YEHUDA: Berjiwa Pemimpin |
Posted: 18 Jan 2014 10:00 AM PST Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Januari 2014 Baca: Kejadian 49:1-28 "Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa." Kejadian 49:10 Ayat nas di atas adalah perkataan terakhir yang disampaikan Yakub kepada Yehuda. Perkataan Yakub ini adalah nubuatan yang berisikan berkat bagi Yehuda, atau lebih tepatnya bagi keturunan Yehuda, yaitu akan menjadi seorang pemimpin atau raja. Sebagai puncaknya, nubuatan itu tergenapi di dalam diri Yesus Kristus, Dia yang adalah Raja di atas segala raja adalah berasal dari garis keturunan Yehuda. Kita bisa membacanya di dalam Matius 1:1-16 tentang silsilah Yesus Kristus. Dalam Kitab Wahyu 5:5 dikatakan bahwa Yesus Kristus disebut pula 'singa dari suku Yehuda.'. Yehuda adalah anak keempat Yakub dan Lea. Ia menikah dengan Tamar dan memiliki dua anak: Peres dan Zerah. Arti nama Yehuda adalah berterima kasih atau memuji. Mungkin ini sebagai ucapakan terima kasih atau rasa syukur Lea kepada Tuhan. Apa kelebihan Yehuda? Sedari muda Yehuda telah menunjukkan kualitas hidup sebagai seorang pemimpin yang luar biasa bagi saudara-saudaranya. Setiap perkataan, ide dan nasihatnya selalu didengar dan ditaati oleh saudara-saudaranya. Ketika saudara-saudaranya berniat hendak membunuh Yusuf, dengan tegas ia melarangnya, "'Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.' Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu." (Kejadian 37:26-27). nasihatnya didengarkan sehingga Yusuf tidak jadi dibunuh. Juga saat Yusuf bersandiwara hendak menahan Benyamin dan menjadikannya sebagai budak di Mesir. Sementara saudara-saudaranya tidak bisa berbuat apa-apa, Yehuda berani angkat bicara membela Benyamin, bahkan ia menawarkan diri menjadi budak Yusuf sebagai ganti adiknya itu. "...baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya." (Kejadian 44:33). Yakub memberkati Yehuda dengan berkat kekuasaan dan kepemimpinan karena selama hidupnya ia telah menunjukkan karakter sebagai seorang pemimpin sejati! |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Air Hidup To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment