Berhenti pada Kebiasaan |
Posted: 12 Jan 2014 04:00 PM PST Seekor kutu dimasukkan ke dalam kardus yang besar dan kutu itu melompat-lompat sampai pada batas atas kardus itu. Setelah beberapa hari, kutu itu dipindahkan ke kardus yang berukuran lebih kecil. Hari berikutnya kutu itu dilepaskan namun lompatannya hanya setinggi kardus yang kecil. Kita seringkali berpatok pada sebuah kebiasaan. Kita seringkali berkaca pada keterbatasan. Ketika kita dikeluarkan dari kebiasaan dan keterbatasan, maka kita tidak akan melihat sebuah kesempatan yang ada di depan mata. Kita harus selalu siap dengan sebuah kesempatan. Ketika kita berada pada masa-masa yang sukar dan berada pada keterbatasan, kita harus tetap bisa melihat kesempatan yang akan datang. Tuhan memberikan kita hikmat dan akal budi. Tuhan juga selalu memberikan harapan kepada anak-anak-Nya yang selalu mengandalkan Dia. Jangan selalu berpegang pada kata “tidak bisa” ataupun kata “tidak mungkin”. Kesempatan itu akan selalu ada bila kita memiliki pikiran yang positif terhadap segala sesuatu. Adakah engkau hamba waktu engkau dipanggil? Itu tidak apa-apa! Tetapi jikalau engkau mendapat kesempatan untuk dibebaskan, pergunakanlah kesempatan itu. 1 Korintus 7:21 Berhenti pada Kebiasaan is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment