (MATI) terjadi sebab larangan ini pada dasarnya berkata MELANGGAR = MATI. Dalam hal ini, sebuah fakta penting yang paling mendasar adalah : MANUSIA TELAH MATI SEKETIKA dan DIUSIR DARI TAMAN EDEN (Baca Kejadian 3:23:24) sebagai akibat pelanggaran ketetapan TUHAN. Dua hal ini, dua fakta ini merupakan fakta yang amat mematikan, sebab dapat dikatakan kedua manusia ini walau masih bernafas, walau masih memiliki "trio" andalan mereka (perihal "trio" ini dapat anda temukan dalam artikel ini ) sebenarnya tidak bisa berharap dan melakukan apapun juga untuk memiliki sebuah probabilitas yang rasional dan yang mungkin untuk dilakukan bagi mereka untuk memulihkan situasi mematikan ini. Dengan kata lain, apa yang rasional dan mungkin untuk dilakukan oleh manusia agar dapat HIDUP KEMBALI atau BANGKIT DARI KEMATIAN ini? Singkat kata, pasca peristiwa tragis taman Eden manusia hidup dalam sebuah keadaan yang "mematikan" (mengerikan, sebuah keadaan percuma bahkan untuk dibiarkan tetap hidup). Siapapun juga anda akan setuju dengan saya bahwa pada titik ini, kita dapat dengan pasti mengatakan bahwa kini situasi manusia adalah situasi yang percuma untuk dihidupi, ya…untuk apa hidup tapi mati, hidup dalam realita yang dihasilkan dosa, hidup yang melahirkan dosa-dosa! Apakah maksud Allah kalau begitu? Sebuah kekonyolan hidup yang tak satu manusiapun sanggup untuk membayangkannya. Dalam hal ini, saya mencoba untuk menunjukan secara ringkas dan sederhana, mengapa TUHAN melanjutkan atau membiarkan sebuah kepelikan yang mencekam dan jauh dari sebuah kemungkinan bagi manusia untuk melepaskan dirinya sendiri. Semakin pelik dan berangkali akan memusingkan kepala para pembaca, kala kita melihat tindakan Allah terhadap dua manusia yang jelas-jelas MATI ("pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."- Kejadian 2:17), pertama, Dia masih juga bertanya-jawab duduk perkara – Kejadian 3:9-19 (sesuatu yang sia-sia, sebab lazimnya kalaupun ini adalah sebuah pengadilan dalam pemahaman dunia manusia moderen, maka vonis hukuman adalah hal belakangan, tetapi Adam dan Hawa TERLANJUR MATI lebih dulu dalam kasus ini), bahkan yang lebih menggelitik lagi adalah sebuah tindakan yang tidak lazim oleh Allah terhadap manusia yang telah MATI dan harus diusir keluar, Dia masih membuatkan pakaian dari kulit binatang dan mengenakan bagi kedua manusia itu- Kejadian 3:21 . Pertanyaan yang paling logis bagi manusia terhadap "perilaku Allah" semacam ini adalah: untuk apa Allah masih berlaku "kasih" kala sudah MATI? Mengapa tidak sekaligus saja memusnahkan manusia itu kala memakan apa yang Ia telah larang dan menciptakan saja manusia baru sama sekali?. Apa yang dapat diharapkan oleh manusia yang dibiarkan hidup-bernafas, tetapi bagi Dia sendiri tidak hidup-MATI, tidak berkenan bagi-Nya? Tak hanya itu, dan ini tragedi kemanusiaan yang paling memilukan hati manusia, yaitu: apalagi yang dapat dilakukan oleh manusia yang MATI, tak diperkenan oleh-Nya dan diusir dari hadapan-Nya? Bahkan, tak main-main dan benar-benar mematikan, dalam hal ini Allah memastikan kepermanenan kematian manusia itu sebagai sebuah hal yang tak berpeluang untuk sebuah "kemungkinan dan kesempatan" bagi manusia untuk merencanakan dan mengupayakan sendiriuntuk HIDUP kembali! Lihatlah bagaimana Allah memastikan sebuah kepermanenan dalam kematian yang DIA TELAH TETAPKAN melalui sebuah LARANGAN yang telah Dia deklarasikan kepada manusia! "…dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan" (Kejadian 3:24). Sebuah fakta yang memperlihatkan bagaimana manusia setelah peristiwa tragis ini, benar-benar TAK BERDAYA sebab TELAH MATI akibat SEBUAH DOSA. Terhadap Otoritas atau Kedaulatan Tuhan yang berwujud Larangan, sebuah wujud Kedaulatan yang bersifat panduan, teguran yang mutlak HARUS dipatuhi dan MEMILIKI KONSEKUENSI HIDUP ATAU MATI, ya… ini suatu bentuk kedaulatan Allah yang lembut dan kasih sebab melindungi namun sekaligus keras dalam konsekuensinya, sebab kala dilanggar maka manusia itu seperti terhempas oleh sebuah kekuatan yang mengagetkan yang tak pernah diketahui oleh mereka. Kala mereka melanggarnya kedua manusia itu seolah-olah tidak lagi berada didalam atau terhempas dari area "proktektorat" eksklusif Allah!"
Sama halnya juga, bahwa tidak ada satu manusia pun yang dapat memberikan kesaksian apalagi sekedar gambaran tentang apakah dan bagaimanakah hidup yang MEMILIKI HIDUP dan PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH yang diberikan Allah, SEBAB pada dasarnya semua generasi manusia yang ada setelah tragedi di taman Eden adalah manusia-manusia MATI dan TIDAK MEMILIKI PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH! Ini adalah realita yang sungguh memperberat bahkan menutup sama sekali potensi bagi manusia untuk sekedar memulihkan keadaannya dari MATI untuk dapat HIDUP! Sehingga adalah wajar tidak ada yang sanggup, mampu atau MUSTAHIL bagi semua manusia untuk mengapresiasi PENTINGNYA KESELAMATAN YANG DATANG DARI ALLAH, apalagi menilai PENGABAIAN ATAU PENOLAKAN OLEH MANUSIA sebagai memang benar-benar sebuah soal hidup dan mati dalam kekekalan! Inilah problem raksasa manusia, bahwa kita sebagai manusia yang diusir oleh Allah adalah MATI dan tidak memiliki pengalaman/pengetahuan dan tidak pernah mengecap sama sekali apa yang disebut memiliki HIDUP yang dari Allah. Inilah daya hancur MAUT yang merebak dari generasi ke generasi (bacalah Roma 5:12 "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.). Allah masih membuatkan pakaian dari kulit binatang dan mengenakannya pada kedua manusia itu, kita dapat katakan ini adalah sebuah tindakan kasih. Tetapi sebentar, apakah kisah dalam Kitab Musa Pertama atau Kejadian ini adalah sebuah kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan atau sekedar mitologi belaka? Dari mana Musa dapat mengetahui apa-apa yang terjadi padahal dia baru hidup jauh sekali setelah tragedi itu terjadi. Kali ini saya hanya akan memberikan sebuah solusi tunggal untuk pertanyaan ini, yaitu : YESUS mengakui kebenaran semua kitab yang ada dalam Perjanjian lama. Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan Yesus yang meneguhkan KESAKSIAN TERTULIS dalam kitab-kitab Perjanjian Lama : Matius 5:17-18, Lukas 16:17, Yohanes 10:35. Dalam sejumlah kesempatan Yesus malah mengutip bagian-bagian dari Perjanjian Lama, seperti Matius 4;4 (bandingkan dengan Ulangan 8:3), 7:10 (bandingkan dengan Ulangan 6:16), Markus 2:25 (bandingkan dengan 1 Samuel 21:1-15); 12:10 (bandingkan dengan Mz 118:22-23),12 :26 (bandingkan dengan Keluaran 3:2,6); Mat : 19:4 (bandingkan dengan Kejadian 1:27, Kejadian 5:2); 21:16 (bandingkan dengan Mz 8:2). Sehingga kita setidaknya mengerti bahwa Kisah tragedi manusia dalam kitab Kejadian adalah realita atau fakta, bukan mitos! Lagian, jika ini adalah mitos, untuk apakah Bapa mengutus Anak-Nya kedalam dunia. Mengatakan tragedi Adam dan Hawa adalah mitos, dapat disamakan dengan mengatakan kedatangan Anak kedalam dunia beserta seluruh karya penebusan-Nya adalah omong kosong belaka. Allah membuatkan pakaian dari kulit binatang adalah bentuk kasih-Nya kepada manusia yang tak akan sanggup disentuh oleh rasio manusia. Faktanya SEMUA MANUSIA MATI, SEMUA MANUSIA SUDAH DIVONIS, sehingga dapat dikatakan sebetulnya SEMUA MANUSIA adalah legal untuk dieksekusi sesuai dengan ketetapan yudisial yang telah diputuskan oleh Allah di Taman Eden.Tetapi bukannya mengeksekusi manusia Adam dan Hawa sehingga tidak hanya MATI sehingga kegelapan manusia semakin pekat dan sempurna, namun manusia Adam dan Hawa masih dibiarkan hidup TANPA HIDUP dari TUHAN untuk mendengarkan sebuah janji yang sukar dipahami oleh manusia kecuali TUHAN: "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." – Kejadian 3:15 Janji ini diberikan sebelum Adam dan Hawa pada akhirnya diusir/dihalau keluar. Janji ini secara faktual diberikan oleh Allah sendiri, oleh kehendak atau kemauan-Nya sendiri kepada manusia yang TELAH MATI, TELAH DIVONIS HUKUMAN-HUKUMANNYA. Untuk apa Allah mengadakan kerumitan (dimata manusia) semacam ini? Untuk apa Allah mengadakan permusuhan antara si ular dan perempuan (manusia yang telah mati dan divonis) seolah-oleh manusia mati itu masih memiliki nilai dalam pandangan-Nya (dan memang benar)?. Menjadi lebih sukar lagi, bagaimana bisa Allah menuntaskan permusuhan yang diadakan Allah itu dengan cara menghancurkan keturunan si ular oleh keturunan si perempuan (manusia mati /berdosa dan telah divonis)? Memang benar, sebagai manusia kita akan melihat sebuh kerumitan dan kejanggalan-kejanggalan yang tak ada dasarnya bagi rasio manusia untuk memahaminya, minimal pada tatar ini: Allah memberikan sebuah janji spektakuler bagi manusia yang telah mati! Suka tidak suka, Allah tidak pusing dan tidak peduli dengan kepusingan saya, anda atau siapapun juga terkait maksud dan rancangan-Nya. Allah memang pada faktanya tidak mendasarkan aksi sepihak-Nya ini pada apa yang dapat diharapkan untuk dapat dilakukan oleh manusia. Jelas terlihat, janji diatas adalah sebuah aksi yang datang atas diri-Nya sendiri, atas kemauan atau kehendak-Nya sendiri, bahkan dapat dikatakan bahwa potensi keberdosaan manusia yang akan bergunung-gunung tidaklah membuat dia ragu/bimbang untuk mengutarakan janji atas diri-Nya sendiri. Ya…dia dengan teguh dan bulat berkata AKU AKAN MENGADAKAN…! Ya…Dia telah MENGADAKAN sesuatau yang TIDAK MUNGKIN untuk terjadi dalam pandangan manusia. Dalam hal ini, Dia sama sekali tidak mereduksi konsekuensi pelanggaran ketetapan-Nya di taman Eden yang menghasilkan maut sehingga manusia MATI, sehingga DIVONIS, sehingga DIUSIR (terusir dari persekutuan dengan TUHAN). Allah TAHU SEKALI manusia mati PASTI AKAN SELALU TERJEREMBAB DALAM DOSA (PIKIRAN SEBUAH KEPASTIAN TELAK, DAN TENTU SAJA PERBUATAN). APAKAH Allah dalam hal ini berharap atau meletakan pengharapan pada "kemampuan" manusia MATI dalam hal ini? Tentu saja tidak, ini adalah sebuah ketetapan yang lahir dari DIRI-NYA untuk MELAKUKAN SESUATU YANG AGUNG sepenuhnya oleh-Nya. Manusia dalam hal ini menjadi bidikan kasih setia-Nya : " keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Sehingga dapat dipahami setelah manusia MATI dan DIVONIS, Allah tetap melakukan kunjungan-kunjungan khusus terhadap manusia-manusia yang dipilih-Nya untuk dikunjungi-Nya. DIANTARA SEMUA MANUSIA YANG TELAH MATI, DIANTARA SEMUA MANUSIA YANG TELAH DIVONIS, Allah masih melakukan sebuah tindakan yang konyol dan sia-sia (dalam pandangan manusia!). Allah masih mengarahkan pandangan-Nya kepada manusia-manusia dan memilih siapa-siapa yang akan Dia libatkan dalam rancangan megah dan kudus dalam Kejadian 3:15. Sehingga kita masih melihat sebuah tindakan Allah yang SEPIHAK dalam KEDAULATAN DAN KESEMPURNAAN-KESEMPURNAANNYA terhadap manusia-manusia mati yang Dia telah pilih, seperti yang diberitakan Alkitab : -HENOKH
Dapatkan anda membayangkan manusia yang telah MATI tetapi hidup bergaul dengan Allah? Tidakkah "bergaul dengan Allah" adalah sebuah fakta yang MUSTAHIL kala Allah TELAH MENGUSIR MANUSIA DARI TAMANNYA-DARI PERSEKUTUAN AKRAB DENGANNYA? Jadi bagaimana bisa Henokh HIDUP BERGAUL DENGAN ALLAH? Jelas hal itu mungkin SEBAB ALLAH MENGADAKANNYA, ALLAH KEMUDIAN MENGANGKAT HENOKH. Ini adalah sebuah AKSI SEPIHAK sebagaimana telah DIA IKTIARKAN untuk DILAKUKANNYA dalam Kejadian 3:15. Abraham
Dapatkah anda menemukan sebuah pertimbangan rasional yang jitu untuk menjelaskan kunjungan satu ini, setelah Allah mengusir manusia dari PERSEKUTUAN BERSAMANYA DI TAMANNYA? Manusia MATI dikunjungi, untuk apa sih? Dan tetap saja Abraham sebagai manusia MATI dalam hal ini! Tentu saja peristiwa dalam Kejadian 18:1 dapat terjadi sebab hal ini DIADAKAN OLEH ALLAH, dan jelas sekali ini adalah AKSI SEPIHAK ALLAH terhadap salah satu MANUSIA-MANUSIA MATI yang Dia pilih agar terhadap Abraham saja, Dia membuat diri-Nya dapat dipandang dan kemudian manusia yang dipilih-Nya itu SUJUD SAMPAI KETANAH! Spektakuler bukan? Sekaligus ini sangat menakutkan, sebab secara bersamaan kita masih melihat Allah yang BERMURAH HATI ini tetap tidak mengakibatkan SEMUA MANUSIA mengalami kemurahan yang sama seperti Abraham ini! Dengan kata lain, secara umum SEMUA MANUSIA TELAH MATI DAN TELAH DIVONIS SECARA ADIL, dan KEPUTUSANNYA TIDAK DAPAT DIANULIR OLEH MANUSIA DAN DIA SENDIRI BEGITU SAJA! Hal teramat luar biasa pada pola induk KEJADIAN 3;15 kembali terulang. ALLAH MENGADAKAN, kali ini Allah MENGINISIASI SEBUAH JANJI kepada SALAH SATU MANUSIA DARI ANTARA MANUSIA-MANUSIA MATI yaitu Abraham. Ya…semua ini selalu dimulai dari PIHAK ALLAH, tidak pernah dapat dimulai dari PIHAK MANUSIA. Kita melihat pada Abraham, Allah MEMILIH Abraham untuk MENERIMA JANJI KEMURAHANNYA, dan janji itu tidak lain adalah sebuah TINDAKAN ALLAH YANG MENGINGINKAN MANUSIA MATI AGAR KEMBALI KEDALAM PERSEKUTUANNYA SESUAI DENGAN RENCANA DAN MAKSUDNYA SAJA:" Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu." Luar biasanya JANJI DAN KEINGINAN ALLAH AGAR MANUSIA MATI KEMBALI KEDALAM PERSEKUTUANNYA (ini jelas sebuah kondisi yang HIDUP, atau lebih tepatnya DIHIDUPKAN sebab KEADAAN INI ADALAH ALLAH YANG MENGADAKAN) tidak saja ditujukan kepada ABRAHAM, tetapi kepada keturunan-keturunan Abraham . Masih terkait Abraham, kita akan melihat sebuha kemegahan Allah dalam BAGAIMANA DIA MENGADAKAN APA YANG TIDAK MUNGKIN TERJADI OLEH DAN BAGI MANUSIA : Kejadian 18:17-19 "Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya."
Mengenai PEMILIHAN ALLAH atas ABARAHAM agar tidak hanya keturunan-keturunan Abraham saja yang menerima berkat Tuhan, tetapi orang-orang dari bangsa-bangsa lain melalui KETURUNAN Abraham juga menerima keselamatan dari Allah, masih kita jumpai diulang kembali dalam kesempatan-kesempatan berikutnya:
Nah, bagaimana KETETAPAN-KETETAPAN ALLAH INI DAPAT SAMPAI KEPADA SAYA DAN ANDA? Siapakah KETURUNAN ABRAHAM YANG MELALUINYA KITA DAPAT DISELAMATKAN? Jawabnya adalah : YESUS, mari perhatikan penjelasan yang diutarakan dalam Alkitab :
Dan janji Allah dalam Kejadian 3:15, telah berlangsung melalui Abraham, dan keturunannya, SUDAH terwujud dalam Yesus Kristus! Maukah anda percaya kepada Yesus Kristus sehingga anda memiliki berkat/janji keselamatan dan memiliki persekutuan dengan Allah yang telah dijanjikan kepada dan melalui Abraham? *** |
You are subscribed to email updates from Anchor of Life Fellowship To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment